Disclaimer : Mana Khemia © Gust

Warning : 1st POV, SPOILER (chapter 3 week 4), very-short fiction, OOC, straight, FlayPamela.


.

.

.

Mana Khemia : Alchemist of Al-Revis Fanfiction

On That Summer Night

Entah untuk pertemuan mereka yang keberapa, pada malam kesekian di musim panas.

© tasyatazzu - 2012

.

.

.


Bosan.

Kenapa? Kau tanya kenapa?

Sebutkan satu hal yang paling membosankan di dunia ini. Kuberi satu petunjuk : seperti menunggu seseorang berambut merah serampangan bodoh yang memiliki senyum superlebar tiba-tiba masuk kelas dengan pakaian seragam lengkap dan rambut kelimis serta kacamata tebal.

Oh, baru saja kusebut.

Aku, Pamela Ibis, primadona Al-Revis sejak Bernard masih seorang bocah lugu yang tampan, merasa bosan karena sedang menunggu.

Menunggu apa? Tanyakan Flay dan isi kepalanya yang terlalu rumit untuk gadis manis sepertiku. Kasihan Teddy, lihat, dia sampai menendang-nendang rak buku saking bosannya.

"Pamela? Hei, kau di sana? Pamela?"

Ah, akhirnya datang juga. Aku lalu meluncur di udara, mengubah partikel tubuhku, menembus rak buku, dan muncul di ruangan seberang. Terlihat seorang pemuda dengan pedang besar dan seragam tidak rapi sedang melihat kiri-kanan.

"Flay! Lama sekali! Tidak baik membuat seorang lady sepertiku menunggu."

Flay tertawa. "Maaf Pamela, aku baru menyuruh mereka pergi menjelajahi tempat-tempat mengerikan. Mereka akan datang tidak lama lagi. Tunggu saja ya!"

Aku menghela napas. "Flay, itu adalah ketiga kalinya kau menyuruhku untuk menunggu. Tiga, Flay. Bukan satu atau dua kali, tapi tiga!"

"Sabarlah, Pamela. Ini untuk kebaikan generasi alkemis berikutnya! Apa kau mau alkemis-alkemis baru itu memiliki sikap manja dan keji seperti Tony dan Renee?"

Ini, lagi.

"Flay, sudah kuberitahu berkali-kali, mereka tidak sejahat yang kau kira, tahu? Mereka hanya terlalu polos. Camkan itu, polos," kataku, kini melayang sedikit ke bawah agar mataku bisa sejajar dengan mata hijau pemuda di hadapanku. Mata hijau yang selalu berkilat seperti anak kecil kelebihan gula.

"Dan, mau berapa kali lagi kau menyuruhku untuk diam menunggu?"

Flay tertawa lagi, lebih keras. "Ayolah, Pams. Seorang lady sejati akan dengan setia menunggu dan mengikuti apa yang diminta oleh seorang gentleman sepertiku."

Ha! Apa katanya? Gentleman?

"Oh, Flaya, siapakah gentleman yang kau maksud ini? Apakah dia sangat tampan? Apakah dia pemberani? Apakah dia pantas untuk lady sepertiku?"

"Tentu saja!" serunya yakin dan kencang. Untung saja perpustakaan sedang kosong. "Tentu saja dia adalah seorang yang sangat tampan, seorang pemberani yang sanggup menghabisi apapun, dan dia sangat pantas untukmu," lanjutnya.

"…."

"…."

"Eh?"

"Ah! Sudah waktunya mereka kembali ke kampus. Aku harus pergi dan melanjutkan skenario!" seru Flay sambil berlari berisik keluar perpustakaan.

.

.

.

Fin.


A/N: Halo semuanya! Kenapa sepi banget fandom Mana Khemia Indonesia? Kenapa?

Mungkin yang sering malang-melintang di fandom Megami Tensei sering liat nama saya nyempil-nyempil. Apalagi di Saint Seiya. Yak, saya adalah orang yang ngutang cerita multichapter di dua tempat itu tapi masih niat bikin oneshot di fandom lain.

*terus bangga*

*dilempar Muppy*

Anyway, ayo dong ramaikan fandom ini! Banyak yang bisa digali! Pairnya bisa diobrak-abrik! Ayo ayo ayo!

Ah, dan, terima kasih sudah membaca. Kali ini saya lagi asik main ulang dan menemukan terlalu bannyak chemistry di antara para karakter serial ini. Untuk kesempatan ini saya datang dengan Flay-Pamela. Mereka manis 'kan?

Sebelum author notes ini jadi lebih panjang dari ceritanya, terima kasih (lagi) dan dimohon reviewnya?

Regards,

tasyatazzu