Author : Fafasoo202 / Flowerdyo
Title : Code Mate
Genre : Romance, Drama, Humor
Rated : (T)au deh,,
Lenght : Chaptered
Disclaimer : No Plagiat! BIG NO!

Main Cast : KaiSoo

Other Cast : Other member EXO, etc..

.

.

.

WARNING!

YAOI!

TYPO's

Don't Like! Don't Read!

No Siders...

.

.

.

.

Summary : Kisah seorang Kim Jongin yang terus menjomblo dan perjalanan hidupnya dengan berbekal ilmu 'sihir' turun temurun yang diwarisinya, berakhir dengan pertemuan jodohnya. Hidup penuh misteri nan indah...

.

.

.

Happy Reading! (^-^)/

.

.

.

'FaFlow Present'

.

.

-Code Mate-

.

.

.

Chapter 1

Pagi yang cerah namun terasa suram bagi seorang Kai. Tujuannya kesini untuk melarikan diri dari Ibunya, dan juga Ia ingin mencari tahu hal aneh yang selama ini menganggu pikirannya. Tapi diluar dugaan.. 'sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang panjang selama riwayat hidup ku' batinnya.

Tapi satu hal yang tak bisa Kai sangkal. Ayahnya adalah orang yang berkuasa. Dan tak mungkin tak ada yang terjadi jika beliau menghendaki. Beruntung, Ayahnya memberikan ijin dengan syarat, yahh terbilang mudah. Syaratnya, Kai harus tetap bersekolah dengan baik selama Ia di korea –di sekolah yang telah dipilihkan oleh Ayahnya-. Tak apalah, setidaknya fokus sekolah jauh lebih baik dari pada harus mendengarkan desakan sang Ibu tentang wanita. Kai adalah orang dengan kemampuan otak diatas rata-rata, sekolah adalah hal kecil. Dan syarat selanjutnya yaitu setelah lulus Kai harus melanjutkan kuliah bisnis di Jepang untuk mengurus seluruh Perusahaan ayahnya. Kai menerima saja, toh ia sadar jika ia anak tunggal dan mau tidak mau semua perusahaan ayahnya akan dibebankan padanya.

Kai menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan lemas.

"Ini kelasmu! Ayo masuk".

Kai tersentak, mengembalikan kesadarannya jika Ia sudah berada di depan sebuah kelas dengan papan yang bertuliskan "XII-A1" menggantung diatas pintunya.

Kai mengangguk sambil mengikuti Kepala Sekolah Sunhwa Art high School ini dari belakang.

.

.

-Code Mate-

.

.

"Anak-anak, tolong perhatiannya sebentar. Kalian kedatangan murid baru dari Jepang. Perkenalkan dirimu!" bisik guru Kwon diakhir kalimat pada sang namja.

Namja itu mengangguk dan mulai membuka suara. "Annyeonghaseo! Jeoneun Kim Jongin imnida. Kalian bisa memanggilku Kai. Mohon bantuannya" Kai -namja itu- membungkukkan badan setelah perkenalannya. Seisi kelas terlihat mengerutkan kening mendengar logat bicara Kai yang tidak seperti orang korea.

"Baiklah Kai, kau bisa mencari tempat duduk yang kosong"

Kai mengangguk selepas Kwon Saem mempersilahkan dirinya untuk mencari tempat duduk. Kai memandang seisi kelas sejenak sebelum menangkap sebuah lambaian tangan dari lelaki di pojokan kiri.

Kai membelalak kaget melihat cengiran konyol yang dilayangkan lelaki itu. Ia terkekeh, 'Dia sekolah disini juga..' batinnya, kemudian berjalan menghampiri.

.

-0o0-

.

"Heh! Menyingkir dari sini!"

"Kenapa? Inikan tempat dudukku".

"Kubilang menyingkir ya menyingkir. Tidak usah banyak tanya".

"Tidak. Aku harus tau alasannya apa. Dari pertama masuk, aku sudah duduk disini. Kenapa sekarang kau malah menyuruhku menyingkir? Memangnya sekolahan ini milikmu?"

