Jabatan dikantor sudah tinggi, rumah mewah sudah punya sendiri, tampang jangan di remeh kan lagi. Namun diumurnya yang menginjak dua puluh enam Kim Jongin masih betah sendiri. Sebenarnya apa sih yang lelaki itu cari?
"Aku ingin pacar anak laki-laki masih SMA yang punya tubuh sexy, bermata besar, berbibir tebal, tembem dan punya senyum berbentuk hati." Jongin menjawab saat Chanyeol bertanya mengapa dia tak punya pacar juga.
"Gila kau, sudah homo, pedofil dan cari yang senyumnya bentuk hati pula." tak kuat akan tipe ideal sahabatnya itu Chanyeol mencemooh. Dia sebenarnya prihatin dan berniat membantu mencarikan namun setelah mendengar tipe ideal Jongin yang luar biasa langka, rasanya tak mungkin.
"Kau memang ditakdirkan jomblo selamanya" Sehun ikut mencibir.
Suara gemerincing pintu cafe terbuka mengintrupsi pembicaraan tiga sekawan itu. Kyungsoo muncul sambil tersenyum lebar, menggendong tas sekolahnya dengan riang. Sontak Chanyeol, Sehun dan terutama Jongin terkesiap, kompak menahan nafas mereka.
.
.
My Ideal Type
©Shinkyu
.
.
"Dude, tampar aku sekarang" gumam Jongin sambil terus memperhatikan sosok mungil itu lekat.
Sehun langsung mengambulkannya tanpa pikir panjang.
"Adoh!" Jongin menatap marah Sehun sambil memegang pipinya yang memerah.
Bahu Sehun terangkat tak peduli. Siapa suruh memintanya.
"Kyungie!" anak lelaki lain memakai seragam sama seperti Kyungsoo ikut menyusul memasuki cafe. Dia duduk didepan Kyungsoo sambil cemberut. "Kenapa Kyungie tinggalin aku?" protesnya pada sang sahabat.
"Abis Baekie lama!" cetus Kyungsoo dengan bibir mengerucut.
"Jongin... Sadarlah" Chanyeol mengoyangkan bahu Jongin keras. Temannya itu bagaikan kehilangan nyawanya, sedari tadi hanya melongo memperhatikan Kyungsoo tanpa berkedip.
"Hm?" alis Jongin terangkat dan hidungnya mengeluarkan darah.
"Ya! Kau mimisan!"
Setelah menyelamatkan hidung Jongin, tiga sekawan itu membuat rencana untuk mendekati Kyungsoo agar anak sma itu masuk kedalam akal bulus Jongin. Bagaimana pun Kyungsoo adalah tipe ideal Jongin yang sempurna, maka akan sayang sekali jika dia lolos begitu saja.
Untungnya Baekhyun adalah tetangga Chanyeol dirumah yang kerap kali Chanyeol ajak main kuda-kudaan, pada waktu senggang. Pada dasarnya Jongin dan Chanyeol memang pedofil sejati. Setidaknya diantara mereka Sehun cukup normal untuk memacari Luhan rekan kerjanya dikantor.
"Baek!" Chanyeol mendekati meja dua anak SMA itu kemudian memanggil anak yang dikenalnya ramah.
"Eh, Chanyeol hyung"
Mata Baekhyun yang sipit, terbelalak kaget melihat Chanyeol menghampiri. Umur mereka memang berbeda hampir sembilan tahun tetapi Chanyeol menolak untuk dipanggil Om. Enak saja dia masih muda tahu.
"Hai" Chanyeol melambaikan tangannya semangat. "Baekhyun sedang apa?" tanyanya berbasa-basi. Di sebrang meja dua sahabatnya mendesis tak sabaran dan meyoraki Chanyeol kesal.
Chanyeol bergumam 'sabar dong' tanpa suara dan kembali fokus pada Baekhyun.
"Aku sedang belajar sambil minum jus sama Kyungie" balas Baekhyun polos.
Kyungie atau Kyungsoo hanya terdiam memandang Chanyeol dengan matanya yang besar. Mungkin dia terkejut melihat postur tubuh Chanyeol yang seperti raksasa.
"Mau tidak bergabung duduk bersama dimeja Hyung?" Chanyeol berusaha merayu seraya menunjuk pada meja yang ditempatinya. Disana dengan kompak Jongin dan Sehun melambai semangat.
"Aku gak mau!" malah Kyungsoo yang menjawab. Sebelumnya sekilas Kyungsoo menyadari lelaki berkulit tan yang memiliki tubuh sama besarnya dengan Chanyeol menatapnya dalam, bagaikan siap menelannya bulat-bulat. Kyungsoo takut.
