Primary Incredible
Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol
Supporting Cast: Kim Jongin, Do Kyungsoo, Oh Sehun, Xi Luhan, Kim Junmyeon, Zhang Yixing, Wu Yifan, Huang Zitao, Kim Minseok, Kim Jongdae
Pairing: mainly about Chanbaek, the other pairing just found em yourself eheh
Genre: fluff, drama
Rated: idk pmsl mix
Warning: its gender switch for Kyungsoo and purely a yaoi fanfic/boyxboy. So if you hate a yaoi thingy kindly help yourself to click the exit button instead of blaming this ficts. DLDR.
Here we go!
.
.
.
.
"NO!"
"Chanyeol listen.." Park Wufan mencoba menenangkan putra semata wayangnya yang tengah berteriak nyaring ditelinganya sementara Zitao, sang eomma hanya memandang anaknya dengan kesal.
"I just back from Canada I need my handsome sleep dad please understand me its fuckin 6 in the morning and you wake me up for something unimportant." Chanyeol nyerocos dengan bahasa inggris tanpa berfikir. Ya chanyeol baru kembali dari Canada sekitar 6 jam yang lalu, ia meneruskan studinya disana dan keluarga Park memang sudah terbiasa berbicara dengan bahasa inggris.
"my relation gonna come in less than an hour boy we should greet them. Ayolah Chanyeol jangan permalukan appa, mereka tau kau sudah pulang. Akan sangat memalukan jika ketika mereka datang kau masih tertidur." Jelas Wufan dengan lembut
"tapi-"
"Chanyeol-a eomma sudah menyiapkan sarapan kesukaanmu, kau tak akan membiarkannya dingin dengan terus berdebat seperti ini kan?" Zitao menyela
"fine!" chanyeol menyingkap selimutnya dan berjalan dengan malas kekamar mandi. Sementara Wufan dan Zitao hanya tersenyum melihat tingkah putranya.
.
.
Lima belas menit kemudian Chanyeol sudah menampakkan dirinya menuruni tangga, Zitao tersenyum bangga kepada sosok tinggi yang bertelinga lebar itu. Namja jangkung itu terlihat sangat tampan dengan celana jeans hitam dan kemeja putih tanpa motif dengan lengan yang digulung sebatas siku. Ia membiarkan rambut merahnya jatuh menutupi kening lebarnya. Sesaat ia mengernyit menlihat kedua orang tuanya yang Nampak tersenyum kearahnya.
"kau lihat Chanyeol sangat tampan."
"that's my boy." Wufan menjawab dengan bangga. Chanyeol yang mendengar hanya tersenyum bodoh dan duduk disamping sang eomma. Mereka menunggu dengan sedikit berbincang mengenai Canada dimasa sekarang dan terputus ketika mereka mendengar sebuah mobil terparkir didepan istana megah mereka.
"that must be them?" Chanyeol bertanya dengan wajah polosnya
"geurae ayo kita sambut." Zitao menarik lembut lengan Chanyeol dan menggandengnya pelan.
Wufan membuka pintu dengan pelan dan menemukan teman karibnya, Byun Junmyeon sedang membukakan pintu mobil untuk istrinya, Yixing, sementara dari pintu belakang seseorang muncul dengan celana jeans biru tua dan kemeja hitam, meskipun penampilannya maskulin namun namja mungil itu terlihat imut dengan snapback hitam yang ia pakai terbalik, Byun Baekhyun, pewaris tunggal Perusahaan Tekhnologi Byun Corporation, perusahaan dengan omset tertinggi seasia tenggara. Setelah menunggu appanya membuka pintu untuk eommanya dengan canggung, Baekhyun menghampiri sang eomma dengan manja. Setelah itu pandangan mereka bertemu dengan keluarga Park yang sedari tadi telah menunggu mereka dengan senyum menggembang kecuali namja tinggi disamping nyonya Park, ia tampak memutar bola matanya bosan dan memasang muka datar.