"Yak!"

BUGH

"Akh.."

Baik,, perhatikan. Meja kedua dari belakang di pojokan kiri sedang terjadi keributan kecil. Chanyeol mendorong teman sebangkunya sampai terjatuh, dan setelahnya Ia tidak peduli lagi pada mantan teman sebangkunya itu.

Chanyeol melambaikan tangan pada namja di depan kelas dengan cengiran lebarnya.

.

.

Kai berjalan ke arah meja di pojok kiri kelas. Ia berhenti sejenak memandangi orang yang sedang membereskan buku dan tasnya dilantai.

"Hey, Kai! Kenapa diam saja? Ayo duduk!"

Kai mengalihkan pandangannya pada seseorang yang tadi melambaikan tangan. Kai mendengus seraya meletakkan bokongnya di kursi tunggal itu.

"Ahjumma tidak cerita padaku jika Kau akan pindah kesini" ujar orang itu pada Kai.

"Tentu saja, aku memang tidak berniat pindah kesini" jawab Kai.

"Ahh,, kau kabur lagi?"

"Kau tahu bagaimana aku, Park Chanyeol".

"Sudah kuduga.."

Kai terkekeh menanggapi ucapan sepupunya. Tiba-tiba saja dua orang yang duduk di depan mejanya dan meja Chanyeol membalikkan diri. Menumpu dagu pada lipatan tangan di atas bangku, dua orang itu menatap Chanyeol dan Kai bergantian.

"Kalian sepertinya begitu dekat.." ujar namja bereyeliner. Namja berwajah flat disebelahnya mengangguk mengiyakan, Chanyeol mendengus.

"Tidakkah kau berniat untuk mengenalkan kami padanya?" tanyanya lagi.

"Yak! Baekkie.. kenapa ingin berkenalan dengannya? Bisa-bisa kau berpaling dari ku nanti. Kau tidak tertarik padanya kan?" namja berwajah flat membuka suaranya.

Namja bereyeliner bernama Baekhyun itu tertawa geli melihat kecemburuan dari kekasihnya. "Tidak mungkin aku tertarik dengannya, sementara pangeran yang begitu tampaaaaan berada di sampingku sekarang. Kau percaya padaku 'kan Sehunnie?"

Sehun –namja dengan wajah flat- menghela nafasnya ketika melihat aegyeo dari sang kekasih. Ia hanya dapat mengangguk dan mencium singkat pipi putih itu.

Chanyeol memutar matanya, Ia benar-benar benci melihat drama roman harian dari kedua orang didepannya. Benar-benar membosankan.

Chanyeol melirik dari ujung matanya ke arah Kai. Ia berusaha menahan tawanya yang nyaris saja meledak ketika mendapati Kai dengan mulut menganganya. Chanyeol berdehem kecil, "Emm.. Kai, perkenalkan. Namja bereyeliner itu namanya Baekhyun, dan ini Sehun. Hun, Baek.. perkenalkan ini Kai, sepupuku."

Baekhyun tersenyum senang ke arah Kai, dan Kai menanggapi dengan senyuman kikuk. "Senang bisa berkenalan denganmu.." ujarnya, terus tersenyum pada Kai.

"Jangan terus memandanginya!" itu suara Sehun. Baekhyun mendelik ke arahnya. "Kau hari ini kenapa sih? Sensitif sekali.."

"Ck... aku cemburu. Kau puas!"

Setelah mengucapkan itu Sehun berbalik. Oh tidak! Sang pangeran sedang marah sekarang. "Yah.. Sehunnie. Mianhae... ne?"

Rengekan Baekhyun mulai terdengar. Astaga, tidakkah mereka sadar jika sedang ditatapi oleh seisi kelas. Sungguh pasangan yang berlebihan.

Kai menghela nafasnya diam-diam. Ini hari pertama dia sekolah dan sudah menemukan orang aneh disekelilingnya. Kepala Kai mulai pening. 'Kenapa melarikan diri itu, sulit sekali?!' tangis Kai dalam hati.

