.

Eyeshield 21 © Riichiro Inagaki & Yusuke Murata

.

The Battlefield

.::Takeru Yamato::Angst::Normal POV::PG-13::326 words::All Description::.

.

For Eyeshield 21 FanFiction Indonesian Award Month of August: Run To Win

.

Anak lelaki itu terkapar di lapangan yang berlumpur karena hujan. Darah mengalir dari luka di kakinya, membentuk kubangan seperti amuba. Amuba yang semakin lama semakin melebar seakan ia memakan apapun yang ia lewati.

Takeru Yamato memperhatikan dari jarak cukup dekat ketika teman-teman atlet yang terluka itu berlarian untuk memberikan pertolongan. Dan di antara pekikan khawatir bercampur ketakutan yang menggema di lapangan tersebut, ia dapat mendengar rintih kesakitan Sena Kobayakawa.

Yamato tidak tahu setan apa yang telah merasukinya. Ia tidak tahu pikiran gila siapa yang telah mendorong tubuhnya melakukan hal tercela. Sang Kaisar tidak mengerti akan alasan kepergian akal sehatnya sampai-sampai ia bertindak licik. Ia bahkan tidak menyadari kapan tubuhnya bereaksi atas perintah otaknya sehingga lapangan amefuto itu berubah menjadi medan perang.

Detik-detik terakhir pertandingan yang menentukan impian semuanya telah membuatnya panik. Saat-saat genting itu telah mengakibatkan rasa frustasi—yang lama ia pendam—sampai ke titik ekstrim untuk akhirnya meledak dalam bentuk yang paling ia takutkan.

Ia, pemilik teknik Caesar Charge yang terkenal itu telah bermain kasar sehingga lawannya terluka parah. Dengan kelihaiannya, ia melukai sang Eyeshield 21 palsu tanpa diprotes telah melakukan pelanggaran. Perkiraannya, cedera yang dialami Sena akan menyebabkan anak itu tidak bisa berlari—bahkan berjalan—kembali. Tapi amefuto memang olahraga yang keras, ia tidak perlu khawatir akan dituntut untuk itu.

Malah dengan begini, selain mengabulkan impian timnya untuk menang, tidak akan ada lagi orang yang dapat menyaingi kehebatannya. Gelarnya tidak akan lagi terancam. Tanpa kaki emas milik Sena Kobayakawa, ia akan tetap dan selalu menjadi Eyeshield 21 yang asli. Bukankah sejak awal pun ia sudah menyatakan kalau dirinya tidak akan kalah dari seorang peniru?

Kini, di lapangan hijau yang kini berubah merah itu, Yamato mendeklarasikan empat pernyataan absolutnya dalam hati. Pertama, bahwa Teikoku Alexanders akan kembali menjuarai Christmas Bowl. Kedua, bahwa dirinya akan tetap menjadi seorang Eyeshield 21. Ketiga, bahwa itulah kali pertama ia menang dalam sebuah pertempuran—bukan pertandingan. Dan keempat, bahwa kemenangan kali itu adalah kemenangan paling mengerikan yang pernah ia alami.

.

|owari|

.