Warning: OOC, Ide pasaran, Typo, Gagal story, RnR dan masih banyak kekurangannya.
Fanfict: Naruto Shippuden
Author-Yoshino
Desclaimer-Masashi Kashimoto
Pairing-NaruSaku
We can't life without you!
Perang dunia shinobi ke 4 masih berlanjut, hamparan luas yang berisi bebatuan dan pasir adalah tempat terakhir perang berlangsung, Juubi sudah menghilang dan menjadi pohon besar yang menjulang ke atas langit, Naruto masih bertahan sampai detik ini. Banyak orang tewas di medan pertempuran itu termasuk Hyuga Neji dan Killer Bee. Darah berbau anyir, mayat-mayat berada dimana-mana, dan masih banyak hal-hal yang tidak masuk akal yang berada di sana.
Di samping itu, kekuatan Madara masih sangat besar dan bisa dikatakan ia lah Rikudou Sennin ke 2. Naruto, Sasuke, Sakura, serta Kakashi sensei masih berjuang mati-matian menghadapi Madara, Might Guy yang sebelumnya bertarung dengan Madara, sudah kalah ia mengeluarkan seluruh kemampuannya dan salah satunya adalah menggunakan Elephent Month yang kekuatannya sangat luar biasa, namun hal itu belum merubah apa-apa dan sampai sekarang Madara masih bisa berdiri dengan tegap.
"Aku terkejut shinobi biasa seperti dia bisa mengimbangi kekuatanku." Ujar Madara sembari melihat Guy terkapar lemah tidak berdaya. Guy di sangga oleh Kakashi dengan tangannya dan Sakura berusaha mengobatinya, Naruto dan Sasuke terlihat cemas melihat Guy sensei yang masih belum sadarkan diri.
"Bagaimana Sakura-chan!" Seru Naruto gelisah. Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya, yang menandakan Guy telah-
"Cih, Kuso!" Teriak Naruto penuh amarah, tatapan tajamnya hanya tertuju pada satu orangberada dihadapannya yaitu Uchiha Madara. Di belakang mereka berlima masih terdapat orang-orang yang berdiri, mereka di selimuti oleh chakra merah milik Kyubi,sedangkan para hokage sudah tidak sadarkan diri, dan kehabisan tenaganya.
"Aku suka ekspresimu, Naruto." Ucap Madara dengan nada yang sombong, ia tersenyum dengan liciknya.
Seketika itu juga, bulan menjadi merah, dan membentuk mata sharingan yang super besar.
"Sudah dimulai kah?" Gumam Madara sambil melihat ke bulan tersebut, Tsukiyomi sudah bisa diaktifkan..
Naruto? Naruto dipanggil ke dalam perut Kurama.
"Ini gawat, jutsunya sudah mulai aktif, kita harus bergerak, jika jutsu itu aktif maka harapan menang akan tertutup sepenuhnya."
"Jadi apa yang harus kita lakukan, Dattebayou!" Jawab Naruto penuh kekesalan dari ekspresinya Naruto sangat membenci Madara dan ingin membunuhnya.
…
"Apakah ini akhirnya?" Ucap salah satu prajurit yang berada di belakang Naruto, sambil ketakutan melihat bulan yang berbentuk sharingan yang berada di langit tersebut.
Mereka semua mulai putus asa dengan semua ini, rasa sakit, penderitaan, dan kehilangan orang yang disayangi. Semua orang hanya tertunduk lesu dengan wajah yang penuh keputusasaan.
"Dunia ini akan berakhir?"
Ssssshhhh
Tiba-tiba saja Sasuke berlari cepat ke arah Madara. "Sasuke?"
Chidori !
Tangan sasuke mengeluarkan petir yang berdaya cukup tinggi, ia masih berlari diantara bebatuan dan pasir, semakin dekat dan dekat, "Rasakan!"
