Oleander, adalah tumbuhan paling beracun yang pernah ada. Dapat membunuhmu dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam. Kau hanya perlu berbaring dan merasakan kematian menghampirimu jika racun itu sudah menyatu dengan darahmu. Namun kau tahu, ada racun yang lebih tak kentara dari itu, menyamar sebagai sesuatu yang indah lalu membunuh dalam satu sentakan nafas. Ini mungkin tidak terjadi padamu, hanya sebagian kecil, sangat kecil dari umat manusia.
Kau bisa menyebutnya… cinta.

OLEANDER

A KyuMin boyslove story

By

Naya Cho

warning: boyXboy, angst, no BASHING

===OLEANDER===

Sakit…
Menyakitkan.
Cinta itu ternyata begitu menyakitkan, neomu apheuda… seperti ini…

Hatiku nyeri. Aku tak bisa merasakan apa-apa selain sakit, dan kerinduanku padamu, Cho Kyuhyun…

…=OLEANDER=…

Pria berkepala botak dengan kacamata tebal bertengger dihidungnya itu hanya terdiam kikuk menyaksikan Sungmin sama sekali tak mendengarkan apa yang telah ia terangkan sejak dua jam yang lalu hingga mulutnya nyaris berbuih oleh rumus-rumus pelik fisika, terbukti dengan sikap Sungmin yang tak merespon saat ia mengajukan soal. Namja manis itu sibuk memainkan boneka kelinci favoritnya, menarik-narik telinga kelinci pink yang bahkan tak lebih menggemaskan dari dirinya itu, atau sekedar menyundul hidung sikelinci dengan telunjuknya. Bibir plumnya yang sedikit pucat sesekali bergumam kecil, tak jelas, tak dapat ditangkap, entahlah… hanya ia dan kelinci kecil yang tahu.
Mata yang redup dan kuap lebar yang ia lontarkan kemudian seperti sebuah justifikasi bahwa ia sudah sangat bosan.
"Jeosonghamnida [maaf] Seongmin-ssi, apa kau lelah?"
Kali ini seorang pria dengan rambut hitam lebat dipotong pendek, memakai jas formal dengan dasi kupu-kupu segera menghampiri dan membungkuk hormat pada Sungmin.
Perlakuan itu sontak membuat Sungmin terjingkat dari lamunannya. Sesaat bolamatanya refleks membulat menampakkan keterkejutan, lalu sembari mengusap tengkuk, ia tersenyum janggal.
"anio, manager Kang. Euunggg,,,sosaengnim! Jeosonghamnida…apa bisa kita lanjutkan pelajarannya?" ujarnya sopan.
Sang guru pribadi hanya membenarkan letak kacamatanya sambil melirik manager Kang takut-takut. Kesalahan kecilbisa membuatnya dipecat seperti guru-guru sebelumnya, sementara gaji yang ditawarkan seminggu saja bisa membuatmu puasa kerja, hanya makan dan tidur sebulan berikutnya.
Yah, siapa yang tidak kenal keluarga Lee owner dari salah satu perusahaan terbesar di Korea, SENDBILL.
Dan Sungmin sebagai putra satu-satunya (lupakan Sungjin *plak), begitu dijaga layaknya sebongkah kristal biru sapphire yang sangat sangat berharga.
"kau sudah lelah, tuan. Sebaiknya istirahat."
Manager Kang mencuri jawab, tangannya terulur dan ditekuk seirama tubuhnya, menyilakan Sungmin untuk mengikuti.
Lee Sung Min, anak penurut itu, hanya mempoutkan bibirnya sementara berjalan mengiringi langkah lebar manager Kang. Ia tidak ingin membantah, tak pernah. Orang tuanya tak pernah mendidiknya menjadi anak manja meski kekayaan mereka begitu berlimpah. Bahkan ia tak ingin untuk sekedar merepotkan pembantunya, jika ia bisa tentu ia akan langsung mengerjakannya sendiri, hal yang sebenarnya dilarang keras oleh manager Kang. Tentu saja, lebih dari 20 tahun mengabdi untuk keluarga Lee, ia hapal benar bagaimana Sungmin. Seperti sayap kupu-kupu yg rapuh…
Acapkali ia khawatir tentang namja cantik itu, ia sudah seperti paman kandungnya sendiri, ia yang merasa bertanggung jawab atas Sungmin setelah orangtuanya, Tuan dan Nyonya Lee.
Dan alasan utama ia harus selalu menjaga Sungmin adalah karena namja itu berbeda, ia tidak boleh lelah, dan tidak boleh terlalu bahagia…..

