A Super Junior Fanfiction

~BROKEN~

Pair : Haehyuk or Sihyuk/ Haemin or Kyumin and Other Couple.

Warning : Genderswitch, Typo, Tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedikit adegan dewasa ada didalamnya.

Rate : T nyenggol M.

.

.

.

Paras cantik dan menggoda yeojya itu sedikit banyak menarik perhatian lelaki hidung belang yang ada didalam sebuah bar ternama tersebut. Kaki jenjang yeojya yang terlapisi sepatu hak tinggi itu melangkah kesebuah meja bar yang berada dipojok ruangan.

"wine-nya satu." Ucapan yeojya itu langsung diamini(?) oleh seorang bartender yang ada disana. Dengan tangannya yang lihat, dia meracik minuman pesanan tersebut dan langsung menaruh gelas tersebut dihadapan yeojya itu.

Jemari cantik yeojya tersebut mengambil gelas itu, menggoyangkan tangkai gelas tersebut lalu menghirup wangi yang menguar dari dalam sana. Kemudian, dia menenggak minuman tersebut dengan perlahan.

Dari samping yeojya tersebut. Seorang namja tampan nan atletis sedang memperhatikan sosok yeojya tersebut.

Namja bernama Choi Siwon itu membasahi bibir dengan lidahnya saat melihat penampilan yeojya yang diperhatikannya itu.

Satu kata yang ada diotaknya kini adalah yeojya itu sungguh seksi.

Bayangkan saja pakaian yang dikenakannya. Dress hitam ketat sebatas lutut yang membalut tubuhnya. Serta punggung belakangnya yang terekspos sempurna memperlihatkan kulit putih pucat miliknya.

Rambut kecoklatan panjang nan halus dan lembut tergerai indah. Menambah kesan plus dimata namja bernama Choi Siwon tersebut.

Mata indah milik yeojya itu sempat melirik dimana Siwon berada. Hanya melirik, lalu kembali memandangi seluruh bagian bar tersebut.

Siwon berdiri dari duduknya yang berada dipojok ruangan tersebut. Kaki panjangnya melangkah dengan pasti kearah yeojya yang menarik perhatiannya itu. Di meja bar.

"hai sexy," Sapa Siwon sambil tersenyum yang menampilkan kedua lesung pipinya.

Sang yeojya menoleh dan sedikit menyunggingkan senyuman di bibirnya tanpa membalas sapaan Siwon.

"mau menari denganku?" Tanya Siwon sambil mengulurkan tangannya kearah yeojya itu.

Sang yeojya tersebut menyunggingkan senyumannya saat mendengar pertanyaan Siwon. "apa yang membuatmu ingin berdansa denganku?" Tanyanya lagi.

"kau seksi, dan aku tertarik denganmu." Jawabnya.

Si yeojya terkekeh pelan saat mendengar jawaban yang dilontarkan Siwon. "oke, aku setuju berdansa denganmu." Ucapnya sambil turun dari bangku tersebut dan berdiri dihadapan Siwon.

Siwon tersenyum dan merangkul pinggang yeojya itu menuju lantai dansa yang penuh dengan kerumunan orang. Siwon tersenyum kemenangan kearah teman-temannya yang berada dipojok sana.

Siwon menggerakan tubuhnya mengikuti dentuman lagu music DJ yang menghentak-hentak, begitu juga dengan yeojya yang ada dihadapannya kini.

"siapa namamu?" Tanya Siwon sambil berbisik ditelinga yeojya.

Lengan yeojya itu melingkar dileher Siwon. Dia mendekakan bibirnya ke telinga Siwon. "namaku Eunhyuk, Lee Eunhyuk." Ucap yeojya tersebut.

"Eunhyuk? Nama yang bagus." Ucap Siwon sambil mendekatkan wajahnya kearah Eunhyuk, guna mencium bibir kissable yeojya itu.

Eunhyuk menahan bibir Siwon dengan tangan kanannya. "apa yang ingin kau lakukan?" Tanyanya.

Siwon memeluk pinggang Eunhyuk dengan erat. "jelas aku ingin menciummu, baby." Bisiknya ditelinga Eunhyuk dengan nada seduktif.

Eunhyuk tersenyum dan semakin memeluk leher Siwon dengan erat. "tapi aku tidak gratis, sayang." Ucapnya setengah menggoda.

