After Break Time

Atsushi Murasakibara x Shintaro Midorima x Akashi Seijurou

Disclaimer : Kuroko no Basuke (黒子のバスケ), Tadatoshi Fujimaki

EYD kacau, Typo dimana-mana, Alur cerita tidak jelas, udah bukan BL (Shounen Ai) lagi!

Tapi udah menjurus ke YAOI!

YANG NGGA SUKA YAOI NGGAK USAH BACA! bUAT YANG SUKA SILAHKAN BACA!


Midorima sedang berjalan bersama Murasakibara. Mereka baru saja membeli beberapa makanan ringan. Midorima tengah meminum Susu Coklat Kotak, sedangkan Murasakibara memakan keripik ketang kesukaannya. Tiba-tiba dari arah gudang yang mereka lewati…

"Midorima.. Kemarilah.." Akashi melambaikan tangannya seakan meminta Midorima segera mendekat.

"Ada apa Akashi-kun?" Midorima segera mendekati Akashi, Murasakibara mengikuti dibelakangnya.

"Chuu~~" Akashi tiba-tiba mengecup bibir Midorima.

Spontan Midorima mundur dan ia menutupi bibirnya. Murasakibara terkejut melihat apa yang dilakukan Akashi.

"Ap.. ap.. Apaa…" Belum selesai Midorima bicara, Akashi sudah menggengam erat kedua tangan Midorima.

"Aku ingin kau menjadi kekasihku,Midorima.." Akashi mengecup pelan kedua tangan Midorima.

"Ak.. Akachin?" Murasakibara menatap Akashi.

Dari tatapannya ia tampak sangat marah. Bagaimana tidak? Murasakibara juga menyukai Midorima, tapi ia belum berani mengungkapkannya.

"Ada apa, Atsushi?" Akashi menatap tajam Murasakibara.

Midorima masih membatu, tubuhnya sedikit bergetar karna ciuman dari Akashi. Ia tak pernah membayangkan bahwa ciuman pertama-nya akan diambil oleh seorang laki-laki.

"Harusnya kau tak melakukan itu!" Murasakibara tampak sangat marah.

"Lalu aku harus bagaimana? Atau mungkin aku harus begini?" Akashi menarik dasi Midorima lalu ia mencium bibir Midorima.

Tapi kali ini ciumannya berbeda. Ia melumat bibir Midorima hingga Midorima mendesah pelan. Setelah itu ia memasukkan lidahnya dalam mulut Midorima dan mengajak lidah Midorima menari dengan lidahnya. Tangan Akashi sedikit mengelus bagian telinga Midorima.

"Nnn… Hmmm... " Midorima terjatuh, Kakinya bergetar dan lemas.

Saat Akashi melepaskan ciumannya dari Midorima, tampak saliva mengalir diujung bibir Midorima. Wajahnya memerah bahkan sampai telinganyapun juga ikut memerah, nafasnya yang masib belum teratur. Kedua mata Midorima membuka-tutup. Tatapan mata Midorima seakan ia menuntut lebih atas apa yang dilakukan Akashi tadi.

"Itu tidak benar!" Murasakibara menutup pintu gudang, lalu ia membuka ice cream cup meleleh yang dibelinya tadi.

"Midorima, julurkan lidahmu.." Murasakibara mengangkat dagu Midorima.

Entah kenapa Midorima hanya melakukan apa yang dipinta Mutasakibara padanya. Murasakibara menuangkan ice cream itu pada wajah Midorima. Ice cream itu menetes pada kacamata, pipi, lidah, dan leher Midorima.

"Ini lebih baik.." Murasakibara langsung menjilati wajah Midorima yang terkena ice cream tadi.

Mulai dari Kacamata, lalu turun ke pipi. Midorima sedikit mendesah. Murasakibara langsung menuju mulut Midorima yang sedari tadi membuka. Ia memasukan lidahnya dalam mulut Midorima. Ia melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Akashi tadi.

Murasakibara melepaskan ciumnyanya dan mengalihkan wajahnya dari wajah Midorima menuju leher Midorima. Ice cream yang ia tumpahkan semakin sudah semakin leleh hingga masuk dalam baju Midorima. Dengan cepat Murasakibara mencopoti kancing baju Midorima lalu ia menjilati leher Midorima.

"Aaa… Nnn.." Midorima mendesah, Ia menggigit perban ditangannya dan ia juga menarik-narik baju Murasakibara.

Tak hanya lidah Murasakibara saja yang bermain dengan leher Midorima, namun tangannya juga ikut bermain dengan nipple Midorima. Wajah Midorima sudah semakin merah, pikirannya sudah kosong sepenuhnya. Miliknya pun sudah tegang, seakan ingin keluar dari celananya.

