Siang hari yg terik, mentari terlihat bersemangat untuk menerangi bumi saat ini. Namun terik mentari tak menghalangi sebagian orang untuk terus melakukan aktivitasnya masing2.

"..." lain halnya dgn murid2 suatu kelas di Cheonshang Highschool ini, mereka cukup acuh dgn pelajaran dan lebih memilih untuk mengeluhkan cuaca bersuhu tinggi yg bahkan tak akan menurun merki mereka memaki suhu itu -".

"huft...panas sekali" keluh beberapa murid disana yg saling mengipas diri masing2 mencari kesegaran angin untuk menindas suhu panas yg hampir melelehkan kulit mereka.

"Aigoo...kenapa disini panas sekali~" gerutu seorang namja berambut putih sambil mengerucutkan bibirnya kesal, 2 kancing teratas seragamnya sudah ia biarkan terbuka untuk memaksimalkan aupan angin segar menerpa kulit dalamnya yg putih nan mulus.

"Glek!" tanpa ia sadari beberapa namja berstatus seme menatap lapar pada kulit lehernya yg terekspos sempurna.

"Ya! Jangan menatap Sehun begitu!" omel seorang namja mungil dgn pekikan memekakan telinga pada mereka yg menatap lapar kearah namja albino bernama Sehun itu.

"yg berani menatap mesum Sehunnie akan ku congkel keluar matanya" desisnya tajam, namja mungil penggila eyeliner itu pun menutupi bagian terbukan Sehun dgn tangannya.

"..." sementara Sehun, si namja albino itu hanya mengerjap lucu melihat tingkah sahabat mungilnya itu membuat mereka semakin gemas ingin menerkam namja imut nan tinggi menjulang itu.

"Baekkie, siapa yg lapar?" tanya Sehun bingung sambil menatap sahabat mungilnya yg menaikkan sebelah alisnya.

'hadehh...kenapa bocah besar ini masih saja terlalu polos, eoh?!' decak kesal Baekhyun si namja mungil yg menatap jengah Sehun.

"Sehunnie, lebih baik kita kekantin...kurasa Ice Cream bisa menyegarkan tubuh kita, kajja" Baekhyun pun memilih untuk menyeret Sehun menuju kantin dan menghidari fantasi aneh dgn tatapan mesum teman2 sekelas mereka.

"..." Sehun, lebih tepatnya Wu Sehun adalah namja tinggi berambut putih pucat dgn wajah babyface yg menggemaskan ditambah tingkah polosnya yg kadang membuat orang jengah sendiri, dan Byun Baekhyun si namja mungil penggila eyeliner ini terkenal akan keposesifan nya pada sang sahabat sekaligus bocah raksasa yg kelewat polos minta ditabok (#plak).

"..." kedua namja berbeda tinggi yg kini sedang berjalan menuju kantin sekolah adalah sahabat dekat sejak Junior Highschool.

"eoh, Baby Hunnie..." panggil seseorang saat mereka memasuki kantin.

"Jongie Changie..." sahut girang Sehun pada seorang namja tan yg melambai kearah mereka.

"kkamjong kau disini" sapa Baekhyun dgn senyum jahilnya saat namja tan itu melempar deathglare padanya.

"kkamjong kkamjong...senang sekali kau menghina orang" omel namja tan itu pada Baekhyun yg terkiki geli melihat wajah bersungut namja itu.

"sudahlah Changie, kau seperti baru mengenal Baekkie saja" ucap Sehun jengah, pasalnya 2 makhluk berbeda kulit dan tinggi ini selalu berdebat kala bertemu.

"nde, arrasseo..." ucap Jongin, atau tepatnya Kim JongIn namja tampan berkulit eksotis itu rupanya adalah kekasih si polos nan mengemaskan Sehun, hubungan mereka memang belum terbilang lama karna barulah berlangsung 3 bulan terakhir.