Seringai tercetak jelas dibibir Siwon saat mendengar ucapan Eunhyuk. "baiklah, aku akan membayarmu lebih jika kau ingin menghabiskan malam ini berdua denganku, bagaimana?" Tanya Siwon sambil mengelus punggung belakang Eunhyuk yang terekspos.

"baiklah, aku terima."

Siwon langsung mematuk bibir kissable itu saat mendapatkan persetujuan dari sang empunya bibir. Dia memangut bibir Eunhyuk dengan cepat dan penuh nafsu.

.

.

Siwon memimpin langkah Eunhyuk terlebih dahulu berjalan disebuah rumah mewah bergaya Victoria tersebut. Para pelayan yang berada disana membungkuk hormat kepada sang empunya rumah.

"jangan ada yang berani mengangguku," Titahnya.

Semua pelayan menundukan kepalanya lagi. Tanda meng-iya-kan perintah Tuannya tersebut.

Siwon menyeringai sambil membuka pintu kamarnya. Sedangkan Eunhyuk? Wajahnya memancarkan ketakutan, berbeda dengan wajah menggoda yang tadi saat dia berada di Bar.

Cklek…

Pintu ruangan tersebut terbuka. Siwon membalikan badannya dan menyuruh Eunhyuk terlebih dahulu masuk kedalam.

Eunhyuk tersenyum saat Siwon membalikan badannya. Dia tidak ingin namja yang ada dihadapannya ini melihat wajah ketakutannya. Dia masuk kedalam dan memperhatikan setiap sudut kamar megah dihadapannya.

Lengan kekar seseorang (yang merupakan milik Siwon) melingkar sempurna dipinggang Eunhyuk. Eunhyuk bisa merasakan bibir namja itu menciumi bahunya kemudian turun ke punggung belakangnya yang terbuka.

Eunhyuk melepaskan lengan Siwon dari pinggangnya. Dia membalikan badannya kearah Siwon dan tersenyum setelah melihat wajah kecewa dari namja dihadapannya itu. "you want me, baby?" Ucapnya setengah menggoda.

Siwon mendorong tubuh Eunhyuk hingga yeojya itu terjatuh tepat diatas tempat tidur miliknya. Dia segera memposisikan tubuhnya diatas tubuh Eunhyuk.

"you're my slut tonight." Ucap Siwon sambil mencium leher jenjang Eunhyuk yang tersaji(?) dihadapannya.

Eunhyuk memejamkan matanya saat bibir Siwon mulai menciumi lehernya. Setetes airmata merembes keluar dari matanya yang terpejam. "maafkan aku, Hae." Gumamnya dalam hati.

.

.

Sementara itu, ditempat yang berbeda dan waktu yang hampir bersamaan.

Disebuah ruangan rawat Seoul Hospital, seorang namja terbaring lemah diatasnya dengan segala peralatan medis yang menopang kehidupannya. Matanya terpejam sempurna dengan alat pemantau kehidupan yang menggambarkan kehidupan namja tersebut dibagian kanannya. Serta juga kepalanya yang dibalut dengan perban.

Tangan kanan namja yang dimasuki oleh sebuah jarum infuse tersebut bergerak sedikit. Namun tidak ada perubahan sedikitpun terhadap tubuh tersebut.

Airmata keluar dari kedua sudut mata namja yang terpejam rapat tersebut. Bibir namja tersebut terbuka sedikit dan menggumamkan sebuah nama. "Hyukie," Gumamnya lirih, hampir tidak terdengar suara sama sekali.

0o0o0o0o0o0o0o0o0

Bias sinar matahari masuk melalui tirai yang berada didalam kamar mewah dan luas tersebut. Mata indah yang tertutup itu perlahan terbuka. Eunhyuk mengerjapkan matanya saat bias cahaya itu mengenai matanya.

Dia segera mendudukan dirinya diatas kasur tersebut. Dia menoleh dan mendapati wajah tampan Siwon yang sedang tertidur nyenyak disampingnya.

Eunhyuk tersenyum sedih melihat keadaannya sekarang. Dia berharap kejadian semalam hanyalah mimpi. Tubuh naked serta pakaiannya yang berserakan dilantai membuatnya kembali ke realita bahwa kejadian semalam bukan sebuah mimpi.

Eunhyuk segera mengumpulkan pakaiannya yang berserakan saat matanya menatap jam yang bertengger di meja nakas disampingnya. Dia memakai pakaian miliknya dengan gerakan cepat.

