Title : Sweet Green

Fandom : One Piece

Pair :

Disclaimer : One Piece @ Eiichiro Oda

Rated : T

Warning : typo, EYD hancur, OOC dan lain sebagainya..

Suasana ramai penuh pengunjung begitu terasa di sebuah restoran mewah. Meja dan kursi disanan sudah dipenuhi para pelanggan, meskipun begitu tetap saja pelanggan terus bedatangan.

ya,inilah Baratie... restoran bintang 5 yang terkenal dan terbaik di kota Tokyo ah mungkin terbaik di seluruh jepang.

Semua makanan disini adalah yang terbaik,mulai dari bahan yang terbaik,koki terbaik yang berpengalaman dan fasilitas yang sangat terjaga. Tak heran bila setiap harinya restoran ini dipenuhi oleh para pelanggan yang ingin mencicipi berbagai menu masakan disini atau hanya sekedar mengobrol sambil menikmati minuman seperti wine terbaik yang hanya dimiliki oleh restoran Baratie ini.

"Supnya tolong segera dihidangkan!!".

"Baik!!".

"Dagingnya jangan sampai gosong!".

"Baik!!".

Tergambar jelas suasana di dapur Baratie, semua juru masak disana tengah sibuk menyiapkan pesanan para pelanggan, para pramusaji keluar masuk memberi dan membawa pesanan kepada para pelanggan.

"3 Cumi dengan saus italia dan 1 menu spesial!!!".

Teriak salah satu pramusaji berambut blonde dengan poni yang menutupi sebelah matanya dan memiliki alis yang tidak biasa,melingkar. Ia adalah Sanji sang wakil kepala koki Baratie

"Kau ini hanya bisa bertiak seperti itu, cepat bantu siapkan Supnya dasar alis!!!".

Titah salah seorang koki terbaik di baratie kepada Sanji. Sebut saja ia Patty, meskipun berperawakan garang namun sebenarnya ia adalah orang yang kocak.

"Hah merepotkan saja, baiklah-baiklah!".

Dengan agak malas ia menuruti ucapan Patty dan menyiapkan beberapa mangkup Sup hidangan pembuka.

"Jabatan saja sebagai wakil Kepala koki, tapi terlalu betah melayani para pelanggan khususnya pelanggan wanita buahahahahahaha!!!".

Sindir Patty, hal ini sontak membuat 3 sudut siku-siku muncul di dahi orang yang tersindir.

"Kh.. lagi pula itu bukan urusan mu kan !".

"Untung saja kau tidak mimisan saat bertemu pelanggan-pelanggan cantik buahahaha1".

"Sialan... K-".

"Oi kalian berdua! berhentilah tertawa dan kembali pada pekerjaan kalian!!".

"Ba-baik tuan Kepala Koki!".

Patty tergagap dan Dengan sigap kembali ke pekerjaan nya. Sang kepala Koki yang memiliki kumis panjang terkepang dan topi koki yang tinggi, Zeff kini ia tengah menatap sang Pramusaji tadi dengan tatapan tegas.

"Sanji sekarang kau ikut aku ke ruanganku".

Ucapnya, Sanji mendengus.

"Padahal Patty yang mulai duluan kenapa malah aku yang di-".

"Sudah jangan banyak bicara! Sekarang juga kau ikut aku ".

Sanji terdiam tidak bisa berkata apa-apa. Ia menggaruk belakang kepalanya, mau tidak mau ia hatus menuruti perintah Zeff,begitu pikirnya.

-Di ruang kepala koki-

Sanji kini tengah berdiri, melipat tangannya sambil bersandar di sebuah dinding dekat meja Zeff.

"Memangnya apa yang ingin kau bicarakna? wahai pak tua".

Zeff hanya mendelik, diambilnya sebuah amplop dari laci meja dan memberikanya pada Sanji.

Sanji sedikit bingung,ia menerima amplop itu. Tanpq bertanya terlebih dahulu ia langsung membuka amplop itu dan membaca secarik kertas di dalamnya.

"Tunggu dulu... apa maksudnya dengan menyuruh ku untuk tinggal di desa dan menetap disana selama 2 tahun?!".

Zeff menutup matanya sejenak dan kembali menatap Sanji.

"Aku tahu kau hebat dalam memasak sampai aku mengangkatmu sebagai wakil kepala koki. Tapi..Kau masih harus belajar dalam hal memilih bahan makanan ataupun tanam menanam dan mungkin desa adalah tempat yang cocok untuk itu".

Ucapnya, meskipun agak berat mengatakannya mengingat Sanji adalah koki terbaiknya yang sudah ia anggap anak sendiri. Tapi ini juga demi kebaikan dan kesuksan Sanji sendiri.

Tidak habis pikir Sanji merobek surat itu menjadi 2 bagian,tanda bahwa ia tidak setuju dengan apa yang tertulis di dalamnya.

"Dengar Sanji,ini juga untuk kebaikan mu sendiri agar kau lebih paham dalam memasak".

"Iya aku tahu itu pak tua, tapi kenapa harus 2 tahun? Kenapa tidak 2 hari atau 2 minggu saja? Aku masih ingin berada di Baratie".

"Kau bisa kembali kesini setelah 2 tahun kau disana".

"Ah yang benar saja, mungkin kau sudah mati pada masa itu".

"Jangan Membantah!! Justru Kau yang akan mati duluan di detik ini juga!".

"HIYYYYY!!!"

Mau tidak mau, ia harus menuruti apa yang diperitahkan oleh atasannya tersebut...pikir Sanji lagi.