"Eh Kyungsoo kenapa? Tidak apa-apa kok, kami tidak menggigit." tentu saja Chanyeol takkan menyerah, sebagai teman sejati dia harus membantu Jongin selamat dari status jomblonya. "Nanti kami bayarin pesanan kalian"
Mata Baekhyun bersinar gembira. Chanyeol sudah hafal betul, anak kecil ini mudah sekali dirayu. Chanyeol berharap Kyungsoo pun sama seperti Baekhyun.
"Benarkah, hyung?!" teriak Baekhyun senang dan Kyungsoo segera memukul pundaknya.
"Kalian juga boleh memesan permen atau cake" Tawar Chanyeol lagi. Astaga dia benar-benar terdengar seperti penculik.
Kyungsoo menunduk, menimbang-nimbang tawaran Chanyeol sedangkan Baekhyun sudah membawa tasnya pindah ke meja Chanyeol tanpa pikir panjang. Untuknya Cake lebih penting dari pada teman. Dasar tidak setia kawan!
"Hai" Sehun menyapa Baekhyun yang datang ke meja mereka bersama Chanyeol.
Baekhyun nyengir dan mulai membuka menu dengan semangat.
"Kenapa dia tidak kemari!?" Bisik Jongin sambil melotot pada Chanyeol.
Chanyeol menggeleng. "Sulit sekali membujuknya"
Jongin pundung dan duduk dengan sedih. Dia menoleh pada Kyungsoo yang kini jadi duduk sendirian. Tanpa di duga si mungil itu berdiri, menghampiri mereka dengan kepala tertunduk malu.
"Kyungsoo juga mau cake" gumamnya meremas-remas seragam yang ia kenakan.
Lagi-lagi hidung Jongin mimisan.
.
.
.
Gulungan tisu besar sudah di tambal ke dalam hidung minimalisnya. Situasi kembali aman dan terkendali. Walau sudah mimisan dua kali Jongin tetap tak kapok untuk terus mencuri pandang pada Kyungsoo yang tengah makan cake coklat dengan nikmat disebelahnya.
Sesekali lidah basah Kyungsok terulur untuk menjilat sendok yang menyisakam rasa manis cake itu. Tidak mengetahui perbuatan sederhananya membuat celana lelaki berkulit tan menyempit.
"Om kenapa liatin aku terus, om mau?" Kyungsoo menyodorkan sendoknya dengan polos.
Susah payah Jongin menelan saliva, tatapannya bergulir dari sendok yang Kyungsoo pegang beralih pada bibir tebal ranum milik Kyungsoo yang berwarna kemerahan.
"Iya mau" balasnya bodoh. Jongin terkesiap akan jawaban spontannya, tentu saja yang ia maksud bukan cake milik Kyungsoo melainkan bibir mengiurkannya.
"Beli dong!" sentak Kyungsoo jutek.
Sial, selain imut dan super menggemaskan Kyungsoo juga galak. Benar-benar typenya. Sepertinya Jongin rela mati demi mendapatkan anak ini.
Tak pernah Jongin sangka, fantasinya akan lelaki yang ia idamkan akan Tuhan wujudkan menjadi sosok manusia sungguhan dan kini mereka malah duduk bersebalahan! Gila, gila. Terimakasih Tuhan Jongin berjanji akan tobat dan takkan nonton video porno lagi, tapi bohong.
"Baekhyun dan Kyungsoo akan belajar apa?" Chanyeol bertanya mengembalikan Jongin dari pikiran senonohnya. Teringat kembali akan alasan Baekhyun dan Kyungsoo ke cafe ini untuk belajar bersama.
"Besok kami akan ulangan matematika" jawab Baekhyun sambil cemberut.
"Kami benci matematika" timpal Kyungsoo ikut cemberut.
Ketiga pria saling berpandangan menyampaikan rencana selanjutnya tanpa lisan.
"Jongin jago matematika!" seru Sehun mendapatkan ide briliant. Setelah ini dia tak mau tahu, Jongin harus mentraktirnya makan siang selama sebulan.
"Betul" Chanyeol menambahkan. "Bagaimana jika Kyungsoo belajar bersama Jongin dan Baekhyun bersamaku?"
Ali tebal Kyungsoo mengerut, sorot matanya beralih memandang Jongin yang tengah memperhatikannya dengan seringai mesum.
Ugh.
"Kenapa Kyungsoo harus belajar terpisah dengan Baekhyun?" rengek Kyungsoo sebal sementara sahabatnya tampak tak peduli malah memesan es cream strawbery.
"Kyungsoo..." panggil Jongin dalam, merangkul bahu sempit anak itu mesra. Di sebrang meja Sehun dan Chanyeol terbatuk hebat. "Kalau belajar berdua, nanti akan cepat pintar."
Sehun meminum jusnya, mendadak kerongkongannya terasa kering.
"Aku juga akan mengajarkan hal lain yang lebih menantang"
Jus yang baru Sehun teguk tersedak kembali keluar.
Mata bulat Kyungsoo berkilau senang. "Benarkah?"
