Dear No One

"Hi, tampan"

"Hi, juga cantik"

Jadi hari ini hanya ada MT, berkumpul dengan para senior satu jurusan. Semoga disana ada yang menarik dan membuat ku tak akan cepat bosan, and well itu hanya bullshit. Mereka semua sama saja hanya perempuan yang banyak memakai rok mini malam ini. Ku pikir itu bukan pemandangan yang menarik rrrrrrr. Tapi tiba-tiba saja seseorang berbisik pelan di arah samping telinga ku, yah dia seperti berbisik suara nya sangat pelan. "Maaf, boleh ku ambil tempat ini?" Dia menunjuk-nunjuk kursi samping bangku ku "silahkan" jawab ku singkat meskipun agak diperlama dengan memerhatikan wanita itu yang berpakaian sangat minim "terimakasih" balas nya tak lama kemudian.

Hari ini hanya ada acara minum-minum. Perkenalan masing-masing maba kepada senior dan beberapa permainan bodoh hanya untuk mengisi kekosongan. Ugh, ku pikir ini akan semakin menjenuhkan. Wanita yang duduk disamping ku itu tak pernah berhenti menatap ke arah ku. "Kau pasti Park Chanyeol kan ?" Tanya nya. Aneh padahal aku sama sekali belum membuka pembicaraan apapun. Terkenal ? Mungkin karena sedari kemarin akun socmed ku mulai banyak kedatangan tamu asing yang meminta belah kasihan jari jempol ku untuk memfollow back mereka.

Wanita ini benar-benar menjengkelkan, kadang ia pura-pura tak sengaja menyentuh tangan ku, menyenggol lengan, dan terakhir hampir menyenderkan kepala nya dibahuku. "Ah !maaf aku izin pergi ke belakang" huftt hampir saja, untung pergerakan ku cepat dan dengan mudah menghindari wanita itu. Terlihat dari wajah nya mungkin dia sedang merutuk kesal karena rencananya untuk bersenderan di badan ku gagal total. Pikir nya aku suka apa.

"Permisi" dan siapa lagi kali ini orang yang - "eh, maaf mengganggu tapi ...apa di dalam acara MT anak Bio?" Membosankan. Forgodness sake, siapa dia ? Kenapa wa-wajah nya sangat berkilau, bibir nya merah dan mata kecil sipit nya begitu kentara dengan wajah mungilnya. Siapa dia ? Siapa dia ? Siapa dia ?

"Permisi"

"O-oh, yah ?"

"Apa disini -" bodoh ia hampir mengulang pertanyaan nya lagi gara-gara lamunan ku yang tidak-tidak. Salah sendiri kenapa punya wajah cantik bikin orang salah fokus saja. "Masuklah acaranya masih dimulai kok" dia hanya membalas dengan senyuman. Ralat, senyuman manis sangat manis bahkan kelewat manis. Bagaimana ia bisa mengkombinasikan lengkung bibirnya dengan mata yang mengkelip seperti bintang. Ya tuhan apakah aku sedang bertemu dengan seorang dewi ?!

Ketika dia mulai melangkah dengan tas soren yang di pangkunya sebelah, rasanya tak rela ia pergi begitu saja dari pandangan ku. Seperti mendapat sebuah zing, mungkin tanda-tanda aku mulai berjodoh dengan nya.

Tiba-tiba saku celana ku bergetar, ku rogoh sebentar dan melihat keadaan ponsel ku yang sedang menerima panggilan dari Jongin. Sahabat satu asrama ku hari ini.

"Chanyeol kau dimana?"

"Ada apa memang nya ?"

"Aku tidak perduli kau percaya atau tidak. Tapi cepat kembali lah sebelum kau menyesal"

"Memang nya ada-" dan sialnya jongin selalu seperti itu. Ia tak pernah menunggu ku selesai bicara. Membuat ku menyesal ? Memang nya apa ? Apa yang akan membuat ku menyesal jika tak menuruti saran nya ?

Keinginan ku pergi ke toilet hanya pura-pura. Aku kembali karena well penasaran juga dengan ucapan jongin barusan di telpon. Tapi pikiran ku malah tak fokus kesana, angan-angan ku hanya berharap jika aku akan bertemu dengan dewi itu lagi. Paras wajah nya yang cantik sempurna sulit membuat ku lupa.

Seketika jongin melambaikan tangan nya ke atas menyuruh ku cepat menghampirinya. Ku turuti saja untuk pergi kesana. Tempat ini terlalu banyak wanita, membuat ku sedikit tak nyaman karena mereka selalu menatap ku lapar. Wanita-wanita kurang belaian.