"Hmm cara itu masih tidak akan mempan melawanku, aku punya banyak jutsu dan masih banyak yang belum aku gunakan, Shinrai Tensei!"
Wshhh
Serangan mendadak dengan memanfaatkan gravitasi dan memanipulasinya, dengan memanipulasi Madara dapat mengendalikan gravitasi sesukanya, Sasuke terdorong jauh sampai mengenai Naruto.
Brkkk
"Daijobu kah?"
"Yah, dia sangat kuat, bagaimana cara mengalahkannya." Balas Sasuke, kemudian Naruto menarik tangan kanannya dan diangkatkan ke atas sampai Sasuke berdiri tegak.
Kurama dan Naruto bertelapati lagi, mereka berusaha mencari cara untuk mengalahkan Madara. "Kurama? Ada satu cara." Ucap Naruto tatapannya masih dingin, ia hanya berpikir untuk memenangkan peperangan ini.
"Katakanlah!" Ujar Kurama penasaran, dengan ide yang sedang Naruto pikirkan.
"Aku harus melakukannya."
"Maksudmu? melakukan itu!, kau serius Naruto?" Tanya Kurama, yang ingin meminta Naruto memikirkan dan menarik perkataannya lagi.
"Jika kau melakukan itu, impianmu menjadi hokage akan-" Belum sempat melanjutkan perkataannya, Naruto langsung menyela.
"Hokage ya?, aku akan senang jika impianku terwujud tetapi demi semua orang yang berada di dunia ini, aku rela melakukan apa saja, aku akan membuktikan kepada mereka semua bahwa kepercayaan mereka kepadaku akan aku buat menjadi kenyataan."
FLASHBACK!
Naruto dan Rikudou terlihat sedang berbincang, di tempat putih dan hampa tidak ada apapun disana, hanya hamparan cahaya yang putih. Mereka duduk berhadapan di tengah tempat itu.
"Sangat sulit mengalahkannya, sekalipun aku tidak mungkin bisa mengalahkannya, Tetapi…"
"Ada cara mengalahkannya?"
"Cara?"
"Hmph"
"Tapi ini ada resikonya."
"Resiko? Apa resikonya."
Cara mengalahkannya adalah menggunakan jutsu teleportasi tingkat dewa, aku akan menjelaskannya sedikit, jutsu ini hanya bisa digunakan 1 kali, dan memerlukan kecerdasan dan kecekatan yang sangat tinggi, bukan hanya itu jika kau menggunakan jutsu ini nyawalah yang menjadi bayarannya.
"Ha!?" Naruto berteriak dengan kencangnya karena mendengar nyawa yang menjadi bayarannya, "Jadi apa maksudmu?" Ucapnya singkat.
"Bahkan, Jutsu ini sudah digunakan oleh ibuku Kagura, ia ke bumi menggunakan teleportasi tingkat dewa, tetapi resiko yang ia dapat hanyalah memperpedek umur."
"Jelaskan cara menggunakan jutsu ini." Ujar Naruto yang terlihat sudah siap dengan apa akibat jika ia menggunakan jutsu ini.
"Wakata, aku akan menjelaskannya kepadamu."
"Pertama-tama aku akan memberi symbol ini kepadamu." Kemudian Rikudou sennin memegang tangan kanan Naruto dan memberi symbol bergambar bulan sharingan.
"Bulan? Sharingan? Nani Kore! Dattebayou." Ujar Naruto kebingungan dengan symbol yang di berikan oleh Rikudou sennin ke telapak tangannya.
"Kau harus menempelkan symbol ini ke dada Madara, dan setelah kau berhasil, kau harus memusatkan pikiranmu ke arah objek yang akan kau datangi sebagai tempat tujuan, inilah bagian tersulitnya kau harus berkonsentrasi dengan penuh. Langkah selanjutnya aku akan memberimu kertas ini." Rikudou sennin memberikan secarik kertas dan memasukkannya ke saku celana Naruto.