"hey Junmyeon!" Wufan mengampiri sahabatnya dan memberinya sedikit sapaan hangat dengan memeluknya
"ya wufan" Junmyeon menyapanya tak kalah ramah. Sementara Nyonya Park dan Nyonya Byun segera meyapa satu sama lain dengan saling mencium pipi dan tersenyum cerah.
"apa perjalanan kalian melelahkan?"
"tentu saja. Kami sangat merindukan korea, mengingat aku harus mengurus cabang perusahaan di China dan Baekhyun melanjutkan kuliahnya disana jadi ya seperti itulah."
"lebih baik kita lanjutkan obrolan ini didalam, eotte?"
"baiklah."
Mereka semua masuk dan langsung medudukkan dirinya diruang makan. Keluarga Park memang sengaja langsung menjamu tamunya yang pasti sangat kelelahan. Menu hari ini adalah bulgogi gimbab, makanan kesukaan Chanyeol yang tak lain merupakan makanan kesukaan Baekhyun juga.
"jadi kalian kembali kekorea untuk berlibur atau menetap?" Tanya Wufan sambil terus mengunyah makanannya
"kami sebenarnya ingin menetap disini. Baekhyun sudah setuju untuk meneruskan kulaihnya disalah satu kampus disini jadi kami piker tidak ada yang perlu direpotkan. Namun memang rumah yang akan kami tempati sedang dalam masa pengurusan dokumen, jadi untuk sementara waktu kami belum bisa menempati, beruntung aku mempunyai sahabat sepertimu Wufan yang mau menampung keluargaku di rumahmu ini." Ucap Junmyeon panjang lebar
"aku tidak akan pernah membiarkan kau dan keluargamu tinggal dihotel apalagi dengan waktu yang tidak pasti. Kaulah yang dulu membantu dimasa sulitku jadi sekarang waktunya aku balas budi. Lagipula bukankah lebih baik kau sementara disini? Kita sudah sangat lama tidak saling berjumpa bukan?" Wufan tersenyum lebar
"oh Tuhan hamper saja lupa, apa ini Baekhyun eoh?" Zitao menenggok keraa Baekhyun yang duduk bersebrangan dengan putranya, Chanyeol.
"ne." Baekhyun menggangguk sopan
"you grow up as a cute boy" Wufan berkata dengan senyum lebarnya
"ah meet my son, dia baru kembali dari Canada kemarin."
"annyeong Baekhyun imnida." Baekhyun kembali menunduk dengan sopan
"anyyeong Ahjussi, ahjumma, Baekhyun, cho Chanyeol imnida." Chanyeol tersenyum samar
"Baekhyun bagaimana kuliahmu disana? Jurusan apa yang kau ambil?" Tanya Zitao dengan semangat
"aku mengambil jurusan music ahjumma. Sedikit tidak nyambung dengan appa memang tapi untung saja appa mengijinkanku." Jawab Baekhyun dengan cengiran yang disambut gelak tawa orang – orang disana.
"geurae kau akan nyambung dengan Chanyeol kalau begitu ia mempunyai minat tinggi terhadap music, walaupun ia kuliah dijurusan arsitektur. Bukan begitu Chanyeol?"
"ne appa."
Kemudian percakapan berlanjut semakin seru ketika Baekhyun bercerita dengan riangnya, Baekhyun memang namja periang dan tidak bisa diam, dia bahkan akan terus bercerita sampai yang mendengarkan bosan. Namun kali ini semua orang tertawa renyah menanggapi cerita dan gurauan Baekhyun kecuali Chanyeol, ia sesekali hanya tersenyum miring dan terdiam. Baekhyun benar – benar brisik baginya. Dan ia semakin membenci kenyataan bahka Baekhyun membuat rencana tidurnya tertunda. Celoteh namja mungil itu terhenti ketika eommanya mengingatkannya untuk pergi mandi.
