Minna-san, Ogenki desu ka?

Bertemu lagi dengan hibiza di fanfic UlquiHime ,

Yuk, langsung di mulai aja…

Cekidot…

Disclaimer : Bleach Tite Kubo

Pairing : Ulquiorra X Orihime

This fic Hitsugaya Bintang Zaoldyeck

"ULQUIORRA-SAMA"

~ENJOY~

"Ulquiorra" Panggil seorang pria tua kepada seorang anak berumur 8 tahun,

"Dia bernama Orihime Inoue, dia akan menjadi pelayanmu sampai kau besar nanti." Lanjut pria tua itu memperkenalkan seorang gadis cilik sekitar umur 7 tahun yang tengah membungkuk hormat pada Ulquiorra.

Ulquiorra hanya mengangkat bahu dan pergi meninggalkan pria tua dan gadis cilik tersebut.

* 8 TAHUN KEMUDIAN *

Orihime POV

Hai, namaku Orihime Inoue, sudah 8 tahun aku bekerja sebagai pelayan Ulquiorra Schiffer, dia adalah anak dari orang terkaya ke-5 di dunia, Aizen Schiffer.
Aku hanya gadis dari keluarga miskin, dari kecil aku selalu di perbudak dan di perintahkan untuk mematuhi segala keinginan majikanku. Tidak ada alasan untuk melawan, karena ini sudah menjadi kewajibanku.
Saat ini kegiatan rutinku untuk mengantar makanan pada Ulquiorra-sama, wajahnya saat bangun tidur itu terlihat tampan sekali, benar-benar alami, terkadang aku mencuri-curi pandang saat bersamanya. Ya, aku menyukainya, tapi aku tidak mau banyak berharap. Karena aku tau posisiku sekarang.

End Orihime's POV

'Tok Tok'
Orihime mengetuk pintu kamar Ulquiorra, menandakan bahwa dirinya datang mengantar sarapan. Tanpa menunggu jawaban Orihime pun masuk dan melihat Ulquiorra mengucek kecil matanya, tak bisa di tutupi semburat merah yang menghiasi pipi pelayan cantik itu.

'Tampan sekali' Pikirnya dalam hati.

"Ohayou Ulquiorra-sama, menu pagi ini Beef Steak serta Cappucino Latte dan ChocoMint Cake sebagai penutup." Kata Orihime dengan senyum manis mengembang di wajahnya.

Ulquiorra hanya menatap sekilas pelayannya dan segera melahap sarapannya. Orihime memandang Ulquiorra dengan tampang err.. agak bodoh (menurut Ulquiorra) karena tatapan matanya saat ini seperti dia sedang 'ngiler' dengan apa yg di makan oleh Ulquiorra.

"Apa yang kau lihat?" Merasa risih, Ulquiorra pun membuka suara menyadarkan Orihime dari tampang bodohnya.

"Eh?" Orihime mengerjapkan matanya berkali-kali,
"Aa... anu, eh.. Gomen." Sadar atas kebengongannya Orihime membungkukan badannya dan mundur sedikit demi sedikit, wajahnya memerah karena malu.

"Sa...saya permisi." Merasa sudah dekat pintu keluar Orihime pun pamit dan segera berbalik dan ingin berlari, namun...

'DUK'
Orihime menubruk tembok di sebelah kiri pintu keluar.

"Aduh."
Dia meringis memegangi keningnya yang sukses berciuman dengan tembok keras itu, sedetik kemudian dia menoleh pada Ulquiorra dengan wajah yang semakin memerah dan segera berlari keluar kamar majikannya tersebut. Ulquiorra yang sedari tadi memperhatikan Orihime hanya geleng-geleng kepala, namun sesudahnya dia tersenyum singkat.

"Bodoh." Gumam Ulquiorra.

Memang terkadang Ulquiorra sedikit terhibur dengan sikap bodoh Orihime, dan tidak di tutupi dia menyukai kepolosan pelayannya itu. Eh, tunggu? Ulquiorra menyukai Orihime. Ah, mungkin karena dia telah bersama gadis itu selama 8 tahun lamanya, tidak mau memikirkan hal ini Ulquiorra pun memutuskan untuk mandi dan bersiap kesekolahnya.

-Las Noches HighSchool-

"Hoi, Ulquiorra, kau sudah kerjakan pr bahasa spanyol?" Tanya Ichigo, teman terdekat Ulquiorra. Saat ini mereka (Ulquiorra dan kawan-kawan) sedang berada di kelasnya.

"Sudah." Jawab Ulquiorra singkat.

"Hehe, seperti biasa aku mau pinjam." Cengir Ichigo.

Ulquiorra menghela nafas pendek dan merongoh tas nya, mencari buku catatan bahasa spanyolnya.