Malang sekali nasibmu. Chanyeol membatin sedih.
"Uh-huh" Jongin menganggukan kepalanya. "Sebaiknya kita ke apartemenku dan segera belajar,"
Cake di meja yang baru setengah Kyungsoo makan ia tatap dengan sedih. Mengerti akan ketidakrelaan Kyungsoo untuk meninggalkan cakenya Jongin berinisiatif memesan satu lagi untuk dibawa pulang.
"Om Jongin baik sekali, Kyungsoo senang!" teriak Kyungsoo begitu menerima cake baru yang pelayan antarkan.
Jongin menyeringai dan mengusap kepala anak manis itu. "Ayo kita ke apartemenku dan mulai belajar" ajaknya tak sabaran.
"Hei Jongin, kamu ngegas sekali. Pelan-pelan saja pdkt-nya" gumam Sehun masih kesal setelah tersedak jusnya akibat temannya yang tak tahu diri itu.
"Aku sudah tidak tahan" sahut Jongin dengan wajah memelas. "Kamu tahu sendiri, aku sudah menjomblo hampir dari lahir" curhatnya sambil membantu Kyungsoo memakai tas.
"Hihi Kyungsoo juga jomblo" anak itu cekikikan walau tak sepenuhnya paham apa yang Sehun dan Jongin bicarakan. "Baekhyun juga jomblo" dia menunjuk Baekhyun senang memiliki banyak teman yang senasib.
"Nggak! Baekhyun pacaran dengan Chanyeol hyung!" cetus Baekhyun tak terima, dia langsung memeluk lengan Chanyeol erat. Chanyeol menerima pelukan Baekhyun dengan senang hati. Jongin jadi iri. Pengen dipeluk juga.
"Ayo Kyungsoo kita pergi" dia menarik Kyungsoo yang tengah merajuk. Tampaknya pemuda mungil itu kesal karena Baekhyun sudah punya pacar duluan dibandingnya.
"Tapi om Jongin" mendadak Kyungsoo menjadi ragu. "Kitakan baru kenal hari ini, kata ibu Kyungsoo tak boleh ikut sama orang asing"
Oh, tidak. Gawat. Jongin langsung memutar otak mencari seribu satu jurus mengelabui anak kecil.
"Kan om sudah belikan Kyungsoo cake, kita juga sudah duduk bareng di cafe tadi jadi om bukan orang asing lagi." Jongin beralasan.
"Oke!" dan Kyungsoo setuju begitu saja. Dasar polos!
"Selain matematika nanti kita akan belajar apa?" Kyungsoo melompat-lompat gembira disamping Jongin. "Nanti kita main juga ya om, kata Baekkie dia suka main kuda-kudaan bareng om Chanyeol. Kyungsoo juga mau main kuda-kudaan tapi Baekhyun bilang harus sama orang dewasa. Om kan sudah dewasa, ajak Kyungsoo main itu ya? ya?" celoteh Kyungsoo tak menyadari maksud perkataannya.
Setelah ini Jongin janji akan mentraktir Baekhyun es cream strawbery.
"Kita tak bisa main kuda-kudaan"
Mimik wajah Kyungsoo berubah sedih. Bahunya menurun kecewa. "Kenapa om?"
"Karena permainan seperti itu dilakukan oleh orang yang pacaran, sementara kita kan tidak pacaran" rasanya Jongin ingin memukul dirinya sendiri.
"Begitu ya?" Kyungsoo menggerakan kakinya sedih.
"Memangnya Kyungsoo mau menjadi pacar om?" tanya Jongin kurang ajar. "Nanti om ajak main kuda-kudaan setiap hari, lalu om akan belikan Kyungsoo banyak cake dan boneka lucu"
"Benarkah?!" mata Kyungsoo semakin membulat membuatnya berkali-kali lipat tambah menggemaskan.
Jongin memegang hidungnya was-was, jangan sampai mimisan lagi. Tahan Jongin, tahan!
"Kyungsoo mau! Kyungsoo mau jadi pacar om!" pekik Kyungsoo menubruk tubuh besar Jongin dengan pelukan senang.
Oh Tuhan, Jongin balas merengkuh tubuh mungil berisi itu penuh damba. Tangannya semakin turun menuju pantat bulat milik Kyungsoonya.
Dia bisa mati bahagia.
.
.
TBC
.
.
ASTAGA FF APAAN NEH BEH:'( udah gila nambah utang ff lagi. Tapi pedo Jongin dan si kecil Kyungsoo yang polos-malu-malu-tapi-mau enak banget nulisnya:'( kusuka.
Semoga kalian juga suka ya.
Ff ini hanya cerita tentang kisah manis om Jongin dan dek Kyungsoo, dibumbui dengan beberapa adegan hot.
Terimakasih telah mampir, jangan lupa tinggalkan komentar. Saranghae yorobundeul.
