Author : Nakajima Hikari
Title: Comedy Gagal(?) HSJ
Type : Multichapter
Story Language : Indonesia, little bit Japanese
Genre : Friendship, Comedy(garing)
Cast: all member HSJ
Disclaimer : Hope you enjoy it XD
Kontes Masak~
Suatu hari diadakan kontes memasak bagi para member JUMP (sekedar iseng). Siapapun yang yang masakannya paling enak bakal mendapat hadiah.. kali ini pesertanya cuma 3 orang, yaitu Hikaru, Inoo, dan Chinen. Jurinya yaitu Yuto, Yamachan, dan Yabu, sisanya menjadi penonton. Para peserta bebas memasak masakan ala mereka. Setelah dibacakan aturan-aturan oleh Yabu akhirnya kontes pun dimulai.
"Fufufu, aku pasti menang. Masakanku kan paling enak dari semuanya." Ucap Hikaru dengan bangga.
"Ah, lebih enak masakanku. Aku akan membuatkan masakan yang akan membuat Kou-chan suka. (untung kemarin aku habis buka-buka majalah tentang makanan. Aku yakin pasti Kou-chan akan suka hihihi)." Ucap Inoo.
"Huh, kau jangan rebut sahabatku. Aku akan membuatkan untuknya masakan yang lebih enak darimu!"
"Huh liat saja. Aku tak mau kalah dengamu. Kou-chan itu milikku!"
"Dia itu sahabatku!"
"Araa araa… jangan berantem lah kalian di sini." Ucap Yabu dengan malu.
"Cepatlah masak buat kami. Kami lapar di sini." Celetuk Yuya.
"Huh aku tak memasaknya untukmu kok Yuyan." Jawab Hikaru.
"Ya. Aku juga." Ucap Inoo menyusul.
"Huh… bau apa ini? Kok bau gosong?" teriak Daiki.
"Uwaaah gosong. Mampus aku. Gimana ini." Ucap Inoo panik.
"Hahaha, makanya jangan asik ngobrol hahaha." Ejek Hikaru.
"Anoo… sebaiknya kau juga liat wajanmu, Hikaru-kun." Celetuk Keito yang dari tadi memperhatikan wajan Hikaru yang sudah gosong.
"Ahh… tidak!" teriak Hikaru.
"Bwahahaha… syukurin lu Hika…" ucap Inoo sambil ketawa dengan keras.
"Kau mau masak apa Chii? Kau santai sekali dari tadi." Ucap Yuto yang dari tadi penasaran karena Chinen tak mengambil bahan apa-apa.
"Hmm… sesuatulah. Lihat saja entar." Jawab Chinen dengan muka bingung.
"Kau yakin? Apa sebaiknya aku membantumu?" tanya Yamada.
"Jangan! Kalian kan juri. Hush hush… aku ingin berkonsentrasi sambil makan terasi untuk membuat makanan yang enak." Usir Chinen.
"Huh… yasudah. Ayok Yut…" jawab Yamada sambil pergi meninggalkan Chinen.
Persaingan makin ketat karena masing-masing sibuk dengan masakannya. 15 menit sudah berlalu dan hal itu membuat perut member yang lain berbunyi. Wangi-wangi masakan mulai tercium. Mereka jadi sangat lapar.
Akhirnya makanan pun selesai. Masing-masing peserta meletakkan masakannya di dalam piring saji dengan keadaan tertutup. Juri pun bersiap-siap, begitu juga para penonton yang dari tadi musik keroncongnya sudah terdengar dari perut mereka.
"Baiklah, sekarang kita coba dulu masakannya. Mulai dari Hikaru." Ucap Yabu.
"Kali ini aku pasti yang menang." Dengan bangganya sambil terseyum memamerkan gigi gingsulnya yang sexy dan membawa makanannya kepada para juri.
"Apa nama makanan ini?" tanya Yamada.
"La Qetek si Bebek Panggang Mentega Pake Sambel ala Hikaru." Jawab Hikaru dengan bangga.
"Wohoaah. Namanya kurang panjang tuh Hikaru-kun." Celetuk Yuto sambil ketawa.
"Hush.. sudah sudah.. yang pentingkan rasanya. Bukan makanannya. Nah Kou-chan, silahkan kau mencobanya." Jawab Hikaru.
"Eh? Tapi aku tak suka bebek. Kau saja yang makan Yamachan." Jawab Yabu.
"Tak mau! Aku maunya Kou-chan!" teriak Hikaru sampai-sampai semuanya harus menutup telinga rapat-rapat karena suaranya yang serak-serak seksi gitu.
