Naruto by Masashi Kishimoto
Highschool DxD by Ichiei Ishibumi
Crossover Naruto x Highschool DxD
Pair : Uzumaki Naruto x Xenovia Quarta
Rate : M for safe
Warning : Typo bertebaran, tidak sesuai eyd dan masih banyak lagi.
Genre : Fighting, Supranatural, Romance, etc.
Summary : Dia adalah sosok yang menjunjung tinggi kebenaran, menyelamatkan musuh dari rasnya dan membuat ia terusir dari tempatnya. Ini bukanlah cerita seseorang yang harus menyelamatkan dunia ataupun mendamaikan dimensi, ini hanya sebuah kisah dimana kebenaran harus selalu ditegakkan.
--The Great Exorcist--
Mata biru itu menatap kawah hasil perbuatannya dengan datar. Katana tipis berlumuran darah digenggamannya menjadi saksi pembantaian yang barusan ia lakukan.
Pria itu bernama Namikaze Naruto, ia merupakan mantan exorcist yang di usir dari gereja karena menolong seorang gadis iblis.
Naruto menolong gadis iblis itu karena si gadis iblis tidak tahu menahu akan dunia supranatural, dia terlahir dari orang tua manusia dan iblis tanpa tahu apa dirinya yang membuat Naruto tak tega membunuhnya.
Naruto menatap mayat-mayat dari Exorcist yang dikirimkan gereja untuk mengeksekusinya.
"Kalian mati dengan sia-sia, mau seribu Exorcist yang datang padaku pasti akan berujung pada kematian". Naruto mengucapkan itu dengan gamblangnya, memang Naruto adalah Exorcist terkuat Gereja yang bahkan menyaingi Griselda Quarta.
Naruto menghela nafas, dia bersyukur Gereja tidak mengirim kekasihnya untuk membunuhnya. Kekasih Naruto adalah Exorcist tingkat menengah bersurai biru pendek dan merupakan anak angkat Griselda yang bernama Xenovia Quarta.
Berbeda dengannya yang menggunakan Katana sebagai senjatanya, kekasih Naruto menggunakan salah satu pecahan Excalibur yaitu Excalibur Destruction. Xenovia juga memiliki senjata tersembunyi yaitu pedang besar mematikan yang bernama Durandal.
"Andai kau menangis melihatku sekarang Via-chan, maafkan aku". Naruto mengucapkan itu dengan sendu.
Skip Time_
Setelah pengusirannya dari gereja, Naruto memutuskan pergi ke kuoh dan menetap disana selama 1,5 tahun. Dia bersekolah di Kuohgakuen dan sekarang duduk di bangku kelas 12.
Naruto juga sudah berkenalan dengan Iblis dari Gremory dan Sitri serta peeragenya. Awal pertemuan mereka sangat waspada terhadap Naruto karena tubuhnya kental dengan aura suci, tetapi lama kelamaan mereka terbiasa.
~Kriiiiingg
"Iya iya aku bangun jam sialan". Suara keras dari jam weker membangunkan Naruto.
Dia mematikan jam wekernya kemudian berjalan lemas menuju ke arah kamar mandi. Setelah mandi dan memakai seragamnya, Naruto membuka kulkas dan mengambil plastik yang berisi roti tawar.
Roti itu dia beri selai jeruk dan nanas kemudian menyantapnya hingga habis.
Naruto mengambil tasnya kemudian pergi ke sekolah tak lupa mengunci pintu rumah kecilnya.
Di perjalanan Naruto bertemu dengan remaja bersurai cokelat yang bernama Hyoudou Issei salah satu dari Trio mesum di Kuohgakuen.
"Ohayou Naruto-senpai". Sapa Issei pada Naruto.
"Ohayou Hyoudou-kun". Balas Naruto dengan tersenyum.
Issei dan Naruto berjalan beriringan menuju ke sekolah.
"Bagaimana harimu Hyoudou-kun". Naruto menanyakan itu dalam perjalanan mereka.
"Yah...tidak buruk Naruto-senpai, hanya saja aku merasa belum kuat untuk menjaga Bochou dan yang lainnya". Naruto menaikkan alisnya mendengar perkataan Issei.
"Kenapa kau bisa bicara begitu?". Naruto bertanya kemudian menoleh ke Issei, "Kutahu kau kuat Hyoudou-kun, semua itu hanya butuh tekad dan semangat yang kuat".
"E-Eto...jika tekad bisa mengalahkan kekuatan maka aku akan senang Senpai, tetapi...". Issei menundukkan kepalanya sedikit.
"Kau hanya perlu usaha untuk memulai semuanya Hyoudou-kun". Kepala Naruto menengadah melihat langit biru yang menenangkan hati. "Berusahalah kemudian lakukan dengan tekad dan semangat yang kuat". Naruto menyemangati Issei.
"Tekad dan semangat kah. Yosh...sudah kuputuskan akan terus berusaha tanpa menyerah". Issei mengatakan itu dengan tangan yang mengepal ke atas.