===OLEANDER===

"yak ! Cho KyuHyuuuuunnn…."
Seorang namja kurus berlari mengejar namja yang ia panggil namanya, namun namja itu telah menghilang ditikungan koridor.
Hyukjae hanya menahan nafasnya yang memburu, matanya sedikit merah karena marah. Menatap lagi buku PR matematikanya yang telah luntur. Aissh ! ia bahkan telah begadang semalaman untuk mengerjakannya, dan Matematika bukanlah bidang yang mudah bagi Hyukjae. Tapi namja itu dengan seenak perutnya menumpahkan minuman hingga… ya kau tahu, semua jawaban sudah tidak berbentuk.

Kau tahu Cho KyuHyun ?
Kalau kau bersekolah di Neul hakkyo, kau pasti mengenalnya. Bisa dibilang dia adalah murid paling populer, bukan hanya karena ketampanannya, tapi terlebih kepada kenakalannya.
Tak ada yang pernah berhasil membuat namja itu berhenti dari kejahilannya. Mungkin belum.

===OLEANDER===

Hhuhft ! Sh*t !
Haha…
Choi sosaengnim telah berhasil menangkap basahku ketika aku menyembunyikan seragam para siswa saat jam pelajaran olahraga. Dia menghukumku berdiri dibawah tiang bendera selama dua jam. Ini melelahkan, tapi aku puas ! yeah..
Tidak ada yang bisa menghentikanku.
Hidup ini sepi. Bahkan ketika aku menimbulkan kehebohan seisi sekolah, lorong hatiku masih saja kosong. Aku ingin tertawa bebas seperti anak-anak lainnya. Aku tak bisa.
Orangtuaku telah berpisah semenjak aku kecil, eomma kemudian meninggal dan aku diasuh oleh nenek. Aku tidak tahu apa itu keluarga. Meski aku ingin, appa bahkan tidak pernah ingin tahu lagi apa anak lelakinya masih hidup, dia sudah hidup tenang bersama keluarga barunya di Busan. Dia tidak mau mengajarkanku apa itu keluarga. Dan dia memang bukan appaku lagi.
Semua yang kulakukan hanyalah ujicoba. Kenakalanku, kejahilanku… aku hanya ingin bahagia, itu saja sulit.

===OLEANDER===

Normal POV

Dengan anggunnya seorang wanita muda berusia sekitar akhir duapuluhan membawa sebuah meja dorong memasuki ruang makan, diiringi dua pelayan wanita lain dibelakangnya. Kemudian dengan gerak gesit namun santun ia memindahkan satu-persatu piring bertudung yang terbuat dari aluminium kemeja makan besar dimana keluarga kecil Lee duduk mengelilingi meja berbentuk oval tersebut. Adalah hal yang cukup langka Tuan besar Lee dapat meluangkan waktu untuk makan bersama isteri serta anak semata wayangnya.

Pelayan Seo yang masih tampak cantik itu menata sedemikian rupa sajian makan malam majikannya. Sepiring besar spagetthi saus lada hitam, salad, salmon bakar dan entah apa lagi makanan-makanan barat yang mengundang air liur, disandingkan dengan makanan lokal yang tak pernah terlewatkan dalam keluarga tersebut : sup kimchi serta bulgogi yang dihidangkan bersama panggangannya. Aroma irisan tipis daging sapi yang diasap setelah sebelumnya dibumbui wijen, kecap, bawang dan rempah lainnya kemudian mengembang diudara, menusuk hidung siapa saja untuk lekas menyantapnya.

Wanita muda itu membungkuk sekilas sebelum berlalu, tugasnya telah selesai, bersama dua orang pelayan lainnya, mereka membawa kembali meja dorong yang kini kosong menuju dapur.

Nyonya Lee meraih wadah nasi disamping kanannya, mengisi pada mangkuk suami serta anaknya, Sungmin. Namja itu tak bergeming. Memain-mainkan sumpitnya tanpa arti, tanpa menyentuh sebiji pun nasi yang eomma-nya sediakan.

"waeyo minni-ya?" nyonya Lee bertanya lembut.

Sungmin beralih menatap eommanya, bibir merah cherry itu dipoutkan, sedikit merajuk.

"eomma, hakkyogo shippeo (aku ingin sekolah)…" sungutnya, ck.

" hakkyo? Memangnya kenapa dengan home schoolingmu? Apa kau tidak suka dengan guru yang mengajarmu, ehm? Eomma bisa carikan…"

"anniyo eomma." Potongnya, wajah itu semakin beraegyo. "aku ingin pergi kesekolah normal, seperti anak-anak lainnya."

