Ff ini adalah remake dari sebuah film yang berjudul sama 'Wedding Dress' screenplay by You Young-ah. Saya hanya akan mengubah beberapa alur dan memberi penambahan atau pengurangan seperlunya, sesuai kebutuhan. Namun tidak mengubah plot serta konsep aslinya.

Wedding Dress

Main cast : Lee Sungmin dan Leeteuk

Anothe cast : Kalian akan menemukannya, setelah membaca

Genre : Family, humor (little), and sad

\(w)/~ Happy Reading ~\(^0^)9

Hujan yang tadinya hanya rintik-rintik kini berubah menjadi lebat. Seakan membasahi kota ini yang tampak gersang dengan terik matahari yang kian memanasi kota ini.

Sret… sret… sret…

Di tengah guyuran hujan tampak seorang yeoja yang masih sangat cantik meski sekilas terdapat kerutan penuaan di sekitar sudut matanya. Yeoja itu sedang duduk, tapi tangannya masih sibuk mencorehkan coretan-coretan di buku sketsanya. Sesekali menghapus bagian yang menurutnya kurang bagus, sesekali mencoretnya lagi. Tak beberapa lama yeoja itu tersenyum melihat hasil coretannya yang kini telah selesai. Kini dia mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang masih memperlihatkan guyuran hujan.

oooOOOooo

Zruuupp...

Hujan masih mengguyur sebagian kota. Tampak anak-anak kecil membuka payung-payung mereka untuk melindungi dirinya dari guyuran hujan. Satu persatu anak-anak kecil meninggalkan pelataran sekolah. Hingga, tersisa seorang yeoja kecil berambut hitam sebahu mengenakan Jepit rambut berwarna senada dengan bajunya. Berwarna biru langit. Tangannya menggenggam tali tasnya berwarna pink. Ia tengah memandangi guyuran hujan. Kaki kecilnya tidak melangkah satu jengkalpun dari pelataran sekolahnya. Dia seakan menunggu seseorang.

oooOOOooo

"ya ampun!" teriak seorang yeoja sambil menaiki tangga dengan tergesah-gesah.

Seorang yeoja setengah baya yang tengah mensematkan jarum pentul ke sebuah kain putih untuk membuat gaun pengantin, kini menoleh kesumber suara.

"kita salah memberikan gaunnya."katanya lagi sesampainya di lantai atas.

Matanya kini membulat dengan sempurna. "MWO?"

Yeoja yang diketahui pemilik butik bernama asli Kim Heechul kini telah mencari gaun yang dia maksud di lemari. "ini dia" serunya saat mendapatkan gaun yang dia cari di antara beberapa gaun. Heechul langsung menuruni tangga dengan terburu-buru.

" kita tidak akan sampai tepat waktu" ucap Heechul panic tangan kanannya menenteng gaun, tangan kirinya bertumpu pada pembatas tangga untuk menyeimbangkan badannya.

"bukannya kau sudah mengecek dari awal?" Tanya yeoja bernama Leeteuk yang kini mengikuti langkah Heechul menuruni anak tangga.

"aku menyuruh Ryeowook, dia memang bodoh" ucapnya frustasi.

"jika kau tau ini akan terjadi mengapa kau menyuruhnya?"

"aggghhh…" Heechul tambah frustasi saat gaunnya tak dapat masuk kedalam tas.

Drrttt… drrttt…

Tiba-tiba handphone Leeteuk berdering.

"yeoboseo?"

"…"

" Sungmin-ya?" Tanya Leeteuk saat mengetahui siapa yang menelfonnya.

"…"

"mwo?"

oooOOOooo

Sudah hampir satu jam yeoja kecil itu masih setia menunggu seseorang datang menjemputnya. Kini dia tampak gelisah sesekali matanya mengedarkan pandangan ke arah gerbang sekolah. Tak beberapa lama senyuman mengembang di wajahnya, nampaklah sebuah mobil berwarna putih melaju kearahnya diantara guyuran hujan yang cukup lebat. Dan berhenti tak jauh darinya. kaca mobil itu terbuka menampakkan seorang wanita setengah baya. Leeteuk merupakan eomma dari yeoja kecil tersebut.

"ya! Sungmin-ah ayo masuk… ppalli…" teriaknya dari dalam mobil.

Sungmin itu hanya tersenyum samar namun tidak mengubah posisi semulanya.

"wae? Kenapa diam saja?" tanyanya. Kini Leeteuk keluar dari mobil dan langsung berlari menuju Sungmin dengan melindungi dirinya dengan blazer coklatnya. Seakan tahu apa yang membuat Sungmin tak bergeming.

