Hari ini, aku, Kirigaya Kazuto atau biasa menggunakan nama karakter 'Kirito', mencoba bermain game virtual baru dengan pasanganku, Yuuki Asuna.
Game baru tersebut yang bernama "DragonNest Virtual Edition", evolusi dari game online komputer yang sedang ramai dimainkan oleh gamers dunia, bertema petualangan dan peperangan karakter yang tergabung dalam party untuk menyelesaikan misi, yaitu mengalahkan sang Naga terkuat bernama Black Dragon Velskud.
Akupun memilih menjadi karakter Warrior dan Yuuki Asuna memilih menjadi Archer.
Kami berdua pun menerima misi pertama yaitu menyelamatkan NPC bernama Rose dan seorang anak kecil yang kemungkinan adalah adiknya yang bernama Lily yang akan diculik beberapa Goblin di sekitar pedalaman kecil bernama Prairie Town.
Saat itulah, tiba-tiba, dua orang asing muncul dari atas langit, dengan kostum, armor dan equip yang mungkin terlalu tinggi.
Dua orang tersebut jatuh dari lubang dimensi yang tak dikenal, lalu mendarat dengan mulus di depan kami berdua, seseorang dengan palu besar dipunggungnya dan seorang lagi bersenjata kapak dengan penampilan seperti murid sekolah dari negara barat.
Yang menjadi pertanyaanku dan juga Asuna...
"Siapa mereka? Apakah mereka sebuah bug? atau justru mereka adalah 'player' seperti kami berdua?"
"Jika mereka player, mengapa mereka tidak memulai game dari Prairie Town? dan jika mereka bug, mengapa mereka menggunakan equip?"
Sword Art Online Featuring Dragon Nest - Rise Of The Black Dragon Presents
Anime No Sekai De Ushinawa (Lost In Anime World) Season 2 Episode 1 - The Beginning
Characters : Kirigaya Kazuto - Yuuki Asuna - Ryuichi Venzo Nakamura - Yamaguchi Izano - Yuri - Sednovstat - Benetta - XD01- Okiron Genre : Adventure, Action, Humor, Ecchi, Romantic dll. :3 Rate : K+/T+ Disclaimer : Kawahara Reki/ABEC Corp. - Eyedentity Corp.
Warning : Mungkin ya AU, CANON, gaje, ngawur, ngayal, ancur, yang lain biar reader yang ngasih komeng, eh koment. :v
Dua orang tersebut kemudian menyapa kami berdua, anehnya mereka mengetahui nama karakter sekaligus nama asli kami.
"Yo, selamat pagi, Kirito, atau harus kupanggil Kazuto-san?"
Rasa aneh tersebut kemudian sampai juga pada Asuna yang ikut disapa oleh seseorang yang membawa kapak dipunggungnya sambil tersenyum.
"Selamat pagi, Yuuki Asuna-san."
Rasa penasaran muncul, akupun bertanya pada mereka ditengah-tengah misi.
"Siapa kalian? Apa kalian player, atau kalian hanya bug yang dikirim oleh Game Master?"
Namun dengan santainya, seseorang yang memiliki rambut agak panjang bergaya emo tersebut menjawab pertanyaanku.
"Apa maksudmu? jelas kami player. Namun bukan player biasa yang masuk dari Konsol Virtual seperti kalian."
"Lalu, bagaimana kalian bisa memasuki game ini?"
"Etto, kami masuk melalui pintu dimensi yang menghubungkan dunia nyata dengan game ini."
Asuna pun ikut bertanya, sementara Lily dan Rose semakin ketakutan dengan beberapa Goblin yang terlihat ingin membunuh mereka.
"Kyaaaaa ! Rose Onee-chan ! Aku Takut !"
"Tenanglah, Lily-chan... Rose Onee-chan masih disini..."
Dengan lembut, Rose memeluk Lily untuk menenangkan tangisan Lily.
Setelah waktu tanya-jawab antara kami dengan dua player tak biasa tersebut, akhirnya kami mengerti bahwa mereka adalah player yang memiliki kekuatan spesial yang memiliki kehendak sejajar dengan Game Master, mungkin melebihi.
Karena mereka datang dari dunia yang berbeda dengan kami berdua, lebih tepatnya kami adalah ciptaan spesies mereka.
"Yosh, tanya-jawab selesai, mari hempaskan Goblin tersebut dengan 1 pukulan ! Asuna-san, bisakah kau memancing para Goblin tersebut agar mereka mengincar kita?"
Seseorang yang bernama karakter RyuichiVenzo yang memberitahukan srtategi pada Asuna kemudian menarik palunya yang bersinar dan memasang kuda-kuda siap menyerang.
Asuna pun melepaskan beberapa anak panah dan mengenai beberapa Goblin yang mengelilingi dua NPC misi pertama.
Ternyata benar ! Para Goblin tersebut menyadari kami dan berlari menyerang kami ber-empat, namun hanya dengan satu hempasan palu ke tanah, Venzo melenyapkan Goblin tersebut dengan sebuah gelombang besar yang tercipta dari hentakan palu tersebut.
"Yah, sensei terlalu semangat... Aku jadi tak kebagian lawan..."
Seseorang lagi yang memiliki rambut acak-acakan berwarna hitam dan menggunakan bandana dikepalanya yang menggunakan nama karakter YamaIzano, mengeluh tak jelas.
"Sensei?"
Venzo pun mengerti pertanyaanku barusan dan menjawab sambil memiting kepala pemuda tersebut.
"Hahahaha, maaf, tapi dia ini muridku. Entah kenapa, yang jelas, di bersedia menjadi muridku."
Izano pun tersenyum tak jelas sambil menggaruk kepalanya.
Lily dan Rose terselamatkan, misi berhasil, namun tiba-tiba, sebuah sosok fairy bersayap melesat cepat dan menangkap Rose dengan cengkeraman kakinya.
"Rose Onee-chaaaaaan !"
"Lily-chaaaaaaan !"
Lily yang sudah kelelahan menangis kemudian pingsan ditempat.
Aku dan Asuna terkejut. Asuna yang menggunakan karakter Archer mencoba melepaskan anak panah kearah fairy merah tersebut, namun dicegah oleh Venzo.
"Asuna-san, di misi pertama ini, kau tidak bisa menyerang fairy tersebut, lebih baik kita kembali ke Prairie Town, membawa kembali Lily pada Harold dan mencari informasi tempat Rose diculik. Sekalian kami berdua akan membantu kalian menaikkan level."
Aku yang mengerti maksud baik Venzo kemudian mengangguk pelan, sementara Lily sudah digendong oleh Izano, lalu kami semua melangkahkan kaki menuju Prairie Town.
-To Be Continued-