"Kertas apa ini?" Tanya Naruto penasaran, dengan kertas yang baru saja masuk ke dalam kantongnya.
"Itu pemicu peledak berdaya tinggi, jika itu berfungsi bumi pun bisa hancur setengahnya."
"He! Hanya secarik kertas ini."
"Inilah tujuan dari jutsu terlarang ini." Rikudou sennin sudah menjelaskan semuanya kepada Naruto, ia berpikir Naruto tidak akan melakukannya, namun takdir bicara lain.
"Jadi, jutsu teleportasi ini hanya untuk berpindah ke tempat ke tempat yang sunyi agar pemicu ledakkan ini tidak merambah kemana-mana." Pikir Naruto semari melihat kertas yang dipegangnya.
FLASHBACK END
"Bagaimana Kurama, apa kau mau melakukannya denganku?" Ucap Naruto sedikit cemas. Kurama memandangi Naruto dengan mata yang berkilau. "Anak itu yang sudah merubahku, aku siap mati bersamanya, dan ini lah keputusanku." Batinnya, yang Naruto pikir, Kurama sedang memutuskan apa yang akan dilakukannya untuk berikutnya.
"Tentu saja, aku akan menemanimu, karena kita teman, benarkan?" Ujar Kurama tersenyum kepada Naruto, Naruto pun berbalik tersenyum kepadanya. "Mendengar itu darimu, aku sangat malu Dattebayou, hehehe." Jawab Naruto penuh salah tingkah.
"Baiklah ayo kita mulai."
"Hmph!"
Kembali ke medan pertempuran…
Kagebunshin no Jutsu!
Bayangan Naruto berjumlah sangat banyak dengan chakra oranye dan jubah yang sama di masing-masing bayangan, Sasuke penasaran dengan apa yang akan Naruto lakukan.
"Apa yang ingin kau lakukan, Naruto?" Tanya Sasuke penasaran, dengan apa tindakan Naruto selanjutnya.
"Aku akan melakukannya. Sasuke? Aku sangat senang bisa berteman denganmu, sampai detik ini. Terima kasih. Dattebayou." Naruto melihat Sasuke dengan tersenyum, senyumannya sangat polos dengan kebahagiaan yang tulus dari hatinya.
"Apa yang kau bicarakan Naruto?" Jawab Sasuke yang semakin penasaran dengan apa yang akan Naruto lakukan. Wajah Sasuke terlihat sangat cemas dan ia merasakan firasat buruk mengenai ini. Kakashi dan Sakura hanya melihat mereka yang berada tidak jauh dari mereka berdua.
Kemudian Naruto asli membuat Chakra mirip Kyubi yang cukup besar seperti klon dari Kyubi sendiri.
"Oh ya, Kakashi sensei, Terima kasih untuk semua yang telah kau berikan kepadaku, aku sangat bahagia menjadi muridmu." Teriak Naruto dari atas sambil memandangi Kakashi sensei.
Kakashi mendengarkan perkataan dari Naruto, tetapi ia tak tahu apa maksud dari Naruto sebenarnya. "Apa maksudmu Naruto?" Teriak Kakashi keras.
Kemudian wajah Naruto mulai memerah dan melihat Sakura yang berada dibawahnya. "Oh ya Sakura-chan, aku akan mengatakan perasaanku yang sebenarnya kepadamu, kali ini aku akan mengatakannya, aku mencintaimu Sakura-chan!, akhirnya aku mengatakannya, lega sekali."
Mendengarkan pernyataan dari Naruto, Sakura hanya terdiam dan tidak mampu berkata apa-apa, "Apa yang ingin kau lakukan?" Batinnya dalan hati. Mata Sakura hanya terfokus pada Naruto dengan mata yang berkilau seperti ingin meneteskan air matanya.
"Sasuke, tolong jaga Sakura untukku ya!"