Sementara ayahnya sudah membuka mulut untuk angkat bicara, sang Eomma menahan lengan suaminya, memberikan isyarat untuk tenang. Kemudian secara lembut ia berganti menatap Sungmin. Tangannya coba meraih kepala namja itu dan membelai helai-helai rambutnya.

"minni-ya, eomma ga mianhatta… kau harus mengerti keadaanmu."

Sungmin merendahkan pandangannya, menerawang pada gelas kosong dihadapannya. Kenapa begitu membosankan? Kenapa hidupnya harus membosankan?

Ketika hidupmu dibatasi, bahkan rasamu, menyebalkan bukan ? kau tak pernah diizinkan merasakan apa itu amarah, semuanya begitu mudah dan berpihak padamu disini. Kau tidak diizinkan merasakan apa itu kejutan, rasa kaget yang membuatmu ingin mencabut jantungmu dan melemparnya ketanah. Tidak juga rasa bahagia, maksudku bahagia yang berlebihan saat jantungmu meletup tak karuan, berontak hingga kau takut ia akan membobol dadamu. Namun disaat bersamaan dengan bodohnya kau menikmati sensasi itu.

Ya, ketika kau jatuh cinta.

Sungmin POV

Hidup ini menyebalkan!

"Tuan muda, apa anda tidak menyukai minuman itu?"

Teguran kepala pelayan Kang menyentakku dari keautisanku didunia yang kubuat sendiri, terpaksa sedikit melirik pada jus strawberry yang bahkan belum tersentuh sejak satu jam lalu.

"anni… aku hanya sedang tidak berselera."

Aku mencoba bangkit dari dudukku dan merasakan sedikit pening berdenyut dikepalaku. Aissh, apa aku lelah? Seingatku aku tidak melakukan pekerjaan berat hari ini, tidak pernah malah. Hanya berbaring dikasur seharian, bukankah itu sangat membosankan? Aku bukan putri tidur !

"aku ingin berjalan-jalan sebentar, paman Kang."

"ye." Paman tua Kang menunduk hormat, seharusnya ia tak melakukan itu menurutku, tapi ia selalu mengatakan untuk etika. Dia pria yang terlalu baik.

"geureom, saya akan meminta dua penngawal untuk menemani anda." Lanjutnya.

Pria tua berwajah ramah itu kemudian mengeluarkan sebuah walkie-talkieI dari saku jas panjangnya, sebelum ia sempat berbicara dengan benda itu, aku segera memotong.

"Anni paman kang. Aku ingin sendirian saja."

"arra~ aku tidak akan jauh, lagipula para penjaga tentu tidak akan membiarkanku melewati batas pagar rumah ini."

Aku berjalan tenang diseputaran taman, sekitar dua ratus meter arah barat daya dari rumah. Disini begitu sejuk berkat pepohonan cyprus yang rapat saling bertaut dahan sementara daun-daunnya berlomba tumpuk-menumpuki silang-menyilang demi menghijaukan diri. Mereka membawakan angin segar begitu langkahku mendekat.

Keluarga kami memiliki halaman yang cukup luas disekelliling rumah, dulu aku sering bermain dibawah kanopy cyprus itu, sendiri saja tentu, mereka tumbuh bersamaku. Hanya bersama mereka dan angin, aku tak pernah berjalan lebih jauh, tidak pernah melihat dunia luar, karena dibalik pepohonan itu telah dibangun pagar yang tinggi, kuat, membatasi, semuanya seperti itu….

Ingin berbalik pulang saat secara samar telingaku menangkap sebuah suara samar. Kucoba mempertajam pendengaran.

Meong….

Aku berbalik lalu berjalan mendekati arah dimana suara itu berasal. Seekor kucing gemuk dengan bulu-bulu putih yang panjang serta tampak lembut sedang tersangkut diantara semak dan pagar.

Kyuhyun POV

"Cho Kyuhyun ! mengakulah ! kau yang telah membawa kabur Heebum, kan?!"

Kim sosaengnim tampak jelas tak mampu mengendalikan emosinya. Jika saja tidak ada Choi sosaengnim dan seorang guru bahasa mandarin yang aku lupa namanya, tentu guru kepribadian yang bahkan bertemperamen buruk ini telah mencakar-cakar wajahku. Ck!

"Aku tidak membawanya kabur, sosaengnim. Aku membuangnya" ujarku ringan seraya tersenyum disatu sudut bibirku pada Kim sosaengnim. Ahaha, dia pasti tambah murka padaku.

