TOURIST!
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Warning: OOC, typo(s),gaje dll.
Rate: K
Summary: "berkelompoklah dalam dua orang dan cari seorang turis untuk memperkenalkan sebuah tempat menarik di Konoha" kata Kurenai-sensei guru mereka. "EEEHHHH?" teriak murid-muridnya serempak.
.
.
.
Suasana pagi di Konoha International High School tampak seperti biasa murid-murid berdatang mengobrol bersama sampai kekelas dll, sungguh sebuah suasana biasa yang ada disekolah pada pagi hari hingga…
"MINGGIR… MINGGIR… PERMISI"
"KYAA…"
"OI HATI-HATI DONG"
"MAAF…"
Hingga sang pemuda blonde merusak pagi itu dengan suara cemprengnya. Naruto, nama pemuda blonde itu berlari di sepanjang koridor sekolah dan hampir menabrak orang-orang yang dijumpainya dan membuat mereka menggerutu kesal. Naruto terus berlari hingga sampai didepan sebuah ruang kelas bertuliskan X-1.
BRAK
Dengan serentak semua mata dikelas menoleh kearah Naruto yang baru saja membuka pintu
"hah… hah… hah… se.. selamat.."
"kau kenapa Naruto?" Tanya Kiba salah satu teman dekatnya sambil berjalan mendekat kearah Naruto yang sedang terduduk diambang pintu untuk menetralkan nafasnya.
"bu..bukannya sudah masuk ya?"
"sudah masuk?"
"iya, ini kan sudah jam 8 lebih emangnya belum masuk ya?" jawab Naruto dengan memiringkan sedikit kepalanya karena bingung.
"hah… dasar bodoh ini kan baru jam 7.30 masih 30 menit lagi bel berbunyi"
"EEEHHH…. Masih 30 menit? Tapi jamku menunjukkan jam 8.05" sambil melihat jamnya
"….. jamku mati.."
"HAHAHAHAHA….. dasar bodoh kau Naruto" tawa sekelas membahana ditimpali dengan ejekan Kiba.
Naruto berjalan kearah bangkunya dengan muka merah padam antara menahan kesal dan malu. Saat dia hamper sampai dibangkunya yang berada didekat jendela dia mendengar sebuah suara yang sangat menyebalkan.
"Dobe," kata surai seorang pemuda berambut raven. Sontak saja hal itu memicu amarah sang blonde.
"Apa maksudmu teme," desis Naruto marah, "aku sedang tidak dalam mood untuk bertengkar denganmu."
"Aku juga tidak mood kok, aku cuma mengatakan pendapatku tentang kebodohanmu kok," sahut pemuda raven.
"Cih, aku tidak butuh pendapatmu tuan Sasuke U.C.H.I.H.A" balas Naruto dengan mengejek nama pemuda yang diketahui bernama Sasuke.
"jangan mengejek namaku dobe," seru Sasuke.
"kau yang membuatku harus melakukannya teme," balas Naruto tidak mau kalah.
"Dobe"
"Teme"
"Dobe no Usurantokaci"
"Teme no Baka"
Kiba dan seluruh orang yang ada dikelas hanya bias sweat drop melihat tingkah childish Sasuke dan Naruto, mereka semua tahu sejak bertemu pertama kali mereka bertemu yaitu sejak kelas satu SMP. Sasuke dan Naruto yang waktu itu sama-sama murid baru langsung bermusuhan karena Naruto tidak suka dengan tingkah Sasuke yang sangat sombong sedangkan Sasuke tidak menyukai teriakan-teriakan Naruto karena suara yang dikeluarkan Naruto membuat polusi suara yang sangat berbahaya bagi telinga sensitifnya.
"hh~ mereka mulai lagi ya," tiba-tiba sebuah suara memecahkan lamunan Kiba.
"WUAH! Shika kau mengagetkanku saja," seru Kiba. Kaget? Ya, karena tiba-tiba Shika muncul dibelakangnya.
"hm, mereka mulai lagi?" Tanya seorang lelaki berambut coklat panjang dengan pupil bewarna lavender pucat khas klan Hyuuga. Hyuuga Neji nama pemuda berambut coklat panjang itu.
