OoO
Diclaimer by Sunrise
Char of Anime by CLAMP
Warning : OCC, AU.
Cerita ini di luar cerita asli dari Anime ataupun Manga-nya, kalau ada perbedaan sifat dan karakter harap dimaklumi, selamat membaca.
OoO
Sekai no Hajimeru
Chapter I : Why I am?
...
..
.
Lamperouge adalah salah satu nama bangsawan yang berasal dari Britannia, tentunya nama itu tidak asing ditelinga masyarakat setempat. Konon keluarga Lamperouge merupakan bagian dari keluarga kerajaan Britannia.
Flashback (1999 a.t.b)
Dua puluh satu tahun yang lalu, seorang wanita berdarah campuran Britannia-Nippon berniat pergi ke Britannia untuk melihat Negara asal sang ayahnya, Rudolf Lamperouge. Pasca kematian ayahnya, Marianne Lamperouge sempat bingung tentang apa yang harus ia lakukan, karena ia benar-benar sendiri. Ibunya Miyazaki Mana meninggal ketika melahirkannya, dan sekarang? Ayahnya yang pergi meninggalkannya? 'Betapa tidak adil hidup ini, apa yang harus kulakukan? Kami-sama ?1'
Tak lama kemudian, seorang wanita berambut panjang terurai menghampiri Marianne.
"Kembalilah ke Negaramu, kalau kau terus disini nyawamu juga akan terancam." kata wanita itu
"Belle, tapi… bagaimana dengan mu? Kau juga dalam bahayakan?" balas Marianne.
"Iya, kau benar. Tapi aku punya seseorang.. seseorang yang aku cintai.. karena itu.."
Marianne melihat Belle mungkin untuk yang terakhir kalinya, Belle adalah teman sekaligus adik yang sangat berharga untuknya. Walau, bukan adik kandungnya. Tapi.."Wakatte iru."2 Itulah kata-kata yang bisa terucap dari mulut Marianne. 'Pada akhirnya, kau memilih orang yang kau cintai. Entah mengapa aku.. sedikit iri padamu, Belle.'
"Anou, kau juga pasti akan menemukan orang yang menyayangi mu, melebihi rasa sayang ayah padamu. "
"Saa, jaga dirimu Belle. Sayonara."
Marianne memutuskan untuk meniggalkan Nippon, dan pergi ke Britannia.
OOooOO
Sesampainya di Britannia Empire, ia disambut hangat oleh keluarga Ashford yang merupakan aliansi dari keluarga Lamperouge. Seminggu berlalu, hidup terus berjalan. Namun, Marianne serasa mati, hanya tubuhnya yang ada tapi hatinya mati, entah kemana. Marianne, terus berjalan dan berjalan memandangi langit senja yang kehijauan. 'Belle, suki no koto wa nani?' mengingat hal yang dikatakan Belle tentang orang yang di suka 'Apakah aka nada orang seperti untuku?'
Akhirnya langkah Marianne terhenti di sebuah tempat, tempat indah yang dipenuhi bunga lily, dan di sana ia bertemu dengan seorang pria, entah siapa pria itu. Pria itu tak terlihat tampan dan usianya sepertinya jauh diatas Marianne, yang masih berusia 20 tahun ketika itu. Akan tetapi, Mata itu.. tatapan itu.. terasa hangat dalam hati Marianne.
"Lupakan kesedihan mu, dan datanglah padaku." kata pria itu.
Sontak, Marianne kaget. Ketika pria itu memeluknya, dan entah mengapa hati Marianne terasa sesak, dan perlahan air matanya mengalir membasahi wajahnya. Dan akhirnya Marianne menangis sejadi-jadinya.
Sebulan berlalu, kini status Marianne berubah menjadi selir dari seorang Raja Britannia. Bagaimana bisa? Tentunya aneh. Mungkin kami-sama telah mengirimkan orang itu untuk menghapus kesedihan Marianne. Orang yang telah menghapus air matanya adalah orang yang paling dihormati di Britannia, ia lah sang Raja itu sendiri 'Charles Zi Britannia, yah nama pria itu. Apakah ini takdirku? Belle, jika kau melihatku yang sekarang ini pasti kau akan akan tertawa. Aku yakin itu!' kata Marianne pada dirinya sendiri.
