Perang besar telah dimulai. Tak ada waktu untuk aku dan teman-temanku untuk sekedar menarik nafas. Dia dan para pengikutnya mulai melakukan penyerangan ke Hogwarts. Tempat yang dahulu diagung-agungkan sebagai tempat paling aman di Britania raya bahkan seluruh dunia. Namun dengan mudahnya dia dan antek-anteknya menerobos mantra pelindung dan mulai mengacau. Dia. Ya dia, Lord Voldemort. Pangeran kegelapan yang sedang melancarkan mantra-mantra terkutuknya ke arah sahabat baikku, cinta pertamaku, kekasihku, Harry James Potter.
Tidak! Tidak mungkin! Salah satu mantra tak termaafkan itu mengenai lengan Harry hingga tongkat sihirnya menggelinding jatuh dan keseimbangan dirinya goyah hingga dia jatuh terduduk. Aku bisa melihat dari kedua belah mataku bahwa ada darah yang merembes keluar dari lengan kemeja Harry. Voldemort tersenyum sinis melihat Harry kesakitan, dia segera mengarahkahkan tongkatnya tepat ke jantung Harry. Dengan sekuat tenaga, aku berlari menuju Harry. Aku tangkis semua serangan dari para Death-Eater yang tau maksud tujuanku berlari ke arah Harry. Aku tahan rasa sakit yang mendera kakiku. Keringat dingin mulai mengucur di pelipisku. Aku mohon.
"Avada-"
Aku memeluk Harry dengan sangat erat. Aku melihat mata indahnya terbelalak ngeri. Dan dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki, dia mencoba mendorong tubuhku untuk menjauh darinya. Tapi... semua terlambat,
"-Kedavra!"
hal yang terakhir kali kudengar adalah suara Harry dan dia.
Coming soon!
Asal Aku.
Tom Riddle-Hermione Granger-Harry Potter
A/N:
Hahahahhahahahaaa sedikit ide muncul saat aku sedang membuat sebuah Maket untuk dosen yang sangat perfeksionis, berasa mau beli rumah-rumahan Barbie deh. Oh ya sepertinya chapter depan juga akan sedikit ini. Ya mohon dibaca aja yaaa~