Penderitaan Kai terintrupsi sejenak dengan bunyi decitan pintu yang terbuka. Chanyeol dan Kai mengalihkan pandangan mereka ke depan. Seorang namja mungil masuk dengan santainya. Tak ada salam, tak ada permintaan maaf, dan tidak dihukum?

What?!

Kai mengernyit heran, sekolah ini memiliki peraturan macam apa? Jelas-jelas namja itu datang terlambat. Ini sudah hampir 30 menit berlalu dari jam masuk sekolah.

"Seperti biasa.."

Kai menoleh pada Chanyeol, ketika mendengar gumamannya. "Apa yang kau maksud dengan 'seperti biasa?' ..."

Chanyeol menggeleng tanpa menghiraukan sepupunya itu.

Kai memandangi namja yang baru saja lewat disampingnya hingga namja itu duduk tepat di belakang mejanya. Tatapannya dingin, tak bersahabat, dan angkuh, namun mata itu bulat, indah, dan berbinar. 'Sayang dia sombong..' cibir Kai dalam hati.

"Baik, Kita lanjutkan pelajaran hari ini" suara Kwon Saem mengalihkan perhatian Kai dari si namja 'angkuh' itu.

.

.

Kyungsoo sudah cukup sabar sejak tadi. Selain berisik, ternyata tubuh orang yang duduk didepannya ini begitu tinggi. Kyungsoo menggeram marah di tempatnya. Ia melirik sekilas pada namja disebelahnya. Namja itu berkali-kali mencari celah untuk melihat ke papan tulis akibat kepala Chanyeol yang menghalanginya.

"Taehyung!" ucap kyungsoo dengan suara berbisik

Namja itu (Taehyung) menoleh segera pada Kyungsoo. "Mwoya?"

"Kenapa kau duduk disini?" tanya Kyungsoo.

Taehyung melirik pada Kai dan Chanyeol dengan muka masam. "Aku diusir chanyeol"

"Kau merasa terganggu dengan mereka?" tanya Kyungsoo. Taehyung mengangguk lalu kembali menatap Kyungsoo yang tengah menyeringai.

'puk'

Kyungsoo memukul pelan bahu kiri Taehyung. "Tenang saja! Aku akan membantumu".

Kyungsoo berdehem keras... membuat dua orang di depannya menoleh ke belakang.

"Hey.. kau murid baru ya? Ckckck.. murid baru tapi sudah sangat berisik. Dan kau Chanyeol, selama aku mengenalmu, aku tidak pernah melihatmu banyak bicara jika sudah di dalam kelas apalagi saat pelajaran dimulai. Ahh,, satu lagi. Tubuh kalian menghalangi pandanganku dan Taehyung" komentar Kyungsoo, menatap bergantian pada Kai dan Chanyeol.

Kai mengesampingkan tubuhnya untuk melihat Kyungsoo lebih jelas. Keningnya mengernyit tidak suka pada Kyungsoo. Kai terkekeh sejenak, "Jika kau merasa kami menghalangi pandanganmu dan si culun itu kenapa tidak dari awal duduk disini? Sudah tau tubuh pendek".

Kyungsoo membulatkan matanya tak percaya. Astaga.. baru sekarang ini ada yang berani menghina dirinya pendek. Kyungsoo benci itu.

"Aku. Tidak. Pendek. Dasar hitam! Lebih baik sekarang kalian pindah saja kebelakang sini, sementara aku dan Taehyung yang duduk disitu" ujar Kyungsoo sarkastik. Matanya menatap tajam pada Kai.

Chanyeol kalang kabut melihat sepupunya -Kai- mengeraskan rahang, bersiap untuk meledak saat itu juga. Chanyeol membuka mulutnya untuk menghentikan sesuatu yang akan segera terjadi, tapi naas...

Brak!

Taehyung tersentak kebelakang, terkejut mendengar gebrakan meja yang dilakukan Kai. Dan Chanyeol sudah menjatuhkan kepalanya ke meja dengan lemas. Jangan lupakan para penghuni kelas lain yang menatap minat ke arah empat namja itu.

"Yak! Perhatikan kata-katamu!"

