Title: Strobe Edge

Casts: Seventeen members.

Pairing: Meanie, slight!MingyuxJihoon, VerKwan.

Rate: T

Disclaimer: Seventeen is not mine

Author's Note:

A fanfic inspired (or maybe remake?) from Sakisaka Io's shoujo manga "Strobe Edge"

Warning: AU! Yaoi. Boyxboy. Don't like don't read!

(o)

Wonwoo menatap kedua ujung sepatunya dan tersenyum kecil. Kemudian mendongak menatap seorang pemuda yang berdiri didepannya. Pemuda itu menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Maaf menyatakan perasaanku padamu seperti ini, Mingyu-ssi."

Mingyu terdiam sejenak. Kedua matanya masih menatap Wonwoo dengan khawatir. "Aku yang harusnya meminta maaf. Aku tidak bisa membalas perasaanmu."

"Tidak apa-apa, sungguh," Wonwoo tersenyum. Matanya membentuk eyesmile yang membuat pemuda itu nampak manis. "Meskipun aku menyatakan perasaanku padamu seperti ini, aku harap kau masih tetap memperlakukanku seperti biasa. Ya?"

"Baiklah." Kali ini Mingyu ikut tersenyum.

"Kalau begitu, sampai jumpa saat tahun ajaran baru, Mingyu-ssi."

(o)

"Mingyu,"

Mingyu mendongak. Menatap pemuda berambut ungu yang duduk didepannya. Pemuda itu nampak sedang kesal.

"Ya, Jihoon-ie?"

"Kenapa dari tadi hanya mengaduk-aduk makananmu? Kau sakit?"

"Tidak. Aku hanya belum berselera saja, aku akan memakannya sekarang." Pemuda itu mengambil satu suap lasagna yang dia pesan. Dia dan Jihoon sedang berada di sebuah restoran untuk makan malam setelah berjalan-jalan seharian—kencan. Mereka memang jarang jalan berdua karena rutinitas Jihoon sebagai penyanyi yang membuatnya jarang memiliki waktu senggang.

Jihoon menatap pemuda yang tengah menyantap makanannya itu dan menghembuskan nafas kasar. "Jangan menyembunyikan apapun dariku, Mingyu. Kita sudah bersama selama dua tahun, aku tahu seperti apa dirimu."

"Benar, tidak ada, Jihoon-ie." Mingyu berulang kali mengucap maaf dalam hati. Pasalnya, ia sedang berbohong. Ada sesuatu yang mengganjal di benaknya, namun sesuatu itu bukan hal yang patut diceritakan pada Jihoon.

Lagipula, bagaimana bisa kau menceritakan pada kekasihmu kalau kau baru saja menerima pernyataan cinta orang lain?

Jihoon mendesah pelan.

"Oh, ya, bagaimana dengan gantungan kunci yang kemarin kau beli? Apa pemuda itu menyukainya?"

Mingyu terbatuk. Hampir saja ia tersedak makanannya. Setelah meminum segelas air putih dan mencoba bernafas, dia menjawab. "Dia menyukainya."

"Lain kali kau harus berhati-hati untuk tidak merusak barang orang seperti itu." Jihoon menyesap orange juice yang tersaji didepannya. "Lagipula aku heran, kenapa seorang pemuda memakai gantungan handphone? Seperti wanita saja." Pemuda berperawakan mungil itu tertawa. Tidak, ia tidak bermaksud menghina orang lain, dia hanya sedikit heran.

Kekasih Jihoon itu hanya tersenyum.

(-)

Krakk.

Terdengar seperti suara barang pecah belah yang pecah. Mingyu melihat kebawah dan mendapati sebuah gantungan hp dari kaca—yang sekarang sudah tak berbentuk. Mingyu tidak sengaja menginjaknya.

Seorang pemuda duduk berjongkok dan mengambil gantungan hp itu.

"Maaf!" Seru Mingyu cepat, dia ikut berjongkok dan menatap pemuda itu dengan rasa bersalah menghiasi kedua manik hitamnya. "Biar kuganti, ya?"

Pemuda itu mendongak. "Eh—tidak usah!"

Mingyu mengamati pemuda didepannya sekilas. Seragam mereka sama dan bahkan tingkatan yang sama—Mingyu mengetahuinya dari logo di lengan kiri seragam sekolah mereka. "Siapa namamu? Dan kelasmu?"

"Jeon Wonwoo, 1-B."

"Baiklah, aku akan mengganti gantungan kuncimu itu, Wonwoo."