"geurae Baekhyun, kau akan satu kamar dengan Chanyeol, jadi pakailah kamar mandinya. Anggap saja rumah sendiri." Wufan berkata dengan ramah yang disambut oleh pelototan seram dari Chanyeol. Ia seperti ingin melontarkan protes namun Zitao berbalik melotot kearahnya yang membuatnya beringsut lemas. Well sial dua kali Chanyeol, ucapkan dalam hati.
.
.
.
Dan disinilah Chanyeol membawakan koper kecil milik Baekhyun, sedangkan namja kecil itu langsung menyembunyikan tubuhnya dibalik kamar mandi. Chanyeol mendesah kesal, sepertinya Baekhyun memang menyebalkan. Lihat saja ia bahkan tak mengucapkan terimakasih kepada Chanyeol.
Sesaat kemudian tubuh kecil itu keluar dengan menggunakan bathrobe kebesaran yang diketahui milik Chanyeol.
"dimana koperku?" Baekhyun bertanya dengan imut sementara Chanyeol hanya menjawab dengan mengarahkan dagunya. Baekhyun langsung menghampiri kopernya dan mulai mengeluarkan beberapa kain dan segera memakainya sebelum seseorang berteriak, "ya! Kau ingin mengganti pakaianmu disini? Ganti dikamar mandi!"
"wae? Bukankah kita sama – sama namja?" Baekhyun hanya mengernyit
"apa kau tidak malu eoh?"
"aku bahkan biasa mengganti pakaianku didepan orang tuaku. Lagipula aku sudah memakai underwear kau tenang saja tak perlu memerah seperti itu." Baekhyun berkata sambil terkikik geli melihat Chanyeol yang sudah seperti tomat.
"dasar idiot." Chanyeol bergumam pelan. Baekhyun hanya cuek dan meneruskan melepaskan bathrobenya, seketika tubuh mulusnya terekspos dan membuat Chanyeol meneguk salivanya dengan susah payah. Chanyeol adalah seorang bisexual, ia menyukai pria maupun wanita. Oleh karena itu ia mencoba dengan sekuat tenaga untuk menahan sesuatu dibawah sana agar tidak terbangun. Tidak dipungkiri meskipun Baekhyun menyebalkan, ia memiliki tubuh yang luar biasa indah. Kulitnya putih mulus tanpa cacat, lekuk tubuhnya sangat indah, jemarinya yang lentik menampakkan kesan cantik terhadap namja ini, apalagi wajahnya yang mau tidak mau Chanyeol harus mengakuinya bahwa Baekhyun sangat cantik dan imut.
"ya? Apa kau baik – baik saja?" Baekhyun melambaikan tangannya didepan wajah Chanyeol. Ia baru saja selesai memakai celana pendek selututnya yang berwarna cokelat dan t-shirt merah yang membuatnya terlihat semakin imut. Chanyeol semakin memerah karena ia ketauan sedang memandangi Baekhyun dengan wajah bodohnya. Ia segera memalingkan wajahnya dan membuat Baekhyun mengernyit.
"wae apakah ada yang salah denganku?" Baekhyun bertanya dengan ekspresi bingung. Sekali lagi Chanyeol meruntuk dalam hati, Baekhyun benar – benar terlihat menggemaskan.
Chanyeol tidak bergeming. Ia hanya bergumampelan dan membalikkan badannya memunggungi Baekhyun.
"baiklah jika kau tak ingin menjawab, aku ingin istirahat." Dalam hitungan detik namja kecil itu sudah membaringkan badannya tepat disamping Chanyeol. Ia meregangkan ototnya dan menguap lebar. Posisi mereka sekarang adalah saling memunggungi.
"kau tau Chanyeol, aku sangat lelah, ternyata perjalanan china ke korea sangat menyita tenagaku. Huh badanku sakit semua. Tulang – tulangku pegal, andai saja kau mau memijatku hihi" Baekhyun terkikik sendiri, Chanyeol hanya mendengus
"Chanyeol apa kau sudah tidur? Aku memiliki kebiasaan yang aneh, eh tidak cukup aneh kurasa ini wajar. Aku terbiasa berbicara panjang lebar sebelum aku tertidur, kalau dichina biasanya aku berbicara pada Luhan Hyung, ia sepupuku yang tinggal disana. Kalau disini, terpaksa aku berbicara denganmu. Walaupun kau terlihat galak dan tidak bersahabat, namun apa boleh buat?"
