Title: EXO-Explosion Vacation [Sokcho Beach]
Author: uniwsdk
Maincast(s): EXO, Explosion (OC)
Genre: Family, Friendship, Romance, Adventure
Rating: All ages
Disclaimer: Plot is mine. EXO dan Explosion milik authornya n_n
Ket: Explosion adalah GB fiction bikinan author dan temen-temen author dan couple pair with EXO, keterangan lebih lanjut bisa buka wp kami .com, oh ya satu lagi ff ini punya temen hehehe happy reading ^^
EXO K's Dorm, 12.53 PM KST
Berisik dan berantakan. Dua kata yang mendeskripsikan suasanadormmereka sekarang. Bantal, selimut, bungkus snack, semuanya berserakan di lantai.
"Ya hyung lempar remote tv itu" pinta Chanyeol pada Kris. Dan bandmatemereka sedang staydi Korea selama beberapa minggu.
"Tidak ada remotetv disini" jawab Kris yang tetap fokus pada ponselnya. Chanyeol mendecak lalu bangkit menghampiri Kris.
"Hyung ireona". Kris tidak menggubris. Dirinya malah makin asyik dengan ponsel di tangannya.
"Ppaliwa!"
"Tidak ada remotetv disini"
"Aish jinjja….". Chanyeol menarik pergelangan tangan Kris, memaksanya untuk berdiri.
"Lalu ini apa?" kata Chanyeol sambil mengambil remotetv itu dan menunjukkannya tepat di depan wajah Kris. Kris hanya menoleh sebentar sambil berkata 'oh' lalu setelah itu kembali sibuk dengan ponselnya.
"Memang kau tidak merasa ada sesuatu yang mengganjal di bawah bokongmu?" gerutu Chanyeol sambil menyalakan tv.
"Dasar naga gila"
"Oh eoseo oseyo, hyung" sapa Suho pada managernya yang baru saja masuk ke dorm mereka. Terlihat sibuk dengan ponsel di tangan kanannya dan tab di tangan kirinya.
"….Ne algeseumnida"
"Kau kelihatan sibuk sekali, hyung" kata Kris sambil berjalan menghampiri managernya.
"Begitulah" kata sang manager sambil mengutak-atik tabnya.
"Dan sepertinya ada hal penting yang ingin kau katakan" tebak Suho sambil menatap managernya dan Kris secara bergantian.
"Maja" jawab sang manager sambil berjalan ke dapur.
"Museun?" tanya Suho hati-hati.
"Masalah jadwal…." kata sang manager sambil meneguk orange juice yang baru saja dituangnya ke dalam gelas. "Aku lihat jadwal kalian untuk beberapa hari kedepan kosong. Kalian bisa menggunakannya untuk berlibur"
"Really?" kata Kris antusias. Managernya hanya mengangguk dan tersenyum, lalu kembali sibuk dengan tabnya.
"APA? BERLIBUR? AHA! AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA! YA! KITA AKAN LIBURAN! YEYEYEY" teriak Baekhyun girang. Lalu semua yang mendengarnya ikut bersorak. Dua leader itu dan sang manager hanya bisa berdecak dan tertawa melihat anak buahnya yang overexicted.
"Jadi kita akan liburan kemana, hyung?" tanya Suho.
"Itu semua terserah kalian, dan aku menyerahkan ini semua pada kalian berdua". Kris dan Suho mengangguk secara bersamaan.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu"
"Ne kamshamnida, hyung"
"Jadi kita akan kemana? Eropa? Keliling Asia? Kembali lagi ke LA? Ke kampung halaman Kris hyung? Kemana?" kata Baekhyun menggebu-gebu. Dan setelahnya, lemparan bantal berhasil mendarat dengan sempurna di wajahnya.
"Kau pikir kita punya waktu banyak untuk itu semua? Manager hyung hanya bilang beberapa hari, bukan beberapa tahun" kata Xiumin sambil melipat tangannya di depan dada. Baekhyun menatap Xiumin dengan tatapan mencibir lalu menggerutu tidak jelas.