Akashi sudah tak tahan lagi melihat apa yang dilakukan Murasakibara. Akashi lalu duduk dibelakang Midorima. Ia membuka resleting celana Midorima.

"Wow, You got a Big.. Midorima.." Akashi berbisik pelan ditelinga Midorima.

Perlahan ia memutar kepala Midorima, lalu menciumnya. Murasakibara masih sibuk dengan nipple Midorima, sedangkan Akashi mulai memainkan Milik Midorima. Tangan Akashi lainnya merogoh celana Midorima bagian belakang seolah mencari dimana lubang itu berada. Setelah menemukannya, Akashi memasukkan telunjuknya kedalam lubang itu.

"Aaa.. Aaaa… Nnnn… Hmmm… Aaaa…" Midorima sedari tadi hanya mengeliarkan desahan-desahan yang eksotis, yang membuat Akashi dan Murasakibara ikut menegang.

Kini tak hanya telunjuk Akashi yang masuk dalam lubang Midorima, ketiga jarinya kini bisa ia masukan dengan mudahnya. Kancing baju Midorima sudah seutuhnya terbuka. Celananyapun kini hanya menggantung dikaki kirinya. Ia dan Akashi duduk di kaki Murasakibara yang panjang.

Midorima duduk memeluk Akashi. Ia duduk tepat diatas Milik Murasakibara yang menyenggol-nyenggol pantatnya. Murasakibara menciumi leher Midorima dari belakang lalu beralih ke punggungnya dan menyebabkan sensasi yang berbeda, yang membuat Midorima sedikit keluar.

Didepannya, Akashi tengah menggosok-gosokkan miliknya dan milik Midorima bersamaan. Akasi juga menggigiti nipple Midorima yang sudah hard sedari tadi. Bahkan kedua nipple Midorima sudah tampak memerah.

"Ac.. Aaahh…" Midorima mulai keluar cukup banyak.

Cairannya mengenai wajah Akashi dan wajahnya sendiri. Kedua mata Midorima tampak berair, bibirnya yang membuka-tutup seakan ia meminta lebih.

"Kau benar-benar anak nakal, Midorima.." Akashi menjilat cairan Midorima yang mengalir menuju bibirnya.


Sesekali Midorima melirik ke arah Murasakibara sambil mendesah-desah. Midorima sendiri kini juga ikut dalam permainan Akashi dan Murasakibara. Ia menggosok-gosokkan pantatnya pada milik Murasakibara. Midorima juga menurunnya kepalanya lalu menjulurkan lidahnya . Dengan nafas panas keluar dari mulutnya ia mulai mengulum milik Akashi yang sudah ada didepanya sejak tadi.

Akashi dan Murasakibara terkejut dengan apa yang dilakukan Midorima. Midorima melayani Akashi dengan sangat baik menggunakan mulut dan tangan kanannya. Ia juga pandai memprofokasi Murasakibara dengan menggosokkan pantanya pada milik Murasakibara. Tak hanya itu, tangan kirinya yang bebas ia gunakan untuk memainkan miliknya sendiri.

"uugh.. Hen.. tikan…aaahh.." Akasi mencoba mendorong Midorima,

"Urrggh.. Mido… aaah.." Murasakibara menahan pinggang Midorima,

Mendengar erangan kedua temannya ia malah semakin menjadi-jadi. Entah kenapa ia jadi semakin bersemangat. Dan ia juga merasa bahwa ia akan keluar lagi.

"Uuurrghgh.." Akashi dan Murasakibara bersamaan.

Mereka berdua mengeluarkan cairan mereka. cairan milik Akashi mengenai wajah Midorima dan cairan milik Murasakibara mengenai bagian belakang Midorima dan tubuhnya sendiri. Wajah Midorima kini lengket karna cairan putih milik Akashi. Wajahnya tampak lebih eksotis. Matanya berbinar-binar, cairan milik Akashi mengalir perlahan diwajahnya.

Akashi sudah tak tahan lagi. Ia menarik tangan Midorima lalu membalikkan badannya tepat di atas kedua kaki Murasakibara. Ia membuat Midorima menungging.

"What a nice view.." Akashi menatap kearah lubang Midorima.

"Aaa…urrgggh… Ahhh… Nnnn.." Tanpa ragu ia memasukkan lidahnya kedalam lubang Midorima, Midorima mendesah hebat.

Wajah eksotis Midorima kini menghadap wajah Murasakibara. Melihat wajah itu, Murasakibara langsung mengangkat wajah Midorima dan membuka paksa mulut Midorima dengan menggunakan miliknya. Ia menarik dan mendorong kepala Midrorima perlahan. Murasakibara juga memainkan milik Midorima.