Setahun pun berlalu, Marianne telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat tampan, bernama 'Lelouch, tepatnya Lelouch Vi Britannia' itulah nama yang diberikan Charles untuk buah hati mereka, dan sekaligus menjadi penerus tahta ke-17 dari Britannia Empire (mengingat banyaknya anak dan selir dari Charles) namun, tetap saja Marianne adalah wanita yang paling dicintai Charles. Beberapa tahun selanjutnya, di malam natal. Marianne melahirkan anak keduanya, bayi kembar itu diberi nama Nunnally dan Rollo. Sepasang bayi itu adalah adik dari Lelouch, adik yang harus Lelouch lindungi.
OOooOO
The Holy Britannia Empire (2009 a.t.b)
Hidup memang tak seindah novel roman, kepahitan menjadi seorang selir mulai dirasakan Marianne, selir-selir lainnya banyak yang membenci dan mengucilkannya, hanya karena Ibu Marianne seorang Nippon-jin? Betapa inginnya ia meninggalkan Britannia. Rasa sakit yang ia rasakan sudah tak terbendung. Untungnya Lelouch, Nunnally, dan Rollo yang bisa membuatnya bertahan menghadapi berbagai cobaan. Sampailah Marianne pada batasnya, ia tidak bisa menerima perlakuan orang-orang yang membuat hatinya sakit. Ketika itu, ia memutuskan untuk kembali ke Nippon bersama ketiga anaknya.
Mendengar keputusan Marianne, Charles sempat murka dan berusaha menghalangi ke pergian wanita yang sangat dicintainya itu. Namun, Marianne tetap kukuh dengan keinginannya, dan menjelaskan penderitaannya pada Charles. Mau tidak mau, Charles terpaksa memenuhi keinginan Marianne.
"Haha ue, daijoubu?"3 tanya seorang anak kecil pada Marianne.
"Nee, dajoubu. Ruruushu.. daijoubu.."4 jawab Marianne dengan memaksakan senyum.
'Chichi ue, doushite?5 Kenapa Ayah tidak menghalangi ibu? Apa Ayah sudah tidak peduli lagi pada Ibu? Lalu bagaimana dengan Aku, Nunnally dan Rollo? Ibu.. pasti sedih..' batin Lelouch.
"Yokattara."6 kata Lelouch sambil memaksakan senyumnya.
"Nee.."7
Tiba-tiba saja hari mendung langit tampak gelap, ketika itu Lelouch, Suzaku, Nunnally, dan Rollo sedang bermain di Kururugi Jinja. Sebuah kuil milik keluarga Kururugi yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Lelouch. Kururugi Suzaku sendiri adalah anak dari Perdana Menteri Nippon pada saat itu, mulanya Suzaku tidak terlalu suka pada Lelouch yang berstatus sebagai seorang pangeran dari Holy Britannia Empire. Namun, seiring berjalannya waktu Lelouch dan Suzaku berteman layaknya anak berusia 10 tahun pada umumnya.
"Jaa mata, Suzaku."8 kata Lelouch.
"Jaa."9 balas Suzaku.
Kemudian mereka kembali ke rumahnya. Saat dalam perjalanan pulang, terlihat helicopter dengan lambang Britannia Empire melintas ke arah rumahnya. 'Apa itu Ayah?' Lelouch, menggendong Nunnally dan menarik tangan Rollo. Ia berlari dan terus berlari 'Apa Ayah datang untuk untuk menjemput kami? Iya itu pasti.'
Harapanya pupus, ketika melihat Ibunya terbaring kaku dan berlumuran darah. Tampak bekas tembakan memechkan kaca jendela. Lelouch langsung menghapiri Ibunya yang sudah tak bernyawa, sementara itu Rollo menahan tubuh Nunnally yang pingsan melihat Ibunya.