"Hyung, bagaimana kalau kita pergi ke pantai? Aku sudah lama sekali tidak pergi ke sana" usul Jongin. Kris dan Suho saling bertatapan lalu mengangguk.
"Ide bagus" kata Kris
"Pantai? Dimana?" tanya Luhan
"Gangwon-do? Sokcho?" usul Kyungsoo.
"Boleh juga. Lagi pula tidak memakan banyak waktu di perjalanan" timpal Chanyeol.
"Bagaimana, yang lain setuju?" tanya Suho meyakinkan. Semua yang ada di ruangan itu mengangguk mengiyakan.
"Baiklah malam ini kita harus prepare, karena besok kita akan berangkat pagi". Dan setelah itu sorak-sorai dua belas manusia ini membahana di seluruh ruangan dorm. Liburan akan segera dimulai.
Explosion's Dorm, 06.44 PM KST
"Huh capeknya" kata Chanri sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa.
"Ah aku bisa gila kalau begini terus! Tugas menumpuk, ujian, ekskul, latihan koreo, vokal, perform, ah aku lelah" keluhnya sambil memijit kepalanya yang terasa pening.
"MANAGER AKU BUTUH LIBURAN!"
"Ya! Kecilkan volume suaramu, aku jadi tidak fokus membaca!" omel Sungrin yang sedang membaca buku mitologi di sampingnya. Chanri mencibir lalu melempar ranselnya ke sembarang arah.
"Arraseo, mianhae"
"Aku dengar EXO akan berlibur ke Sokcho besok" kata Jangmi yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.
"Jinjja?! Leader ayo kita liburan" rajuk Chanri.
"Berdoa saja, semoga jadwalnya memungkinkan" kata Jangmi sambil berjalan dari arah dapur, lalu duduk di sebelah Chanri.
"Hana wasseo". Suara Hana-manager Explosion menggema dari depan pintudorm.
"Manager eonni!" panggil Chanri lalu berlari kecil menghampiri Hana.
"Apakah aku boleh liburan?" tanya Chanri menggebu-gebu.
"Tentu saja boleh…..tapi tergantung jadwal yang sudah disusun". Chanri hampir saja berteriak kegirangan jika Hana tidak melanjutkan kalimatnya yang menggantung.
"Aih eonni aku butuh liburan" rengek Chanri. Hana mengusap tengkuknya lalu mengangguk kecil.
"Baiklah aku akan mengecek jadwal kalian dulu". Hana lalu mengeluarkan tabdari dalam tasnya. Lalu mengecek beberapa file berisi data jadwal kegiatan Explosion.
"Eum….sampai hari Rabu minggu depan kalian free" kata Hana sambil tetap fokus dengan data-data di layar tabnya.
"JINJJA?! SOKCHO I'M COMING! EXO OPPADEUL WAIT ME!"
EXO K's dorm, 07.57 AM KST
Pagi ini dorm EXO K terdengar lebih gaduh dari biasanya. Semuanya karena dua belas member berkumpul disini. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing; mengumpulkan dan merapikan barang-barang yang ingin mereka bawa untuk liburan dadakan ini.
"Sudah siap?" tanya Suho sambil mengangkat ransel birunya. Semua member menjawab 'sudah' secara bersamaan.
"Tunggu, hyung!" teriak Baekhyun dari dalam kamarnya. Tak lama kemudian anak itu keluar sambil menggeret sebuah koper besar. Yang lainnya hanya melongo melihat kelakuan member EXO K yang satu ini. Konyol memang.
"Untuk apa koper ini?" tanya Suho sambil menahan tawanya yang hampir meledak.
"Pakaian. Ini semua pakaianku" jawab Baekhyun dengan cengiran tanpa dosanya. Tak lama setelah itu dorm EXO K dipenuhi oleh suara tawa yang membahana.
"Ya! Kau kira kita mau kemana? Huh? Eropa? Keliling Asia? Kembali ke LA? Ke kampung halaman Kris hyung? Puahahaha" ledek Chanyeol yang sukses membuat Baekhyun jengkel lalu mencibirnya dirinya.