"Ya! Jangan mengumbar kemesraa didepanku!" omel Baekhyun saat Jongin akan mencium Sehun, membuat namja tan itu hampir terjungkal karna terkejut oleh pekikan Baekhyun yg terbilang up normal -!

"hist, pendek! Mengganggu saja" decit sebal Jong In.

"ng? Siapa yg mengumbar kemesraan? Memangnya aku dan jongir melakukan apa?" tanya Sehun polos membuat Jong In maupun Baekhyun sama2 menepuk dahi frustasi.

'susahnya memiliki kekasih yg kelewat polos' gerutu hati Jong In.

'Sehun! Umurmu sebenarnya berapa si!' umpat kesal Baekhyun =3="

Sehun's Side

Aku bingung kenapa Baekhyun bilang begitu, juga kenapa Jongie changie menatapku dekat sekali? Apa matanya mulai minus sehingga sulit melihatku? Hast...sudahlah aku tak perduli

"baby hunnie...setelah ini kita berlatih menari saja untuk festival bulan depan, eotte?" ajak Jong In sambil menyuapkan Ice Cream yg tadi kami pesan kemulutnya, aku pun berfikir.

"boleh..." ucapku riang karna ku fikir hari ini tak ada kelas lagi.

"Ya! Kalian ingin meninggalkanku dan membiarkanku menatap kalian menari sampai bosan?" omel Baekhyun dgn suara cemprengnya yg membuatku terkikik.

Dan benar saja, setelah dari kantin itu aku dan Jong In berjalan menuju ruang latihan yg selalu kami pakai.

"memangnya kalian sudah memilih korea juga lagunya?!" tanya Baekhyun sinis pada Jongin, aku terkekeh pasalnya kemampuan Jong In dalam menari sangat diakui sekolah.

"kau mengejekku?!" decit sebal Jong In sambil berlalu menuju sudut ruang tempat alat instrument music berada.

"ah, Baekkie...ku dengar kau dan Kyungsoo akan bernyanyi bersama difestival itu" ucapku sambil melepas seragam dan membiarkan kaos tanpa lengan ini menutupi sebagian tubuhku lalu memakai sweater babyblue milikku.

"hn...kami akan membuat kalian terpukau dgn high vocalnya sibulat" ucap Baekhyun bangga.

Sehun's side off

.

.

.

"..." diwaktu yg sama disekolah lain bernama Shihwa Highschool, terlihat terik matahari siang tak melunturkan semangat beberapa namja ini untuk bermain basket.

"Shixun...illliwa" teriak seorang namja tinggi bertelinga besar pada namja albino berambut rainbow yg mendribel bola dgn dihadang 3 namja didepannya.

"HUP...DASSH...PYASHH..." dan dgn cepat namja yg dipanggil Shixun itu melempar bola kearah namja berisik dgn telinga gajah dan mencetak poin untuk mereka.

"..." dgn cetakan poin sempurna itu permainan pun usai, masing dari mereka mulai membubarkan diri dari lapangan basket itu.

"good job albino" seru girang sitinggi telinga gajah dgn senyum lima jarinya sambil menepuk pelan punggung lebar namja albino itu.

"hn..." namun Shixun hanya bergumam lalu menenggak air minumnya dan berlalu pergi.

"hist...albino itu kelewat dingin" gerutu kesal si tinggi.

"NIT...NIT" tak lama ponsel Shixun pun berbunyu, saat ia membuka ponselnya rupanya sebuah panggilan masuk dari seorang bernama 'Xi Luhan' yg ia tulis dalam aksara hanja.

"ni hao, Luhan-er..." ucap Shixun dgn aksen mandarin yg fasih.

"hn..." Shixun pun melanjutkan langkahnya yg sempat tertunda itu.

"hn, hao Luhan-er..." sesampainya dikelas Shixun pun memutuskan pembicaraan mereka.

"Shixun-ya! Kenapa kau meninggalkanku begitu saja, eoh?!" omel sitinggi telinga dobi.