Kyungsoo tertawa geli melihat reaksi Kai, Ia berbisik pada Taehyung tanpa mengalihkan pandangan dari Kai. "Dia memang hitam 'kan?" tanya Kyungsoo dan Taehyung mengangguk walaupun ragu.

"Mwo!?"

"K-kai,, sudahlah! Kyungsoo hentikan ini!" ujar Chanyeol memelas. Tapi Kyungsoo hanya mendengus dan menyampirkan tas dibahunya.

"Kau..." desis Kai, menatap nyalang pada Kyungsoo.

Kyungsoo menyunggingkan senyum misterius seraya memejamkan mata dan menyandarkan tubuhnya kekursi.

"Ada apa ini?"

Kai, Chanyeol, dan Taehyung mengalihkan pandangan ke arah guru mereka yang kini tengah berdiri disamping meja Kai dengan lipatan tangan dibawah dada.

Perlahan Kyungsoo membuka matanya, menyeringai kecil, kemudian ikut memandangi Kwon Songsaengnim.

"Saem.."

Pemilik nama lengkap Kwon Yuri itu menatap lembut pada Kyungsoo. "Ne?"

"Aku dan Taehyung ingin pindah ke meja Chanyeol dan Kai".

"Eoh? Tentu saja" ujarnya, membuat Kai melotot tak percaya.

"S... saem.. mana bisa begitu.." sela Kai tiba-tiba.

Kwon Yuri memandang Chanyeol dan Kai sambil berucap, "Kai dan Chanyeol silahkan pindah ke bangku belakang. Sekarang!" ucap Kwon Yuri final yang lalu kembali ke mejanya di depan kelas.

Chanyeol langsung berdiri sambil merapikan buku-bukunya di atas meja. Ia menggerutu tak jelas. Tapi Kai tak bergerak sama sekali.

"Aku tidak mau!" ujar Kai.

Chanyeol sontak menoleh kearahnya. Ia geram dan menendang tulang kering Kai.

"Akh! Kenapa menendangku?"

"Kau cari mati ya? Lakukan saja keinginan Kyungsoo" Jawab Chanyeol dengan gigi yang terkantup.

"Sudah ku katakan, aku tidak mau". Ckckck.. sifat keras kepala Kai belum juga hilang setelah sekian lama tidak bertemu pikir chan.

Dugh! Kaki Kai terbentur meja karena badannya ditarik-tarik Chanyeol.

"Akh,, iya iya. Baiklah.. aku akan ikut pindah!" ucap Kai setengah hati.

Ia berdiri, kemudian berjalan ke meja Kyungsoo. Saat Kai berpapasan dengan Kyungsoo, tak sengaja matanya menangkap senyum mengejek dari namja mungil itu.

Kai mengepalkan tangannya, "Shit!"

.

-Code Mate-

.

Kyungsoo berjalan keluar kelas dengan Taehyung yang mengikutinya dibelakang. Taehyung membuka mulutnya ingin bicara tapi tak ada satupun kata yang keluar.

"Huft... kenapa jadi gugup seperti ini?" gerutunya.

Tiba-tiba saja, tanpa disangka, tubuhnya terdorong dengan keras. Taehyung mendongak dan menemukan dua orang namja tinggi tengah menatap garang ke arahnya. Itu Changmin dan Jin Woo. Dua orang yang begitu di takuti seantero SAHS ini. Mereka terkenal sadis jika membully orang. Terlebih yang Taehyung tau, dua lelaki ini tertarik pada Kyungsoo si manusia dingin dan angkuh.

Ia meneguk salivanya kasar. 'Matilah aku!'

Kyungsoo mendesah frustasi. Kenapa hidupnya begitu sulit? Itu pemikiran Kyungsoo. Menjadi seseorang yang di segani banyak orang itu bukan hal yang menyenangkan. Hidupnya serasa diawasi tanpa ada yang berani mendekat. Tak apa, lagi pula Kyungsoo tidak senang di dekati. Tapi satu kendala membuatnya benar-benar tidak nyaman seperti ini. Orang-orang yang mengagumi dirinya macam Changmin dan Jin Woo adalah orang yang sangat ingin Kyungsoo lenyapkan. Bagaimana tidak? Lihat 'kan? Setiap orang yang berada terlau dekat dengannya pasti akan selalu dihadang oleh mereka.