"E-eh… baiklah." Jawab Yabu terpaksa. Ia tidak mau kalau sampai akhirnya nanti dia harus mendapat hadiah menarik dari Hikaru jika dia tidak mencicipinya.
"Dou? Enak kan? Tentulah… masakan ini kan kubuat khusus untukmu." Jawab Hikaru bangga.
"Eh aku juga mau coba." Ucap Yamada.
"Tak boleh!" teriak Hikaru untuk yang kedua kalinya.
"Ya maap. Hikaru-kun pelit amat sih." Ujar Yamada.
"Au…" celetuk Yuto.
"Sudah sudah. Aku sudah mencicipinya kan? Puas kan kau Hika?" ucap Yabu.
"Hehehe… makasih…" ucap Hikaru sambil membawa makanannya kembali.
"Ja, gimana makanannya gimana Yabu-kun?" tanya Yuto penasaran.
"Uaaaasseeemmm bae! Dia make apa sih? Eh tunggu.. apa ini yang nyangkut?" jawab Yabu sambil mengorek-ngorek sesuatu yang nyangkut di dalam mulutnya.
"Apa ini?" jawab Yabu sambil mencium sehelai rambut yang ternyata nyangkut. Dan akhirnya Yabu pun pingsan.
"Heee? Yabu-kun? Heee? Kok pingsan? Hoi Yabu-kun bangun!" ucap Yamada kaget.
Sementara itu…
"Hihihi… itu pembalasanku buatmu Kou-chan! Kemarin kau sudah suruh aku makan sabun. Sekarang kukasih bulu ketekku biar kau rasain bwahahah." Ucap Hikaru dalam hati sambil ketawa-ketawa sendiri.
"Baiklah.. sekarang lanjut ke Inoo-kun." Ucap Yuto.
"Kou-chan kau tak apa-apa? Aku tadi dengar teriak-teriak…" tanya Inoo.
"Iie… daijoubu." Jawab Yabu sambil memotong perkataan Inoo sebelum akhirnya si Inoo mulai bersinetron ria di depannya.
"Baiklah. Kali ini kau masak apa Inoochan?" tanya Yamada.
"Sushi balado." Jawab Inoo sambil tersenyum bangga.
"Sushi balado!?" tanya Yuto heran.
"Yup. Sudah sudah. Ayo dicicip. Buat Kou-chan aku suapin yaa…" rengek Inoo.
"Eh, tapi tapi…" tolak Yabu perlahan.
"Ayolah… masa kau tega? Aku kan masak ini special untukmu." Rengek Inoo. Karena Yabu sudah penasaran akhirnya ia pun menerimanya dengan terpaksa. Ia pun bersedia di suap Inoo.
"Ukhuuk…" tiba-tiba terdengar suara Yuto batuk.
"Eh? Doushita no, Yuto-kun?" tanya Yamada.
"E… nandemonai." Jawab Yuto pelan-pelan.
"Eh? Apa ada yang salah denganku? Atau…" Inoo mulai penasaran.
"Enggak kok ga ada apa-apa.. masakanmu enak.. kau sudah boleh kembali." Ucap Yabu cepat-cepat.
"Eh? Hontou? Lebih enak dari punya Hikaru?" tanya Inoo penasaran.
"Iya.. iya.." jawab Yabu cepat.
"Yaay hehehe…" ucap Inoo sambil berjalan dengan membusungkan badannya karena bangga Yabu mengatakan kalau masakannya lebih enak.
Sesaat setelah Inoo keluar dari ruang juri…
"Wanjriiit! Pedis bae ni makanan!" ucap Yabu tiba-tiba.
"Iya. Duuh aku kan ga suka pedes." Ucap Yamada.
"Ukhukk ukhuk… sama…" jawab Yuto.
"Sudah sudah. Minum gih. Untung kita dapat minum gratis dari sponsor." Jawab Yabu.
"Iya yah…" jawab Yamada.
Sementara itu…
"Ahh, aku tadi kelupaan. Tanpa sadar aku masukin sambelnya sampai satu botol habis." Jawab Inoo sambil melihat botol sambel yang udah abis isinya bener-bener bersih kayak belum dipake.
"Baiklah, sekarang yang terakhir. Chinen." Ucap Yamada.
"Hai. Ganbarimasu!" ucap Chinen.
"Kau masak apa Chii?" tanya Yamada penasaran.
"Aku masak ini…" perlahan-lahan Chinen membuka tutup makanan tersebut. Penonton dan juri makin penasaran. Saat sudah dibuka, semua pun jadi hening.
