Warning : Shonen-ai. AoKaga. Abal-abal. Quick-plot? Jamandulu(?)!AU. OOC. Typo? Tidak sesuai EyD. Quick-typing as usual. Unbeta.
Disclaimer : AoKaga milik Fujimaki-sensei... Desu.
A/N : Fic perdana AoKaga. Tapi ga jamin bagus. Entah kenapa- entah kenapa saya buat ginian :') Fail fic. Tapi sayang kalo ga dilanjut X"3
Enjoy~!
.
.
Once Upon a Time : Aomine Clan and Kagami Clan
.
.
Bagaikan api dan air.
Kita tidak akan pernah bersatu.
Apakah ada keajaiban yang bisa mempersatukan api dan air?
.
"Kalian klan Kagami hanya pendatang! Ini adalah tanah milik klan Aomine!"
"Kalianlah yang pergi! Ini tanah milik klan Kagami!"
Suasana yang tidak mengenakkan ini kembali terjadi di perbatasan tanah antara pemukiman klan Kagami dan klan Aomine.
"Cih. Lihat saja... Calon pemimpin baru kami akan menghabisi kalian semua!"
"Hoo? Kalian pikir calon pemimpin kalian yang baru itu bisa mengalahkan calon pemimpin kami? Kalian pasti bermimpi! Terlalu cepat 1000 tahun kalian berpikir seperti itu!"
Klan Kagami rata-rata memiliki surai berwarna merah api. Terang dibagian tengah dan menggelap hingga ke ujung rambut. Matanya pun berkilat seperti si jago merah yang siap melahap apa pun yang ia lalui.
Tidak terkecuali.
Taiga Kagami.
Anak pemimpin klan Kagami. Dialah calon pemimpin klan yang baru.
Lalu, ada klan Aomine. Kebanyakan klan Aomine memiliki warna rambut seperti biru samudra yang menghanyutkan. Matanya sangat mengintimidasi dengan warna biru aquamarine itu.
Daiki Aomine.
Itulah nama anak pemimpin klan Aomine. Dialah calon pemimpin klan yang baru.
Dan inilah kisah tersembunyi mereka yang tidak pernah diketahui klan manapun kecuali mereka berdua.
.
O.O.O.O.O.O
.
Di malam hari yang sunyi - meski suara jangkrik masih mendominasi kesunyian malam. Bulan yang bersinar dengan terangnya, menghalau gelapnya malam. Dan membuka jalan bagi kedua sejoli yang tengah menjalin cinta terlarang mereka.
"Maafkan aku. Apa kau sudah menunggu lama...?"
"Hm? Tidak juga." Daiki menatap pemuda berambut merah api itu dari balik pepohonan.
Perbatasan.
Tempat rahasia mereka berdua.
Ini bukanlah kisah Romeo dan Juliet.
Ini hanyalah kisah kedua insan yang tidak bisa saling menunjukkan cintanya secara gamblang.
"Daiki. Bagaimana kabarmu?"
"Cukup baik. Bagaimana denganmu? Apa ada gadis yang sudah dijodohkan denganmu?" Tanya pria bersurai biru samudra itu.
Kekasihnya itu hanya mengangkat kedua bahunya.
Kemudian, suasana itu menjadi sunyi senyap lagi. Mereka hanya bertatapan wajah tanpa bertukar kata. Seakan hal itu cukup bagi mereka.
"Hei... Sepertinya kita tidak akan bisa menemui perdamaian desa kita."
"Cih. Mereka hanyalah kumpulan tua-tua yang keras kepala." Komentar Daiki cuek, "Tapi, aku masih akan mengulur waktu. Jangan sampai desa kita berperang hanya karena masalah sepele seperti ini."
"Hahaha... Kadang aku berpikir... Kita seperti dipermainkan oleh takdir." Ucap Taiga menatap Daiki dengan sendu. Daiki hanya dapat membalas perkataan itu dengan menatapnya bingung.
Anak pemimpin klan Kagami itu menghela nafasnya, "Kau tahu. Seperti halnya sekarang ini. Kita sesama pria. Tidak seharusnya kita menjalin hubungan ini. Lalu... Kita tidak bisa ditakdirkan bersama. Kita adalah musuh." Jelasnya.
Daiki tahu.
Taiga pun tahu.