"Uso daro? Doushite? Haha…"10
Saat itu, Lelouch benar-benar membenci Ayahnya, kerajaan. Dan memutuskan untuk tidak kembali lagi ke Britannia.
OOooOO
Tokyo, 2020 a.t.b
Sepuluh tahun berlalu, kini Lelouch memasuki tahun ke dua puluh dalam hidupnya. Sepuluh tahun lalu ia telah membuang nama Lelouch Vi Britannia, dan menggantinya dengan nama keluarga Ibunya 'Lamperouge' dalam waktu sepuluh tahun ia benar-benar berubah, berubah menjadi orang yang tekun, tegas untuk melindungi adiknya, dan bertahan hidup.
Setamat dari Ashford Academy, ia melanjutkan study-nya di Ashford University sambil meneruskan perusahaan Lamperouge yang mulanya didirikan kakeknya. Namun, terbengkalai semenjak Rudolf meninggal. Dan kembali beroperasi sejak tiga tahun lalu. Setelah menyelesaikan kuliahnya dalam waktu dua tahun, Lelouch memfokuskan dirinya untuk kedua adiknya dan balas dendam pada Ayahnya.
Sama seperti hari-hari biasanya Lelouch duduk diruanganya sambil melihat monitor Notebook-nya memastikan saham yang perusahaannya miliki, investor yang ingin berinvestasi, memikirkan proyek-proyek dan masih banyak lagi. Hari-harinya dipenuhi banyak perkerjaan, hari-harinya dipenuhi kesibukan. Mungkin sedikit berbeda pada hari ini..
"Lulu." Kata seorang gadis yang duduk dihadapannya dengan nada kesal.
"Ya, Shirley?" balas Lelouch, masih menatap layar notebook-nya.
Kesal akan perlakuan Lelouch, Shirley mendekati meja kerja Lelouch "Kita sedang kencan kan?"
"Saa.." balas Lelouch seakan tak peduli.
Shirley menarik tangan Lelouch "Iku yo."11 Shirley memaksakan kehendaknya dan membawa Lelouch pergi.
Beberapa jam kemudian, mereka sampai di Tokyo Disneyland. Sebenarnya, Lelouch tidak ingin pergi dari kantornya. Yah, tapi apa boleh buat.. Ia tidak bisa menolak keinginan Shirley. Karena Shirley adalah salah satu wanita yang akan menjadi calon tunangannya. Lelouch memutuskan bertunangan bukan karena cinta atau perasaan yang dangkal, tetapi karena ia memerlukan partner untuk membangun perusahaannya. Dan, keluarga yang dianggap layak adalah keluarga Fenette, Ashford, dan Stadtfeld. Yah, semuanya karena bisnis. Tentunya.
"Nee, Lulu.. tunggu aku disini, aku mau beli tiket dulu." kata Shirley sambil berlari menuju ketempat penjualan tiket.
"Ii na.."12 kata Lelouch pada dirinya sendiri.
Tori ga sora o tobimawareru you ni
Boku wa jiyuu ni ima narerunda
Like a bird in the sky
You set me free
You give me one heart
Like a star in my night
You'll always be a part of me
"Kono uta wa,,"13 merasa tak asing dengan lagu itu, Lelouch langsung mencari asal suara itu berasal 'Lagu itu, lagu yang sering dinyanyikan ibu, bagaimana bisa..' Lelouch akhirnya menemukan asal suara itu, suara itu berasal dari seorang gadis berambut panjang terurai, yang sedang duduk sambil melihat ke arah langit, tak peduli akan keramaian taman hiburan itu. Gadis itu tetap bernyanyi, sepertinya ia terlihat sedih tapi, kenapa ?
'DEG' tiba-tiba jantung Lelouch berdetak lebih kencang dari biasanya. Perlahan kakinya melangkah ke arah gadis itu. Akan tetapi..
"Lulu.. kamu kemana aja? Ayo.." kata Shirley sambil menarik tangan Lelouch. Lelouch, terpaksa mengikuti kemauan Shirley. Apa daya Lelouch? Menghadapi Shiley Fenette lebih menyusahkan dari pada membuat ledakan dari sakuradite, karena kalau Shirley marah mungkin akan lebih parah dari Gunung Fuji yang dulu meletus dan memakan banyak jiwa.