(o)

"Aku tidak menyangka kau akhirnya menyatakan perasaanmu, Wonwoo-ya."

Terdengar suara kikikan Seungkwan dari seberang. Wonwoo ikut terkikik.

"Seperti itukah?"

"Dan kau tahu?"

"Apa? Beritahu aku, Seungkwanie."

"Aku dan Vernon sudah resmi sebagai sepasang kekasih!"

Kedua manik Wonwoo membulat sekejap. Namun tersenyum setelahnya. Seungkwan memang sudah memendam rasa pada Vernon sejak lama.

"Hey, apa ini? Kedua sahabatku berpacaran? Siapa yang menyatakannya duluan, Kwanie?"

"Tentu saja aku, siapa lagi? Lagipula Vernon bukan tipikal orang yang peka."

Dan Wonwoo tidak bisa menahan tawanya.

"Kau tertawa, heh? Tidak adil. Kau juga menyatakan duluan pada Mingyu!" protes Seungkwan.

"Iya, iya, maaf~"

"Haah, semangatlah, Wonwoo. Meskipun sedikit sekali kemungkinan kalian bisa bersama. Mengingat status Mingyu yang sudah dimiliki orang lain—ugh, Jihoon penyanyi itu, ya? Beruntung sekali dia."

Wonwoo tersenyum mendengar celotehan Seungkwan. Dia tidak menjawab. Pandangannya teralih pada gantungan hp berbentuk kucing yang tergantung dengan cantik di handphonenya. Gantungan handphone memang umumnya dipakai oleh perempuan, namun Wonwoo tidak memperdulikan hal itu.

Gantungan handphone itu memiliki makna tersendiri baginya.

(-)

"Ini."

Wonwoo mendongak. Mendapati Mingyu berdiri didepannya, tangan kanan pemuda itu mengulurkan sebuah plastik kecil.

"Pengganti gantungan handphonemu yang aku injak tempo hari." Mingyu tersenyum kikuk. Di sekitar mereka, teman-teman sekelas Wonwoo sudah menatap mereka dengan tatapan heran. Pasalnya, Mingyu adalah bintang di sekolah itu, banyak wanita—dan bahkan pria yang menyukainya. Diantara mereka yang keheranan, ada juga yang mengutuk Wonwoo dalam hati. Tidak suka dengan perlakuan Mingyu yang terbilang agak 'berbeda' pada Wonwoo. Dan, apapula itu yang diberikan Mingyu pada Wonwoo?

"Jika tak menyukainya, kau boleh membuangnya. Aku pergi dulu." Pemuda itu beranjak meninggalkan Wonwoo yang keheranan.

"Tidak, kok. Aku menghargai ini, terimakasih!" Wonwoo tersenyum kecil. Mingyu menoleh dan ikut tersenyum, lalu benar-benar beranjak meninggalkan kelas.

Dan Wonwoo dicerca berbagai macam pertanyaan oleh teman sekelasnya.

(o)

"Wonwoo! Kau lupa sedang menelepon?!"

Teriakan Seungkwan dari seberang menyadarkan Wonwoo dari lamunannya.

"Hehe. Maaf aku melamun."

Seungkwan berdecih. Wonwoo tertawa kecil.

"Sudah dulu, ya, Kwanie! Sampai berjumpa di semester baru!"

Setelah mendengar Seungkwan menjawab 'ya', pemuda manis itu segera memutuskan sambungan.

(( TBC OR NO? ))

HAII! Lol. Saya datang dengan prolog ff baru, dan kali ini, spesial dengan pairing Meanie :3

Padahal eh padahal, ff SoonHoon saya baru kelar kemaren :"D muahahaha u,u habisnya… saya nganggur dirumah, Cuma fangirling-makan-tidur-beres-beres rumah, itu aja. :"D

Engga tahu kenapa, saya tiba-tiba pengen bikin ff remake dari manga ini orz. Soalnya manga ini sosweet banget sih, meskipun awalnya rada nyesek, ada juga sih, live action/filmnya—Cuma demi apa jelek banget -_- lebih suka manganya. Soundtracknya juga bagus tuh, yang dinyanyiin whiteeeeen judulnya Ai Uta (Love Song).

Dan mungkin bakalan ada sekitar 2 chapter untuk ff ini, kalau banyak yang minta dilanjut, chapter 1 ini saya rubah lagi jadi lebih panjang :3 stay tune aja ya :D

So, haruskah saya melanjutkan ff ini? :D