"kau berisik sekali Park Chanyeol" desis Shixun sebal pada sahabatnya itu, membuat si dobi Chanyeol hanya merungut kesal.

"ah, Shixun-ya...pulang sekolah kita jalan2, eotte?" ajak Chanyeol.

"aku ada latihan beladiri" sahut dingin Shixun.

"aish...hanya sekali ini kau tak ikut berlatih" pinta Chanyeol sebal.

"kau ini..." umpat Shixun balik sebal.

"aku ada pentandingan Park dobi Chanyeol" jelas Shixun sambil memukul pelan kepala si namja dobi.

Sore pun tiba, semua kegiatan sekolah telah berakhir dan para murid sebagian memilih untuk pulang dan sisanya pergi entah kemana. Sama halnya dgn kedua namja berbeda warna ini. Mereka memilih pulang ketimbang bepergian tak tentu arah.

"Jongie Changie...gomawo sudah mengantarkanku pulang" ucap seorang namja manis berambut putih didepan pintu masuk rumahnya.

"ne, cheonma yo baby..." balas namja tan didepannya sambil menusak gemas rambut lembut itu.

"eoh, Sehun-er...kau sudah pulang? Kenapa tak masuk?!" ucap seorang namja bermata panda dgn bahasa mandarin saat membuka pintu.

"gege, wo zaijia..." ucap Sehun si namja albino itu pada namja panda membalas dgn bahasa mandarinnya.

"annyeong, hyungnim..." Jong In si namja tan yg tak mengerti sedikitpun dgn aksen mandarin mereka lebih memilih menyapa namja panda yg ia ketahui sebagai hyungnya Sehun.

"ah, Kai-ah...masuklah dulu" ucap namja panda itu meski tak terlihat senyum ramahnya pada namja tan didepannya.

"ani, gamshahamnida...geundae aku harus cepat pulang" ucap Jong In tanpa memerdulikan panggilan baru untuknya dari namja panda itu.

"oh, pergilah..." ucap namja itu lagi lalu masuk dgn santai kedalam rumah.

"Jongie Changie mianhae...uri hyung memang seperti itu, apalagi uri maknae ia bisa lebih ketus, dingin dan acuh dari pada Tao hyung" ucap Sehun dgn senyum canggung.

"hehehe...gwaenchanha, nan dola kajji" pamit Jong In lalu pergi dgn motor sportnya.

"..." sejujurnya Jong In masih harus menyesuaikan diri lagi dgn keluarga Sehun mengingat hubungan mereka yg baru berjalan 3 bulan itu.

"..." Sehun pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya yg terletak dilantai 2 rumah itu. setelah meletakan tasnya ia pun langsung mengambil handuk dan beranjak menuju kamar mandi.

"sseessshhh..." selesai mandi Sehun terlihat lebih segar dgn rambut putih basahnya dan kemeja kebesaran nan tipis berwarna hitam yg dipadukan celana super pendek berwarna putih.

"mama, Shixun-er belum pulang" tanya Sehun pada seorang namja manis berdimple yg sedang memasak didapur sambil mengusap rambut basahnya.

"kau seperti tak mengenal Shixun saja, pasti ia masih disekolahnya berlatih beladiri, persis seperti Tao dulu" ucap namja dimple yg dipanggil mama itu.

"eoh, hao..." ucap Sehun, ia pun berjalna menuju lemari es dan membukanya.

"hoaa...coklat" pekik girang Sehun saat melihat beberapa batang coklat didalam lemari pendingin itu.

"saat mama kesuper market membeli keperluan, kebetulan bertemu dgn coklat itu entah mengapa mama jadi ingin membelinya" ucap mama saat mendengar pekikan heboh Sehun.

"Xie xie ni, mama" seru Sehun dgn senyum manisnya, memeluk sebentar namja putih berdimple itu lalu beranjak menuju ruang tengah dgn sebatang coklat ditangannya.

"Sehun-er...coklat dari mana?" tanya Tao saat sedang bersantai diruang tengah.