"Dan untuk semuanya! Jaga kesehatan kalian ya!, Sayonara." Kata-kata terakhir dari Naruto di ucapkannya. Mereka yang mendengar tidak perkataan itu hanya diam dan tidak tau. Hanya Shikamaru yang menyadarinya. "Jangan-jangan Naruto!, kau !"
"Ayo, Kurama!"
"Hmph!"
"Naruto!" Teriak Sakura keras. Air matanya menetes sedikit demi sedikit, kemudian mengalir dengan derasnya
Klon Kurama berlari menuju Madara di depannya berlari 10-20 klon bayangan Naruto yang biasa. "Apa yang dia rencanakan?" Pikir Madara sambil mengamati pergerakan dari Naruto.
Klon Naruto berlari dari barbagai arah menuju Madara, "Terlalu mudah!" Mokuton elemen kayu, Madara mengeluarkan elemen kayunya dan berhasil menumpas beberapa klon, beberapa klon tersebut lenyap setelah tertusuk pohon-pohon yang dikeluarkan oleh Madara. "Cih, Kuso!" Tapi masih banyak klon Naruto yang bertahan dan tetap berlari menuju Madara,
Fuuton: Rasen Shuriken!
3 klon dari Naruto, mengeluarkan jutsu Rasen shurikennya, 2 diantaranya berlari untuk menyerang dengan taijutsu, adu taijutsu pun tidak bisa dihindarkan, Naruto dalam mode sennin dan mode kyubi, hal itu sangat berdampak besar bagi serangan taijutsunya, bukan hanya itu power, keseimbangan, dan kecepatannya sangat tinggi dan rata. Madara pun sedikit kewalahan dan mengeluarkan jutsu dorongan dewanya.
Shinrai tense!
2 klon tersebut pun terdorong dan lenyap begitu saja, hilangnya klon Naruto membuat, klon Naruto yang satunya dapat menyerang Madara pada titik lemahnya. "Rasakan ini!"
Wingg, Duarr!
Madara dapat menghindar dengan mudah, tetapi serangan Naruto masih berlanjut, klon asli Naruto mengeluarkan bola hitam dengan diameter yang cukup besar dan berdaya ledak tinggi.
Biju dama!
Duarr!
Ledakan yang luar biasa itu, sangat dahsyat dan tepat mengenai sasaran. "Walaupun terkena biju dama, aku yakin dia masih bisa bertahan, tetap focus Naruto!." Ucap Kurama yang masih memperhatikan ledakan besar tersebut.
"Apa yang sebenarnya ingin dilakukan Naruto?" Semua hanya bingung dan bertanya-tanya.
"Apa kah ini saatnya, Kurama?"
"Hmph!"
Klon Kurama pun lenyap seketika dan pada waktu yang sama, chakra Kurama membentuk sayap yang membentang lebar di belakang Naruto. "Ini cukup keren, Dattebayou!"
"Yosh, sekarang lah waktunya."
4 klon Naruto berlari secara bersamaan menuju Madara, dengan kecepatan yang sangat tinggi, Madara terlihat masih berdiri dengan tegap, ia menyerap bijuu dama dengan jutsu pain, atau mata rinnengannya. Asap yang ditumbulkan bijuu dama tersebut, mulai menghilang.
Adu Taijutsu kembali terjadi, kali ini 4 melawan 1, Madara mengeluarkan jutsu-jutsunya 1 per 1, diantaranya, Mokuton , Katon, dan elemen-elemen lainnya, 2 klon pun kalah.
"Tinggal 2 lagi kah?, mungkin salah satunya adalah Naruto.
Katon: Ryuka no Jutsu!
Madara menyemburkan api yang berbentuk naga yang sangat besar, naga api itu bisa bergerak dengan sendirinya, dan mengenai 2 klon Naruto yang masih tersisa. "Sudah berakhir?" Pikirnya tersenyum licik, wajahnya melihat Naruto yang masih, tersungkur tak sadarkan diri.
Rekan-rekan Naruto hanya terdiam membisu, melihat kejadian tersebut. Beberapa saat kemudian..