"eh Neji, bertengkar lagi," jawab Kiba.
"Merepotkan, apa penyebabnya," Tanya Shikamaru.
Kiba mulai menjelaskan apa yang terjadi hingga mereka dapat ribut seperti itu.
"Dasar mereka benar-benar merepotkan," kata Shikamaru setelah mendengar penjelasan Kiba.
"hm, aku setuju dengan Shika," komentar Neji.
GREK
Suara pintu dibuka mengalihkan perhatian mereka(kecuali SasuNaru yang sedang sibuk bertengkar) dan tampaklah seorang pemuda berambut merah bata, bermata jade dengn ingkaran hitam dibawah kedua matanya, pertanda insomnia tapi itu malah memuatnya seperti panda.
"GAARA," teriak Kiba.
"hn, ada apa," –tanya Gaara sambil berjalan mendekati kIba-"Kau diganggu sama mereka lagi?" sambil melirik Shika dan Neji.
"Merepotkan," kata Shikamaru.
"ih… Gaa-chan aku kan tidak mungkin menggangu Kiba, daripada menggangu Kiba mendingan mengganggu kamu," sangkal Neji diikuti dengan kedipan mata menggoda ke Gaara.
"Jangan panggil aku begitu Hyuuga," kata Gaara dengan death glare andalannya.
"Sudahlah Gaara mereka tidak mengganggu ku kok," kata Kiba berusaha menurunkan amarah Gaara.
"hn, jadi kenapa kau berteriak seheboh it-"
"AARGH.. KAU MEMANG MENYEBALKAN UCHIHA" teriakan Naruto membuat Gaara mengetahui keadaan yang terjadi.
"hn, dobe"
"TE-
KRING KRING
Perkataan Naruto terputus oleh suara bel masuk, dengan segera semua murid yang berada diluar maupun didalam kelas segera menuju ketempat duduk karena Anko-sensei akan segera datang.
"cih, jangan harap ini akan selesai teme," desis Naruto.
"Sudahlah Naruto, jangan mencari masalah lagi ayo duduk sebentar lagi Anko—sensei akan datang" kata sebuah suara dibelakang Naruto.
"tapi Gaa-" Naruto hendak protes tapi mendapat tatapan tajam sang sepupu membuatnya menghentikan perkataannya. "Baiklah Gaara," kata Naruto pada akhirnya.
Tidak lama setelah Naruto kembali ketempat duduknya Anko-sensei datang dan memulai pelajarannya.
.
.
SKIP TIME
.
.
"huh, Uchiha menyebalkan" kata Naruto sambil berjalan kekelasnya bersama dengan kedua sahabatnya. Mereka baru saja dari kantin
"Sudahlah Naruto, kau sudah mengatakannya tujuh belas kali kalau kuhitung," kata Kiba.
"huh, Kiba… kenapa sih kamu kayaknya sewot sama aku," kata Naruto.
Sementara Kiba dan Naruto beradu argument Gaara pergi kekelas sendiri. Mereka terus bertengkar hinga tidak menyadari seseorang berambut hitam panjang dan memiliki mata seperti ular berdiri dibelakang mereka.
"biarin ab-" kata-kata Kiba terpotong karena mereka merasakan sebuah aura hitam dibelakang mereka
"pst, Kiba kok aku merinding ya," bisik Naruto.
"Iya nih Nar kok aku merasakan hawa aneh dibelakangku, kamu merasakannya tidak?" Tanya Kiba dengan berbisik juga.
"Un, bagaimana kalau kita cek aja," usul Naruto masih berbisik.
"hm, dari hitungan ketiga" kata Kiba.
"Satu," kata mereka bersama-sama.
"dua,"
"tiga,"
Mereka berbalik bersamaan dan..
"sudah selesai bisik-bisikannya?" Tanya orang berambut hitam panjang.
"O-orochimaru-sensei" kata mereka dengan wajah yang memucat.
"'Naruto.. Kiba," kata Orochimaru.
"i-iya sensei" kata mereka dengan keringat dingin yang mulai mengalir.