"kau sangat berisik." Chanyeol berkata pelan. Ini adalah mimpi buruk baginya, ia harus mendengarkan celoteh Baekhyun yang berisik setiap sebelum tidur? Oh Tuhan, ia sangat benci kebisingan saat ingin tidur.
Tanpa sadar Chanyeol membalikkan badannya dan terkaget melihat Baekhyun yang sudah mengadapnya dan sepertinya tertidur pulas. Ia mendegus kesal sekali lagi. Baekhyun benar – benar merusak rencananya untuk kembali tidur, lihat ia bahkan sudah tertidur duluan tanpa dosa sementara Chanyeol tidak bisa tidur gara – gara Baekhyun.
Ia kemudian mengamati wajah Baekhyun, benar – benar seperti angel, sangat sempurna. Ia semakin mendekatkan wajahnya dengan Baekhyun dan terus mengamati wajah manis itu, "kau jauh terlihat cantik dan manis ketika kau diam seperti ini." Chanyeol tersenyum kecil, "namun tetap saja kau terlihat menyebalkan dimataku." Lanjutnya.
Walaupun ia berkata bahwa Baekhyun menyebalkan namun gerakan badannya tak terhenti, ia terus mendekatkan tubuhnya kearah Baekhyun dan berpikir sesaat, entah apa yang ia pikirkan namun detik berikutnya ia kembali mendekatkan wajahnya, namun tiba – tiba sepasang mata hazel itu terbuka lebar dan membulatkan mata sipitnya. "YA!" Baekhyun berteriak didepan wajah tampan Chanyeol
"jangan berteriak bodoh." Chanyeol berkata panic
"APA YANG KAU LAKUKAN?!" Baekhyun masih terkaget
"diam atau-"
"JAWAB AKU APA YANG AKAN KAU LAKUKAN?!" Baekhyun masih histeris yang membuat Chanyeol tidak punya pilihan lain selain-
"hmmmpph"
Menciumnya. Ia melumat sedikit bibir ranum milik Baekhyun yang justru membuat mata Baekhyun semakin membulat.
Baru saja Baekhyun ingin membuka mulutnya untuk kembali berteriak, Chanyeol sudah membekap mulutnya dan berkata, "jangan berteriak bodoh. Kau tak ingin aku melakukan hal lain agar kau diam kan?" katanya dan langsung melepaskan tangannya dari mulut Baekhyun. Chanyeol bangkit dan berjalan keluar dari kamarnya. Meninggalkan Baekhyun yang masih terpaku dengan memegangi bibirnya. Ia tidak percaya, ia baru saja melepaskan ciuman pertamanya dan menyerahkannya kepada Chanyeol. Ia masih tertegun sampai akhirnya tersadar ketika pintu tertutup dengan rapat.
"YA PARK CHANYEOL!" ia berteriak spontan mengingat ciuman singkatnya tadi, ia sangat kesal. Bagaimana bisa Chanyeol menciumnya begitu saja. Bukankah ia bisa menenangkannya dahulu tanpa harus mencium? Rusak sudah cita – cita Baekhyun untuk melepas ciuman pertamanya dengan seseorang yang special. Sesaat ia tertunduk melas, menarik – narik ujung bajunya seolah – olah ia adalah anak kecil yang kehilangan robot kesayangannya. Pelan – pelan ia meletakkan kepalanya diatas bantal dan memejamkan matanya, tak butuh waktu lama Baekhyun sampai dialam mimpinya.
.
.
.
"Chanyeol-a kau mau kemana?"