Lelouch masih dihantui rasa penasarannya 'Ano onna wa dare? Doushite?'14 Walaupun langkah kakinya menjauhi gadis itu, tetapi mata Lelouch masih menatap gadis itu.
Sementara itu…
Shirley masih asik dengan dirinya sendiri, menarik Lelouch kesana kemari layaknya barang bawaan, menaiki wahana yang satu, lalu berganti ke wahana lainnya, lebih melelahkan daripada bermain catur seharian. Tentunya ini sangat mengganggu Lelouch, tapi mau bagaimana lagi?
'Yah, sudahlah.. Tapi, gadis itu..' batin Lelouch yang masih sangat penasaran dengan gadis tadi 'lagu itu' pikirannya jadi benar-benar kacau, berbeda dengan Shirley yang sangat menikmati kebersamaan mereka.
"Lulu, itu wahana terakhir yang ingin ku naiki.." kata Shirley sambil menunjuk komedi putar.
"Souka.."15
Lalu, mereka menaiki komedi putar itu, sinar matahari senja menembus kaca, membuat Lelouch memandangi langit senja di sore hari, semuanya terlihat bercahaya pemandangan yang cukup bagus, mengingat Lelouch yang selalu sibuk dengan perkerjaannya, entah kapan terakhir kalinya iya melihat metahari terbenam.. Mungkin sepuluh tahun lalu, besama Suzaku, Nunnally, dan Rollo. Iyaa, sebelum insiden itu terjadi.
"Nee, Lulu.. kamu suka padaku, kan?" suara Shirley membuyarkan keheningan
Lelouch melihat kearah Shirley "Hee? Kenapa bertanya seperti.." tiba-tiba saja Shirley mendekati Lelouch.
"Kamu, suka aku kan? Lulu." Kini posisi mereka semakin dekat, Shirley menutup matanya 'Baka' batin Lelouch, 'Haruskah aku menciumnya?'
Beberapa saat kemudian, komedi putarnya berhenti, tampaknya komedi putar itu sudah kembali pada posisi awalnya.
"Shirley, jangan lakukan itu." ucap Lelouch sambil menjauhkan Shirley dari dirinya.
Shirley membuka matanya, 'Doushite, Lulu' kenapa ? batin Shirley. "Lulu, gomen ne.." lalu Shirley meninggalkan Lelouch dalam komedi putar itu sendirian.
OOooOO
Lelouch POV
"Saa.." itulah kata yang keluar dari mulutku, apakah itu akan menyakiti hatinya? Entahlah..
Lalu aku melihat Shirley melangkah meniggalkanku, aku tidak keluar dari komedi putar, mungkin setelah putaran yang ke dua aku akan turun. Kali ini bukan senja yang kulihat, melainkan malam yang gelap, yah seperti diriku yang sebenarnya, isi dalam hati ku, kebohongan dan kegelapan. Perlahan aku melihat tulisan kecil yang ada di pintu komedi putar itu 'Kalau kalian sepasang kekasih, dan berciuman dipuncak putaran ini, maka hubungan kalian akan abadi.'
Yang benar saja? Jadi itu alasannya? 'Dasar wanita.' pikirku
Aku memejamkan mataku, entahlah.. 'Apa yang harus aku lakukan sekarang?' Aku..
"Tuan, apakah Anda masih ingin menaiki wahana ini lagi?" tanya seorang petugas padaku.
"Ee.." jawabku meng-iya-kan sambil mengeluarkan dompetku untuk membayar lagi.
Aku mendengar si petugas sedang berbicara dengan seseorang, sepertinya orang itu juga ingin menaiki wahana ini..
"Maaf, Tuan.. Nona ini juga ingin naik wahana ini, karena Anda sendirian, jadi bagaimana kalau Anda dan Nona ini..." tutur si petugas menjelaskan.
'Yang benar saja. Apa-apaan ini?'
