Welcome, to Mobile Legends.
Disclaimer: Mobile Legends: Bang Bang (c) Moonton.
Warning(s): garing, bahasa kasar, fujoshi fanny:( short. pengalaman pribadi. multichap tp cerita lepas semua.
Sinopsis: #1. Main ML ga dapet 7M, yaudah aku nulis fanfic ajadeh.
note: mau nulis angst tp apalah aku, kuliah di jurusan teknik shitpost:( udah complete tapi pasti bakal ditambahin.
.
.
Land of Dawn, biasanya kalo ga sepi, ya rame.
Biasanya sepi karena pada ngumpet di rumput nunggu jiwa-jiwa malang berlalu lalang, ya sebutlah lagi pada nunggu mangsa. Rame kalo yang lagi ngumpet di rumput ternyata makan umpan dari musuh yang juga lagi ngumpet di rumput seberang, terus mulai tawuran dah. Yang hoki bisa lari ke base, yang apes ya mampus.
Zilong yang super playsafe ngumpet di rumput. Terus Miya dateng. Mereka anteng disitu satu menit lebih, ngeliatin Franco dari tim musuh bersihin minion pake basic attack. Taulah seberapa lama dan ngebosenin liat tanker bersihin jalur.
"Ngapain sih?" Miya bertanya. Zilong bergeming. Nampaknya dia disconnect, tapi Miya, alangkah baiknya dia, tidak paham situasi Zilong. Ia berjalan memutari Zilong, nembak-nembakin Zilong pake basic attack, sampe nge-cast skill dua ke Zilong, tapi Zilong tetep ga gerak.
Lalu Franco pergi ke tempat dimana ia lebih dibutuhkan. Miya bunuhin minion, balik lagi ke rumput. Kemudian datanglah Alucard, dia juga ngumpet di rumput. Menunggu strategi. Dia nunggu agak lama, ga ada gerakan dari Miya ataupun Zilong. "Ngapain disini woy."
"Au nih orang tiba-tiba diem disini." Balas Miya. "Jagain noh, kali lagi dc, tapi paling bentar lagi reconnect, bhay." Dengan demikian Miya pergi seorang diri menuju jalur atas.
"Anjir." Adalah kata-kata yang keluar dari mulut Alucard. Ia memukul-mukul temannya karena iseng, dan saat itulah Fanny datang.
"Eyo lagi pada apa hayuuu," sapanya, woles. Kill 9 mati 0 mah beda. Ia melihat situasi Zilong dan Alucard, lalu wajahnya bersemu merah dan ia menatap jijik Alucard dan Zilong.
"Gue masih normal anjir."
"Napa doi?" Fanny bertanya, walau wajahnya yang sangat serius mengkhianati pikirannya yang melayang-layang ke langit ketujuh.
"Disconnect palingan." Balas si pemuda bersurai pucat salju tersebut.
Saat itulah ada lampu bersinar tepat diatas kepala Fanny. "Bentar ya. Yu balik ke base aja."
"Lu mau apa?" sebelum dibalas Fanny sudah pergi menuju base musuh. Ia tidak ada kabar lagi. Lalu Kagura datang, ia menyapa Alucard dan Zilong dengan sopan. Ia tak segan bertanya, "Apa yang terjadi?"
"Zilong dc—buset, baca chat aja please." Balas Alucard.
Dari kejauhan Miya menghampiri rumput tempat mayoritas tim berada. "Dah, abis noh minion. Zilong masih dc ya—?"
Kemudian Fanny menyambar dengan cepat dengan suaranya yang membahana dari kejauhan. "LARIIIIIII KAWAN—"
Mereka menoleh ke arah sumber suara—tim musuh secara massal mengejar Fanny dengan napsu—melihat bar nyawanya yang sudah mau tewas dan tanpa shield dari magic blade. Miya facepalm. "JANGAN KESINI ANJIIIIIR—"
Kagura mengambil payungnya dan maju lebih dahulu, saat Eudora musuh memberikannya efek stun, ia dengan mudah membebaskan diri. Alucard segera menandai Irithel musuh, dan melompat saat ia rasa seluruh skill disable musuh sudah tak ada yang tersisa. Dengan mudah Alucard (dibantu Miya dan Kagura) menghabisi Irithel dan Eudora, yang tersisa adalah Freya, Gatotkaca, dan Hayabusa, yang mati-matian ingin mundur.
Freya dengan cepat menghabisi Kagura, lalu Hayabusa menyerang Miya yang segera panik dan berlari mendekat ke Zilong, namun ia berhasil dibunuh, sementara Gatotkaca mengeluarkan skill duanya dan Alucard adalah korban yang kurang beruntung.
Saat itulah Zilong reconnect, dan Fanny kembali dengan kondisi sehat walafiat. Zilong segera membantu Alucard terlebih dahulu, meski sebenarnya ia bisa meraih Freya, dan Fanny pergi mengejar Freya dan Hayabusa, yang lari meninggalkan Gatotkaca sendirian.
Alucard dan Zilong menghabisi Gatotkaca, Fanny juga berhasil memenuhi impiannya untuk membunuh Hayabusa licin yang belom pernah mati selama match itu.
Ketiganya bersatu dan segera mengambil jalur tengah.
Inilah penjelasan Fanny saat mulai menyerang base musuh: "Sorry tadi gue pengen matiin Zilong sekali, mancing musuh gitu, salah sendiri dc."
"…."
Ada temen kayak gitu. Ada.
"Tapi ya, sekarang aku paham kok prioritas kamu di siapa, Zilong~"
"…p-prioritas gue cuma satu: VI—VICTORY!"
.
.
