"Apakah Kau berharap aku menikahimu dulu?" Geraman frustrasi yang keluar dari bibir Jung Yunho membuat Choi Jaejoong terkesima terlebih tangan maskulin dan keras kini mencengkeram lengan atasnya.
"A..Ani. Itu akan menjadi sebuah kegilaan." Jaejoong menjawab dengan suara gemetar.
Cengkeraman Yunho menjadi lebih erat. "Dengar Jae. Malam di klub itu seharusnya menjadi suatu tanda kita mempunyai hubungan, tapi kau menolakku. Kencan ketiga, keempat, kelima, kau tetap menolakku. Sudah empat minggu dan aku bahkan sudah lupa untuk menghitung sudah berapa kali kita pergi berkencan. Kau salah satu dari yeoja gila yang berpikir menunda-nunda akan menghasilkan sebuah lamaran pernikahan? Atau apa?"
CHOOSEY LOVER
© Saki Kitahara
Kim Jaejoong, Jung Yunho, Zhang Yixing, Wu Yifan, Kim Heechul, Choi Siwon
© their self
marga disesuaikan dengan cerita, Remake karya Lynda Chance dengan perubahan dibeberapa bagian
Kemarahan dan frustasi di suara Yunho membuat Jaejoong kehilangan kesabaran. Tidak, Jaejoong bukan satu dari kumpulan yeoja gila itu dan Jaejoong sama sekali tidak ingin lamaran pernikahan. Yang sebenarnya adalah, Jaejoong takut untuk bercinta dengan Yunho karena Yunho benar-benar membuatnya ketakutan. Jika saja Jaejoong tidak sedikit mabuk saat dia bertemu dengan Yunho di klub dansa malam itu maka Jaejoong tak akan pernah membiarkan Yunho mengajaknya sarapan pada jam 2 pagi. Untungnya, Jaejoong tersadar setelah meminum kopinya pada gelas kedua.
Kencan kedua dan ketiga kalinya dengan Yunho memberikan kemarahan ringan. Kenapa Jaejoong terus membiarkan dirinya melakukan hal ini? Sudah selama empat minggu mereka berkencan. Empat minggu tanpa henti Yunho berusaha untuk mengajak Jaejoong ke atas tempat tidur. Jaejoong harus mengakhiri ini semua.
Yunho benar-benar tak terjangkau dan di atas kelasnya, baik secara fisik atau intelegensi. Yunho memiliki wajah yang sempurna, tubuh keras sempurna yang terjalin dari otot-otot dengan mekanisme yang membuat tubuhnya menjadi besar. Sementara Jaejoong tidak. Jaejoong cantik tapi Jaejoong tidak memiliki tinggi dan pendidikan yang sepadan dengan Yunho. Yunho memiliki banyak faktor lebih yang tidak dimiliki oleh Jaejoong.
Tidak, hal ini tidak akan berhasil dan Jaejoong juga tak mau hanya menjadi catatan lain di tiang ranjang Yunho. Yunho menarik dan Jaejoong tergoda tapi kenapa Jaejoong mempermainkan dirinya sendiri? Pertama kalinya Yunho mendapatinya telanjang, Jaejoong akan benar-benar jatuh cinta dan perburuan Yunho akan menyurut. Ini sangat alami. Sebuah Sensasi pengejaran.
Jaejoong tidak mau disakiti, oleh karena itu Jaejoong tak ingin tertangkap.
Jaejoong menarik nafas dan bersiap-siap untuk mengakhiri ini semua sebelum hatinya menjadi hancur. "Aku tidak menunda apapun, Yun." Jaejoong menghembuskan nafasnya.
"Dengar, kita akan menemui jalan buntu dan aku tak akan tidur denganmu, jadi kurasa…"
Kepala Yunho bergerak turun dan bibirnya mendarat di bibir Jaejoong dalam ciuman memaksa yang menghilangkan pikiran Jaejoong dari kepalanya dan oksigen dari paru-parunya. Yunho menekan punggung Jaejoong ke pintu depan apartemen Jaejoong dan mengurung Jaejoong dalam tubuhnya. Lidah Yunho menari dengan lidah Jaejoong dan satu tangannya tenggelam di dalam rambut Jaejoong sementara tangannya yang lain memeluk pinggang Jaejoong dan menggangkat tubuh Jaejoong ke atas tubuhnya.
Tubuh Jaejoong dibanjiri oleh gairah seksual Yunho dan pikiran Jaejoong mati seketika. Saat Jaejoong berpikir semua sudah hilang, Yunho mengangkat kepalanya dan matanya terjerat pada mata Jaejoong.
"Jangan pernah sekalipun berpikir seperti itu, Jae. Kau tak akan bisa menjauh dariku semudah itu. Kau ingin terus bermain seolah-olah kau sulit untuk didapatkan? Aratta." Tangan Yunho meremas Jaejoong dengan sangat keras sehingga Jaejoong mengalami kesulitan untuk mendapatkan oksigen. "Aku ada presentasi besok malam, tapi aku akan menjemputmu jumat malam jam 7. Bersiap-siaplah."
Yunho mencium bibir Jaejoong sekali lagi untuk terakhir kalinya lalu berbalik dan meninggalkan Jaejoong berdiri di depan pintu.
.
.
.
.
Next Chapt/Delete