"Aku boleh naikan?" tiba-tiba suara itu menyela percakapan aku dan si petugas, suara itu datang dari belakang si petugas.
'DEG' aku tercengang melihat orang yang ada dihadapanku 'Gadis yang tadi.' Lalu pintu pun tertutup.
"Maaf ya, tapi aku ingin sekali naik wahana ini." ucap gadis itu menjelaskan padaku.
Aku terdiam, aku hanya memandangi gadis itu 'Apakah dia menaiki ini karena tulisan itu? Tidak.. kalau iya, seharusnya dia datang bersama seseorang.. lalu kenapa? Dan kenapa aku harus memikirkannya?' Entahlah.
"Kenapa kau naiknya sekarang? Inikan sudah malam?" tiba-tiba saja kata-kata itu terluncur dari mulutku. 'Apa yang kupirkan?'
Gadis itu melirik ke arah wajahku, baru kusadari mata gadis itu berwarna emas, cantik sekali.. "Kalau bukan malam, aku tidak bisa melihat bintangku." jawab gadis itu lirih, sepertinya ia sedih. Lalu ia melihat kembali ke arah langit malam, pelahan ia menutup matanya.
'DEG' debaran di dadaku semakin kencang dan cepat, mungkin deberannya 130/menit, jantung ku semakin berdetak cepat, dan cepat, serasa akan copot.
Aku melihat air mata menetes dari matanya yang terpejam, secara refleks aku menghapus air matanya dan memeluknya "Hee.." gadis itu tersentak kaget. Kepala ku membentur atap dari komedi putar, dan sontak aku terjatuh, dan tanpa sengaja menarik tangan gadis itu. 'Masaka.'16
Mataku terpejam, karena sinar lampu sorot menyilaukan mataku, yang benar saja, aku sukses jatuh dan punggungku terasa sakit. Tapi, tunggu.. apa ini? Sepertinya ada yang menempel di dibibirku, lalu ada sesuatu yang aku sentuh? Apa ini?
Perlahan aku membuka mataku, dan kemudian 'Kisu? Masaka.'17 Mata gadis itu terbuka lebar, tentunya ia juga kaget. 'kami berciuman?'
Tapi entah mengapa, bibirku tidak mau lepas dari bibirnya.. 'Ore wa doushite?'18
Terjemahan dialog
1 Kami-sama ?: Tuhan?
2 Wakatte iru.: "Aku tau.."
3 Haha ue, daijoubu?: "Ibu, tidak apa-apakan?
4 Nee, dajoubu. Ruruushu.. daijoubu : "Yaa, tidak apa-apa Lelouch.. tak apa
5 Chichi ue, doushite?: Ayah, kenapa?
6 Yokattara : "Syukurlah.."
7 .Nee..: "Ya.."
8 Jaa mata, Suzaku : "Sampai nanti, Suzaku.."
9 Jaa : "Sampai nanti."
10 Uso daro? Doushite? Haha… : Ini bohongkan? Kenapa? Ibu..
11 Iku yo : Ayo pergi
12 Ii na.. : Bagus.. (berbicara pada diri sendiri)
13 Kono uta wa,,: Lagu ini..
14 Ano onna wa dare? Doushite?: Gadis itu siapa? Mengapa?
15 Souka.. : Begitu ya..
16 Masaka : Yang benar saja..
17 Kisu? Masaka.: Ciuman? Yang benar saja..
18 Ore wa doushite?: Aku kenapa?
OOooOO
Yap, bisa di bilang Part 1-nya selesai. Entahlah akan menjadi seperti apa cerita ini nantinya?*yang nulis juga ga tau* Siapa wanita misterius yang membuat Lelouch doki-doki suru? Apakah Shirley masih tetap menyukai Lelouch? Lalu, bagaimana dengan dua orang wanita yang menjadi kandidat calon tunangan Lelouch? Akankah terjadi perang untuk memperebutkan Lelouch? Ataukah akan diadakan PEMILU untuk menentukan tunangan Lelouch~~ = entahlah, penulisnya juga bingung~~
'Mungkin' banyak kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya…