"ah Junmyeon ahjussi tidak beristirahat? Aku ingin bersepeda, rasanya sudah lama sekali aku tak berkeliling dengan sepeda." Ucap Chanyeol tersenyum cerah
"apa Baekhyun tertidur?"
"eng- ungg- ne." Chanyeol tergagap ketika menjawab pertanyaan itu mengingat anak ahjussi ini barusaja menciptakan suara berisik sehingga ia terpaksa menciumnya. Ia juga tidak yakin apakah Baekhyun benar – benar sudah tertidur atau tidak. Ia tidak peduli.
"geurae, hati – hati." Junmyeon tersenyum lembut
"ne ahjussi. Annyeong!" Chanyeol langsung melesat keluar rumah dan berjalan kearah garasi. Ia menemukan sepeda kesayangannya terparkir disana. Tanpa piker panjang Chanyeol langsung mengayuh sepeda itu dengan semangat. Ia berjalan berkeliling tempat tinggalnya yang berada dikawasan elite di seoul. Sejauh mata memandang, tidak ada yang menarik, disana hanya ada rumah – rumah megah tentu saja. Sampai akhirnya ia sampai disalah satu taman dan mengernyit melihat sesosok gadis yang nampaknya sedang memperhatikan sepedanya dengan bingung. Chanyeol yang kasihan akhirnya mendekatinya dan berjongkok didepan gadis itu yang terlonjak kaget dan membulatkan matanya- ah sepertinya memang matanya sudah bulat. Sesaat darah Chanyeol berhenti, gadis ini sangat imut, matanya yang bulat dan bibirnya yang berbentuk hati terlihat sangat menggemaskan.
"apa kau baik baik saja?" Chanyeol akhirnya mencairkan suasana
"umm sepedaku, aku tak tahu apa yang terjadi." Ucap gadis itu bingung, Chanyeol memperhatikan sepeda gadis bermata bulat itu sesaat. Kemudian ia tersenyum.
"rantainya lepas, biar kubetulkan." Katanya seraya menoleh kearah si imut
"apa kau bisa?"
"tentu saja. Ini pekerjaan mudah." Kata Chanyeol langsung mencoba membetulkan rantai sepeda itu. Sementara Kyungsoo hanya terdiam dan memperhatikan Chanyeol dengan sesama. Tak ada satupun kata yang terucap, suasana masih sangat canggung mengingat keduanya belum saling memperkenalkan diri mereka.
"selesai!" ucap Chanyeol lantang seraya mengibaskan tangan kotornya dan berdiri. Kyungsoo yang terkaget reflek langsung bangkit dan menyodorkan tissue yang sedari tadi sudah ia siapkan. Chanyeol menyambutnya dengan senyum tertampan yang ia punya.
"aku Kyungsoo" ucap yeoja kecil itu seraya menyodorkan tangan mungilnya. Chanyeol menjabat tangan itu dengan antusias, "aku-"
"Park Chanyeol bukan?" gadis itu tertawa ringan
"bagaimana kau tau?" Chanyeol mengernyit
"siapa yang tak tau Park Chanyeol dan keluarga Park?" Kyungsoo lagi - lagi tersenyum manis yang membuat jantung Chanyeol berdegub kencang.
"umm apakah kau suka bersepeda?"
"ne, aku biasa bersepeda setiap hari" Kyungsoo menjawab dengan antusias
"perfect! Kita bisa bersepeda bersama besok."
"well..."
"gaurae its a date. Dan aku tidak menerima penolakan." Chanyeol menyeringai yang hanya dijawab dengan endikan bahu oleh Kyungsoo. Sesaat Chanyeol mengangguk penuh arti dan mulai mengayuh sepedanya. Belum terlalu jauh ia berjalan ketika sebuah suara kembali memanggilnya, "Chanyeol!" namja jangkung itu menoleh, "terimakasih atas bantuanya" Kyungsoo tersenyum sangat manis, Chanyeol mengangguk mantap dan sesaat ia sudah kembali mengayuh sepedanya menuju ke rumah megahnya.