"kajja…" ucap Leeteuk saat sampai di depan Sungmin.

Merekapun berlari menuju mobil. Meski melindungi diri dengan blazer milik eommanya baju yang di kenakan Sungminpun tetap saja basah. Sesampainya di dalam mobil dia mengelap bajunya dengan tangan mungilnya. Leeteukpun segera melajukan mobilnya.

"sudah eomma bilang bawa payung."

"tapikan tadi pagi tidak hujan."

"ramalan cuaca mengatakan 80% hari ini berkemungkinan berpotensi hujan. Apa kau akan begini terus jika hujan?"

Sungmin tak menjawab pertanyaan ibunya kini dia mengambil sebuah tisu di dalam tasnya dan mengelap sepatunya yang terciprat air hujan.

Drrttt… drrttt…

"aish.." gerutuh Leeteuk saat mendengar getaran handphonenya.

"yeoboseo?"

"ya… bagaimana ini?" Tanya seorang dari seberang sana.

"ya… aku sedang dalam perjalanan. Aku akan segera kesana."

"10… 10 menit lagi pernikahannya akan di mulai."

"seharusnya kau tau akibatnya jika salah memberikan gaun!

Plip.

Leetuk melajukan mobilnya dengan cukup kencang di jalan raya kota Seoul. Beruntung jalanan saat ini sedang sepi, jadi dia bisa leluasa mengemudikannya. Pikirannya terfokus dengan gaun pengantin yang kini sedang di bawanya. Apakah akan keburu? dasar anak itu selalu menyusahkan saja Pikirnya. Dia terlihat cemas dan kesal. Sudah beberapa kali Ryeowook membuatnya kesal. Kesalahnnya selalu di lakukannya berulang. Entah kesalahan dalam memberi harga kepada pembeli atau kesalahan dalam gaun pengantin.

Tak beberapa lama sampailah Leeteuk dan Sungmin di sebuah gedung mewah yang akan berlangsungnya acara pernikahan yang hampir gagal.

"dimana dia?" Tanya Leeteuk panik sambil sesekali menengok kanan-kiri.

"YA! Leeteuk eonni." panggil seorang yeoja sambil melambaikan tangan.

"eoh…" Leeteuk menarik tangan Sungmin untuk menghampirinya.

oooOOOooo

Tring…

Pintu lift terbuka. Keluarlah lima yeoja dari dalam lift. Salah satunya mengenakan gaun pengantin.

"acara akan segera dimulai mengapa memberikan gaun yang salah?" keluh salah satu yeoja yang merupakan saudara dari sang pengantin.

"jwesonghamnida…" ucap Leeteuk, entah sudah berapa puluh kali.

"tidak professional!" keluhnya lagi.

Sang pengantin yang tadinya berjalan cukup terburu-buru kini menghentikan langkahnya. Bukan karena sudah sampai tempat tujuan atau karena ucapan sang saudara.

"wae?" Tanya saudaranya.

"ya ampun!" pekik sang pengantin.

"ada apa?" Tanya Leeteuk.

"dimana bunganya?"

"nde?"

"tidak ada yang membawa bunga?"

Tap… tap… tap…

Terdengar suara langkah kaki yang menuruni anak tangga dengan terburu-buru.

"aish…" gerutuhnya saat dirinya terhalang dengan seorang namja yang tengah membawa karangan bunga besar.

"Ya! Ya!" teriaknya. "ya! Bunganya di sini…" teriaknya lagi sambil menggoyangkan rangkaian bunga ke udara.

Leeteukpun yang menyadarinyapun segera menyuruhnya untuk melemparkan bunga kearahnya. Heechul yang sudah mendapat aba-aba langsung melemparkan bunganya. Ryeowook, sang pengantin dan saudaranyanya pun langsung mengarahkan pandangannya kearah Leeteuk yang berusaha menangkap bunga tersebut.

Sreak. Bruk.

"eoh." Namun, bunga itu lolos dari tangkapan Leeteuk. Dan Leeteukpun terjatuh dengan posisi terduduk.

Leeteuk menolehkan wajahnya kebelakang untuk melihat dimana bunga itu terjatuh. Namun, Leeteuk hanya bisa tersenyum saat melihat bunga itu jatuh tepat di dekapan Sungmin. Sungmin hanya bisa tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.

oooOOOooo

"eomma tidak bisa begini terus, jika seperti ini." Ucap Leeteuk saat menghentikan mobilnya di sebuah gedung bertingkat dua. Yang merupakan gedung kursus Sungmin.

"bibi sedang tak bisa mengantarkan ku." Jelas Sungmin kecil sambil melepaskan sabuk pengaman yang ia kenakan.

