A NARUTO FICT
BY NAMIKAZE HANA
Percayalah, kau tak sendirian Kushina
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: Namikaze Minato & Uzumaki Kushina
Genre: Romance, tragedy, dll
Warning: aneh, ga je, de el el
DON'T LIKE DON'T READ
Kushina melarikan diri dari kenyataan yang memilukan. Ia pergi dari Sunagakure dengan kondisi lemah. Setelah kematian suaminya Hirashi, dia seperti kehilangan arah dan harapan. Keindahan yang ia idamkan untuk membangun rumah tangga sirna. Tak pelak, karena kecelakaan itu terjadi ketia mereka baru saja mengikrarkan janji. Mobil yang mereka tumpangi masuk jurang. Suaminya langsung meninggal di tempat. Dan berutunglah Kushina selamat dari kecelakaan tragis itu. Dia langsung di bawa kerumah sakit dengan kondisi pingsan. Setelah sadar ia langsung menanyakan keberadaan suaminya
"maaf suster, saya ingin bertanya. Apakah anda tau dimana ruangan suami saya? Namanya Hirashi Uzumaki?"
"hmm maaf nona, suami anda meninggal".
DEG
Hati Kushina begitu hancur mendengarnya. Tak di sangka penderitaannya semakin lama semakin berat. Tetesan air matanya tak kuasa ia tahan.
"maaf, sebaiknya anda beristirahat dulu. Kondisi anda masih lemah." Suster itu memperingatkan.
Kushinapun terus menangis tanpa mendengarkan suster tadi. Hatinya kalut tak karuan. Kini semua orang yang ia cintai telah pergi.
"aku ingin pergi dari sini. Aku tak ingin melihat mayat suamiku. Maafkan aku Hirashi" batinnya sambil gontai berjalan pergi dari rumah sakit itu.
Kushina terus melangkah meninggalkan tempat lahirnya itu. Sambil terus menangis membawa beban dan luka. Tentu saja luka fisik yang baru ia alami. Di tambah dengan luka pedih di hatinya. Untunglah waktu sudah malam sehingga tak ada seorangpun yang tau akan kepergiannya.
Malampun berlalu, semakin ia terus berjalan semakin pedih apa yang ia rasakan. Matahari mulai tampak malu-malu menerangi sang bumi. Tapi bagi kushina hatinya tetaplah hampa dan sepi. Ia pun mulai hilang kesadaran. Semuanya hilang dan gelap.
Kushina pov
"letih sekali aku menghadapi dua luka ini sendirian. Disini gelap. Dimana ini? Hirashi kau mendengarku? Kaa-san tou-san? inaki kau dimana? Aku ingin pergi bersama kalian. Aku sangat ingin memeluk kalian. Aku tak ingin sendiri disini. Aku tak ingin menanggung penderitaan ini sendirian. Ini terlalu berat. Ku mohon hentikan penderitaan ini. Ku mohon". Air mata tak bisa kutahan lagi. Aku menangis sejadi-jadinya di tengah gelap. Hati ini begitu pedih. Aku putus asa dengan semuanya. "Cahaya apa itu? Apa kalian mendengarku?".
Normal pov
"sepertinya gadis ini korban kecelakaan. Tapi aku sudah mengobatinya".
"dan sepertinya gadis ini mulai sadar. Kabuto".
Kushina sedikit demi sedikit mencoba membuka matanya. Ternyata ia masih hidup. Di lihatnya dua orang pria. Satu terlihat seperti dokter, dan satu lagi dia seperti seorang yang jahat. Kushina memegang kepalanya yang terasa berat.
"kau sudah sadar rupanya. Kabuto kau boleh keluar dari sini". Dan yang berpakaian dokter itu menuruti apa kata pria tua itu.
"baik tuan". Kabuto meninggalkan Kushina dengan pria tua yang di panggilnya tuan.
"siapa kau? Dimana aku?" Kushina terlihat bingung.
"namaku Orochimaru. Kau sekarang ya ada di kamarmu. Lebih tepatnya di rumahku. Anak buahku menemukanmu pingsan di dekat perbatasan kota ini. Sepertinya hidupmu sulit. Apa kau mau bekerja denganku?".katanya dengan menyeringgai.
"bekerja denganmu?". Kushina mengenyitkan dahinya. Wajahnya masih terlihat lusuh.
"ya bekerja denganku. Anggap saja itu caramu untuk membalas budi".
Kushina menarik nafas sejenak. Ia berfikir dengan tawaran sang pria tua itu. " apa pekerjaanya?".
"kau hanya menyenangkan orang lain. Mudahkan?".
"ya sepertinya mudah. Baiklah". Kushina mengatakannya tanpa ekpresi. Sepertinya ia memahami maksud dari si tua ini.
"baguslah. Aku sudah mempersiapkan pakaian untukmu. Sepertinya ini cocok". Orochimaru memperlihatkan sebuah gaun. Gaun itu berwarna hitam. "cepatlah mandi dan kau pakai gaun ini. Pakailah peralatan make up yang telah kusiapkan. Lalu keluar dan tanyakan tempat bersenang-senang itu kepada anak buahku. Kau mengerti kushina?". Seringgainya lagi
"darimana kau tau namaku?".
"ya aku melihat nama di kalungmu. Mengerti kan?".
Kushina hanya mengangguk pelan. Di lihatnya Orochimaru telah pergi dari ruangan itu. Perlahan air matanya kembali menetes. Ia menggengam erat gaun itu.
Maafkan aku Hirashi, kaa-san, tou-san, inaiki. Maafkan aku
huahahaaa mohon reviewnya yaaa. terimakasih :P
