halo semua~ perkenalkan, nama saya Akira~
ini fic pertama saya yang saya publish disini, tolong dihargai ya
kita berlanjut, ayo disclaimer~
Disclaimer : saya gak punya KHR, KHR hanya punya amano-sensei, kalau KHR punya saya, saya pasti ada di KHR *laptoped*
warning : typo, gaje, gajelas, hancur
Illusion Apprentice
Chapter 1 : there will be a light
Sinar matahari mulai muncul sedikit demi sedikit saat hujan mulai reda pagi itu. Sinar matahari kemudian mulai menyinari tempat-tempat yang basah karena hujan yang baru saja terjadi, dan mulai menghangatkan keadaan di sekitar.
Terlihat seorang anak kecil berambut hijau berlari ke arah lapangan dengan terengah-engah, dan kemudian dia mulai terpeleset karena genangan air yang berada di jalan. Dia bangun dan mulai berlari lagi. Dia berlari ke lapangan dan mulai melihat kekanan dan kekiri untuk mencari sesuatu.
Kemudian saat dia mulai menemukan sesuatu dia berjalan ke arah satu genangan air dan menjongkok, dia memperhatikan sesuatu di genangan air itu, yaitu beberapa kodok sedang bermain dan berloncatan.
Dia mulai tersenyum kecil melihat kodok-kodok itu berlompatan, Kemudian dia mulai bertanya "hai, namaku fran, nama kalian siapa" fran kemudian tersenyum kecil, "kero kero" kemudian salah satu kodok mulai bersuara, flan memiringkan kepalanya ke kanan dan mulai tersenyum kecil lagi. Kemudian fran mendekatkan mukanya ke kodok-kodok yang sedang berlompatan itu.
"plop" tiba-tiba salah satu kodok lompat ke muka fran yang datar itu. "ah~ ada kodok lompat ke mukaku" fran berbicara dengan suara mono-tone sembari melepas kodok yang lompat ke mukanya fran dan menaruhnya lagi ke genangan air.
Tiba-tiba beberapa anak kecil mulai datang ke lapangan dan mendekati fran beberapa menit sesudah fran jongkok, fran yang sedang jongkok kemudian jatuh karena terkena tendangan oleh salah satu anak kecil yang menendangnya dari belakang.
"ah" kemudian fran jatuh ke genangan air yang bercampur dengan Lumpur. "hei anak bodoh, masih saja kau main disini" orang yang menendang fran mulai berbicara dengan meletakkan tanganya di pinggangnya dengan senyuman yang menyebalkan.
"jangan main disini lagi, karena disini bukan tempat bermain anak lemah sepertimu!" seru anak kecil tersebut. "iya, maafkan aku ren, aku tidak akan bermain disini lagi" ujar fran dengan suara mono-tonenya dan dengan ekspresi muka yang menyedihkan.
"apa ini, haha, kau memperhatikan kodok ya, kau suka dengan kodok ya fran?" ren kemudian mengambil salah satu kodok yang berada di lumpur. *squez* kemudian ren mulai meremas kodok itu dan terlihat kodok itu tersiksa, matanya terlihat ingin keluar dan lidah kodok itu keluar sedikit. "apa yang kau lakukan" lalu fran memukul tangan ren yang sedang meremas salah satu kodok dan membuat kodok itu terlepas dan kabur terbirit-birit.
"beraninya kau memukul tanganku!" lalu ren memarahi fran sambil memegang tanganya yang baru saja dipukul oleh fran. "ah, maaf" fran kaget bahwa dia baru saja memukul tangan ren. " Terima apa akibatnya. Hei ayo kita hajar fran, biar dia kita kasih pelajaran" lalu fran terdiam dan ikhlas menerima pukulan dan tendangan dari anak-anak tersebut.