Ngomong-ngomong soal dc gara-gara provider internet yang biasanya labil sangat (kayak Tree, Telkoms*l, atau bahkan XL (makan kuotanya)), pastinya tidak asing dengan kejadian seperti aplikasi yang tiba-tiba ketutup sendiri, apalagi yang main di non-android.
Ruby, seusai mendapatkan triple kill (modal hoki), langsung sembunyi di rumput yang lokasinya berdekatan dengan creep putih. Ia sudah diambang maut. Creep putih itu segera mendekatinya dan melancarkan serangan. Sepertinya ia memiliki cursed helmet, yang pasifnya memberikan damage ke musuh di dekatnya—dalam kasus ini, creep putih itu.
Lalu datanglah Layla yang masih kekurangan level. Ia melihat Ruby yang, meskipun telah sekarat, tetap bergeming meski dipukul-pukul oleh monster hutan itu. Ia mengurungkan niatnya untuk farm dan menonton dari jauh.
"Eh, kalian sini deh." Panggil Layla saat melihat Cyclops dan Hilda lewat untuk membersihkan jalur. Ketiganya ngumpet di rumput jalur tengah. "Ruby afk."
Mungkin untuk yang belum terbiasa melihat kombinasi temen yang dc pas low health dan cuma ngumpet bentar di rumput deket creep, pikirannya akan: apa faedahnya anjir.
Tapi ya biasa, temen jahat begini. Belom pernah main ama temen yang sifatnya 11-12 sama guguk ya?
Hilda dan Cyclops saling tatap heran, tidak pernah bermain dengan tim yang dibuat dengan modal tiga orang ini sebelumnya.
Mereka terus menyaksikan.
Yak….
Monster putih itu terus memukul Ruby yang memberikan sedikit damage per detik dengan efek dari cursed helmet.
…sedikit lagi….
Layla menahan tawanya.
Nyarissss….
Daaaaan….
—EXECUTED.
Lalu system message: XXX(Ruby) reconnected to the game.
Layla tertawa histeris, sementara Hilda dan Cyclops juga ingin tertawa, tapi kasihan.
Saat Ruby respawn, ia tidak segan menunjukkan kebenciannya pada kedua temannya, karena ia tidak tahu siapa yang berbuat iseng saat ia disconnect. Kata-kata emasnya: "BANGSA—"
.
.
—Tapi ada yang lebih ngeselin dari mabar ama temen yang kelakuan kayak gitu.
Main solo, setim ama orang-orang yang gabisa ngertiin mana Mobile Legends mana Candy Crush.
Johnson berubah jadi mobil di base, dengan sengaja mengarahkan dirinya agar Hayabusa timnya yang afk tanpa surat bisa menaikinya. Ia mengemudi menuju dimana terjadi tawuran—menabrak Alice, Tigreal, dan Nana musuh. Dengan cepat ia teleport mundur dan memberi aba-aba pada teman-temannya untuk mundur. Hayabusa tewas pada tawuran pertama saat seluruh tim masih berlevel cetek.
Satu persatu tower mulai diruntuhkan oleh Moskov dan Harley, meskipun mereka tak berhenti berbalas pantun saat mereka satu jalur.
"Awkar*n makan bekicot." Mulai Moskov, yang melibas habis Nana musuh untuk keempat kalinya.
Harley balas: "Bacot." Dan keduanya lanjut farming.
Begitu seterusnya. Dan Johnson terus-terusan berusaha mencelakakan teman setimnya (Hayabusa) dengan mensupirinya ke lapak musuh.
Tentunya, dengan teman afk yang (dipaksa dan terpaksa) nge-feed akhirnya adalah defeat.
Tapi tidak.
Mereka menang, Moskov dan Harley adu pantun terus-terusan hingga skor unggul 62-24.
Iyalah, orang di Human vs. AI.
.
.
Main di Human vs. AI itu menyenangkan loh. Siapa bilang ngga?
"Itu yang pake tali ngapain?" tanya Gord, pemain baru, saat ia melihat kabel Fanny diarahkan ke base musuh dan ia mati karenanya, detik-detik sebelum minion berhasil meruntuhkan inihibitor turret musuh. Chou disampingnya mengangkat bahunya: meneketehe.
Di jalur lain, Akai berusaha menghancurkan turret di jalur bawah, sedangkan Irithel solo Lord.
Agak lama Gord recall karena low health dan efek immortality sudah terpakai, dan Fanny respawn saat itu juga. "Udahan dong." Kata Fanny. "Push."
Irithel lah yang terus push seluruh jalur.
Hingga akhirnya kemenangan diraih.
Dan Gord melihat barang-barang yang Fanny beli.
….
Baru tahu ia kalau Fanny cukup beli sepatu saja.
Buktinya, dengan modal rapid boots saja, Fanny bisa membunuh 18 kali tanpa mati.
….
Ia harus belajar menggunakan Fanny, sepertinya….
Di classic.
.
.
BONUS:
"Situ sokap?"
"SITU YANG SOKAP?"
Zanis dan Zilong berantem.
"Cih, ternyata hero dari moba 8-bit."
Sakit men, digituin.
"CIH TERNYATA HERO DARI MOBA BETMEN!" Balasnya, ga ada ide buat ngejatuhin Zanis.
Lalu Odette, sebagai wanita yang tidak menyukai perselisihan datang untuk melerai. "Sudah, sudah. Damai saja."
"Iya, damai aja, jangan berantem. Aku tahu aku cantik."
Dua orang itu saling menoleh.
"Situ siapa?" tanya Odette dengan polos, walau agak sebal karena sepertinya keanggunannya tersaingi oleh gadis moe ini, yang sepertinya asal-usulnya dari Moba sebelah.
"Lah? SITU SIAPA?" Diao Chan balas tak kalah sewot.
Semuanya berantem.
.
.
note: maaf kalau menyinggung.