"Pakai ransel saja biar lebih praktis" kata Kris sambil menepuk pelan bahu Baekhyun. Baekhyun mendengus lalu kembali ke kamarnya.
"Anak itu ada-ada saja" gumam Kris sambil mendecakkan lidahnya. "Ya! Byun Baekki cepat sedikit!"
"Ne hyung" teriak Baekhyun dari dalam kamarnya.
"Lalu….kita ke Sokcho naik apa, hyung?" kata Chen pada Kris, dengan tatapan super polosnya.
"Semalam manager hyung mengirimiku pesan singkat, katanya ada minibus yang akan mengantar kita ke Sokcho. Sepertinya manager hyung sudah menyiapkan ini semua" timpal Suho. Semua yang mendengarnya mengangguk paham.
"Sepertinya sudah waktunya kita berangkat" kata Kris sambil melihat arloji hitamnya.
"LET'S GO SOKCHO!"
"Ppali hyung!" desak Baekhyun sambil mendorong-dorong bahu Kris.
"Andwae! Kau gila, huh?!"
"Kau yang gila! Salah sendiri memilih dare"
"Tapi tidak yang seperti ini juga"
"Itu masalahmu". Baekhyun menjulurkan lidahnya lalu kembali ke tempat duduknya. Kris mendengus lalu mengeluarkan kepalanya di jendela minibus itu dengan ragu-ragu.
"Ppali hyung!" desak yang lainnya sambil tertawa geli melihat dare yang diberikan oleh Baekhyun.
"Keluarkan teriakanmu yang paling kencang!"
"AKU, WUYIFAN, LEADER EXO M, ADALAH KERBAU YANG HOBI BERGULING MALAS-MALASAN DI KASUR DAN SUKA MENGIGAU DALAM EMPAT BAHASA". Lalu setelah itu Kris kembali memasukkan kepalanya ke dalam minibus.
"Puas kalian?!" kata Kris jengkel. Yang lainnya hanya tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perut masing-masing yang kesakitan. Ya, mereka memang gila jika sudah dicampur jadi satu.
"Eonni aku bosan" kata Chanri sambil menoleh ke bangku belakang, tempat dimana Sungrin dan Kiyoo duduk.
"Main saja" kata Sungrin sambil tetap fokus dengan tab di tangannya.
"Kiyoo eonni, Jiyo eonni, ayo main sesuatu" ajak Chanri sambil membangunkan Kiyoo dan Jiyoung yang sedang terlelap, namun keduanya tidak merespon.
"SUHO OPPA, SEHUN OPPA, ANNYEONG!" teriak Chanri, membuat Kiyoo dan Jiyoung terbangun dan sadar sepenuhnya.
"SUHO OPPA EODI?"
"SEHUN AH DIMANA ANAK ITU?"
Chanri dan Sungrin yang melihatnya tertawa geli lalu melempar mereka berdua dengan bantal.
"Radar sinyal kalian berdua meningkat 99% saat mendengar nama Suho dan Sehun. Ck daebakida!" decak Sungrin sambil bertepuk tangan.
"Aku sudah menduga jika diantara kalian pasti ada 'sesuatu'" kata Chanri sambil menatap Kiyoo dan Jiyoung bergantian. Kiyoo dan Jiyoung langsung mengelak secara bersamaan.
"Animnida!"
"Geurae? Lalu maksud dari ekspresi kalian barusan apa?" desak Chanri sambil mencondongkan badannya dengan Jiyoung yang duduk disebelahnya.
"A-aniya! Jinjja aniya!" tukas Jiyoung sambil menelan ludahnya dengan susah payah.
"Eiy masih berusaha mengelak rupanya"
"Produser akan menyusul kita ke Sokcho" kata Jangmi yang duduk di kursi depan, menemani sang manager yang menyetir van mereka.
"Ne?"
"Tadi ia mengirim pesan padaku, katanya ia akan menyusul kita" jelas Jangmi. Yang lainnya mengangguk.