"Itu apa?" tanya Yuto.
"Eh apa? Yah mie. Emang apa lagi?" jawab Chinen.
"Namanya?" tanya Yamada.
"Eh… etto… apa ya? Ramen goreng aja deh. Hehehe." Jawab Chinen tenang.
"Baiklah. Sekarang kita cicipi." Ucap Yabu yang penasaran. Penampilan masakan Chinen biasa saja. Layaknya masak seperti biasa. Saat para juri mencicipi masakan Chinen…
"Umaii! Oishii!" teriak Yuto tiba-tiba.
"Hai! Oishii desu!" teriak Yamada.
"Yappari! Kalian berdua benar!" ucap Yabu.
"Eh… ano…" jawab Chinen pelan.
"Wooi ada apa neh? Waah masakan Chinen keliatan biasa aja tuh. Pasti kaga menang." Ucap Hikaru sombong.
"Hush.. udah ah, kayak makanan lo enak aja Hika." Celetuk Inoo.
"Huf.. daripada berantem mending kita cobain punya Chii. Pasti ga enak." Ucap Hikaru sambil menerobos ngambil piring buat makan.
"Chinen aku minta ya…" ucap Inoo.
"Ah… hai… douzo…" jawab Chinen.
Sesaat kemudian…
"Gile! Kok enak bet sih eh mungil? Lu masak make ape aje dah?" tanya Hikaru dengan mie yang masih banyak di mulutnya.
"Hika lu kalo makan yang bener napa. Jangan makan sambil bicara! Gue jadi kena sembur neh." Ucap Yabu.
"Iya nih enak banget. Kamu masak make apa Chinen?" tanya Inoo.
"Ahh… itu…" ucap Chinen pelan. Tiba-tiba muncul para penonton yang baru saja keluar dari toilet(?).
"Eh Hikaru lo masak apaan sih? Uaaseeem bet dah. Ga enak pula!" ucap Yuya sebel.
"Au! Inoochan juga masak pedes bae!" sambung Daiki.
"Sudah sudah… eh ada apa tuh? Masakannya Chinen yak? Mending kita cobain." Ajak Keito.
"Ahh iya boleh tuh." Jawab Yuya. Akhirnya mereka pun mencoba masakan Chinen dan ternyata…
"Eh manteb! Enak banget ni! Pinter masak juga lo Chii." Ucap Yuya.
"Eh souka?" tanya Chinen ragu.
"Yup! Oishii! Enak enak!" ucap Daiki sambil makan dengan lahap.
"Iya, enak kok Chinen. Kamu masak make apa aja?" tanya Keito penasaran.
"Iya, masak pake apaan?" tanya yang lain yang ikut penasaran.
"Oh gampang kok. Jadi tadi aku ke dapur, pas aku liat di atas lemari ada mie sedap. Yaudah aku ambil aja. Terus aku rebus terus ditiris. Nah abis itu di goreng make kecap ama sayur-sayuran. Udah deh gitu aja. Gampang kan?" jawab Chinen bangga. Yang lain pun terdiam. Suasana menjadi hening sesaat.
"He? Gitu doang Chinen?" tanya Keito penasaran.
"Iya. Hanya begitu saja kok." Jawab Chinen pelan.
"Ahh baiklah, kalau begitu kita keluar bentar ya. Nentuin siapa yang menang." Ucap Yabu.
"Iya iya.. ayok yang lain ikut." Jawab Yuto.
"Umm baiklah." Jawab Chinen tenang.
Mereka pun meninggalkan Chinen sendiri di dalam ruangan.
"Eh eh, itu mie yang di atas lemari kan…" tanya Yuya.
"Bodoh. Itu kan mie udah dari setahun yang lalu. Siapa yang masih nyimpen di situ coba!?" ucap Hikaru kesel.
"Kalau udah setahun berarti…" jawab Inoo yang mukanya udah mulai pucat.
"EXPIRE! Toilet! Gua butuh toilet!" teriak Hikaru sambil berlari ke arah toilet.
"Wooi minggir dong! Gue juga mau masuk!" teriak Daiki.
"Wooy gue juga wooi! Buruan kek yang di dalem!" teriak Keito.
"Bentar napa… perut gue sakit bae nih!" ucap Yabu yang ternyata sudah di dalam toilet sejak tadi.
Sementara mereka berebut toilet, Chinen pun diam di dalam ruangan tadi sambil bermain dengan kukunya.
"Jadi… tadi itu… mie udah lama ya? Pantes baunya udah kaga enak. Yaudahlah biarin aja." Ucap Chinen acuh tak acuh…
To be continued~