Mereka berdua tahu.
Hubungan terlarang ini.
Hubungan yang tidak seharusnya terjadi.
Namun mereka tetap menjalaninya.
Apa takdir senang mempermainkan orang seperti ini?
.
O.O.O.O.O.O
.
"Aku akan pergi berpatroli lagi."
"Ayah sangat bangga padamu, Taiga." Pemimpin klan Kagami itu menepuk pundak anaknya dengan terharu.
Tapi, semua itu bohong.
"Kau sangat memperhatikan klan Kagami ini... Pasti mereka akan bahagia memiliki pemimpin sepertimu..."
Taiga tidak memperhatikan mereka.
Semua hanyalah alibi untuk menutupi seluruh kebohongannya.
"Kalau kau bertemu dengan salah satu penduduk Aomine, tebas saja."
Dia selalu bertemu dengan seorang Aomine.
Tidak tanggung-tanggung.
Yang ia temui adalah calon pemimpin klan Aomine yang baru.
"Ya. Tenang saja, Ayah." Ia membungkukkan badannya - memberi hormat. Menatap kosong hakama berwarna coklat tuanya.
Namun, sekali lagi.
Yang keluar dari bibirnya adalah kebohongan.
.
O.O.O.O.O.O
.
"Belakangan kau sering sekali keluar rumah, Dai-chan. Apa yang kau lakukan?" Tanya salah satu temannya, Satsuki Momoi.
Satsuki Momoi hanyalah salah seorang kenalan klan Aomine. Klan Momoi adalah pengembara yang sering berpindah-pindah tempat.
"Urusi saja urusanmu sendiri, Satsuki." Jawabnya acuh.
"Hmph. Apa Dai-chan diam-diam berpacaran dengan seseorang?"
Daiki tersentak.
Apa wanita itu seorang cenayang?
Namun, Daiki berusaha menyembunyikannya di balik tirai yang bernama kebohongan.
"Jangan menarik kesimpulan tidak jelas seperti itu, Satsuki. Sudah pergi sana!" Usir pemuda berkulit gelap itu sambil mengayunkan tangannya.
"Hmph. Aku yakin instingku benar! Insting wanita itu tidak pernah salah!" Balas gadis bersurai merah muda itu sambil meninggalkan kamar Daiki.
Daiki hanya diam dan menatap langit malam yang gelap. Lalu, ia beranjak dari tempatnya, menuju tempat yang telah dijanjikan.
.
O.O.O.O.O.O
.
Jalan di sekitar perbatasan antara wilayah Kagami dan Aomine selalu sepi. Tidak ada yang mau mengambil resiko dibantai oleh klan musuh bukan?
Namun, tempat ini merupakan tempat yang spesial bagi sepasang kekasih yang selalu menjalin cinta terlarang mereka disini.
"Oh. Kau berhasil menemuiku lagi, Taiga."
"Hmph. Kau sendiri kenapa bisa berada disini?"
"Aku? Hanya berjalan-jalan."
"Hm? Kau sangat tidak pintar berbohong, kau tahu itu, Daiki."
Sekali lagi, meski tak ada bulan yang menyinari mereka, sejoli itu akan menemukan jalan mereka untuk saling bertemu.
"Hahaha, ya. Maafkan aku. Aku hanya ingin bertemu denganmu." Daiki segera turun dari pohon yang ia panjat. Memperbaiki hakama hitamnya lalu mendekati pemuda bermarga Kagami itu.
"Aku juga ingin menemuimu." Taiga maju mendekati kekasihnya. Sekali lagi, membiarkan cinta menuntun jalan mereka malam ini.
.
O.O.O.O.O.O
.
A/N : astajim. Ini bukan one-shot yaaaw X"3 Masih ada chapter selanjutnyaa! Saya perkirakan sekitar 2-3 chaps selese /kali
BakaFujo yang paling ngebet sama AoKaga nih fic AoKaga dari saya X3 berkenan ga sih fic ini untuk anda X"3 karna ini OOC to the max |||orz
Padahal belum selese ulsem. Masih aja ngetik X'3 Tapi yah, daripada saya galau garuk dinding kan... Mending ditumpah ke cerita :')
Silahkan berikan pendapat anda baik saran dan kritik di kotak review. Saya berterima kasih bagi yang mau membacanya. m_ _m