"Sendirian?" tanya Jiyoung
"Dengan mini cooper putih kesayangannya mungkin". Yang lain mengangguk.
"Aku rasa ia ingin menemui Yixing gege. Aku lihat akhir-akhir ini mereka berdua sangat dekat" kata Kiyoo sambil mengambil bantal yang dipegang Chanri.
"Mungkin mereka pacaran" ceplos Sungrin yang masih asik dengan tabnya. Tak lama setelahnya sebuah bantal berhasil mendarat mulus di kepalanya.
"Yak!"
"Dasar biang gosip" kata Chanri dengan tatapan mencibir.
"Wae? Aku hanya asal menebak. Kau juga, kenapa kau memukul kepalaku? Aharraseo! Kau cemburu kan? Ingat Suho oppa!" protes Sungrin pada Kiyoo. Kiyoo langsung mendelik dan kembali memukul kepala Sungrin dengan bantal.
"MUSEUN IRIYA?!
Sokcho-si, Gangwon-do, 11.48 AM KST
Hamparan lautan biru dan pasir putih mulai terlihat dari kejauhan. Setelah menempuh perjalanan selama tiga setengah jam akhirnya mereka sampai diSokcho. Kris membuka jendela minibus, membiarkan angin semilir pantai masuk ke dalam minibus itu.
"Kapan terakhir aku merasakan hal seperti ini?" gumam Kris sambil menutup matanya, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajah dan rambut kuningnya. Membuatnya sedikit berantakan.
"Sejuk sekali, hyung! Ya matikan AC dan buka jendelanya! Biarkan angin semilir ini masuk. Sejuk sekali rasanya" ujar Baekhyun dan semua member menuruti perkataannya. Bau aroma musim panas menyeruak hidung mereka, membuat mereka semakin tidak sabar untuk bermain dan bersantai di pinggir pantai.
"Sudah sampai! Ah sejuknya!" teriak Chanri sambil meregangkan badannya yang terasa kaku setelah tiga setengah jam duduk di dalam van.
"Mereka sudah sampai, sekitar satu jam yang lalu" kata Jangmi yang baru turun dari van sambil mengutak-atik ponselnya.
"Nugu? EXOdeul?" tanya Hana. Jangmi mengangguk.
"Sepertinya itu minibus yang mereka tumpangi". Jangmi menunjuk satu-satunyaminibus yang terparkir di parkir area pinggir pantai Sokcho. Jangmi melihat ke arah pantai dan benar saja, dua belas manusia itu sedang berlari-lari layaknya anak hyperactive. Tertawa, bercanda, mereka semua terlihat senang sekali. Dan beruntungnya mereka, suasana pantai Sokcho sedang tidak se ramai biasanya. Mungkin karena liburan musim panas belum dimulai, jadi terlihat lebih sepi.
"Oppa!" teriak Chanri sambil melambai ke arah Chanyeol yang sedang berlari-lari di pinggir pantai bersama bandmatenya. Chanyeol tersenyum lebar lalu berlari mendekati Chanri.
"Yeogiseo?". Chanri mengangguk lalu tersenyum.
"Mau ikut main disana?" tanya Chanyeol sambil menunjuk gerombolanbandmatenya yang sedang asik dengan dunia mereka.
"Ani ini masih siang, nanti kulitku gosong". Chanyeol mengangguk lalu mengacak rambut Chanri.
"Eung….itu…."
"Wae?"
"Sungrin ikut kan?". Chanri terkekeh geli lalu memukul lengan Chanyeol.
"Ada di dalam van" kata Chanri sambil mengarahkan jempolnya ke arah vanyang ada di belakangnya.
"Princess Lily!" pekik Luhan yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Chanyeol. Chanri tersenyum lalu melambaikan tangan kanannya ke arah Luhan.
"Luhanie, bisa tolong panggilkan leadermu?" tanya Jangmi yang baru saja mengambil beberapa tas berisi pakaian yang ada di bagasi belakang.
