HUP.

Ah, aku tidak pernah tersandung karenanya,

Benang itu transparan, atau memang gaib? Ah, sudahlah

Benang merah yang bersliweran dimana- mana.

Jangan tanya padaku darimana asal dan ujungnya.

Aku hanya bisa memadanginya.

.

.

.


+A/N+

Nyaaa~! Author stress gara2 file-nya ilang dan akhirnya nulis fic pengganti yang tanpa perencanaan ini T3T. Sementara R2C…. *nangis darah*

Masih dibintangi para vocaloid, terutama MY BELOVED LUKA ~ xD

Eit, seperti yang lalu, lirik JBF ngga mengaruhi isi! *dan ketambahan 'another'

Oia...

+WARNING+
Luka POV, Pairing yang-kemungkinan-ditentang, alur cepet, O..OC..?

+DISCLAIMER+

CFM, AH Software, Internet Co., para pemilik resmi Vocaloid, dkk.

Kalo Luka milik author, bakal dijadiiin pacar! *hei, author cewe! ==a

.

.

.


+JUST BE FRIEND~ANOTHER+ ©3plusC

Chapter #01 + Red String

...

"MEGURINE-SAN!"

Huh? Aku membuka mata. Siapa sih yang berani ganggu mimpi indahku-

"MEGURINE LUKA-SAN!"

Aku mengernyitkan dahi. Sosok itu mendekatiku,

OH-MY-GODNESS.

"Tertidur lagi dalam pelajaranku, ketua kelas? Sepertinya yang kemarin tak mempan buatmu, ya?" Laki- laki itu tersenyum kecut. Ia membenahkan kacamatanya.

.

.

"Ya ampun, Luka-chaa~n…kau ngapain aja sih? Minum- minum bareng tante Meiko-mu itu? Nonton bareng adik kelasmu Miku sampai larut? Atau lupa mbenahin alarm yang error?" Gadis dengan ahoge xP itu, Miki, berceloteh panjang lebar di depanku yang asyik baca buku perpus.

"Urusai."

Miki melipat tangan, "Ah~ kesal deh, gini- gini tak ada yang bisa mengalahkan Luka-chan dalam pelajaran~ tapi kalau terus begini, kau bakal diskors sama sensei! Aku tak mau Kiyo-sensei-ku tercinta menghukum sahabat tersayangku ~"

"Huh, nyatanya yang kaupikirkan cuma sensei pedo itu." Aku mencibir :P

Miki blushing, "Dia nggak naksir Yuki kok! Mana mungkin dia naksir adikku!" Belaan Miki sukses membuatku tertawa lepas.

"Hahaha, lagipula aku tak melihat benang merah mereka terhubung." Pernyataanku membuat Miki speechless sejenak, "Luka, kau benar- benar bisa melihat benang merah, kan?"

Aku menutup buku, "Ya, sudah berkali- kali kubilang. Tapi kurasa Kami-sama tak mengizinkanku memberi tahu seseorang dimana pasangan hidupnya. Kau tahu, aku tak pernah bisa melihat ujung dari benang merah jari kelingkingku, atau punyamu. Kecuali orang- orang yang sudah menikah dan mereka sedang bersama, baru aku tahu mereka terhubung."

Aku tahu jalan pikiran Miki. Dia selalu ingin tahu dimana ujung benang merahnya. Kuakui, hanya dia 'orang luar' yang tahu rahasiaku ini: Indera keenam anugerah Kami-sama yang membuatku bisa melihat benang merah. Tapi, aku tak pernah merasakan manfaatnya. Bukan berarti aku ingin usaha jadi tente- tante peramal dan menggali keuntungan dari hasil nelusur ke jalan- jalan…(+A/N+ Siapa yang mau? Gimana kalo ujungnya di Alaska sono?)

…Toh bila kebetulan lihat tak pernah membuatku berteriak girang sambil mengguncang tubuh si empunya benang. Hei, itu tak pernah terjadi.

Aku tak pernah bisa melihat ujung dari benang merah.

Tak terkecuali punyaku. Kau tahu? Seumur hidup aku tak pernah melirik atau memelototi jari kelingkingku yang diikat benang merah! Kecuali bilaaa…terpaksaaa…=A= (+A/N+ Pas nulis…motong kuku…deesbe :P)

"Luka, bila aku berdekatan dengan Kiyo-sensei, maukah kau beritau aku apa benang kami terhubung?" Miki merajuk.

"Mimpi."

Wow. Sepertinya ucapanku menembus relung hatinya dalam sedetik. Hoh hoh. Miki blushing berat. Cumi rebus sejati!

"Iya kalau kau mau mendekatinya, ditanya satu pertanyaan dari jauh saja kau pingsan."

"Lu, luka-chan jahat!" Tangan mungilnya itu mendorongku. Haha, aku mengelus rambut dan memainkan ahoge-nya. Dasar teman sepermainanku ini.

.

.

PLUK

Seseorang menepuk bahuku.

"Luka-chan. Kencan yukk ~" Ujarnya polos.

Kulirik sosok terong, eh, maksudku cowok tinggi itu. Gakupo, si ketua yankee sekolah.

"Pulang sekolah nanti~ Aku telah meyiapkan acara penyambutanmu dengan anak buahku~"

.

BUAGH!

.

Aku menarik Miki pergi dari..hei, aku ada di lantai tertinggi sekolahku, VocaGakuen. Huh, siapa peduli, ini tempat terbaikku nongkrong. Sebagai mantan yankee kelas berat saat SMP, aku tak mau terjerumus ke dunia antah berantah lagi dan memilih berdiam diri sambil baca buku di puncak gu..nung..*petapa kali xP

.