Sesampainya dirumahnya Chanyeol mengarahkan sepedanya menuju garasi dan bersiul dengan riang, suasana hatinya sedang baik, sepertinya ia jatuh cinta.
Kekonyolan Chanyeol berlangsung hingga ia tak sadar seseorang berdiri didepannya.
"PARK CHANYEOL!" ia berteriak sekuat tenaga mengingat hal yang tadi Chanyeol lakukan padanya
"ya! Jangan berteriak!" Chanyeol menjawab dengan penuh penekanan. Pertama ia tak ingin membuat keributan dan sampai appa eommanya tau, akan sangat memalukan jika namja kecil ini berkata jujur apa yang sudah Chanyeol lakukan kepadanya. Kedua ia tidak ingin suasana hatinya yang tengah berbunga rusak gara - gara namja mini ini.
Chanyeol segera melangkah menuju dalam dan diikuti oleh Baekhyun. Namja itu seperti ingin membuka mulutnya, "sebaiknya kau tak usah berharap banyak dengan gadis itu." Chanyeol berbalik dan menatap Baekhyun dengan bingung, bagaimana dia tau?
"kau mengikutiku eoh?"
"apa kau sebodoh itu menanyakan pertanyaan seperti ini?" Chanyeol mengernyit
"kalau aku mengikutimu aku akan sampai dirumah setelah dirimu. Well hanya untuk informasi saja aku tidur sejak tadi." Baekhyun melanjutkan
"lalu? Bagaimana kau tau?"
"entahlah, aku hanya merasakannya? Aku tak tau ada apa dengan gadis itu tapi sebaiknya kau tak usah terlalu berharap kepadanya." Baekhyun berkata sambil melewati Chanyeol yang nampak masih berusaha mencerna apa yang baru saja Baek katakan.
"dasar aneh." Chanyeol lebih memilih untuk tidak memikirkan hal gila yang aneh seperti itu. See? Baekhyun kembali merusak harinya. Chanyeol mendengus kesal dan berjalan menuju dapur.
.
.
.
.
Esok paginya Chanyeol sudah berada di garasinya, memakai celana pendek selutut dan kaos polos berwarna hitam dengan sebuah snapback berwarna senada dengan baju yang ia pakai. Ia tersenyum sumringah mengingat ia akan bertemu dengan pujaannya lagi. Ia mengayuh sepedanya menuju tempat dimana ia bertemu Kyungsoo kemarin. Matanya membulat lucu ketika melihat yeoja mungil itu ada disana dengan gaun berwarna marun selutut, imut.
"kau sudah lama?'
"ani baru saja."
"umm yasudah ayo kita berangkat" kata Chanyeol antusias. Mereka berdua pun mengayuh sepeda masing - masing bersebelahan. Mereka bertukar banyak kata selama acara bersepeda bersama mereka, sesekali Kyungsoo tertawa kecil kearah Chanyeol yang ditanggapi dengan cengiran lebar.
"minggu depan ada acara lelang amal dirumahku apa kau datang?" Chanyeol bertanya dengan tatapan lurus kedepan mengingat jalanan lumayan ramai
"tentu saja. Appaku merupakan salah satu rekan appamu dan aku mendapat undangan."
"jeongmal?" Chanyeol terlihat sangat senang
"ne. Dan itu tepat saat ulang tahunku.." Kyungsoo berkata malu - malu
"aku pastikan ini akan berkesan bagimu." ucap Chanyeol mantap, ia mulai memikirkan sesuatu kemudian tersenyum penuh makna.
TBC.
Wah hallo guys bawa ff baru nih pmsl haha ini Chanbaeknya baru dikit sih tapi gue ga bakal bikin angst kok tenang aja wahaha oiya makasih kalian udah mau baca ff aneh ini okay jangan lupa review ya dont be sider okay. sorry for typos guys ehe You can leave review, or you can leave critics instead of blaming this fiction, you read in the beginning already i do not accept any words related to blame okay haha anyway thanks sekali lagi see u to the next chapter!