"Eo? Kalian datang berlima?"
"Bertujuh, dengan Hana, lalu Sophie yang sedang dalam perjalanan kemari"
"Sophie? Produser itu ikut juga? Aku rasa Yixing hyung yang menyuruhnya kemari" kata Chanyeol sambil melipat tangannya di depan dada.
"Ya hyung! Come here!" teriak Luhan pada Kris yang sedang berjalan di pinggir pantai sana. Kris menoleh lalu berlari menghampiri Luhan.
"Eo yeogiseo" sapa Kris pada Chanri, Jangmi, Hana, lalu Sungrin, Jiyoung, dan Kiyoo yang baru saja turun dari van
"Sungrin-ssi" panggil Chanyeol. Sungrin menoleh lalu melambaikan tangannya.
"Oh annyeong"
"Eiy kalian berdua kaku sekali" kata Chanri lalu mendorong tubuh tinggi Chanyeol, bermaksud agar mereka berdua mendekat. Tapi Chanyeol kehilangan keseimbangannya dan tidak sengaja menubruk tubuh Sungrin yang bersender pada van. Wajah mereka berdua hanya berjarak beberapa senti selama beberapa saat. Kalau saja Kris dan Jangmi tidak berdeham secara bersamaan mungkin kejadian saling tatap itu akan terus berlanjut.
"M-mianhae" kata Chanyeol tergagap sambil menjauhkan tubuhnya dari tubuh Sungrin.
"G-gwaenchana, jinjja gwaenchana" jawab Sungrin buru-buru sambil merapikan poninya.
"Kev, apa kalian sudah dapat tempat penginapan?" tanya Jangmi pada Kris.
"Belum, tadi sesampainya disini kami langsung kemari". Jangmi mengangguk.
"Bagaimana kalau kita cari bersama? Dan lagi, hari sudah makin siang. Kalian pasti lapar dan belum makan siang kan?"
"Ah nuna kau tahu saja kalau kami lapar" kata Chanyeol sambil cengengesan.
"Gerak cepat. Kalian lapar kan? Cepat kita cari resort lalu setelah itu akan aku masakkan makanan untuk kalian. Kev, panggil anak buahmu dan suruh mereka naik ke minibus, lalu kita cari resort bersama-sama"
"Ge ini sudah jam 3, bolehkah kami main lagi?" bujuk Tao pada Kris. "Cuaca di luar juga tidak terlalu panas. Lihat, mataharinya tertutup awan kan?". Kris melirik arlojinya lalu menatap Tao.
"Pergilah". Tao menepuk bahu Kris lalu memberi tahu teman-temannya untuk bermain lagi. Dan segerombolan manusia itu langsung menyerbu bibir pantai.
"Rasakan ini" teriak Jiyoung sambil mengguyurkan air laut pada Sehun dari dalam ember yang ia bawa. Entahlah dari mana ember itu ia dapatkan.
"Hei bajuku basah!" rajuk Sehun lalu menyipratkan air laut ke wajah Jiyoung.
"Asin, bodoh!". Sehun hanya terkekeh lalu melanjutkan kegiatannya; menyipratkan air laut ke wajah Jiyoung.
"Dorong lagi, ge. Ke tengah sana" pinta Chanri pada Luhan yang mendorong ban besar yang mengapung diatas air. Tiba-tiba ada ombak besar yang membawa ban yang dinaiki Chanri makin jauh dari Luhan.
"Gege tolong aku! Nanti aku dimakan ikan hiu, ppaliwa!" kata Chanri panik. Luhan yang mendengarnya terbahak lalu setelah itu air laut masuk ke dalam mulutnya, membuatnya tersedak dan terbatuk berkali-kali. Karma sepertinya.
"Oppa!" panggil Kiyoo. Suho menoleh lalu Kiyoo menyipratkan air laut ke wajahnya. Suho tertawa lalu mengejar Kiyoo. Air pantai itu membasahi kaki dan pakaian mereka.