Naruto yang melihat Issei bersemangat tersenyum dan mengangguk pada Issei.
15 menit mereka tempuh dengan berjalan menuju Kuohgakuen, tampak mereka sedang memasuki area sekolah.
Di sekolah Naruto bukanlah siswa yang mencolok seperti Issei yang terkenal dengan Trio mesum. Naruto lebih sering disebut Silent Prince karena tidak suka keramaian dan jarang terlihat.
Skip Time_
Terlihat Naruto sedang berjalan, tujuannya kali ini adalah sebuah gedung tua yang ada di sekolah. Naruto tidak tahu kenapa Rias memanggilnya hari ini.
Naruto telah sampai di depan pintu gedung itu.
~Tok ~Tok ~Tok
Pintu gedung itu terbuka dan menampilkan seorang gadis bernama Akeno Himejima yang memandang sayu ke arah Naruto.
"Ara~ Naruto-kun silahkan masuk". Naruto mengangguk dan masuk ke gedung itu.
Saat ingin duduk di sofa, baju Naruto di tarik-tarik oleh gadis kecil berambut putih yaitu Koneko Toujou.
"Naruto-senpai, apakah ada roti?". Koneko meminta dengan wajah imutnya membuat Issei yang melihatnya ingin menculiknya.
Naruto meraba-raba sakunya dan mengeluarkan sebungkus roti cokelat dan memberikannya pada Koneko.
"Arigatou senpai". Ucap Koneko lantas duduk di sebelah Naruto sambil membuka bungkus rotinya.
Naruto yang melihat itu mengalihkan pandangannya ke depan dan sudah melihat Rias duduk di kursi klub.
"Kenapa kau memanggilku Rias?". Tanya Naruto penasaran.
"Ano...Naruto-kun, Aku ingin kau membantu Issei menguasai balance breakernya". Rias mengatakan itu yang membuat Naruto mengerutkan dahinya.
"Hm...kenapa harus Aku?". Naruto sungguh tak percaya Rias menyuruhnya melatih Issei menguasai balance breakernya. "Kenapa tidak Kakakmu Sirzech yang merupakan Maou Lucifer". Naruto menoleh pada Rias.
"Dia sangat sibuk, untuk itu aku minta bantuanmu". Naruto memijit pelipisnya mendengar itu.
"Aku tidak yakin bisa mengajarkannya cara menguasai Balance Breakernya karena aku bukan pengguna Sacred Gear". Naruto mengatakan dengan tidak yakin, "Begini saja, Aku punya kenalan yang mengerti tentang itu, bagaimana jika dia yang melatih Issei". Ucap Naruto.
"Baiklah tidak masalah". Rias kemudian bangkit dari duduknya, "Naruto-kun Arigatou". Ucap Rias.
"Douitashimashite, Hyoudou kun besok sabtu temui aku di taman dekat sekolah". Naruto segera keluar dari gedung Klub itu.
Skip Time_
Naruto berjalan pulang menuju rumahnya, dia berhenti di sebuah danau dimana ada pria tua sedang memancing.
"Hoy Azazel!!". Panggil Naruto pada pria tua itu aka Azazel.
"Hm? Naruto...tumben kau menemuiku". Azazel menoleh ke arah Naruto.
"Aku butuh bantuanmu Azazel". Azazel yang mendengar itu terkejut, jarang sekali Naruto meminta bantuannya.
"Apa yang bisa kubantu?". Azazel menatap pancingnya yang belum bergerak seinchi pun.
"Latihlah si Sekiryuutei menguasai tahap Balance Breaker". Ucap Naruto. Azazel bangkit daru acara memancingnya.
"Hm...kenapa bukan kau?". Azazel menanyakan itu dengan nada yang mengejek.
"Kau tahu aku tidak bisa karena aku bukan pengguna Sacred Gear apalagi Longinus". Naruto menghela nafas menatap harap pada Azazel.
"Lalu katanamu itu?". Azazel tampak penasaran dengan katana milik Naruto.
"Itu hanya senjata yang aku temukan, jika Sacred Gear pasti aku telah memilikinya sejak lahir". Ucap Naruto panjang lebar.
"Baiklah-baiklah, Aku akan melatih inang dari Draig itu. Aku penasaran potensi dari Sekiryuutei jaman Sekarang". Perkataan Azazel membuat Naruto tersenyum sumringah.
"Kalau begitu sampai jumpa besok Sabtu Azazel". Naruto melambaikan tangannya pada Azazel dan berjalan pulang menuju rumahnya.
~To be Continued~
Hola Hola guys, author gaje ini membuat cerita baru lagi ini.
Maaf kalo jelek dan pasaran, saya memang tempatnya pasaran :v.
Saya akan menggunakan pairing NaruXeno untuk kali ini.
Chapter 5 Real dream masih 50% proses.
Karena berhubung saya besok sampai tanggal 1 libur, saya buat cerita lagi biar tidak gabut.
Okee sekian dulu, jika ada yang salah atau kurang silahkan review dan jangan lupa like jika suka fic ini.
daaa di next chap.
...Log Out...