Spruuuutt! Sekali lagi Midorima mengeluarkan cairannya. Setelah Akashi puas memainkan lubang Midorima, Kini saatnya ia memasukkan miliknya kedalam lubang Midorima. Thrust!

"Aaaahhh!" Akashi mulai memasukkan miliknya kedalam luabang Midorima.

Midorima mulai merasakan sensasi yang berbeda. Akashi mulai menggerakkan pinggulnya. Semakin lama semakin cepat. Desahan tak tertahankan keluar dari mulut Midorima. Akashi mulai duduk dan menempatkan Midorima tepat diatasnya sambil terus menggerakkan pinggulnya.

Murasakibara merasa kesal karna Midorima dikuasai sendirian oleh Akashi. Saat Akashi menarik miliknya, Murasakibara mulai memasukkan miliknya juga kedalam lubang Midorima.

"Aaaahh!" Midorima kesakitan.

Akashi dan Murasakibara memasukkan milik mereka kedalam satu lubang sempit ukuran yang tidak kecil, mereka berdua bergantian bergerak dalam lubang Midorima. Saat Akashi menarik keluar, maka Murasakibara akan masuk kedalam. Begitu pula sebaliknya.

"Midorima.. lubangmu sempit… nnnn.." Murasakibara mengecup pelan bibir Midorima.

"Bod.. aaa… doh.. aaahh.. nn.." Midorima mendesah hebat.

"Kau tau.. Midorima.. Saat kau mengatakan itu… nnn.. Kau menjepit kami berdua.." Akashi menjilat telinga Midorima.

Semakin lama Midorima merasa sudah semakin dipuncaknya lagi.

"Aaa… Aaa.. Aku sudah … aaahh… nnn.." Ia mencakar punggung Murasakibara.

"Midorin… nn…" Murasakibara mengangguk.

"Urrgghh… nnn.. kita bersama…. Nnn.." Akashi juga tampak sudah pada puncaknya.

SPRUUUUUTT! Mereka bertiga keluar bersamaan.


Bel pelajaran usai telah berbunyi. Mereka bertiga masih didalam gudang. Akashi mulai membersihkan dirinya. Ia bersyukur bajunya tidak terkena cairan sedikitpun. Murasakibara dan Midorima juga begitu, mereka juga mulai membersihkan dirinya yang berantakkan.

"Baiklah, aku rasa sebaiknya kita pulang. Ah, tunggu.." Akashi menjilat pelipis Midorima.

Wajah Midorima kembali memerah.

"Ada cairan disana." Akashi tersenyum pada Midorima.

"Ayo kita keluar.." Murasakibara bicara dengan nada malas.

Akashi berjalan bersama Murasakibara, saat Midorima hendak berdiri Ia terjatuh. Sebelum Midorima mencapai lantai Akashi dan Murasakibara sudah menahan kedua tangannya.

"Kau tak apa?" Akashi dan Murasakibara bersamaan, mereka berdua tampak khawatir.

"Aku baik-baik saja.." Midorima tersenyum senang.

Murasakibara dan Akashi membantu Midorima berjalan. Mereka membopong Midorima bersamaan.


"Ah! Akacchi! Muracchii! Midorimacchi!" Kise berteriak dari kejauhan.

Kise berjalan bersama Aomine dan Kuroko. Melihat Midorima dibopong oleh Akashi dan Murasakibara membuat ketiga anggota Kiseki no Sedai lainnya mendatangi mereka.

"Mi.. Midorimacchi? Kau kenapa?" Kise menatap wajah Midorima dari dekat.

Kuroko menatap jari-jari Midorima yang tidak terbalut perban. Dan ia juga melihat kondisi ketiga temannya yang tampak tidak biasa. Dan ia langsung mengerti apa yang terjadi.

"Ok, Time Out! Saatnya kita pulang!" Kuroko menarik kerah baju Kise dan Aomine lalu pergi meninggalkan Midorima, Akashi dan Murasakibara.

Kise dan Aomine berusaha melepaskan diri dari Kuroko karn amereka masih penasaran dengan ketiga temannya yang mereka tinggalkan.

"Se.. sepertinya dia.. tau.." Midorima menatap sosok Kuroko yang tengah pergi.

"Kurasa iya." Akashi hanya tersenyum bangga.

"Hmm.." Murasakibara menikmati Pockynya yang belum habis tadi.


Fin


Maaf, mungkin banyak kurangnya di FF yumi yang ini..

Maklum ini FF rate M yang pertamakali yumi Post..

Arigatou Mina-san, uda baca FF Yumi..

jangan lupa review ya..