"Kenapa kau menolak ajakan kencannya, Luka? Dia orang paling tampan di sekolah." Miki menghentikanku di depan kantin sekolah.

"..Dan paling berandal." Aku mendengus kesal. Aku masih ingat hari pertamaku masuk SMU ini. Hari dimana aku menendang 'anu'-nya Si Terong, oh, Si Gakupo itu. Hei, jangan berpikiran mesum, aku melihatnya mem-bully seorang cowok bertampang..kaya? Jiwa hero-ku muncul dan…Ah, lupakan. Mungkin itu yang membuatnya mengejar- ngejar aku selama ini, ingin-menjadikan-aku-anak-buah-nya. Yee, sudah tobat, tau! Kehidupan yankee-ku sudah berlalu.

"Dia naksir kau sejak lama lho." Miki menyenggolku dengan genitnya (?) ==a

Hweh, mual perutku. Maaf saja, aku tidak terlalu memikirkan laki- laki saat ini.

"…Luka-chan..pernah jatuh cinta sebelumnya?"

GLEK. Kali ini ucapan Miki yang menembus relung hatiku! X(

"Ti, tidak! Konyol, sih, tapi beneran tak pernah!". Fuh, sepertinya mukaku memanas ==''

"Oh. Itu bukan 'tak' pernah, tapi 'belum' pernah. Setiap orang, walau itu segarang Luka-chan sekalipun, pasti akan merasakannya. Itu hal yang tak dapat dipungkiri. Saling menyayangi adalah anugerah Kami-sama. Naluri kitaaa..". Miki memeluk lenganku. Mukaku tambah panas..==a. Hei, tunggu, apa dia tadi bilang 'garang'? =A=

Ya, sudahlah. Benar yang dikatakan Miki. Tapi, aku tak akan mencarinya. Ujung benang ini bakal muncul esok, aku tak akan mencarinya. Sebab..

Yah..semua orang tahu, ketika kita menyukai seseorang, namun sudah jelas- jelas tidak akan bersatu, pasti patah hati. Aku tak mau itu terjadi, aku tak mau mengalami hal yang sama seperti….Ibu.

January 27. 12:00 p.m. Di depan kantin sekolah. Aku mengingat lagi tentang Ibu.

"Megurine-san. Hei."

Un? Seseorang memanggilku. Pasti bukan Si Terong. Kupelototi baik- baik sosok dari jauh itu…

Sial, Sensei pedo. Kutoleh Miki. Oh, sudah kuduga dia bakal hilang. Oke, di depan kantin aku berhadapan dengan Hiyama Kiyoteru-sensei, sensei paling muda di sekolah, mengajar matematika—pelajaran yang paling kubenci, menyebalkan, suka menghukum murid, banyak ngomel, puff, singkatnya: Aku SAMA SEKALI TIDAK menyukainya. Yo, kenapa Miki bisa naksir sensei pedo yang hobi nguntit anak SD itu, sih. ==''

"Megurine-san. Maaf untuk hukumanku, itu untukmu sendiri. Jangan diulang lagi ^^"

Ujarnya polos. Hmm…mencurigakan sekali, pasti ada apa- apanya. Kuteliti mukanya yang blushing sambil menggaruk- garuk kepala yang tidak gatal. Saangat mencurigakan..

"Tadi adikmu menemuiku, kau tahu kan akses dari SMP ke SMU perguruan Voca sangat mudah..erm…gadis loli, eh, maksudmu gadis yang mengaku sebagai adikmu itu menitipkan sesuatu padaku, untuk diberikan padamu..emm.."

Aku tersenyum kecut. Ketahuan sekali tujuanmu, sensei pedo. Mau merayuku, lalu memintaku mengenalkan pria bermuka sensual sepertimu pada Rin, adik kecilku? Huh =3=

"Ya? Lalu?" Pancingku. Dalam hati aku terkekeh, berharap Miki melihat ini~

"Ini bendanya…" Kiyo-sensei menarik tanganku, memberikan bungkusan mencurigakan.

"..Lalu, siapa nama adikmu? Kupikir dia manis sekali ^^;"

Aku terdiam. Masih, benang- benang merah masih ada dimana- mana. Ruwet dan tak terdeteksi.

Aku terdiam, melihat bungkusan tersebut, melihat tanganku, melihat jariku.

Melihat jari sensei pedo itu.

….Jari kami. Aku, dan SENSEI PEDO itu…..

..TERHUBUNG?

.

+TO BE CONTINUED+

.

.

.


+A/N+

Gyaaa! Author cinta Luka! Apalagi dengan versi yankee *khayalan pribadi*

Luka: Hei, ini bukan fic yuri. Readers, abaikan author g*** itu.

Miki: Bener, lagipula apa- apaan adegan Luka yang berblushing ria saat kupeluk lengannya?

A-a..yah, sudahlah, itu semua bukan fanservice kok, erm..cuma yang masalah pe- *pembicaraan mulai ngelantur, doakan fic ini baik- baik saja..

Btw, fic ini sengaja dikebut untuk dipublish saat ultah Luka-chan tercintah! *tepuk tangan* Tanjoubi omedettou, Luka!

Hayo, kasih saran author apa yang bakal terjadi setelah ini~! xD biar chapter 2 bisa direvisi dengan cantik xD

Mind to R&R? :3