'Tidak ada'
Ulquiorra mengeryitkan kedua alisnya. Dan kemudian merongoh handphone yang ada di saku celananya, menekan beberapa nomor dan menunggu seseorang mengangkat teleponya.

"Moshi Moshi." Terdengar suara gadis yang begitu jernih dan halus.

"Buku catatan spanyol ku tertinggal, cepat antarkan." Ujar Ulquiorra to the point.

"Ah.. Ulquiorra-sama, baik saya antarkan sekarang juga." Kata Orihime. Setelah dapat jawaban Ulquiorra menutup teleponnya.

Untung pelajaran bahasa spanyol itu ada di pelajaran ketiga.

"Hei, siapa yang kau telepon?" Tanya Ichigo kepo.

"Pelayanku."

"Jadi buku mu tertinggal ya?"

"Hm."

"Hoo? tumben sekali seorang Ulquiorra ketinggalan sesuatu." Tiba-tiba ada suara yang terdengar menyebalkan bagi Ulquiorra.

"Grimmjow." Pekik Ichigo. Ulquiorra hanya menatap datar Grimmjow yang sedanng menyeringai.

"Ah... kau itu tidak bisa di ajak bercanda." Kata Grimmjow.

"Apa maumu?" Tanya Ulquiorra.

"Galak sekali, aku kan hanya ingin tanya, masa tuan perfect sepertimu ketinggalan sesuatu, hahaha."

"Bukan urusanmu."

Aura mencekam mulai muncul dari kedua pria tampan tersebut. Ichigo yang mulai panik segera melerai mereka karena Sensei telah datang untuk memulai pelajaran.

'Untung saja.' Kata Ichigo dalam hati.

"Uwah, lihat itu.."
"Manisnya..."
"Cih, pakaian macam apa itu..."
"Bla bla bla."

Berbagai komentar dari siswa siswi Las Noches HighSchool di lontarkan saat melihat Orihime dengan baju maid nya sedang berjalan enggan karena tatapan para siswa yang terlihat mesum dan tatapan para siswi yang terlihat tidak suka. Saat ini adalah saatnya istirahat, tak aneh jika para murid sedang ramai di luar kelas. Orihime sibuk mencari keberadaan Ulquiorra, karena tak ketemu juga dia memutuskan untuk bertanya pada pria berambut biru dan bertampang sangar.

"A.. ano.. apa kau kenal dengan Ulquiorra Schiffer?" Tanya Orihime halus. Pria sangar itu menoleh.

"Ulquiorra?" Tanya pria itu balik.

"Iya." Jawab Orihime. Pria itu melihat Orihime dari ujung kaki sampai ujung kepala dan kemudian menyeringai.

"Aku kenal, dia sekelas denganku." Jawab pria itu.

Senyum mengembang di wajah Orihime.
"Bisa kau antarkan aku padanya?" Katanya.

"Tentu."

"Ah.. ano.. namamu?"

"Grimmjow."

Grimmjow mengantar Orihime pada Ulquiorra, tapi sepertinya Grimmjow tidak ada niat seperti itu dari awal. Terbukti saat ini Grimmjow telah membawa Orihime ke gudang belakang sekolah.

"Ano.. apa benar disini?" Tanya Orihime ragu-ragu.

"Tentu saja, Ulquiorra biasanya ada gudang ini untuk menenangkan diri dari keramaian sekolah." Jawab Grimmjow.

"Tapi... disini gelap sekali." Kata Orihime melongokan kepalanya ke dalam gudang gelap tersebut. Grimmjow menyeringai dan mendorong kasar Orihime ke dalam gudang tersebut dan menguncinya. Orihime terjungkal ke dalam gudang dan tangannya tergores paku kasar sehingga mengeluarkan darah.

"Aduh.. Grimmjow-kun, kumohon bukalah, aku takut." Orihime memukul-mukul pintu.

"Dasar gadis bodoh." Teriak Grimmjow dan kemudian pergi dari tempat itu.

"Siapapun ku mohon buka." Lirih Orihime sambil tetap menggedor pintu, darah segar terus mengalir dari tangannya.

NIHIL..!

Orihime terus berteriak minta tolong tapi sayang tidak ada yang mendengarnya. Memang jarang ada yang melewati gudang tersebut. Orihime menangis, dia memeluk buku bahasa spanyol Ulquiorra.

"Hiks... Ulquiorra-sama." Gumam Orihime.

Ulquiorra dan Ichigo sedang berada di kantin.

"Hey, tadi ada gadis dengan kostum maid itu manis sekali ya." Kata seorang pria 1.

"Iyah, tubuhnya indah, dadanya besar, haaah. benar-benar sempurna." Kata pria 2.

"Tadi aku lihat dia bersama Grimmjow menuju belakang sekolah." Kata pria 3.