"mama yg membelinya" ucap Sehun lalu mendudukkan dirinya didebelah namja panda gegenya.

"wo zaijia" tak lama terdengar suara seorang namja memasuki rumah.

"eoh, Shixun-er..." sambut girang Sehun pada namja rainbow yg berwajah serupa dgnnya atau dgn kata lain kembaran Sehun. Kembaran? Yap, Wu Sehun memiliki seorang kembarang bernama Wu Shixun.

"Sehun...menjauhlah, aku sesak" gerutu Shixun sambil menjauhkan tubuh tinggi Sehun yg sama tingginya dgn dirinya itu sedang memeluk dirinya.

"ey...panggil aku gege" omel Sehun tanpa melepas dekapannya.

"Shixun-er lepaskan pelukanmu, Sehun-er tersenyum sedikit" tiba2 dari arah pintu muncul seorang namja blonde yg terlihat masih tampan diusianya yg berkepala lima menatap dgn guratan lelah diwajahnya.

"baba, wo Shixun...bukan Sehun" ralat Shixun pada namja itu yg sudah mendudukkan dirinya disofa sebelah Tao.

"baba, wo Sehun...bukan Shixun" gerutu imut Sehun sambil melepaskan dekapannya.

"hah~..." desah frustasi namja yg dipanggil baba itu sambil memijat pelipisnya pening.

"honey, yg rainbow itu Shixun dan yg putih itu Sehun" ucap mama si namja manis berdimple sambil menyodorkan segelas kopi hitam dan menunjuk 2 namja kembar itu bergantian.

"mama, baba masih belum bisa membedakan kami?" tanya Sehun menghampiri namja berdimple itu.

"kkk..." sementara sisi lain sofa Tao terlihat tertawa mengejek mereka yg bahkan tak bisa dibedakan oleh baba mereka sendiri.

"kalian itu terlihat sama Shixun-er" ucap si baba snatai.

"wo Sehun la baba" omel kesal Sehun pada ayah tampannya itu.

"hahahhaha...baba saja sampai tak bisa membedakan kalian, lain kali kalian harus memakai pakaian dgn nama masih2 di punggunya" ledek Tao tertawa puas.

"..." Sehun dan Shixun pun melemparkan deathglare untuk gege menyebalkannya itu.

"mama, dapat darimana sih baba seperti ini" delik Shixun kejam sambil beranjak menuju kamarnya.

"shenme?!" decak kesal baba yg dibalas kikikan lucu mama.

"..." yap, mari kita berkenalan dgn keluarga unik dari dataran China negeri tirai mambu ini.

"..." Wu YiFan, namja tinggi berambut blonde berwajah tampan ini kini memasuki usianya yg ke 50 tahun dgn sedikit guratan penuaan diwajahnya tak memungkiri akan ketampanannya yg masih mendominasi.

"..." lalu Wu Yixing, namja namis berdimple yg berbeda satu tahun dibawah suaminya itu masih terlihat cantik meski sudah berumur. Kemudian Wu Zitao, namja 22 tahun bermata panda ini adalah anak sulung pasangan YiFan&Yixing. Zitao sekarang berkuliah disalah satu universitas ternama diSeoul. Hobinya dalam beladiri membuat wajahnya kadang kala terlihat tegas nan sangar, namun jangan salah sewaktu2 ia bisa bertingkah melebihi bocah berusia 5 tahun.

"..." terakhir si kembar Wu Sehun dan Wu Shixun, namja sama tinggi ini memiliki sifat yg hampir bertolak belakang, Shixun yg lahir 3 menit setelah Sehun ini memiliki sifat cenderung acuh, cuek, dingin dan menyukai sesuatu yg simple tanpa harus merepotkan dirinya. Berbeda dgn gegenya Sehun, namja berambut putih pucat ini malah terkesan manja, polos, kekanakan, dan suka bermain2. Namun terkadang Sehun bisa menjadi sangat dewasa dan memimpin keluarga itu saat memang diperlukan.