Kyungsoo menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan menemukan Changmin yang sedang memegangi kerah Taehyung. Ia menghela nafas panjang sebelum berucap, "Lepaskan dia!".

Jin Woo terkejut di tempatnya. Ia tak menyangka Kyungsoo akan menyelematkan si culun Taehyung. Changmin tetap diam tanpa melepaskan tangannya.

"Bukankah kau tidak ingin seseorang mengganggumu?" tanya Jin Woo.

Kyungsoo mendengus, "Tau apa kau tentang diriku? Heh, Changmin. Lepaskan dia!" ulang Kyungsoo dengan tatapan datar.

Changmin yang mendengar nada tak suka dari Kyungsoo segera melepaskan tangannya dari kerah Taehyung. Namja berkaca mata itu melirik takut pada dua orang dihadapannya. Kemudian Ia mendengar suara Kyungsoo, "Kemari!". Taehyung mengerjap. Apa? Kyungsoo menyuruhnya ke sana? Ke sisinya? Hell, ini pertama kali Kyungsoo terlihat peduli sekali dengan orang lain. Meskipun ragu, Taehyung tetap melaksanakan perintah Kyungsoo dan segera mengambil tempat di belakang tubuh mungil itu.

"Tunggu disini!" ujarnya pada Taehyung.

Kyungsoo berjalan ke arah Jin Woo dan Changmin. Ia tersenyum penuh arti pada keduanya. Membuat Changmin maupun Jin Woo merasakan tanda bahaya menguar keluar dari tubuh mungil itu ketika Kyungsoo berhenti di depan mereka.

Kyungsoo berjingkit sambil merangkul bahu mereka dan berbisik di tengah-tengahnya. "Hentikan itu semua mulai sekarang, atau kalian akan mendapatkan hadiah tak terduga dariku bahkan melebihi kejutan yang kalian berikan pada korban-korban bully kalian? Kalian mengerti maksudku 'kan?"

Jin Woo dan Changmin menahan nafas. Mereka jelas tahu apa yang di maksud Kyungsoo. Bisa-bisa sisa hidup mereka akan berakhir di tangan Kyungsoo. Jin Woo menggelengkan kepalanya, dan Changmin terengah. Mereka tidak menghendaki suatu yang buruk menimpa mereka.

"A-arraseo.." ujar mereka dengan suara tercekak.

Kyungsoo melepaskan rangkulannya. Ia tersenyum miring pada Changmin dan Jin Woo. Namja mungil itu menepuk bahu kedua orang itu. "Aku harap kalian benar-benar memegang ucapan kalian, jika tidak mau nyawa kalian melayang begitu saja" desisnya terdengar mengerikan di telinga Changmin dan Jin Woo.

Selepasnya, Kyungsoo dapat melihat kedua lelaki itu lari terbirit-birit menjauhi dirinya. Kyungsoo menghela nafas lagi. Ya Tuhan, apa Kyungsoo sudah membuat dosa karena telah membuat orang takut padanya?

Tidak. Kyungsoo hanya mengancam, jelas? MENGANCAM. Dia tidak akan benar-benar melaksanakan ancamannya. Memangnya dia orang seperti apa?. Kyungsoo bukan orang jahat. Ingat itu!

Kyungsoo memandang sekelilingnya. Astaga, Ia menjadi pusat perhatian di koridor sekolah sekarang. Ia mengacak rambutnya frustasi dan berjalan cepat mengahampiri Taehyung.

"Ayo!" ujarnya sambil menyeret Taehyung si culun.

"K-kemana?"

"Ke kantin. Aku lapar."

.

.

-Another Side-

Setelah memesan makanan, Kai dan Chanyeol duduk dengan tenang di salah satu sisi kantin.

Sluurrpp~

"Yak! Ceritakan padaku kenapa kau bisa ada disini?" ujar Chanyeol setelah menyuap Jjangmyeong-nya.