Frog P.O.V
Aku tidak sanggup melihat apa yang orang-orang itu lakukan kepada fran pikir kodok yang telah diselamatkan oleh fran. Aku berjalan ke teman-temanku dan mulai berbiara tentang fran yang sedang dipukuli oleh anak-anak nakal itu. Aku ingin menolong fran dan aku mulai berbicara dengan semua teman-temanku untuk melakukan sesuatu, tetapi teman-temanku bilang bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa. Dan kami hanya bisa mendoakannya dari dekat agar ada penolong yang menolongnya (emangnya kodok bisa berdoa ya)
Normal P.O.V
Anak-anak kecil itu terus memukuli dan menendang fran hidup-hidup. Fran hanya tergeletak diam sambil melindungi kepalanya. Anak-anak kecil seperti setan ingusan itu kemudian berhenti. "berani-beraninya dia memukul tanganku, sekarang dia mendapatkan ganjarannya, hahahahahahahaha" fran mengelus kepala bagian belakangnya yang sakit karena siksaan setan-setan kecil itu "jangan kau pernah main lagi kesini" kemudian ren mengajak teman-temannya untuk pulang.
Dari kejauhan terlihat seseorang telah melihat kejadian yang menimpa fran tadi dan menunggu ren yang pergi dari lapangan itu. Mata fran mengikuti arah ren yang pergi dari lapangan dengan tampang yang memelas, "ouch" lalu fran mulai merasakan sakit di bagian tangan kanannya, yang ternyata bengkak dan membiru.
Kemudian dari samping fran datanglah orang dengan kepala berbentuk nanas dengan rambut berwarna ungu dan mempunyai warna bola mata yang berbeda. Fran melihat bayangan orang itu menutupinya, seketika saat fran menoleh, orang itu langsung melilitkan perban dan kapas yang dilengkapi dengan antiseptik di bagian tubuh fran yang terluka. Selesainya fran di obati lalu fran di angkat oleh orang itu dan dibawa ke bawah pohon yang sejuk dan rindang dan menyenderkan fran di pohon itu, kemudian orang itu tersenyum. "terimakasih tuan berkepala nanas" lalu fran berbicara dengan nada mono-tone dan mulai menggerakkan badannya sedikit.
"siapa nama kamu nak" kata orang itu dengan tersenyum sedikit. "maaf tuan, aku punya nama, jangan hanya memanggil aku nak, aku kan bukan anakmu, aku juga tidak mau jika kau mau mengangkatku sebagai anakmu, soalnya aku tidak mau mempunyai bapak yang mempunyai kepala berbentuk nanas" kata fran dengan tatapan kosongnya, dan orang itu menaikkan satu alisnya dan sweatdrop. "baiklah, siapa namamu" kata orang itu, " aku tidak boleh memberitahu namaku kepada orang asing kata ibuku" kata fran dengan suara mono-tonenya yang membuat orang itu terlihat kesal. "baiklah, namaku mukuro, namamu" lalu mukuro mulai tersenyum dengan tatapan yang sedikit kesal. "maaf, tapi aku tidak bertanya tuan berkepala nanas" tiba-tiba ada trident yang terbang dan menancap di pohon yang fran sender, trident itu berada di atas kepala fran beberapa millimeter, dan terlihat fran mulai shock sedikit, "baiklah jika tuan memaksa, namaku fran tuan" fran menjawab dengan cepatnya.
"Kenapa kau bisa dipukuli seperti itu fran" fran menghela nafas panjang lalu mulai berbicara. "aku tidak tau kenapa, aku hanya sedang ingin melihat kodok-kodok yang sedang berlompatan, lalu ren datang dan meremas salah satu kodok, aku kasihan melihat kodok tersebut, lalu aku memukul tangan ren, dan ren memerintahkan teman-temannya untuk memukuli aku" lalu mukuro hanya terdiam mendengar kalimat fran 'anak ini sepertinya mempunyai potensi yang cukup tinggi' kata mukuro di dalam hatinya. "kenapa kau tidak melawan" kata mukuro dengan menaruh kedua tangannya di pinggangnya, "…" fran terdiam. "Bagaimana jika aku mengajarimu ilusi" mukuro kemudian tersenyum lebar.
Terima kasih telah membaca, maaf kalau jelek atau tidak bagus
jangan kasih flame ya, soalnya ini baru pertama kali
tapi kasih aja deh flamenya kalau emang jelek banget *sob*
dan R&R ya~ saya menunggu~
