Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Show by Rock © Sanrio
MENJADI BINTANG DI HATIMU
By Hikari Syarahmia
Pairing : Naruto x harem
Rabu, 8 Juli 2015
.
.
.
Fic request for Raihan Namikaze
.
.
.
Chapter 1 : Terpesona
.
.
.
Suatu pagi yang cerah di kota musik yang bernama Midicity. Kota yang unik dan indah. Matahari bersinar menghangatkan jiwa dan raga. Membuat semua penghuni kota merasa senang dalam menjalani aktifitas masing-masing.
Terlihat di sebuah gedung perkantoran yang mewah dan elegan. Sebuah perusahaan produser musik yang ada di Midicity. Tampak seorang gadis bertelinga kucing sedang berbicara dengan seorang pria tua di dalam suatu ruang. Mereka berdua berbicara dengan serius. Entah apa yang ingin mereka bicarakan.
Seorang gadis bertelinga kucing dan berekor hitam. Berambut biru donker. Bermata biru kehijauan. Ia memakai pakaian gothic lolita. Memegang gitar langka yang berbentuk hati bernama Strawberry Heart. Nama gadis itu adalah Cyan.
Pria tua yang berbicara dengan Cyan itu bernama Maple Arisugawa. Presiden yang memimpin perusahaan produser musik di kota tersebut. Sekaligus orang yang membimbing Cyan untuk menjadi penyanyi yang terkenal.
Maple adalah pria tua berbadan pendek dan memiliki kumis hitam serta berpakaian serba hitam. Dia ingin membentuk sebuah grup vokal yang bernama Plasmagica. Dengan anggota berjumlahkan empat orang. Maka Cyan ditugaskan untuk mencari personil-personil yang cocok buat grup Plasmagica itu. Lalu Cyan menyanggupi permintaan Maple itu.
"Mengerti, Cyan? Kamu harus mencari tiga anggota yang cocok buat grup Plasmagica ini. Agar bisa mengikuti kompetisi dunia musik internasional yang bernama Rock the Star. Apakah kamu mengerti dengan maksudku?" kata Maple dengan tegas.
Cyan mengangguk sambil berwajah penuh semangat.
"Aku mengerti, pak," jawab Cyan tersenyum lebar.
"Bagus. Setelah ini, akan ada seseorang yang akan membimbingmu tentang musik. Sebentar lagi dia akan datang menemuimu. Lalu aku beritahukan suatu hal lagi. Dia adalah asistenku dan akan menjadi manager Plasmagica ini," sahut Maple sambil melirik jam tangan yang tersemat di pergelangan tangannya."Oh, baiklah. Pertemuan kita cukup sampai di sini saja. Aku harus pergi karena masih banyak pekerjaan. Sampai jumpa lagi, Cyan."
"Iya, Pak."
Maple pergi dengan tergesa-gesa. Cyan memandangi kepergian pria tua itu sampai hilang dari pandangan. Maple sudah keluar lewat pintu ruangan itu.
Tak lama kemudian, pintu terbuka. Cyan melihat ada seseorang yang masuk. Dia adalah seorang laki-laki berambut pirang jabrik dan bermata biru. Berjaket jingga yang dibiarkan terbuka. Sehingga baju kaos berwarna biru tampak di baliknya. Bawahannya adalah celana jeans berwarna senada dengan baju kaosnya. Dipermanis dengan sepatu kets berwarna hitam.
Cyan terpana melihatnya. Rona merah hinggap di kedua pipinya. Ia membeku sesaat.
'Wah, laki-laki ini tampan sekali!' gumam Cyan di dalam hatinya.'Dia siapa ya?'
Laki-laki itu berjalan pelan ke arah Cyan. Lalu ia menunjuk ke arah Cyan.
"Kamu yang bernama Cyan?" tanya laki-laki itu.
Cyan tidak bergeming. Ia masih membeku.
Laki-laki itu mengerutkan keningnya. Ia mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Cyan.
"Lho, kamu kenapa? Kenapa jadi patung hidup begitu?" laki-laki itu menjadi heran.
