Sekuhara
"Maehara's POV"
By Rakshapurwa
Warning: AU!, Kemungkinan terdapat typo yang terlewat, dan OOC
Disclaimer : Ansatsu Kyoshitsu milik Yuusei Matsui.
"Cerita ini dibuat hanya untuk menambah asupan yang sulit didapat."
Enjoy
.
Sering aku mendengar berbagai berita mengenai pelecehan seksual di dalam kereta. Banyak sekali pria hidung belang yang senang mencari kesempatan. Gadis muda berparas cantik yang biasa menjadi korban. Mereka terkadang takut tuk mengambil tindakan.
Banyak yang bertanya 'Mengapa tidak berteriak saja?'
Tentu saja mereka mau. Tapi—jika saat itu tidak bisa melakukannya bagaimana? Mungkin saja sang pelaku tengah mengancamnya. Lengkap dengan pisau lipat mengarah pada tubuh mereka.
Sulit bukan?
Ada juga alasan lain mengapa mereka tidak berteriak meminta pertolongan.
Mereka malu jika orang lain melihat dirinya menjadi korban pelecehan.
Kok bisa begitu?
Kenapa harus malu?
Ehem.
TENTU SAJA MALU JIKALAU KAU LAKI-LAKI DAN DILECEHKAN PULA OLEH SEORANG LAKI-LAKI—
Uhuk—
Maaf aku tidak bermaksud mengagetkan atau meluapkan amarah. Begini. Masalahnya kini aku tengah mengalami hal demikian. Aku Maehara Hiroto, laki-laki berseragam kantoran, pulang kerja naik kereta yang berdesak-desakan—dan kini ada seorang laki-laki dengan tinggi tubuh melebihiku sedikit, tengah menggerayangi pinggang dan bokongku.
BOKONG LOH!
Apa asiknya meremas bokong seorang pria? Apa yang didapat? Kepuasankah? Bagaimana bisa benda bulat nan keras itu bisa memuaskan nafsu bejad?
Kalau buah dada wanita bisa dimengerti—tapi ini BOKONG PRIA LOH!
BOKONG!
Ehem.
Bukan berarti aku tidak melakukan perlawanan. Tubuhku kerap kugeser menjauhi orang itu. Tapi tetap saja. Seakan tau rencana yang kulakukan, laki-laki itu malah mengikuti pergerakanku.
Aku juga sudah berusaha menoleh, melihat siapa yang berani menyentuh bagian belakang tubuhku.
Tapi lagi-lagi seakan tau, dia malah semakin menghimpit diriku. Dan sialnya—
LAKI-LAKI ITU KINI EREKSI SEMPURNA!
Keras, besar, dan—geli!
Dia menggesek-gesekannya ke bokongku!
Tenaga yang kupunya tiba-tiba seakan lenyap. Aku bukannya menikmati perlakuan orang itu—enak saja!
Mana mau aku disentuh, perutku dielus, dadaku diremas, dan tengkukku dikecup. Sial! Wajahku merah bukan berarti aku suka! Nafasku yang memburu juga karena aku sedang takut—iya aku takut!
Lagipula rasanya—
"Aahn—"
SIAPA ITU TADI YANG MENDESAH?
AKU?
SERIUS?
Tidak—kalian pasti salah—
"Nnmm…"
Hei! Bisakah kau berhenti menyentuh putingku?! Aku tidak suka gerakan jarimu itu. Aku tidak suka kau menjepit putingku, lalu memilinnya dan sesekali menariknya tanpa aba-aba.
Aku tidak tau kau siapa—tapi ….
Karena rasanya familiar, aku….
"Hei kenapa diam saja?"
…Jangan membuatku kesal!
Menjauh! Kau bau!
Bau tubuhmu tidak membuatku terangsang. Meski kau harum, meski kau tercium maskulin, meski aku seakan kenal dengan wangi itu sekalipun—aku tidak akan suka perlakuanmu!
Jadi bisakah kau menjauh dariku!
"Be-Berhenti…."
"Tidak lagi melawan?"
"Akh—"
Stop! Jangan remas adik kecilku sembarangan! Kau mau membuatku mendesah kencang di tengah kerumunan orang? Mereka bisa tau. Dasar bodoh!
Apa kau tidak malu?!
Apa kau sudah gila?!
Kau selalu saja begitu….
"Wajahmu manis sekali."
Berisik!
"Enak?"
Diam!
"Hiroto…"
Jangan memanggilku begitu! Kau semakin membuatku yakin akan siapa dirimu—
Cup.
"Pipimu merah sekali."
.
.
.
.
"Di-diam kau Sakakibara..."
.
TAMAT
.
Terima kasih sudah mau membaca cerita ini, dan maaf kalau ceritanya mengecewakan *bows*
Maaf juga karena karakter dalam cerita saya buat OOC.
Selain RenAsa(jr) dan RenIso, saya kini suka pair ini!
Sekian dari saya, Rakshapurwa undur diri.