"YAK ! kembalikan Heebum !" matanya menyalak. Guru olahraga, Choi sosaengnim serta guru china itu terpaksa harus berkerja keras menahannya.

Aku mulai menyukai permainan ini.

Kau tidak bisa menyentuhku, Kim Heechul !

"Cho Kyuhyun, bawa kucing itu kemari atau saya akan mengirimkan surat D.O langsung pada nenekmu !" ujar Choi sosaengnim kemudian, nadanya tegas, datar, dan berusaha lebih dingin dari yang kulakukan. Matanya menatapku tajam, tidak main-main.

Argh! Aku selalu benci ancaman itu!

Aku paling tidak bisa jika akibat segala ulahku harus orang lain yang menanggungnya, terutama halmeoni, keluargaku satu-satunya…. satu-satunya pula orang yang kusayangi….

***OLEANDER***

Kucing sialan!

Neo eodisseo, huh ?! [kau dimana]

Mataku memutar frustasi menjelajahi setiap semak dibelakang sekolah, aku tadi melepasnya disekitar sini dan bodohnya tidak berfikir bahwa mungkin saja kucing itu kabur tanpa kuketahui kemana. Sekarang hanya dapat berharap ia tidak pergi terlalu jauh.

Kucoba berjalan terus merangsek menerabas semak sampai kutemukan sebuah pagar tinggi. Ah, ini bukankah pagar rumah keluarga Lee yang sangat kaya itu? Mereka terkaya disini, dan kudengar orang terkaya ketiga di seluruh Korea. Sangat berbeda denganku! Haha, aku tertawa miris.

Rasa penasaranku mulai tergerak untuk mengintip sebesar apa istana mereka saat secara bersamaan telingaku menangkap meongan kucing. Heebum?!

"ya… kau siapa?"

Aku terjengit, suara itu membuatku kaget luar biasa. Tergagap. Suara yang asing kendati diucapkan dengan lembut. Yah, suara itu lembut, manis…. ergh? Kenapa rasanya seperti ketagihan? Aku seakan masih tak percaya dan ingin itu diulang. Ingin mendengarnya lagi, dan lagi meski sebenarnya aku sudah cukup yakin tentang apa yang kudengar. Aku hanya suka suara itu.

Tapi aku lupa. Terlalu asik memutar suara lembut itu dimemoriku sampai aku melopakan bahwa tidak hanya itu masalahnya! Ada yang lebih penting untuk kupikirkan.

Berarti ada orang lain disini kan?

Jantungku mulai berontak. Astaga! Aku tak pernah gugup dalam situasi apapun, tapi kali ini kenapa?

Kuberanikan pandang menangkap pemilik suara itu, dan…

Aku tidak tahu.

Apa bumi berhenti berotasi?

Apa waktu istirahat sejenak?

Atau hanya kau yang tak bisa mengembalikan seluruh sistem ditubuhku menjadi normal kembali. Jantungku menggila, darahku berdesir tanpa aturan, otakku lumpuh total untuk sekedar menyadari dimana aku berpijak.

Segalanya menjadi berhenti bagiku.

Hanya dia.

Seorang namja, benar, namja! Dengan wajah menduplikasi Aphrodite. Yah, dia cantik! Teramat cantik dengan bentuk wajahnya yang lebih indah dari bulan penuh, dahinya yang lebar, hidung kecil sempurna, terlebih bibirnya yang mencebil serupa strawberry. Dan satu lagi, matanya! Ada magis dibalik mata hazel itu kukira, binar-binar yang meminjam dari para bintang timur.

Apa barusan aku mengatainya seperti dewi kecantikan yunani ? aku salah. Dia lebih cantik dari itu ! aku rasa Aphrodite pun akan iri pada namja ini.

Huh,

Tak bisa mengedipkan mataku, atau sekedar membayangkan bahwa aku harus mengalihkan objek tatapanku darinya karena takut ia akan mengira aku maniak.

Terserah! Yang jelas aku tidak sanggup untuk berhenti terhipnotis. Aku telah jatuh…

ige… saranghada ?!

======TBC======

Finally~

Annyeonghaseyo ^^

Maaf berantakan, ini sedikit prolog dan part 1 ff saya,

Kalo mau dilanjut review ya^^, saya baru loh jd kurang ngerti, hehe

Tp pokoknya mohon tanggapan yg udah trlanjur baca, dan krna saya insyaAllah apdet lama *BUAGH

Jd subscribe pweaseeeeeeee *sujud2 dikaki readers

Oh ya, ffnya udah smpe part 9 di wp saya .com

Kunjungi ya ^^

Sign, love

Naya Cho (anak kyumin plg aegyo)