Setelah dia berpakaian dengan lengkap. Dia berjalan kearah Siwon dan menepuk pipi namja tersebut dengan perlahan. "Siwon-sshi,bangunlah." Panggilnya.

Berhasil, Siwon mengerjapkan matanya berkali-kali. Dia tersenyum kemudian bangkit dan menyenderkan punggung belakangnya kesandaran kasur. "ada apa,baby?" Tanyanya.

Eunhyuk memandang Siwon dengan pandangan datar. "aku mau pulang, mana bayaran yang kau janjikan?" Ucapnya sambil mengadahkan tangannya kearah Siwon.

Siwon menganggukan kepalanya dan mendudukan dirinya dengan sempurna. Kemudian dia sedikit menyondongkan tubuhnya kearah kanan dan membuka laci yang berada dimeja nakas tersebut.

Dia membuak sebuah buku cek dan menulisnya disana. "kau bisa mengambil uangnya di bank yang tertera di alamat ini," Ucapnya sambil menyerahkan selembar cek kepada Eunhyuk.

Eunhyuk berniat bangkit dari duduknya setelah menerima cek tersebut dari tangan Siwon. Namun niatnya terhenti saat Siwon menarik tangannya dan membuatnya duduk kembali.

"apa aku boleh meminta kartu namamu? Agar aku bisa menghubungimu saat aku membutuhkanmu?" Tanya Siwon.

Eunhyuk sedikit berfikir lalu menganggukan kepalanya. Dia membuka tas yang dibawanya dan menyerahkan selembar kartu nama kepada Siwon.

"baiklah, aku harus pulang sekarang." Ucap Eunhyuk.

Siwon kembali menarik lengan Eunhyuk, dia mencium bibir Eunhyuk sekilas dan berujar. "aku akan menyuruh supir untuk mengantarkanmu." Ucapnya.

Siwon menekan tombol merah yang berada dimeja nakas tersebut. "sediakan satu mobil dan supir untuk mengantar temanku." Ucapnya.

"baik Pa."

Eunhyuk benar-benar keluar dari kamar Siwon setelah namja itu melepaskan genggaman tangannya. Dia turun dari anak tangga dan berjalan keluar kepintu utama yang berada dirumah tersebut.

Dia tidak menghiraukan bisikan para pelayan yeojya maupun namja yang membicarakan dirinya. Dia berjalan kearah sebuah mobil yang sudah terparkir rapih untuknya.

.

.

Mobil yang mengantar Eunhyuk tersebut berhenti didepan sebuah rumah kecil nan sederhana. Setelah mengucapkan terima kasih kepada supir yang mengantarkannya, dia segera masuk kedalam pekarangan rumah kecil tersebut.

Cklek…

Pintu kayu tersebut terbuka dan Eunhyuk masuk kedalamnya. Keadaan rumah tersebut sangat sepi dari sebulan yang lalu.

Setelah melepas high heels-nya, dia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi lalu menyalahkan kran shower. Butiran air jatuh dan menghantam sekujur tubuhnya. Tidak perdulikannya baju yang dipakainya basah.

Eunhyuk menjatuhkan tubuhnya dibawah guyuran air tersebut. Dia memeluk tubuhnya sendiri tak lama kemudian, isakan terdengar dari bibirnya.

"maafkan aku, Hae. Aku kotor." Ucapan tersebut terus diulang-ulangnya.

.

.

Eunhyuk berjalan perlahan dilorong Seoul Hospital. Dia tersenyum dan membalas sapaan para perawat yang sudah sedikit dikenalnya disana. Wajar saja, sebulan belakangan ini dia selalu mengunjungi tempat ini siang dan malam. Bahkan menginap.

Eunhyuk menghentikan langkahnya didepan sebuah kamar rawat yang belakangan ini selalu dikunjunginya. Dia menarik nafas perlahan lalu membuka pintu kamar tersebut.

Nampaklah sosok namja tampan dengan banyak alat rumah sakit yang menopang kehidupannya. Eunhyuk berjalan dengan langkah perlahan untuk menghampiri namja yang sedang memejamkan matanya tersebut.

Eunhyuk mendekat lalu mengecup pipi namja itu lama. "Hae, aku datang. Apa kau masih ingin memejamkan matamu?" Tanyanya sambil tersenyum.