"Benarkah? malang sekali gadis itu." Ucap pria 2.

"Grimmjow pasti 'memakan'nya sampai habis." Kata pria 1.

Ulquiorra yang tidak sengaja mendengar percakapan pria-pria tersebut langsung melayangkan pikirannya pada Orihime.

'Gedung belakang sekolah.'
Ulquiorra langsung menuju tempat yang ada di pikirannya saat ini, teriakan Ichigo yang memanggil namanya tidak di gubris sama sekali. Pikirannya saat ini hanya terpusat pada pelayannya saja, dan berbagai pertanyaan yang muncul di otaknya.

'Apa dia baik-baik saja?'

'Bagaimana dia bisa bersama dengan Grimmjow?'

'Apa yang Grimmjow lakukan padanya?'

dan beberapa pertanyaan-pertanyaan lain. Ulquiorra sendiri bingung, kenapa dia khawatir pada Orihime. Ah mungkin karena dia sudah lama bersama dengan Orihime sebagai MAJIKAN dan PELAYAN. Ya, pasti hanya itu. Pikir Ulquiorra.

Tetap setia dengan poker face nya, Ulquiorra sudah berada di belakang sekolah, dia menajamkan pendengarannya dan mendengar suara isak tangis dan memanggil namanya samar. Ulquiorra mencari sumber suara tangisan itu dan berhenti di depan pintu gudang.

"Orihime." Panggil Ulquiorra datang serta nafasnya masih memburu akibat berlari dari kantin menuju belakang sekolah yang jaraknya cukup jauh. Mendengar suara yang begitu familiar memanggilnya Orihime tersentak.

"Ulquiorra-sama." Teriak Orihime.

"Menyingkirlah, aku akan buka pintunya."

Orihime menurut dan menjauh dari pintu tersebut, pintu tua itu dengan malangnya terbuka akibat tendangan Ulquiorra yang dahsyat. Orihime keluar dengan penampilan yang sangat kacau sambil memeluk buku Ulquiorra.

"Ulquiorra-sama, ini buku mu." Ujar Orihime menyodorkan buku yang berbercak darah. Ulquiorra menatap tangan Orihime yang terkena paku dan mengeluarkan darah itu.

"Ah, maaf... bukumu jadi kotor." Orihime menunduk. Ulquiorra menggenggam tangan Orihime dan berniat untuk menjilati lukanya.

"Ja... Jangan, Ulquiorra-sama. Darahku kotor, aku tidak pantas di perlakukan seperti ini." Lirih Orihime.

"Aku majikanmu, turuti perintahku." Kata Ulquiorra datar.

"Umm.. ba..ik." Orihime menurutinya dengan wajah memerah. Ulquiorra menjilati luka Orihime dengan telaten, lidahnya menari-nari di atas tangan Orihime.

"Hmm... ouch." Desah Orihime saat rasa perih menerpa lukanya, wajahnya makin terasa panas saat mengamati wajah Ulquiorra yang begitu dekat.

'Oh kami-sama, aku benar-benar menyukainya.'
Lirih Orihime dalam hati.

Setelah selesai menjilati luka Orihime, Ulquiorra mengeluarkan sapu tangannya dan menutup luka Orihime.

"Apa sakit?" Tanya Ulquiorra.

"Sudah jauh lebih baik. Ulquiorra-sama, terima kasih banyak." Orihime membungkuk dan kemudian tersenyum tulus.

Melihat senyum Orihime, Ulquiorra menjadi lega.
'Syukurlah.' Eh, ini hanya antara MAJIKAN dan PELAYAN. Ya, hanya itu. Entah sampai kapan Ulquiorra membohongi perasaannya sendiri, suatu saat pasti kau akan menyadarinya, perasaanmu yang sesungguhnya pada pelayan mu.

Ulquiorra dan Orihime saat ini sedang mencari keberadaan Grimmjow. Saat Orihime menceritakan kejadian sebenarnya Ulquiorra merasa tidak terima dan marah. Yah, biarpun perasaan itu tersembunyi rapi dalam muka datarnya. Saat di temukan Grimmjow sedang menggoda beberapa siswi, Ulquiorra langsung menghantam Grimmjow dengan tinjuan mautnya sehingga menyebabkan Grimmjow tersungkur dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Cih." Grimmjow berdecih,
"Apa maumu?" Lanjutnya.

"Tidak ada." Jawab Ulquiorra. Grimmjow geram dan menatap Orihime kemudian menyeringai.

"Hoo, kau ingin balas dendam rupanya." Kata Grimmjow.

"Hm?" Respon Ulquiorra.

"Kau mau balas dendam padaku karena telah mengurung pacarmu itu kan?" Kata Grimmjow menunjuk Orihime.

