Sakura harap yang dilihatnya kemarin hanya ilusi semata.
.
.
.
.
.
Putus? by EnurSuki
.
Naruto by Masashi Kishimoto
.
.
.
.
.
WARN: bahasa non baku, typo(s), OOC, Oneshoot
.
.
.
.
.
Jika tidak suka dengan fanfic yg saya buat ini, klik tombol 'back' aja ya. Daripada nge-flame. Please. di flame seorang flamer tuh sakitnya lebih warrbyazah daripada digantungin gebetan :v
.
.
.
.
.
"Sakura! Tunggu!" teriak Sasuke sembari berlari mengejar Sakura di tengah hujan. Tak menghiraukan teriakan Sasuke yang meneriakkan namanya tadi, Sakura masih tetap berlari. Sebisa mungkin menjauh dan menjaga jarak dari Sasuke. Gadis bermanik Emerald itu sudah terlanjur kecewa. Hatinya sakit.
"Sakura! Kumohon! Dengarkan penjelasanku dulu!" teriak Sasuke lagi. Tak putus asa untuk menjelaskan hal yang dilihat Sakura kemarin. Langkah kakinya mulai melambat. Otot kakinya pun mulai lelah. Namun, Sakura masih saja berlari. Tak mengindahkan teriakannya.
Perlahan, Sakura menghentikan langkahnya. Rambutnya yang panjangnya sepunggung itu basah terguyur dinginnya air hujan. Pun tubuhnya. Bibirnya juga menggigil. Terlihat sekali bahwa Sakura mulai kedinginan.
"Kamu mau jelasin apa lagi sih?! Aku udah muak sama kamu! Hatiku sakit Sasuke!" ujar Sakura. Sasuke hanya terdiam. "Padahal kita sudah tidak sekelas lagi seperti tahun lalu. Bahkan kita juga berada di gedung yang beda. Katanya kamu cinta sama aku. Bilangnya tetep jaga komunikasi walaupun beda gedung. Tapi apa? Kemarin aku lihat kamu jalan berdua sama Karin. Aku enggak bisa diginiin Sas. Hiks." sambung Sakura sembari mengepalkan tangannya. Air matanya yang mengalir di pipinya bercampur dengan air hujan.
'Hah?' batin Sasuke. Sungguh. Sasuke gagal paham dengan kata-kata Sakura.
"Nah kamu mau jelasin apa lagi? Enggak ada kan? Kamu kehabisan alasan buat mengelak kan? Udah deh! Aku minta putus!" teriak Sakura. Kepalan tangannya semakin erat.
"Tunggu Sakura. Dengerin penjelasanku dulu!"
Sasuke melangkahkan kakinya. Mendekatkan tubuhnya pada Sakura. Namun lagi-lagi, Sakura menghindar. Mundur perlahan.
"Aku..."
"Aku... AKU SEBENERNYA ENGGAK PUNYA PAKETAN INTERNET!"
.
.
.
.
.
END
.
.
.
.
A/N: hallllooooo ini apaan yak? wkwk XD. gara" kemarin paketan abis langsung muncul aja ide buat bikin fic ini wkwk.
ok. enggak usah lama" bacotnya. I hope u like it :)
PS: KriSar nya please :'')
.
.
.
.
.
"Aku... AKU SEBENERNYA ENGGAK PUNYA PAKETAN INTERNET!" teriak Sasuke sambil menahan malu. Ya, demi sang kekasih Sasuke rela mengakui hal yang menurutnya memalukan ini.
Sedangkan Sakura terdiam di tempatnya. Speechless.
"A...pa?"
"Maaf ya. Aku seminggu ini lagi enggak punya uang Sak. Paketan internet juga abis. Makanya, aku enggak ngasih kabar ke kamu." ujar Sasuke. Sakura yang dari tadi hanya menunduk mulai mengangkat kepalanya. Pandangannya langsung jatuh di pipi Sasuke yang kini memerah.
'Kok imut sih...' batin Sakura.
"Terus kemarin kamu jalan sama Karin ngapain?" tanya Sakura.
"Nah. Kemarin aku mau pinjem uang ke Naruto. Eh dia juga enggak punya uang." Sasuke jeda sejenak. Tangannya terangkat memegang pundak Sakura. "Jadi, aku pinjem uang sama Karin deh. Kurang berusaha apa coba aku nih?"
"Ja...jadi gitu. HUWAAA MAAF YA SASUKE AKU SALAH PAHAM TERNYATA HUWAAA..." setelah mendengarkan penjelasan Sasuke tadi, Sakura mulai menangis. Terharu? Bisa dibilang begitu lah.
"Iya. Enggak apa-apa kok. Aku paham." ujar Sasuke menanggapi Sakura sembari memeluknya.
"Yaudah pulang yuk. Kamu basah kuyub nih."
"Hiks... Iyaaa... Maaf ya..."
"Iya iya."
.
.
.
.
.
Beneran END
