Ini kucing kok—ngeselin
.
.
.
Kang Daniel
x
Ong Seong Woo
.
.
.
" Wild Cat"
.
.
Kang Daniel, pemuda dengan senyum menawan dan pecinta kucing. Ia punya dua dirumah. Tapi memang dasar nya Daniel mencintai kucing dari lubuk hati paling dalam , setiap kucing yang ia temui selalu menatap Daniel penuh damba, seakan setiap eongan berkata "adopsi aku tuan".
Daniel itu baik hati.
Dalam satu minggu , setidaknya ia memungut dua ekor kucing liar. Rooney dan Peter masih tetap nomor satu. Hanya saja ia tidak tega dan tidak akan pernah tega membiarkan kucing kelaparan. Ia akan memungut kucing itu merawatnya beberapa hari sebelum akhirnya di titipkan di penampungan hewan. Daniel tak bisa membagi atensi nya untuk dua kucing kesayangannya jika ia menambah peliharaan lagi.
Terhitung sudah lima ekor kucing yang ia antarkan ke penampungan untuk bulan ini. ah , mungkin kucing-kucing itu akan sangat berterima kasih pada Daniel.
Setiap kucing yang Daniel temui akan selalu jinak jika bersamanya. Kata orang hewan bisa merasakan ketulusan seseorang. Dan Daniel itu tulus pada setiap kucing. Beda sekali dengan wanita maupun pria manis yang ia kencani atas usulan Jisung—ia tak pernah tulus. Selalu melakukan kencan buta dengan terpaksa. Temannya itu begitu semangat mencarikan pendamping hidup untuk Daniel disaat ia sendiri masih belum punya pasangan.
Suatu hari , ketika Daniel berjalan menyusuri komplek rumah nya setelah selesai bermain basket, ia menemukan seekor kucing sedang mengeong , Daniel tau , itu tipe kucing kelaparan. Daniel mendekat dan meraih kucing kecil berwarna putih dengan telinga dan ekor berwarna hitam. Kombinasi warna yang bagus. Kucing itu punya kalung, kucing yang tersesat ternyata.
Daniel mengelus kucing itu , member kenyamanan pada si kucing. Kalau biasanya kucing lain akan terlelap setelah diperlakukan Daniel demikian, kucing ini malah menatap Daniel nyalang.
"waw, kau benar-benar sudah jadi kucing liar ya" ucap nya. Kucing yang Daniel temukan ini lebih terlihat seperti bangsawan kucing. Elegan dan menawan. Begitulah pikirnya. Berbeda dengan kedua kucing nya yang terlihat seperti prajurit kerajaan.
Tak mengindahkan tatapan mengerikan dari kucing manis itu , Daniel membawanya ke rumah. Seperti kebiasaannya. Ia akan merawat kucing itu beberapa hari dan 'menjinakkan'nya.
Daniel pikir kucing ini tidak luluh padanya karena ia rindu majikannya. Ya—bisa saja.
Sesampainya dirumah , dua kucing peliharaannya langsung menghampiri Daniel. Mengelus badannya pada masing-masing kaki Daniel.
Ngomong-ngomong, kucing yang Daniel pungut tadi tiba-tiba melompat dan duduk di sofa putih milik Daniel. Berlagak sombong sambil melihat layar hitam televisi.
Daniel mengernyit, "kau mau nonton tv?" tanya nya. Kucing itu malah menatap Daniel garang. Kucing ini membuat Daniel tampak bodoh.
"baiklah , ku nyalakan" ucap Daniel sambil menyalakan televisi. Sementara kucing liar-tapi-bangsawan yang ia temukan tadi menonton, Daniel ke dapur untuk mengambil makanan kucing dan memberikan nya pada si kucing.
Daniel mendengus, ini pertama kalinya ia bertemu dengan kucing yang tampangnya sungguh menyebalkan, untung saja masih terlihat manis, "aku memberimu makan, harusnya kau berterimakasih, bukan nya menatap ku sinis begitu"
Setelah selesai dengan makanannya kucing itu mengeong, Daniel sangat paham , kucing itu ingin minum. Ia ke dapur dan kembali denngan semangkuk air putih. Kemudian diletakkannya dilantai.
Dan lihat apa yang Daniel dapat kan, Daniel menggeram menahan marah "kau sengaja ya kucing manis?" kata Daniel. Pasalnya , kucing-tak-tau-diri ini dengan sengaja menumpahkan air yang sudah di berikan Daniel.
Daniel mencoba sabar, ia kembali lagi dengan membawakan semangkuk susu, itu susu untuk sarapan dua kucing nya omong-omong. Dan lihat, kucing-liar-tapi-bangsawan itu meminum susu dengan elegan. Sungguh Daniel kesal.
Ia memutuskan untuk mandi dan berbaring di kasur empuk nya.
Biasanya jam segini rooney dan peter akan bermain diruang tengah, kedua kucing kesayangannya itu sangat mengerti jika tuannya butuh istirahat. Apa lagi diluar sana sedang hujan lebat disertai bunyi petir yang menggelegar. Tanpa disuruh pun rooney dan peter akan masuk ke 'kamar' nya masing-masing. Sedangkan kucing-liar-tapi-bangsawan yang sejak tadi sendirian itu kini berjalan pelan menuju kamar Daniel. Bukan hanya itu, kucing itu naik ke perut Daniel yang baru saja memejamkan matanya.
"eoh , ku kira kau tak bisa diajak berteman" kata Daniel, dan sesuai dugaannya kucing itu menatapnya sinis. Benar-benar tipikal kucing tak tau diri.