Hening. Tidak ada tanggapan apapun yang berarti. Hanya alat detak jantung yang terdapat disebelah kanan ranjang pasien tersebut yang menandakan namja yang terbaring itu masih hidup.

Eunhyuk menangis kembali setelah namja yang dipanggil Hae olehnya itu tidak merespon panggilannya. Dia memeluk tubuh namja itu. "Hae, bangun hiks, aku sungguh ingin melihat hiks senyummu lagi." Ucapnya sambil terisak.

Sekali lagi. Sama dengan waktu yang lalu, namja yang berbaring koma tersebut tidak menanggapi ucapan Eunhyuk sekalipun.

Cklek…

Dari arah pintu muncul sesosok namja berjas dokter. "noona." Panggil namja itu.

Eunhyuk melepaskan pelukannya terhadap tubuh namja tersebut dan menoleh ke sumber suara. Dia tersenyum sambil menghapus airmata yang ada diwajahnya. "Dokter Cho." Gumamnya.

Dokter tersebut mendekat dan memasang wajah cemberut kearah Eunhyuk. "berhenti memanggilku Dokter Cho, noona. Panggil namaku, kalau tidak, aku tidak akan memeriksa suamimu ini." Ucapnya.

Eunhyuk tersenyum mendengar ucapan yang terdengar seperti rengekan ditelinganya dari seorang dokter yang ada dihadapannya ini. "baiklah Dokter Cho Kyuhyun." Ucapnya.

Dokter bernama Cho Kyuhyun itu memajukan bibirnya setelah mendengar ucapan Eunhyuk. Sedangkan yeojya itu dibuat terkekeh atas tingkah dokter tersebut. "berhenti memanggilku seperti itu, atau aku kembali ke ruanganku." Ucapnya sambil membalikan badannya.

"baiklah, Kyu berhenti merajuk seperti itu." Ucap Eunhyuk.

Namja itu kembali membalikan badannya dan berjalan kearah dimana Eunhyuk berdiri. Dia tersenyum kearah Eunhyuk. "baiklah, aku akan memeriksa suami ikanmu ini." Ucapnya.

Setelah itu, Kyuhyun(dokter itu) memeriksa kondisi namja yang berbaring tersebut. Infuse, alat detak jantung, maupun tabung oksigen tak luput dari pemeriksaan dokter muda tersebut.

"bagaimana keadaannya?" Tanya Eunhyuk sambil memandang Kyuhyun yang sedang menulis dibuku pasien yang dibawanya.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya prihatin sambil memandang Eunhyuk. "keadaan Donghae hyung tidak ada perubahan sama sekali." Ucapnya.

Wajah Eunhyuk langsung berubah sendu setelah Kyuhyun berucap demikian. Dia memandang kembali suaminya yang sudah sebulan ini terbaring koma dirumah sakit ini. Dikarenakan kecelakaan kerja yang menimpahnya.

Saat itu, Donghae yang bekerja sebagai buruh bangunan yang bekerja disebuah proyek apartemen di pinggiran kota. Karena kurang hati-hati, sebuah besi jatuh dari lantai lima dan menimpa kepala namja tersebut yang memang tidak menggunakan helm pelindung kepala.

Alhasil, besi tersebut menghantam kepalanya dan membuatnya terbaring koma seperti sekarang ini. Awalnya biaya perawatan rumah sakit Donghae ditanggung oleh pengelola tempatnya bekerja itu, namun seminggu yang lalu pengelola tersebut menghentikan biaya pengobatan dan lepas tangan begitu saja.

Eunhyuk yang memang hanya bekerja menjadi pelayan sebuah restaurant semakin dibebankan dengan biaya rumah sakit yang tidak murah. Dia mencari pekerjaan sampingan selain di restaurant tempatnya bekerja itu. Entah itu hanya pencuci piring disebuah rumah makan, mencuci baju tetangganya.

Jelas itu tidak mencukupi biaya pengobatan Donghae. Pada suatu hari, pihak rumah sakit berniat melepaskan semua alat bantu yang menopang kehidupan Donghae. Jelas saja Eunhyuk menjerit dan menangis hebat dibuatnya.

Namun karena Tuhan masih berbaik hati padanya. Munculah Kyuhyun, seorang dokter muda lulusan terbaik Amerika yang datang menyelamatkannya. Dia yang menjamin biaya pengobatan Donghae dan dia juga lah yang terjun langsung menangani Donghae.