Kai terus mengunyah sandwich di mulutnya tanpa mengiraukan perkataan Chanyeol. Sesekali Ia menyeruput milk teanya, membuat Chanyeol geram.

"Yakh!"

Kai terkesiap saat makanan di mulut Chanyeol menyembur keluar mengenai wajahnya. "Astaga, Chanyeol kau menjijikan! Ughh.. wajahku"

"Hehehe... mian. Kau juga yang salah, karena tidak mendengarkanku".

"Kenapa kau jadi menuntut seperti ini setelah lama kita tidak bertemu, eoh?"

Chanyeol mengangkat bahunya acuh. "Ceritakan saja.."

Kai melepas sandwichnya begitu saja, dan menyandarkan diri di kursi sambil menghela nafas panjang.

"Aku kabur,..."

"Ya aku tahu" sela Chanyeol.

Kai menggeplak keras kepala Chanyeol.

"Mrggghh..."

"Jangan menyela sebelum aku selesai berbicara.."

Chanyeol mengangguk dengan makanan yang penuh dimulutnya.

"Aku kabur tanpa sepengetahuan Eomma, dengan kata lain hanya Abeoji yang tahu" kata Kai.

"Lalu?"

"Kau jangan menceritakan pada Eomma-ku atau Eomma-mu tentang ini, aku akan menceritakan semuanya padamu" perkataan Kai membuat Chanyeol mengangguk antusias.

"Jadi ..."

~ Flashback ON ~

"Bagaimana?"

Kai menarik nafas kemudian menghembuskannya dengan kasar. "Eomma, aku tidak tertarik dengan mereka" ujar Kai setelah Ibunya menyodorkan beberapa foto anak gadis dari kerabat-kerabatnya.

"Hah! Kau ini. Aku malu karena kau belum juga memiliki kekasih, sedangkan anak dari teman-teman Eomma sudah punya kekasih bahkan banyak yang memiliki kekasih seorang idol"

"Biarkan saja"

"Bagaimana aku bisa membiarkan itu, melihat anak kesayanganku masih sendiri sedangkan diluar sana anak seusiamu sudah berganti-ganti pacar"

"Eomma ingin aku jadi playboy?" tanya Kai membelalakan matanya.

"Bukan seperti itu, tapi setidaknya milikilah satu pendamping yang bisa aku banggakan ketika nanti arisan bersama teman-temanku"

"Aku masih terlalu muda jika harus punya calon pendamping, Eomma.. Kenapa Eomma heboh sekali dengan hal seperti itu sih?. Aku bukan seperti mereka yang senang di jodohkan dengan gadis-gadis kaya penggila harta itu!" Kai menaikkan suaranya. Namun setelah itu rasa tidak nyaman menyapa hatinya saat melihat raut terkejut di wajah sang Ibu.

"Eomma... aku..."

"Aku hanya tidak ingin kau di cemooh oleh orang-orang karena tidak juga menggandeng seorang gadis, Kai aku tau kau hitam tapi menurutku kau tampan, anak eomma sangat tampan dan pasti banyak yang suka padamu" jelas semua Ibu pasti berpendapat anaknyalah yang paling tampan atau cantik itu pikir Kai yang lalu menghembuskan nafasnya lelah

"Dan apa kata orang jika pewaris satu-satunya keluarga Kim belum juga memiliki kekasih hingga sekarang. Aku juga tidak ingin Kau salah memilih pasangan nantinya, nama baik keluarga kim bergantung padamu nak" ucap Ibu Kai menggebu-gebu.

Kai terkejut bukan main. Ia tersenyum kecut, mendengar apa yang dikatakan Ibunya. Jadi, alasan Ibunya menjodohkan dirinya selama ini hanya untuk kepentingan nama baik keluarga. Betapa bodohnya Kai karena baru menyadari hal itu sekarang.

"Oh? Begitu? Eomma lebih peduli pada nama keluarga Kim dari pada kebahagiaan anak Eomma sendiri? Aku tidak percaya ini". Setelah mengucapkan itu Kai pergi meninggalkan Ibunya di ruang tengah.