Cyan masih tidak bergeming. Laki-laki itu semakin mengerutkan keningnya.
'Gadis yang aneh,' batin laki-laki itu menjadi sweatdrop di tempat.
Kemudian laki-laki itu menghelakan napasnya. Ia tersenyum manis.
"Ya, sudahlah. Aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Uzumaki Naruto. Aku adalah asisten Pak Maple dan sekaligus manager Plasmagica. Senang berjumpa denganmu, Cyan."
Laki-laki yang bernama Naruto itu. Lantas ia memegang puncak rambut Cyan.
"Kamu memang gadis yang aneh, Cyan," sahut Naruto."Mulai sekarang aku akan selalu mengawasimu dan mengajari soal musik. Apakah kamu mengerti?"
Cyan mengangguk pelan. Tanpa mengatakan sesuatu apapun kepada Naruto. Naruto hanya tertawa geli melihat tingkah Cyan.
"Hahaha, kamu memang kucing yang lucu!" Naruto mengacak-acak rambut Cyan.
Lantas Naruto meraih tangan Cyan. Naruto terus tersenyum sambil menatap wajah Cyan yang imut itu.
BRUUUSH!
Wajah Cyan semakin memerah padam. Ketika tangannya dipegang oleh Naruto.
Tiba-tiba ...
BRUK!
Cyan pun pingsan dan terkapar di lantai begitu saja.
Membuat Naruto terbengong-bengong melihatnya.
"Lho, kenapa kamu malah pingsan sih?"
.
.
.
Secangkir teh hangat terhidang di atas meja, tepatnya di depan Cyan. Naruto yang membawakan teh itu untuknya.
Cyan baru sadar dari pingsannya yang berlangsung selama satu jam. Hingga kini dia masih belum bisa berbicara sepatah kata pun kepada Naruto. Mendadak ia menjadi seperti orang bisu begitu.
Naruto yang duduk berhadapan dengan Cyan. Naruto sendiri masih bingung dengan tingkah Cyan ini. Ada apa dengan Cyan?
Lantas Naruto mengambil smartphone dari saku dalam jaketnya. Ia menelepon seseorang. Cyan memperhatikannya.
Naruto berbisik saat menelepon seseorang itu. Sering mengangguk dan sering menggeleng. Membuat Cyan penasaran.
"Siapa yang kamu telepon?" tanya Cyan setelah Naruto selesai menelepon. Pada akhirnya Cyan mau membuka suaranya.
Naruto tersenyum sambil memasukkan smartphone miliknya ke dalam saku dalam jaketnya.
"Akhirnya kamu mau berbicara juga, Cyan," sahut Naruto yang terus tersenyum."Aku kira kamu orangnya bisu. Jadi, kupikir kenapa Pak Maple mau mengorbit orang bisu sepertimu untuk menjadi seorang penyanyi. Ternyata kamu bisa berbicara juga."
Wajah Cyan memerah padam. Bukannya terpesona atau berdebar-debar. Tapi, ia kesal dikira orang bisu oleh Naruto.
"Bukan. Aku bukan bisu, tahu. Aku ini pandai berbicara."
"Hehehe, terus kenapa kamu malah diam saja ketika aku berbicara tadi?"
Naruto tertawa kecil. Membuat Cyan manyun.
SPLAAASH!
Wajah Naruto sukses disiram Cyan dengan air teh yang berasal dari cangkir yang terletak di atas meja tadi. Naruto terdiam sebentar. Ia mematung di tempat.
Hening.
Naruto menjadi sewot. Ia melototi Cyan.
"CYAN, APA YANG KAMU LAKUKAN, HAH?" sembur Naruto bangkit berdiri dan menunjuk ke arah Cyan."KUTARIK KATA-KATAKU TADI PADA SAAT AWAL KITA BERJUMPA. BAHWA KAMU ADALAH GADIS YANG LUCU. TERNYATA ITU TIDAK BENAR. KAMU ADALAH GADIS YANG SANGAT MENYEBALKAN SEKARANG!"
