'Pembantu'

Summary: Para anggota Akatsuki sedang mencari pengganti Kabuto, Konan-pun turut meninggalkan mereka sementara waktu. Bagaimanakah perjuangan mereka dalam mendapatkan pembantu yg pas untuk mereka?

Main chara: Akatsuki

Genre: Humor(?)/General

Disclaimer: Naruto punyanya Kishimoto-sensei

Warning: seperti biasanya

Chapter 1

'Pembantu Baru'

Disuatu hari yang indah, dimana matahari yang lagi kepingin eksis-pun memperterik cahayanya membuat orang yang bernaung di bawahnya megap-megap dan bermandikan air keringat atau air burket yg baunya sungguh menyengat. Tampak dengan jelas pemandangan indah disebuah hutan dimana di sana terdapat sebuah gua yg berpenghunikan beberapa mahluk yg tidak terindetifikasikan jenisnya dalam kamus biologi. Entah apa yg membuat sekerumpulan mahluk berjubah hitam dan bermotif awan merah itu menaruh sebuah iklan ditengah hutan belantara yg bertuliskan 'Dibutuhkan PU untuk merawat markas(gua), bila berminat hubungi 06666***66 atau datang ke gua yang terletak di RT 13 no 6 kecamatan Keong Racun, kabupaten Racun Tikus', yg sudah pasti hanya orang kurang kerjaan saja yg memperhatikan iklan itu.

Sepertinya mengintip aktifitas penghuni gua, lebih baik daripada membahas 'Matahari yg lagi kepingin eksis'.

"Puaaanaaaasss uuuunnnn!" teriak seorang manusia yg berambut pirang yg dikuncir satu dibagian belakang.

"Sabar senpai, Mataharinya lagi kepingin eksis tuh, kan dari kemarin awan nangis mulu! Jadinya matahari kemarin sembunyi." Kata seorang kakek atau anak-anak yg menggunakan topeng loli orange pada manusia yg berteriak kepanasan.

"Oi Zu, nggak kepanasan apa lu? Perasaan dari tadi sampai sekarang masih mengenakan jubah kebangsaan kita?" tanya pria yg dengan pedenya mengibas-ibaskan sabitnya kekanan dan kekiri untuk mengurangi panas, yang membuat orang yg berada disebelahnya harus ekstra hati-hati bila masih ingin hidup dengan anggota badan utuh.

"Hn? Panas? Sejuk-sejuk aja tuh." Jawab mahluk bercadar dan berjilbab yg sedang asyik menyembunyikan uang-uang yg berbagai jenis bentuknya kedalam jubah kebangsaan team mereka itu.

"Ita, ngapai lu hanya memakai handuk di pinggang?" tanya pria yg tubuhnya pada bolong-bolong kayak Spongebob dikarena peirching yg biasa ia kenakan sedang di laundry di tempat laundry yg bernama 'Konoha Cuci Bersih Sun**** *'.

"Baju pada kotor semua! ini gara-gara Konan mudik." Jawab pria berambut panjang yg biasanya dikuncir satu tapi sekarang rambut hitamnya ia biarkan terurai dan sedang mengenakan handuk yg dililitkan di pinggangnya.

"Coba kita punya Pembokat? Pasti markas ini jadi lebih rapi dan asri! Apa lagi kalau itu cewek?" celetuk seorang pria yg telah dikutuk oleh Nyi Roro Kidul menjadi Hiu jadi-jadian, yg mempunyai warna kulit biru layaknya hiu biru.

"Ternyata lo doyan juga ya ama cewek! Kukira lu Cuma doyan ama pacar-pacar lu yg nggak jelas itu!" kata pria yg udah nggak bolong-bolong lagi karena lubangnya udah disumbat pakai penutup botol yg biasanya digunakan di bir-bir itu sambil menunjuk-nunjuk sebuah akuarium besar yg berisikan ikan piranha dan hiu.

"Eh, Nggak sopan lu ama saudara-saudara gue! Lagian Josephine, Britney, Salfados, Tukiyem, Indah, Paijo, Bella, Edward, Kailan, Dora, Boot, Percy dan Jackson itu lucu-lucu loh!" kata pria yg bertampang ikan hiu itu sambil dengan bangganya menyebutkan satu persatu nama ikan piranha dan hiu peliharaannya.

"Oi Sas, kemana bawahanmu yg kacamataan un?" tanya manusia berambut pirang yg sampai sekarang lembaga kemanusiaan-pun belum bisa menentukan apa jenis kelaminnya.

"Kabuto? Ikut si BCB buat salon kecantikan di Otogakure demi hobbinya yang suka dandani orang itu." Jawab seorang pria yg sedang asyik bermain dengan boneka santet yg terbuat dari kumpulan serpihan kayu dan jeruk purut itu.

"Banci Centil Berseri itu Orochi-chan maksudmu un?" tanya manusia berambut pirang –yg sampai detik ini Author belum yakin kalau jenis kelaminnya adalah pria-, ia sekarang sedang menghitung banyaknya kaos kaki yg berserakan di ruangan itu.

"Iya, yg rambutnya berkilau, harusnya dia terpilih jadi model sampul sun**** tapi yg kepilih kok malah kakek-kakek dengan rambut berkilau!" kata pria berambut merah itu sambil mendandani bonekanya agar terlihat lebih sedap dipandang mata, ia menggunakan peralatan make up seseorang untuk mendandani bonekannya itu.