Sampai berdiri di sebelah jongin anak itu pun ikut berdiri sambil merangkul leher ku. Sebenarnya tempat asal ku jauh dari jongin. Tapi karena kebetulan aku malas bertemu dengan wanita kegatelan tadi. Lebih baik ku ikut jongin saja, meskipun disana banyak juga dominasi wanita yang memenuhi meja.

"Ladys, kenalkan ini teman roomate ku Park Chanyeol. Dia tampan bukan ?" Sorak sorai para wanita itu seolah ingin merobek gendang telinga ku. Ku tatap si jongin itu dengan tatapan - kau ingin mati yah ?.

"Hei ayolah setidaknya mungkin malam ini dirimu untuk menggandeng seseorang. Kau tidak lihat seberapa cantik nya mereka disini?" Cih mak comblang. Dia ingin mencari jodoh untuk ku. Aku bertaruh pasti ia sedang membuat perjudian dengan tumbal emeng-emeng wajah tampan ku ini. Dia pikir tipe ku serendah itu apa.

Bahkan entah kenapa perempuan secantik Yoona yang banyak disukai semenjak hari pertama penerimaan mahasiswa baru aku merasa kurang tertarik. Tak ada perasaan apapun yang bisa ku ekspresikan. Hanya datar.

"Yeol, kau duduk disana oke ?"

Benar saja, jongin menyuruhku untuk duduk dekat seorang Im Yoona. Jangan kaget kenapa aku sampai hafal nama lengkap nya. Itu hanya kebetulan.

"Hi, aku Im yoona" wanita itu menjulurkan tangan kurusnya. Jujur kulit nya mulus dan putih saat ku sentuh terasa lembut. Wanita itu langsung bereaksi malu-malu. Huh baru saja bersalaman seperti itu.

And shit, kapan acara ini berakhir. Dan kenapa aku tak bisa menemukan dewi cantik itu. Perasaan dia memasuki ruangan yang sama dengan ku. Dia anak juga kan ?

"JONGIN ?"

"BAEKHYUN, yaaa!"

Keributan itu berlangsung mendadak, jongin yang dipanggil tiba-tiba langsung histeris. Ia bahkan sedikit membuat goncangan pada meja lalu membuat minuman di gelas ku tumpah keluar.

"Baekhyun, kau juga masuk disini ?"

"Iya kau baru tahu ?"

"Hehehe sepertinya aku terlalu sibuk"

"Baiklah aku pergi dulu oke ?"

"Hei, acaranya masih belum selesai"

"Aku harus menjemput Kyungsoo"

"Apa ? Kyungsoo ?"

"Kenapa ? Kau senang ?"

"T-tidak ma-maksud ku kenapa kau ... harus menjemput dia ?"

"Kalau gitu kau saja yang jemput, mau ?"

"Kau gila ? Untuk apa aku menjemputnya ?"

"Kau takut di tolak lagi ? Hahahaha jongin jongin cepat move on dude. Banyak wanita yang mengantri untuk mu disini setidaknya kau bisa dapat satu gandengan"

"Berisik, yasudah cepat sana pergi"

"Marah ? Hah yasudahlah bye"

Ku tebak, jongin barusan sedang bertemu teman lamanya kan ? Kenapa harus seribut itu sih. Dan disini aku malah di kerubungi lebih banyak wanita yang casanova. Tebar pesona kemana-mana sampai membuat ku jengah. Oke aku sudah tidak tahan lagi.

"Yeol ? Kau mau kemana ?" Tanya jongin yang sedari tadi masih berdiri dibelakang ku karena belum juga kunjung kembali ketempat duduk nya sehabis bertemu dengan teman lamanya tadi.

"Aku ngantuk lebih baik aku pulang ke asrama saja"

"Hei kau belum mabuk tau, kurang fix"

"Ck aku tidak nafsu untuk mabuk hari ini. Bye"

"Eh eh chanyeol chanyeol tunggu"

Mungkinkah aku terlambat untuk menyesali jika aku punya teman sekamar seperti jongin ?

"Ada apa ?"

"Well, akhirnya aku tahu dirimu. Kau tidak suka wanita kan ?"

A-apa ?! Apa maksudnya ?! Gila

"Kau pikir aku -"

"Ssstt baiklah sekarang aku mengerti. Lain kali ku ajak kau ketempat yang lebih seru. Dan bertemu dengan seseorang yang paling cantik"

"Jongin, apa yang kau katakan cantik itu belum tentu cantik untuk ku. Tipe ideal mu jauh berbeda dengan ku"

"Hei, mungkin setelah ini kau yang akan berterimakasih padaku karena sudah mempertemukan kalian"

Ck bicara apa dia ini, lagi-lagi mengibul.

"Bye jongin"

"Yah Chanyeol !"

NEXT