"Oppa stop! Aku punya ide" kata Kiyoo lalu berbisik di telinga Suho. Suho mengangguk lalu berlari menghampiri Chanyeol, membisikinya lalu bersiap melakukan sesuatu. Mereka bertiga diam-diam mendekati Sungrin yang sedang berjalan ke tengah pantai. Setengah pakaiannya sudah basah.
"Eh apa-apaan ini!" pekik Sungrin yang kaget karena tiba-tiba Chanyeol dan Suho mengangkat tubuhnya.
"Karena setengah pakaianmu sudah basah, jadi kami berniat membuat semuanya jadi basah" kata Kiyoo lalu mulai memberi aba-aba pada Suho dan Chanyeol.
"Hana…dul…set!". Dan pakaian Sungrin basah semua. Bukan hanya pakaiannya, seluruh tubuhnya basah. Suho, Kiyoo, dan Chanyeol melemparnya ke dalam air.
"Yixing-ah. Yixing menoleh. Didapatinya Sophie yang sedang berjalan ke arahnya.
"Yeogiseo". Sophie mengangguk lalu ikut duduk di samping Yixing.
"Tidak ikut main air?" tanya Sophie. Yixing menatapnya, lalu menggeleng.
"Sedang tidak ingin" jawab Yixing, lalu bangkit dari duduknya. Mengambil ranting yang tergeletak tidak jauh dari tempat duduknya barusan. Ia mulai menuliskan sesuatu di atas pasir dengan ranting itu.
"Zhang Yixing. Kenapa menulis namamu sendiri?" tanya Sophie. Yixing tidak menjawab. Dirinya masih asik dengan kegiatannya menulis diatas pasir.
"Namaku dan namamu" kata Yixing sambil melempar ranting itu ke sembarang arah. Di atas pasir itu, Yixing menulis namanya dan nama Sophie, lalu dibingkai dengan lambang hati. Yixing menatap Sophie lekat dan tersenyum.
"Woaini"
"Eonni aku mau lagi" kata Kiyoo sambil menyerahkan piringya pada Jangmi. Malam ini, member EXO dan Explosion sedang mengadakan BBQ party.
"Nuna ini enak sekali" komentar Baekhyun dengan mulut penuh makanan.
"Eiy disgusting" protes Jiyoung sambil memukul mulut kakaknya. "Habiskan dulu baru komentar"
"Rose, bisa bicara sebentar?" tanya Kris pada Jangmi yang sedang membolak-balik daging diatas panggangan. Jangmi menoleh lalu mengangguk.
"Yang lama juga tak apa ge" ledek Luhan sambil menyuapi Chanri dengan makanannya.
"Sudahlah, ayo" ajak Jangmi sambil mendorong Kris menjauh dari kerumunan grupnya.
"Ada apa?" tanya Jangmi sambil merapatkan cardigan tosca yang dipakainya.
"Nothing. Hanya ingin mengajakmu jalan-jalan" jawab Kris sambil memasukkan tangan ke saku celananya. Setelah itu keheningan menyelimuti mereka berdua. Hanya ada deru ombak dan samar-samar bunyi jangkrik di kejauhan.
"Jaemi isseo? You had fun?". Jangmi mengangguk lalu menatap Kris sambil tersenyum. Kris ikut tersenyum.
"Dingin ya" kata Kris, lalu menggenggam tangan Jangmi, memasukkannya ke dalam saku hoodienya. Jangmi menunduk malu.
"Tidak usah malu seperti itu" kata Kris sambil terkekeh. Jangmi lalu mengambil ponsel di dalam saku celananya, berusaha mencairkan kekakuan diantara mereka berdua.
"Eo, cepat sekali beritanya menyebar" pekik Jangmi sambil menatap layar ponselnya.
"Berita apa?" tanya Kris penasaran. Ia merebut ponsel di tangan Jangmi dan membaca apa yang tertera di layar. Judul itu ditulis dengan huruf kapital bercetak tebal.
EXO AND EXPLOSION'S MEMBER GOES TO BEACH TOGETHER.
The End