"kalian tahu sekarang jam berapa?" Tanya Orochimaru
Mereka melihat jam tangan yng mereka kenakan sebentar kemudia berkata
"Jam 11.05 sensei"
"kalau begitu KENAPA KALIAN BELUM MASUK KELAS? KELAS SUDAH MULAI DARI LIMA MENIT YANG LALU!" teriak Orochimaru.
"HIEE.. MAAF SENSEI!" teriak NaruKiba sambil berlari.
"huh.. dasar anak-anak," kata Orochimaru. "mendingan aku kekantor saja," setelah itu dia kembali kehabitat asalnya (kantor maksudnya).
DRAP DRAP DRAP
Suara kaki yang berlari mengganggu penjelasan yang sedang diberikan guru.
"ja-"
BRAK
Guru yang akan melanjutkan pelajarannya kembali dipotong oleh suara pintu yang dibuka dengan keras. (Poor you sensei) didepan pintu tampaklah dua orang manusia yang tampak kelelahan karena habis berlari, seragam mereka basah karena keringat yang menetes dengan muka yang memerah karena kehabisan nafas dan juga bibir merah menggoda yang setengah terbuka untuk mengambil nafas sebanyak-banyaknya, penampilan mereka yang seperti itu sunguh menggoda iman para seme dan membuat para seme membayangkan untuk melakuhan ini-itu terhadap mereka.
"Uzumaki-san, Inuzuka-san kenapa kalian datang terlambat?" Tanya sebuah suara yang membuat murid lelaki membuyarkan lamunan mereka.
"em.. ano Kurenai-sensei itu,' Naruto dengan gugup berusaha menjawab.
"kami baru dari toilet sensei," jawab Kiba cepat.
"Toilet? Kenapa selama itu? Sampai telat masuk lima menit? Bukankah sebelum pelajaran saya adalah waktu istirahat?" Tanya Kurenai-sensei.
"itu k-"
"Kami dipanggil Orochimaru-sensei untuk membantunya mengangkat krung makanan manda yang baru dibelinya," potong Naruto." Karena tangan kami kotor, maka kami ketoilet dulu. Kami tidak menyangka waktu kami ditoilet untuk membersihkan tangan kami selama itu sehingga telat masuk pelajaran anda Kurenai-sensei, jadi maaf kan kami," ucap Naruto sambil menundukan kepalanya. Sedangkan Kiba hanya tercengang melihat kehebatan Naruto dalam berbohong.
"Baiklah, kalian berdua boleh duduk," kata Kurenai-sensei pada akhirnya.
"Terima kasih sensei," Jawab mereka bersamaan sambil berjalan ketempat duduk mereka.
"Baiklah ayo kita lanjutkan materinya," kata Kurenai-sensei setelah Naruto dan Kiba duduk ditempat duduknya.
.
SKIPTIME
.
KRING KRING
Bel pulang sekolah tanda berakhirnya masa belajar hari ini berbunyi. Guru-guru menghentikan aktivitas mengajar mereka dan murid-murid bersiap untuk pulang. Tapi sepertinya hal itu tidak berlaku untuk kelas X-1 dikelas itu para murid sedang mengerubungi sebuah kertas yang ditempel dipapan tulis kelas mereka, mimic muka yang ditunjukan oleh murid-murid beraneka ragam ada yang terkejut, kecewa bahkan…
BRUK
Ada yang pingsan.
"NARUTO!" teriak teman sekelasnya heboh.
Ternyata orang yang pingsan itu Naruto, dia pingsan sesaat setelah membaca pegumuman itu.
"APA YANG KALIAN TUNGGU? CEPAT BAWA DIA KERUANGAN KESEHATAN!" teriak Gaara panic kepada orang-orang yang berada dikelas.
Orang-orang yang terkejut dengan teriakan Gaara langsung bergerak maju untuk mengangkat Naruto menuju ruang kesehatan. Tapi langkah mereka terhenti oleh suara seseorang
"Biar aku saja yang membawanya," kata sebuah suara baritone.
TBC
Thank you for reading.
Mind to review?