"Ini belum berakhir!" Teriak Naruto yang terbang dari atas dan mendarat denga kecepatan yang sangat tinggi. "Tidak mungkin!"
Dshh
Tangan kanan Naruto mengenai dada Madara dengan sangat keras, Madara pun terlempar jauh, "Aku berhasil mengecap tanda ini di dadanya." Pikir Naruto yang terlihat masih bersemengat.
"Hanya tinggal focus pada tempat yang ingin aku tuju, sebelumnya aku sangat mahir dalam hal konsentrasi saat berlatih di gunung katak bersama kakek pertapa katak, latihan itu sangat membantu."
"Maaf untuk semuanya, akhirnya aku bisa menyusul Ayah, Ibu, dan ero sennin, aku sangat senang, dilain hal aku juga sangat sedih, harus meninggalkan teman-temanku, tapi ini adalah jalan dan keputusan yang aku ambil, aku tidak akan membiarkan teman-temanku mati, dan aku tidak akan menarik kata-kataku kembali, karena inilah jalan ninjaku!, Sayonara minna-san, aku senang bisa hidup bersama kalian!
Teleportasi dewa aktifkan!
Naruto dan Madara tiba-tiba saja menghilang dengan effect seperti kamui milik Kakashi, hal itu pun mengundang reaksi, dari semua orang yang melihat pertarungan itu, "Kemana mereka pergi? Mereka hilang begitu saja.
"Naruto? Doushite? Nande? kenapa kau meninggalkanku?" Pikir Sakura yang tampak shock dengan keputusan Naruto.
Kemudian Sasuke mendekati Sakura, "Tenang saja, dia akan baik-baik, aku tahu dia tidak akan pantang menyerah apapun yang terjadi, itulah jalan ninjanya. Sasuke tersenyum tapi dalam hatinya ia merasakan tekanan yang sama, baru saja berkumpul untuk sekian lama berpisah mereka harus ditinggal oleh teman terdekatnya. Uzumaki Naruto
Duarrrr!
Semua terkejut, bulan yang berwarna merah yang berada dilangit tiba-tiba meledak dengan kencang, ledakannya setara dengan 200 nuklir yang digabung menjadi 1, aliansi shinobi hanya terdiam dan menyaksikan ledakan besar tersebut.
"Naruto? Kau melakukan sampai sejauh ini? Pikir Kakashi yang tidak mengira jutsu gila yang dilakukan Naruto.
"Naruto kun?" Ucap Hinata sembari meneteskan air matanya.
"Kau yang melakukannya kan Naruto?" Ucap Shikamaru singkat, Chouji pun menangis haru, karena dia tahu, ia baru saja kehilangan teman berharganya.
"Aku akan menjadi hokage suatu saat nanti, dan melampaui semua hokage sebelumnya, itu adalah impianku." Tsunade menangis dengan membayangkan kata-kata Naruto yang masih terdengung di telinganya.
Semua orang tertunduk lesu, dan tidak bisa berkata apa-apa, dialah shinobi yang besar, anak itu adalah penyelamat dunia seperti yang diramalkan oleh tetua katak, dunia shinobi pun masih bertahan dari cobaan ini.
"Rivalku? Naruto? Kau melakukan sejauh ini untuk kita?" Batin Kiba menangis.
"Kau sangat mengkhawatirkan Sasukeya Sakura chan ? dan aku tahu apa yang kau rasakan sekarang, begitu banyak hal sangat menyakitkan dattebayou, aku berjanji aku akan membawa Sasuke kembali, itu janji seumur hidup, Dattebayou!"
"Aku bersumpah aku akan menempatinya, karena aku bilang begitu, aku tidak akan pernah menarik perkataanku kembali, karena itulah jalan ninjaku!"