Leeteuk tersenyum kecil. "cium eomma dulu ya?" Lalu mendekatkan wajahnya ke arah Sungmin.

Mengetahui tak ada gerakan, Leeteuk menunjuk pipinya sendiri seakan menunjukkan kepada Sungmin dimana dia harus menciumnya.

Chu.

"hmmm… dahi eomma"

Chu.

"bibir eomma."

"shiro… aku mau masuk." Sungmin meraih pintu mobil untuk membukanya.

"hmmm… arraseo. Masuklah."

Sungminpun turun dari mobil tersebut dan melangkahkan kakinya untuk memasuki gedung tersebut. Namun, langkahnya terhenti. Pelan-pelan dia menolehkan pandangannya ke arah belakang untuk mengetahui keberadaan ibunya. Sungmin tersenyum memamerkan gigi kelincinya kearah eommanya yang melambaikan tangannya diapun ikut melambaikan tangannya.

"huft…" desahnya memasang muka lemasnya sesudah dia melambaikan tangannya. Dia melangkahkan ke sebuah ruangan.

"satu dua, satu dua… bagus." Ucap seorang guru ballet kepada muridnya. Yang diketahui bernama Eunhyuk.

"lengkungkan tubuhmu…" ucapnya lembut sambil membantu seorang murid yang sedikit salah pada gerakannya.

Sungmin hanya dapat melihat dari ambang pintu tanpa berniat untuk masuk kedalam ruang ballet tersebut. Lalu dia melangkahkan kakinya menjauhi ruang ballet dan menyandarkan tubuhnya di sebuah pintu yang berada tak jauh darinya.

"Sunkyu-ya… tunggu."

Sungmin sontak kaget dengan suara yang ia kenal, yang dia perkirakan dari luar gedung tak jauh dari tempatnya berada. Diapun segera membuka pintu yang menjadi sandarannya tadi dengan tangan kecilnya.

"maukah kau main ke rumahku?"

" memangnya ada apa?" Tanya Sunkyu kepada temannya. Sooyoung.

"ayahku, membeli video game baru."

"wah… asik…"sahut salah satu temannya lagi. Taeyoon.

"baiklah, aku akan kesana."

Sungmin yang kini telah berada di dalam ruangan yang dia belum ketahui tengah berdiri menghadap pintu sambil mendengarkan percakapan Sunny teman-temannya. Hingga tak terdengar di telinga Sungmin.

"ada apa ini?" tanya seseorang yang di ketahui berasal dari ruangan tersebut. Ruang tempat Sungmin bersembunyi.

Sungminpun membalikkan tubuhnya seolah mencari sumber suara.

"apa yang kaubicarakan?" di ketahui suara itu berasal dari seorang namja. Dia berbicara dengan seseorang dari teleponnya.

"jangan seperti ini, chagi." Suara namja itu kini memelas.

"bukankah kamu suka pria yang tinggi?"

"apa? Aku masih kurang tinggi?"

Sungmin melangkahkan kakinya menuju sang namja yang terus berbicara dengan telefonnya sambil mondar mandir tanpa mengetahui keberadaannya.

"aku sudah mendapatkan pekerjaan dan mobil baru! Mobil besar!"

Kini Sungmin berada di tengah ruangan. Mengamati isi ruangan tersebut.

"aku sedang sibuk dengan murid-muridku."

"Jangan di tutup, chagi. Jangan!" Mohonnya.

"ya! ya! jessica... yeoboseo? Yeoboseo?"

"aish..." namja itu pun mengacak-acakkan rambutnya. Frustasi. Namja itu kini membalikkan badannya. Namun betapa terkejutnya dia saat menyadari seseorang di ruangannya. Namja itu mengambil kain pel. Seakan dia sedang membersihkan ruangannya, yang sebenarnya sudah bersih.

"nugu ya?" tanyanya kepada Sungmin.

"kenapa menangis?" bukannya menjawab, Sungmin malah memberikan pertanyaan.

Namja yang diketahui bernama Donghae kini menghapus airmatanya yang hampir meluncur.

"mau belajar taekkyeon?" tanyanya sambil menunjukkan salah satu jurus taekkyeon.

"ajusshi, tak mempunyai murid satupun?"

"belum... tapi sebentar lagi."

"jjinjja?"

oooOOOooo

TBC/END ?

Maaf jika ff ini tidak sesuai EYD yng baik. Namun saya sudah sudah berusaha sebaiknya. Mian, ff pertama yang di publis (tapi yg remake) #plak. Saya janji kan mempublis ff yang lainnya.

Mohon bantuannya ya.

Review... please. (^/\^)

Gomawo.