Eunhyuk sedikit bersyukur saat masih ada orang baik yang membantunya. Dia bertekad akan bekerja lebih giat lagi untuk meneruskan biaya pengobatan Donghae. Dia tidak ingin selalu membebankan Kyuhyun.

Entah apa yang difikirkan oleh Eunhyuk saat dia memilih melakukan pekerjaan seperti itu. Yang ada difikirannya hanya mencari uang untuk kesembuhan suaminya itu.

"noona?" Panggil Kyuhyun.

Eunhyuk tidak menggubris panggilan Kyuhyun. Dia masih memandang kearah Donghae dengan tatapan sendunya.

"noona? Kau mendengarku?" Berhasil, kali ini Eunhyuk menoleh setelah Kyuhyun menepuk bahunya.

"ada apa Kyu?" Tanyanya.

Kyuhyun menggeleng. "tidak,hanya aku harus kembali untuk memeriksa keadaan pasien lainnya." Ucapnya.

Eunhyuk menganggukan kepalanya. "baiklah, terima kasih sudah memeriksa Donghae-ku."

Kyuhyun terkekeh setelah mendengar ucapan Eunhyuk. Dia segera berpamitan keluar dari ruangan tersebut.

Eunhyuk yang tadi sedang berbicang dengan Donghae(walaupun tidak mendapatkan respon dari suaminya itu) sepeninggalan Kyuhyun langsung mengalihkan pandangannya kearah ponsel miliknya yang bergetar.

Dia tidak menghiraukan panggilan tersebut saat nomor asing itu tertera dilayar ponselnya.

Drtt…

Simbol pesan singkat itu terpampang dilayar ponselnya. Dia membuka pesan tersebut yang ternyata berasal dari nomor yang sama dengan nomor yang menelponnya berulang kali tersebut.

From : 010-4250-xxxx

Text : Ini aku Siwon, angkat telponku.

Kembali ponsel Eunhyuk berdering. Dia bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan Donghae. Setelah berada diluar, dia baru menjawab telpon Siwon tersebut.

'kenapa baru mengangkat telponku,Eunhyuk?'

"maaf, aku sedang keluar tadi. Ada apa kau menelponku?"

"nanti malam temanku yang baru saja kembali dari Australia mengadakan welcome party di Bar kemarin, aku ingin menyewamu untuk menemaniku. Kau bisa?' Tanyanya.

"baiklah, kita bertemu disana. Jam berapa acaranya dimulai?"

'jam 9 malam, aku tunggu kau di parkiran.'

"baiklah."

'aku tunggu nanti malam, dandan yang cantik juga sexy ok, baby?' Terdengar suara menggoda dari seorang Siwon.

Eunhyuk langsung mematikan line telpon tersebut. Dia menyandarkan tubuhnya di dinding samping pintu kamar Donghae berada. "Tuhan, maafkan aku. Hae, maafkan aku juga." Ucapnya.

.

.

Eunhyuk sudah tiba ditempat dimana ia dan Siwon berjanji untuk bertemu. Tak lama kemudian sebuah mobil Hyundai Equus silver berhenti tepat dihadapannya. Dari dalam mobil tersebut munculah sosok Siwon yang menggunakan kemeja casual berwarna hitam. Serasi dengan baju yang dipakai oleh Eunhyuk.

"sudah lama menunggu?" Tanyanya.

Eunhyuk menggelengkan kepalanya. "aku baru saja tiba." Jawabnya.

Siwon tersenyum dan merangkul bahu Eunhyuk. "oke, didalam sana kau harus terlihat selalu bermesraan denganku," Ucapnya sambil berjalan masuk kedalam.

Eunhyuk hanya menuruti ucapan Siwon. Setelah masuk kedalam sana, dia langsung berakting sesuai dengan keinginan Siwon.

"hei Siwon my bro! Dateng sama siapa nih?" Tanya seorang namja tinggi dengan rambut merah sambil melirik kearah Eunhyuk.

Siwon tersenyum dan mengecup bibir Eunhyuk sekilas. "dia? Jelas yeojya-Ku." Ucapnya.

"wah, dia cantik sekali. Siapa namamu manis?" Tanya namja itu sambil menoel dagu Eunhyuk. Eunhyuk memandang namja tersebut dengan pandangan risih.

"jangan ganggu dia Zhou, namanya Eunhyuk—Lee Eunhyuk." Jawab Siwon.