"Kau mau kemana Kai?" tanya Ibu Kai dengan kepala mendidih, "Percuma jika kau kabur, aku akan menemukanmu, meski itu di ujung jepang sekalipun" teriaknya.

Sementara itu Kai tetap melanjutkan langkahnya, berdekatan dengan sang Ibu hanya membuat emosinya terus naik. Dari pada terjadi apa-apa nantinya lebih baik Kai menjauh. Ahh,, ngomong-ngomong tentang menjauh, Kai sudah mempunyai rencana terbaik yang sudah dipikirkannya dengan matang, 'Jika ujung jepang masih dapat Ibu temukan bagaimana dengan ujung korea(?) Ibu pasti susah menemukanku' batin Kai lalu Ia bersmirk ria. Sebelumnya Kai memang sudah sering kabur dari rumah dan akan berakhir dengan ditangkapnya Ia oleh orang-orang suruhan Ibunya dan dibawa pulang kembali ke rumah, sungguh melelahkan.

Saat melewati ruang kerja Ayahnya, Kai berhenti kemudian mengetuk pintu eboni cokelat itu dengan pelan.

Setelah mendengar kata 'Masuk!' dari dalam Kai mulai melangkahkan kakinya.

"Ribut lagi dengan Ibumu?"

Kai tersentak. Ya ampun, Ayahnya ini memiliki indera keenam atau apa. Beliau selalu saja tahu masalah Kai.

"Abeoji..." rengek Kai.

"Ohh,, tidak. Jangan merengek Kai. Itu menjijikan" sindiran itu keluar dari bibir pedas milik sang Ayah. Kai tergelak.

"Kau hanya perlu lebih memahami perasaan seorang wanita Kai".

Kai tersedak ludahnya sendiri, "Tidak. Tidak. Jangan membicarakan tentang wanita, telingaku rasanya panas. Lagipula aku kesini bukan untuk membicarakan wanita". Tukas Kai.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Tumben sekali" cibir Ayahnya.

"Begini... aku.. emm aku ingin pergi ke Korea dan sekolah disana, agar aku bisa tenang dan fokus pada pendidikanku tanpa gangguan dari Eomma. Lagi pula aku juga merindukan kakek disana. Boleh ya Abeoji, ya ya ya?" Kai menangkup tangannya dengan tampang memelas.

"Ckckckck... menyedihkan sekali".

"Abeoji, aku serius!" kesal Kai.

Ayahnya terkekeh melihat kekesalan anak lelakinya itu. "Baik aku mengijinkanmu ke Korea. Dangan satu syarat, setelah Kau lulus sekolah disana, Kau harus melanjutkan kuliah bisnis disini dan meneruskan perusahaan-Ku setelahnya. Kau tidak perlu khawatir tentang kehidupanmu disana, Aku akan menanggung semua itu"

Oke. Kai punya dua pilihan disini. Kabur ke korea dan tidak ada lagi celotehan Ibunya atau tetap disini dan harus menerima perjodohan. Kai menggeleng memikirkan pilihan yang kedua. Ia menatap yakin pada sang Ayah sebelum mengangguk.

"Deal!" ucapnya lantang.

.

~ Flashback OFF ~

.

"Woah,, hidupmu benar-benar susah" komentar Chanyeol setelah Kai selesai bercerita.

"Memang. Hidup menjadi pewaris satu-satunya itu sangat memuakkan" sungut Kai.

"Sudahlah, lagipula Kau sudah disini. Dan kita akan bersenang-senang" ujar Chanyeol manampakkan cengirannya.

Kai menyapukan pandangan keseluruh sudut kantin. Matanya terhenti pada sosok mungil yang baru saja memasuki kantin dengan Taehyung.

"Chan! Sebenarnya siapa sih dia?" Kai menunjuk dengan dagunya.

Chanyeol yang bingung, ikut memandang ke arah yang Kai maksud. "Oh, dia"

"Hmm.."