Cyan juga bangkit berdiri. Kedua pipinya mengembang seperti balon. Wajahnya memerah padam karena kesal.
"KAMU JUGA ORANGNYA SUKA MENGAMBIL KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN. BARU PERTAMA KALI BERTEMU SAJA, KAMU SUDAH BERANI MEMEGANG KEPALAKU DAN MEMEGANG TANGANKU. KAMU MEMANG COWOK YANG GENIT!"
"APA KATAMU? DASAR GADIS KUCING JELEK!"
"COWOK GENIT!"
"GADIS JELEK!"
"COWOK GENIT!"
"JELEK!"
"GENIT!
"JELEK!"
"GENIT!"
Mereka berdua malah bertengkar adu mulut. Tikus yang lewat pun tidak berani melerai mereka. Sepertinya mereka akan terus begitu sampai merasa capek sendiri. Entah bagaimana caranya menghentikan mereka berdua.
Inilah langkah awal pertemuan mereka berdua sebagai satu kelompok dalam menuju pentas musik dunia.
Tapi, melihat keadaannya seperti ini. Apakah mungkin mereka bisa bekerja sama dengan baik? Rasanya itu tidak mungkin.
Cyan mengambil gitarnya yang terletak di sofa yang didudukinya tadi. Lalu ia langsung pergi begitu saja dari ruangan itu.
Naruto tersentak kaget melihatnya.
"CYAN! KAMU MAU KEMANA?"
Sebelum tangannya meraih ujung gagang pintu, Cyan menolehkan kepalanya ke arah Naruto. Cyan masih cemberut.
"TENTU SAJA PULANG! LALU AKU TIDAK MAU BELAJAR MUSIK SAMA KAMU!"
BLAAAM!
Pintu ditutup dengan keras oleh Cyan. Membuat Naruto kaget melihatnya.
Cyan benar-benar marah. Naruto tertegun dan terpaku sebentar.
Kemudian ia menepuk jidatnya sendiri.
"Gawat, Cyan ngambek. Jika Pak Maple tahu, maka habislah aku nanti!"
Naruto pun berlari cepat dan bermaksud mengejar Cyan. Ia segera keluar dari ruangan santai itu. Ia akan membujuk Cyan agar tidak merajuk lagi. Sehingga Cyan mau belajar tentang musik dengannya.
Apa yang terjadi selanjutnya?
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
A/N :
Hore, jadi juga pesanan ceritamu, Raihan Namikaze. Saya berusaha membuatnya sebaik mungkin. Tapi, ceritanya agak melenceng dari apa yang kamu harapkan. Saya juga sudah usahakan agar cerita ini tepat sasaran sesuai dengan cerita aslinya. Meskipun ada pengubahan yang banyak. Mungkin ada sekitar 99 % ceritanya murni dari otak saya sendiri.
Ok, segini dulu untuk chapter 1-nya. Awal pertemuan Naruto dengan Cyan. Sesuai keinginanmu, Naruto saja yang saya tampilkan. Nanti bakal banyak gadis yang suka dengan Naruto. Karena kebaikan dan senyumnya yang menawan. Hm, membayangkannya saja membuat saya juga terkagum-kagum. Saya suka banget sama Naruto.
Abaikan yang di atas. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang cerita ini?
Cerita ini terinspirasi atas bantuan sebuah lagu yang berjudul "bokura lets be it" yang dinyanyikan Hatsune Miku. Lagu tersebut saya jadikan soundtrack buat cerita ini. Anggap saja nanti lagu itu menjadi lagu andalan Plasmagica pas manggung di kompetensi musik dunia. Tunggu kelanjutan chapter 2-nya gimana.
Rencananya cerita ini, akan dibuat hanya 5 chapter saja. Saya gak mau panjang-panjang. Supaya nanti gak melenceng. Jadi, saya akan membuatnya lebih terarah dan tepat sasaran.
Selamat malam ...
Dari Hikari Syarahmia.
Minggu, 19 Juli 2015. Pada pukul 20.07 WIB.
Berikan review-mu setelah membaca cerita ini ya ... ^^
