Cast: Changseob, Hyunsik, Ilhoon, & other BtoB member

Rate: T

Warning: ide pasaran, ada kemiripian ide cerita dengan ff lain (karena ini terinspirasi dari B+ Diary), typo(s)

CHAPTER 1

~Author pov~

Seorang namja dengan pipi chubby sedang duduk menikmati secangkir cappuccino latte dihadapannya, ia memang selalu menyempatkan diri untuk minum secangkir cappuccino latte di coffeeshop ini selepas jam kerjanya, letak coffeeshop ini kebetulan berada di antara kantor dan rumahnya. Ia meletakkan cangkir putih di tangannya ke meja, lalu mengenakan jaket dan ransel hitamnya, hendak melanjutkan perjalanan pulangnya. Sebenarnya ia agak malas untuk pulang ke rumah terlalu awal, ya itulah salah satu alasannya selalu mampir kesini terlebih dahulu sebelum pulang. Bukan karena memiliki masalah dengan keluarganya atau karena keluarganya bermasalah, tapi kemesraan kelewat batas appa&ummanya serta kemesraan yeodongsaeng dengan suaminya. Apalagi ia sendiri belum memiliki kekasih.

Akhirnya setelah berjalan lambat sampai juga ia di depan pintu rumahnya, dengan malas dibukanya pintu perlahan. Dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah appa dan ummanya sedang mandi bersama dengan pintu terbuka, padahal pintu kamar mandi berhadapan langsung dengan pintu masuk rumah, sungguh terlalu.

"Yang seperti ini nih yang bikin aku malas pulang ke rumah," ucapnya sambil memalingkan wajah lalu berjalan menuju ke kamarnya, bukan kamar pribadinya sih, tapi kamar yang ditempati oleh kedua orangtuanya, ia sendiri, kedua yeodongsaengnya, dan adik iparnya.

"Changseob hyung," sapa seorang namja dengan tubuh tegap dan berwajah bule yang sedang tiduran diatas ranjang sambil memainkan ipadnya, ia adalah Peniel, adik ipar namja bernama Changseob yang sedari tadi kita ikuti. Yeodongsaengnya, sang maknae memang telah terlebih dahulu menikah mendahului oppa dan unninya.

Changseob terlihat malas menjawab, ia hanya memandangi adik iparnya itu sebentar lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur.

"Peniel oppa, kita jadi makan malam diluar?" tanya yeodongsaengnya yang tiba-tiba muncul di samping tempat tidur Peniel.

"Tentu," jawab Peniel sambil melompat turun dari tempat tidurnya yang berada di ranjang bertingkat bagian atas.

Mereka berdua pergi begitu saja, meninggalkan Changseob sendiri di dalam kamar.

Muncullah dari balik pintu kamar mandi yang berada di dalam kamar yeodongsengnya yang lain, Ilsoon. "Changseob oppa, temenin aku ke mall yuk," rengeknya manja sambil menari-narik tangan Changseob.

Karena memang ia malas berada di rumah ia mengangguk dan segera bangkit dari tempat tidurnya membuat yeodongsaengnya yang cantik itu tersenyum bahagia.

.

.

.

~Changseob pov~

Ilsoon terus keluar masuk kamar pas untuk mencoba semua baju yang ada disini, dan sesekali menunjukkan baju yang dicobanya dan meminta pendapatku. Sebenarnya ini adalah hal yang sangat membosankan, tapi masih lebih baik daripada menjadi penonton adegan romantis appa-umma dan Peniel-Sungsook dirumah.

"Yang ini bagus?" tanya Ilsoon yang sejak kapan sudah ada di hadapanku dengan mengenkan gaun putih bermotif hijau yang sangat norak.

Aku menggelengkan kepala.

Ia berbalik dan kembali menghilang di balik pintu kamar pas. Beberapa menit kemudian ia keluar dengan beberapa potong pakaian di tangannya, melakukan pembayaran di kasir, dan kembali padaku dengan sebuah kantong belanja besar.

"Sudah?" tanyaku sambil mendongak ke arahnya.

Ia mengangguk. "Sudah, sekarang kita makan es krim yang ada disana yuk!"

Aku berjalan mengikuti di belakangnya.

Kini kami telah duduk menikmati es krim kami masing-masing. Ilsoon sibuk dengan es krim strawberrynya, dan aku dengan es krim vanilla dengan topping cokelatku.

"Hyunsik oppa!" teriak Ilsoon tiba-tiba, sungguh mengagetkanku.

Seorang namja dengan tubuh yang memiliki abs sempurna mendekati kami dan duduk begitu saja di samping Ilsoon. Abs tubuhnya terlihat jelas karena ia hanya mengenakan kaos ketat nan tipis untuk membungkus tubuh bagian atasnya. Sungguh menarik.

"Oppa," panggil Ilsoon yang otomatis membuat pandanganku pada abs namja itu beralih kepadanya. "Ini Hyunsik oppa, namjachinguku. Hyunsik oppa, ini Changseob oppa," katanya memperkenalkan kami.

Aku dan namja bernama Hyunsik itu pun bersalaman dan tersenyum satu sama lain. Senyumnya sungguh menarik, senyum terindah yang pernah aku lihat. Eh, tunggu, apa ini? Aku tertarik padanya? Ah, ani, ani, dia adalah namjachingu dari yeodongsaengku, lagian dia kan namja, sama sepertiku. Aku segera menggeleng-gelengkan kepalaku, menghilangkan pikiran aneh di dalam otak ini.

"Ini tidak boleh terjadi, aku masih normal, masih menyukai yeoja dan bukan namja," kataku dalam hati sembari mengalihkan padanganku dari wajah dan tubuhnya yang menarik itu.

TBC