"Enak aja lu kata gue kakek-kakek! Gue masih muda nan segar bugar gini!" kata pria berambut hitam, halus dan mulus yg membuat Author ngiri setengah idup ama rambutnya itu.

Akhirnya terjadilah adu tatapan membunuh antara dua pria berwajah yang sedap dipandang itu*?*

"Sebenarnya ruangan ini, itu ruangan rapat atau gudang?" tanya salah satu bagian putih dari sebuah mahluk yg sampai sekarang ilmuwan USA masih meneliti tentang dirinya itu.

"Baka, sudah jelaslah ini ruang rapat! Buat apa arsip-arsip biju penting kita ada disini coba?" jawab bagian putih dari mahluk itu. Mungkin mahluk blaster ini harus diajari agar mengerti apa gunanya pintu ada! Biar tak seenaknya keluar dari dalam kloset saat Author numpang lewat(a.k.a Black Card) ini sedang pinjam kloset kamar mandi ruang rapat Akatsuki.

"Buat bungkus lollipop, tuh buktinya!" kata bagian berwarna putih yg sekarang sedang membersihkan pakaian mereka setelah berhasil keluar dari kloset yg belum dibersihkan selama 6 bulan itu. Tentu saja bau badan mahluk blaster itu dapat membuat semut yg nggak punya hidung saja mati terkapar ditempat, saat kebetulan lewat didepan mereka.

SREEETTT…

Bagian yg hitam-pun kaget+cengo setelah melihat ke arsip-arsip itu dengan memencingkan mata, gimana nggak kaget coba? Orang arsip-arsip penting tentang biju mereka dibuat bungkus lollipop ama Tobi, dibuat baju bonekannya Sasori, dan dibuang ke got ama Itachi. Alasannya untuk membersihkan ruang rapat dari sampah kertas perusak lingkungan.

Kejadian nggak jelas itu-pun terus dilakukan mereka, sampai mereka mendengar bunyi tabrakan dibagian kamar Deidara…

BRRRAAAKKK…

Segera saja seluruh anggota Akatsuki berlomba lari untuk melihat apa yg terjadi dikamar Deidara.

"Emakkk… un! patung tanah liat artis Robert Panttatsonku hancur digiles mobil un~" teriak Deidara sambil menunjuk-nunjuk sebuah patung tanah liat yang sudah tak berbentuk karena terinjak sebuah mobil Hammer.

"Maaf." kata pria yang mengendarai mobil Hammer itu sambil keluar dari mobilnya, terlihat bahwa pria bercadar atau bermasker dan berambut perak yang mengendara mobil itu merupakan ninja Konoha.

"Ada perlu apa seorang Kakashi Hatake datang ke markas kami? Dengan CARA MENJEBOL TEMBOK YANG JELAS MEMBUAT SAYA HARUS MENGELUARKAN UANG-CHAN!" kata seorang pria bercadar yang mengenakan jubah kebangsaan yang bermotif awan merah, ia sebagai bendahara yang sindrom akan 'uanguanguanguang' ingin sekali merampok mobil pria berambut perak itu. Tapi karena ia tau sopan santun, maka diurungkan niatnya untuk merampok.

"Saya adalah Agen PU Konoha yang mengantarkan seorang PU, kami rekomedasi dia untuk anda setelah melihat sebuah iklan ditengah hutan" kata pria itu mengatakan maksud kedatangannya kesana. Ternyata ninja Konoha yang satu ini yang bernama Kakashi Hatake merupakan orang kurang kerjaan yang masih sempat-sempatnya baca iklan ditengah hutan blantara.

"Tapi bisakah anda lebih sopan dengan masuk lewat pintu?" tanya pemimpin mahluk-mahluk berjubah hitam bermotif awan merah itu dengan penuh wibawa.

"Kalau masuk lewat pintu akan membuang bensin, waktu, dan membuang tenaga*?*. Lagipula gua kalian tidak memiliki pintu" jawab pria itu seadanya.

"Jadi kau mengantarkan PU yg bekerja pada kami, kelaminnya pria atau wanita?" tanya pria bermuka ikan hiu sambil memasang tampang cool. Antisipasi bila nanti PU mereka adalah wanita seksi, jadi mertabat kehiuannya nggak perlu jatuh.

"Perempuan kok. Tunjukkan pesonamu!" kata Kakashi memanggil seseorang yg berada didalam mobil hammer, layaknya pembawa acara di TAKE ME OUT.

Keluarlah seorang wanita dari pintu kiri bagian depan mobil hammer itu. Dan dengan seketika anggota Akatsuki yang sedang memperindah penampilan mereka segera menghentikan aktifitasnya itu, mengangakan mulut mereka selebar yang mereka bisa setelah melihat siapa yg turun. Terutama Sasori, ia sudah berkeringat dingin dan jantungnya berdetak dengan cepat.

To Be Continue dengan gajenya…

Maaf kalau ada typo dkk…

Maaf sekali lagi kalau fic saya ini abal, gaje, garing dan sangar.

Saya bermodalkan nekat publish fic ini, jadi butuh review untuk menanyakan fic ini pantas atau tidak berada di FFn?

Mind to Review? Menerima Flame…