Namja tinggi itu menganggukan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ketelinga Siwon lalu berbisik. "hei, dimana kau mengenalnya. Dia sungguh cantik dan seksi juga menggiurkan. Apa kau pernah making love dengannya?" Tanya Zhoumi sambil berbisik.

Siwon menyeringai setelah mendengar pertanyaan Zhoumi. Dia sekarang yang berbisik kearah Zhoumi. "tentu saja, tubuhnya semakin seksi jika dia naked."

"Siwon! Zhoumi!" Pekikan suara itu membuat Siwon dan Zhoumi menoleh. Dari arah sebelah kanan bar tersebut muncul seorang yeojya imut berpipi chubby sedang berlari kecil kearah mereka.

"hey my sexy Sungmin." Sapa Zhoumi kepada yeojya imut sambil merangkul bahunya.

Sungmin berdecak sebal setelah mendengar ucapan Zhoumi. "berhenti mengombaliku tiang, aku sudah punya tunangan disini." Ucapnya.

"benarkah? Jadi ini yang membuatmu pulang ke Korea?" Tanya Siwon ikut dalam perbincangan.

Sungmin menganggukan kepalanya dan menoleh kearah Siwon. "siapa dia?" Tanya Sungmin sambil melirik kearah Eunhyuk.

"dia Eunhyuk, kekasih Siwon." Ucap Zhoumi.

"oh." Responnya singkat. "bersenang-senanglah, aku harus menyapa temanku yang lainnya. Bye~" Sungmin langsung melepaskan rangkulan Zhoumi dan berjalan menjauh dari mereka bertiga.

"Kyu!" Pekik Sungmin saat melihat salah satu sahabatnya muncul. Dia segera berlari dan menghampiri Kyuhyun lalu memeluknya.

Kyuhyun, dokter muda tersebut langsung melepaskan pelukan Sungmin dengan risih. Sedangkan Sungmin yang diperlakukan seperti itu memandang Kyuhyun dengan dahi berkerut. "wae?" Tanyanya.

"kau berubah."

Sungmin terkekeh mendengar jawaban Kyuhyun. "berubah apanya? Aku tetap Sungmin, Lee Sungmin yang dulu." Ucapnya.

Kyuhyun memperhatikan Sungmin dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tidak berubah katanya?

Sungmin yang dulu tidak pernah berpakaian terbuka seperti sekarang ini. Lihat saja yeojya dihadapannya ini, memakai sebuah dress sepaha berwarna putih yang transparan serta bikini berwarna merah yang terlihat jelas dan hotpants hitam.

Dan juga Sungmin tidak pernah suka dengan tempat yang berbau asap rokok dan alkohol seperti bar dan semacamnya. Lalu sekarang?

"kenapa memandangku seperti itu Kyu?" Tanya Sungmin risih.

"Sungmin yang ku kenal tidak pernah berpakaian terbuka seperti ini, dan juga dia tidak pernah suka pergi bar." Ucap Kyuhyun.

"hahaha," Tawa Sungmin meledak setelah mendengar ucapan Kyuhyun. Dan Kyuhyun bisa dengan jelas mencium bau alkohol dari mulut yeojya itu. "semua orang bisa berubah Kyu, begitu juga denganku." Tambahnya.

Prang…

Suara pecahan botol tersebut membuat Kyumin menengok ke sumber suara.

Kyuhyun memutar matanya saat melihat adegan mesum di sana. Seorang namja yang menghimpit seorang yeojya di dinding dan mencoba menciumnya. Namun sepertinya yeojya tersebut menolak dan membuang wajah kearah dimana Kyuhyun berada.

Mata Kyuhyun membulat saat melihat paras yeojya itu. Wajah yang sangat dikenalinya itu. "Hyuk noona." Gumamnya.

Continue or Discontinue?

.

.

.

Hai readers! Nyehehe~ saya datang dengan fanfic nista ini #plak. Apakah fanfic ini layak untuk dilanjutkan? Dimohon Reviewnya~

Dan aku juga minta maaf karena belum bisa update ff lainnya yang udah lama banget gak dilanjutin. Bukannya gak mau ngelanjutin, hanya memang idenya yang belum dapet dan belakangan ini memang moodku untuk menulis benar-benar dalam mode terendah.

Jeongmal Mianhae~

Mind to Review?

Tania Lee