Sakura POV:
Aku masih ingat betul, ketika dia bicara seperti itu kepadaku, dia tersenyum tulus seolah-olah dia tidak merasakan sakit dan menahan rasa sakitnya, rasa sakit yang sangat luar biasa, aku hanya menjadi beban untuknya, aku hanya bisa menangis didepannya, Naruto? Kau lah orang yang selalu berada di sampingku, saat aku membutuhkanmu kau selalu ada disini untukku, bukan hanya itu kau selalu melindungiku, kau sangat bodoh Naruto, kau tau, aku tidak bisa hidup tanpamu!
Sakura menangisi kepergian Naruto, tangisannya lebih seru ketimbang saat ditinggalkan oleh Sasuke, Kakashi, Sasuke berusaha menenangkannya.
Kakashi pun juga merasakan hal yang sama, dia terharu oleh pengorbanan Naruto yang sangat besar.
Pohon Tsukiyomi pun lenyap dengan sendirinya, inilah akhir dari semuanya, berakhir sudah….
….
FLASHBACK!
"Sasuke! Sasuke!" Teriak Naruto keras, senyumannya membuat orang lain ikut tersenyum.
"Nanii yo!" Jawab Sasuke dengan ekpresi sombong dan kerennya, disini ia masih menganggap Naruto masih belum melampaui dirinya.
"Ano ne, aku mempunyai 2 kupon gratis makan mie ramen ichiraku, maukah kau ikut denganku?" Ucap Naruto sambil berjalan mengikuti langkah Sasuke.
"Kenapa kau tidak mengajak Sakura?"
"Sakura sedang sibuk membantu ibunya di rumah, katanya dia tidak bisa, oleh karena itu aku mengajakmu. Kau mau kan? Hehehe?" Jawab Naruto sembari mengarahkan kuponnya ke Sasuke.
Sasuke terlihat berpikir, dia baru saja selesai berlatih mengasah kemampuannya, dan hal lucu pun terjadi.
"Maaf aku tidak bisa." Ucapnya singkat. Kemudian,,,
Erggghhh
"Hahahahaha." Naruto tertawa terbahak-bahak mendengar suara aneh dari perut Sasuke, wajah Sasuke memerah dengan sendirinya. "Jangan tertawa." Ucapnya sambil menahan rasa malunya.
"Ambilah, Sasuke?" Naruto tetap bersikeras memberikan kupon itu kepada Sasuke.
"Baiklah, untuk kali ini aku terima tapi lain kali, aku tidak akan menerimanya."
"Yosh!" Kemudian mereka berjalan bersama menuju ramen ichiraku.
Sesampainya
"Ramen 2 ya paman, ini kupon makan gratisnya!" Ucap Naruto sembari memberikan 2 kupon yang di pegangnya kepada paman ichiraku.
Kemudian mereka diam dan tidak berbicara apapun, "Ini 2 ramen sudah siap!"
"Yosha, terimakasih paman ichiraku!, Itadakimatsu!"
SLRP-SLRP-SLPRP (Effect makan mie ramen)
Keduanya pun tampak menikmati makan siangnya, Naruto melihat Sasuke yang Nampak kelaparan dengan tersenyum lebar, Sasuke yang dilihatinya pun wajahnya memerah dan berusaha membalas senyuman Naruto.
FLASHBACK END
"Dia memang bodoh, tetapi dialah sahabat terbaik yang pernah aku miliki, aku yakin suatu saat dia akan kembali." Pikir Sasuke yang sedang melihat bulan purnama yang tengah kembali seperti semula. Dia tersenyum, dia Nampak tertekan, tapi inilah jalan yang dipilih oleh Naruto, sampai akhir dia tidak merubah pendiriannya sedikit pun, melindungi teman-temannya sampai detik-detik akhir meskipun mengorbankan nyawanya sendiri.
To be continue "YES OR NO"
Jangan lupa di review ya, aku belum tahu ini dijadikan one shot atau chapter, namun itu ada pilihan silahkan dipilih. Baiklah sampai jumpa!