Daniel mengelus setiap permukaan kucing itu, bulu nya halus, dan juga terlalu bersih untuk golongan kucing liar maupun kucing buangan. Ia memasukkan telinga kucing itu kedalam mulutnya saking gemas Daniel pada tingkah si kucing. Dan betapa terkejutnya Daniel akan respon kucing itu. Tau suara kucing yang sedang memelas? Begitulah suara yang dikeluarkan kucing itu. Padahal dari tadi kerjaannya hanya marah-marah. Kucing bisa marah juga?
Daniel diam. Ada sesuatu yang aneh.
Daniel melirik bandul kalung yang di pakai kucing itu "ongie 2508"
"ongie? Nama mu ongie?" tanya Daniel pada si kucing sambil mengelus punggung kucing.
Ada satu hal yang membuat Daniel penasaran, jika kucing ini mengeluarkan suara yang memelas lagi , maka Daniel tak akan segan-segan—
Daniel menyentuh ekor kucing itu dan boom! Suara indah itu kembali terdengar.
Daniel tersenyum miring , "kau kucing hybrid ya?"
-daniel tak akan segan-segan untuk mengubahnya menjadi manusia setengah kucing.
Untuk mengubah wujudnya, Daniel harus mencium bibir kucing itu. Sebelum melakukannya , Daniel menutup tubuh kucing itu dengan selimut tipis dikamarnya—daniel pakai dua selimut—kemudia mendekatkan wajahnya pada wajah si kucing, kemudian mencium nya kilat.
Dan wuah—ini pertama kalinya Daniel melihat transformasi seorang hybrid. "ku harap kau sedang dalam masa heat" ujar Daniel yang langsung disuguhi tatapan kebencian dari kucing yang kini wajah manusianya mulai tampak.
Kang Daniel , 21 tahun, meneguk salivanya kasar ketika tubuh telanjang si Ongie mulai kelihatan. Kulitnya putih dengan choker di leher nya, hanya kalung itu lah yang menempel ditubuh polos Ong. Sial, mana bisa Daniel berpikir sehat jika begini jadinya.
Bayangkan saja, seseorang yang terlihat menggiurkan tanpa busana dengan nyamannya berbaring tengkurap di atas tubuh mu. Jangan lupa eongan halus khas hybrid kucing yang membuat siapa saja kehilangan akal sehat nya. Seperti Daniel contohnya.
Ekor adalah objek yang sensitive, dan Daniel memanfaatkan itu. Ia menggenggam dan mengelus perlahan ekor hybrid kucing itu.
"Seongwoo, sekarang nama mu seongwoo. Kau milikku sekarang" ucap Daniel sambil terus melakukan aktivitasnya.
"hng-hh" seongwoo mendesah tertahan ketika tangan Daniel masih bermain di ekornya.
"j-jangan menyentuhnya siala—hnng" Daniel terkejut, ia pikir hybrid tidak bisa bicara.
Daniel mengangkat selimur dan mengintip didalam nya, "waw , kau benar-benar indah seongwoo" ucap Daniel masih tetap memainkan ekor sensitive seongwoo.
Wajah seongwoo memerah, matanya yang tadi nyalang kini sayu, benar-benar meningkatkan gairah.
Daniel itu pria , ia punya nafsu dan juga naluri. Tapi ia juga punya akal sehat. Seongwoo-nya ini benar-benar masih polos—maksudnya , ia belum pernah disentuh sejauh ini. jangan tanya kenapa Daniel tau, Daniel bisa melihat kecanggungan di manic seongwoo. Nonsense memang.
Daniel tidak mau melakukannya lebih dari ini, ia hanya akan terus memainkan ekor dan juga telinga seongwoo dan sesekali mencium intens hybrid-nya. Suara-suara yang seongwoo keluarkan bagaikan candu, Daniel selalu ingin dan ingin untuk terus mendengar nya tanpa henti.
"eunghh"
"hnghh"
"nyannhh"
"hng"
"eumhh"
"ahhh"
Daniel berusaha mati-matian untuk tidak menerobos lubang seongwoo dengan miliknya. Ia tak mau melakukannya disaat hanya ia yang ingin. Kedua 'benda' itu—miliknya dan juga milik seingwoo—sebenarnya sudah ereksi dan saling bergesekkan dari tadi, bahkan seongwoo sudah mengeluarkan mani nya beberapa kali membasahi sprei dan celana Daniel.
"eunghh—stop" pinta seongwoo. Daniel menurut, wajah seongwoo benar-benar terlihat lelah. Dan Daniel tak sempat membersihkan dirinya karena seongwoo yang tertidur diatas tubuhnya.
Mulut seongwoo yang membengkak sedikit terbuka dalam tidurnya. Kedua tangannya memegang dada bidang Daniel. Sementara kaki nya mengapit kedua pinggang Daniel. Membuat milik nya dan milik Daniel saling tumpang tindih.
Daniel meraba pinggang seongwoo, mencoba untuk mengangkat tubuh hybrid-nya untuk menyingkir dari tubuh Daniel. Hingga sesuatu dibawah sana kembali bergesekkan.
Sial—punya Daniel harus segera diselesaikan!
.
.
.
-fin
.
.
.
ini ga aku baca lagi T.T
terimakasih untuk kucing yang semalem natap sinis kearah ku.
terimakasih untuk daniel yang suka kucing.
terimakasih untuk wajah ganteng tapi ngeselinnya ong.
berkat tiga hal itu cerita ini rampung dalam waktu satu jam.
terimakasih juga untuk yang sudah menyempat kan baca, review, fav maupun follow. :))