"Namanya, Do Kyungsoo. Anak dari seorang panglima jenderal yang sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Negara Do Jongdae dan ibunya seorang Kepala dewan sekolah Do Xiumin, dan kyungsoo itu juga cucu dari Do Minjoon pemegang saham terbesar Univers Hospital, Keren 'kan?".

"Kau terlalu berlebihan. Ngomong-ngomong, aku baru sekali ini mendengar nama-nama itu".

Chanyeol mendengus, "Bodoh. Tentu saja, kau kan hidup di Jepang".

"Eh? Tapi kenapa tadi kau begitu takut dengannya?"

Chanyeol berhenti mengunyah kentang goreng di mulutnya, Ia menghela nafas. "Kyungsoo itu bisa di bilang penguasa di sekolah kita".

"Kenapa begitu?"

"Kau bodoh atau apa? Tadi aku sudah bilang jika ibunya ketua dewan sekolah dan juga karena orang tuanya memiliki donasi yang begitu besar disini, selain itu ku dengar almarhum neneknya lah yang mendirikan sekolah ini. Dan dia benar-benar tidak terkalahkan di bidang akademis maupun nonakademis selama Ia bersekolah disini. Bagaimana? Benar-benar gila, bukan?"

Kai mengernyitkan hidungnya. "Lagi-lagi Kau berlebihan Chanyeol.."

"Tidak, aku tidak berlebihan. Kau hanya belum tahu bagaimana dia"

"Terserah!"

Decakan kesal keluar dari bibir Chanyeol.

Kai mulai bernolog. Dia tidak peduli dengan siapapun disini, dia tidak mau mencari masalah dengan siapapun apalagi dengan si Kyungsoo itu, hanya membuang-buang waktunya saja disini. Dia tidak ingin terlibat lebih jauh dengan dunia pertemanan karena alasan sesungguhnya Dia kabur ke korea bukan hanya karena menghindar dari Ibunya, itu hanya dijadikan sebagai alasan pada Ayahnya agar mendapat ijin ke korea. Sebenarnya Kai disini karena ingin mencari sesuatu yang selama ini tidak di mengerti olehnya, yaitu kenapa jika dirinya memandang orang lebih dari 5 detik maka dikepala orang tersebut akan muncul symbol-symbol yang aneh tanpa ia tahu artinya dan hanya Ia yang dapat melihat symbol-symbol itu.

Contohnya seperti sekarang. Kai tidak melepaskan tatapannya dari Kyungsoo beberapa detik, dan detik kelima samar-samar mulai terlihat symbol berbentuk abstrak warna warni dan di dalamnya terdapat angka 325563.

Kai sudah berencana akan menanyakan hal itu pada kakeknya nanti. Dulu sewaktu Kai berumur 8 tahun, Ia pernah menanyakan hal ini pada Ayahnya namun Ayahnya malah mengira Kai sedang tidak enak badan jadi menurutnya Kai hanya berhalusinasi saja, lalu sewaktu Kai bertanya pada kakeknya, kakeknya berjanji akan menjelaskan semuanya pada Kai jika Ia sudah dewasa, dan sekarang, menurut Kai, ia sudah dewasa, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk mengetahui semuanya.

Delete or Next?

A/N [Fafasoo202] : Annyeong^^/ Waahhh,,, ketemu lagi.. kkk~
Gk bnyk ngomonglah,, fafa cuma berharap respon untuk FF Code Mate ini bagus.. gk kalah atau bahkan lebih bagus dri FF LMA kemarin XD Ditunggu reviewnya :*

A/N [Flowerdyo] : chapter 1 ini 90% buatan fafa :D aq cm dikit ajaaaaa XD :lol FF ini maunya dibikin fantasy dgn diberi bumbu drama romance sma humor (?) semoga gak gagal _ Lanjut tidaknya FF CM ini tergantung respon kalian semua :) makasih untuk yang udah luangin waktu buat baca :") support kalian ngebantu bgt buat nyemangatin kita :D smoga banyak yang suka ya sma FF ini^^ follow fav review pls,, ghamsamida.. :*

Lambai tangan,, bersama Kaisoo / Pyeong~