"Dia bukan pacarku." Sentak Ulquiorra dengan nada sedikit meninggi. Grimmjow menautkan alisnya.

"Lalu dia siapa?" Tanya Grimmjow lagi.

"Dia.. hanya pelayanku." Jawab Ulquiorra tertahan, sedikit enggan untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan Grimmjow.

NYUT..!
Sakit. Hati Orihime sakit sekali saat Ulquiorra menjawab pertanyaan Grimmjow, dia juga bingung. Padahal Ulquiorra menjawab jujur, tapi rasanya sakit sekali.

Mendengar jawaban Ulquiorra Grimmjow tersenyum.

"Oh, ternyata cuma pelayan, aku bingung, seorang Ulquiorra Schiffer yang terkenal dingin sama cewek itu kok mau membela seorang PELAYAN..?" Grimmjow memicu emosi Ulquiorra.

"Aahh... atau mungkin..." Grimmjow menggantungkan kalimatnya, "kau menyukainya, huh?" Lanjutnya.

Ulquiorra sedikit membelalakan matanya tapi cepat-cepat dia mengubahnya kembali menjadi ekspresi datar seperti biasanya. Ulquiorra mulai berpikir bahwa omongan Grimmjow adalah benar, kenapa dia mau repot-repot membela seorang pelayan? kenapa dia mengkhawatirkan seorang pelayan? kenapa dia mau menolong seorang pelayan?
Pertanyaan-pertanyaan ini membuat kepalanya sakit. Dia akui memang terkadang dirinya merasa nyaman berada di samping Orihime, tapi apa mungkin dia menyukai gadis itu? apa mungkin dia menyukai pelayannya yang sejak 8 tahun ini selalu bersamanya.

Grimmjow yang melihat Ulquiorra bungkam memperlihatkan seringaian kemenangan, sedangkan Orihime sedari tadi hanya memandang Ulquiorra dengan cemas.

"Ah, itu dia, Ulquiorra." Panggil Ichigo dan berlari kecil menghampiri temannya itu,
"Kau kemana saja, aku mencarimu. Ayo ke kelas pelajaran akan segera di mulai, dan wah, ini buku bahasa spanyolmu sudah datang, aku bisa mencontek ya.. Asik." Kata Ichigo panjang lebar dan menyeret Ulquiorra yang masih berkutat dengan pikirannya tanpa melihat situasi yang ada. Bahkan beberapa murid yang melihat pertengkaran Ulquiorra dan Grimmjow hanya cengo melihat betapa bodohnya Ichigo yang tidak bisa melihat situasi menegangkan tadi dan seenaknya saja menyeret Ulquiorra hanya untuk mencotek pr bodoh...!

Semenjak kejadian di Las Noches HighSchool beberapa hari lalu, Orihime merasa canggung dengan Ulquiorra. Karena semenjak pertengkaran dengan Grimmjow itu Ulquiorra sedikit bersikap aneh dan agak menjauhi Orihime. Hal ini membuat Orihime benar-benar sedih sekali.

Pagi pun menjelang, Orihime menuju kamar Ulquiorra untuk mengantar sarapan seperti biasa. Suasana canggung menyelimuti kedua insan tersebut, sampai akhirnya Orihime memberanikan diri untuk berbicara.

"Maaf, Ulquiorra-sama." Gumam Orihime namun cukup untuk di dengar oleh Ulquiorra.

Ulquiorra menatap Orihime sekilas "Untuk?" tanyanya.

"Untuk kejadian tempo lalu, gara-gara aku kau bertengkar dengan Grimmjow." Orihime menundukan wajahnya merasa bersalah.

"Tidak juga, aku dan Grimmjow memang musuh."

"Hum.. begitu." Ujar Orihime mencengkram rok maid nya,

"Anu, Ulquiorra-sama soal omongan Grimmjow..." Orihime menggantungkan kalimatnya,

"Aku tidak terlalu memikirkannya, lagipula mana mungkin kau menyukaiku itu mustahil sekali. Hehe..." Lanjut Orihime di sertai senyuman yang di paksakan.

Sakit sekali saat mengatakan hal itu.

Ulquiorra menatap Orihime intens, dalam hati Ulquiorra tidak suka dengan ucapan Orihime tadi, seperti ada jarum kecil yang menusuk hati nya. Namun dia tidak mau memusingkan perasaan aneh tersebut.

"A... aku permisi." Kata Orihime seraya keluar dari kamar Ulquiorra. Ulquiorra hanya memandang kepergian Orihime dan memutuskan untuk tidur sejenak.

TO BE CONTINUED…

Yak, begitulah ._.

Maap kalo gaje dan ada beberapa Miss Typo.

Kritik dan Saran serta Flame silahkan isi pada kolom REVIEW :))