Krisyeol

Kerajaan yang tertidur

Cast : member EXO saat masih 12 orang.

Rated : berubah – ubah

Buat ff baru lagi, yang lebih gaje lagi. Masih dengan alur ngeblur, bahasa gaje, dan typo dimana – mana. Karena saya terbilang orang yang setia :') hiks. *abaikan

Selamat menikmati~

Terlihat seorang namja tengah bosan dengan pelejaran yang sedang dijelaskan oleh gurunya, dia sudah mencatat beberapa kata yang dijelaskan oleh gurunya. Kebetulan, tempat duduk namja itu berada didekat jendela. Dia melihat pemandangan diluar jendela untuk menghilangkan rasa bosannya

'aneh sekali, tadi cuaca begitu cerah, kenapa bisa tiba – tiba menjadi mendung begini?'

"Park Chanyeol! Bisakah kau fokus dengan pelajaranku?"

Namja itu mau tak mau menoleh kedepan menghadap namja paruh baya yang sudah menegurnya

"Baik, saem. Maafkan saya saem"

Lalu berlanjutlah pelajaran yang tadi sempat dihentikan oleh sang guru. Namja yang dipanggil Chanyeol kini mencoret – coret permukaan kertas yang telah disobeknya kemudian dibuang kearah jendela. Lalu kembali menghadap gurunya yang telah memberikan soal dipapan tulis,

Namun, tanpa sepengetahuan Chanyeol. Ada yang telah memungut kertasnya dan memperlihatkan isi tulisan itu kepada temannya yang lain, dengan wajah yang bercampur aduk, mereka beranjak dari tempat itu pergi.

Chanyeol sedang menyibukkan diri untuk mencari jawaban yang diberikan gurunya tadi, kini harus rela konsentrasinya diganggu oleh suara ketukan pintu didepan kelasnya.

TOK TOK TOK

Sang guru melangkah santai kearah pintu itu, lalu membukanya. Terlihatlah seorang namja yang agak pendek menurut Chanyeol tersenyum ramah kepada gurunya. Mereka terlihat berbincang – bincang lalu melihat kearahnya. Disini Chanyeol terlihat bingung, pasalnya namja pendek itu beberapa kali menunjuk kearahnya dan sang guru terlihat kaget dan bingung. Sampai akhirnya sang guru dan namja pendek itu masuk dan menhampirinya,

"Park Chanyeol, apa benar kamu tidak pernah pulang ke rumahmu?" tanya sang guru terlihat tidak percaya

"Hah?" Chanyeol sangat bingung ditanyakan hal itu, dia merasa bahwa dia selalu pulang pada rumahnya, bertemu eomma dan appanya. Apalagi reaksi teman Chanyeol ketika sang guru bertanya seperti kepada si tampan dikelasnya itu.

"Pamanmu mengatakan kalau kau sudah tidak pulang selama satu bulan ini" sang guru menerangkan

"Tapi saem, aku selalu pulang kerumahku. Kalau aku tidak pulang, kenapa juga aku berangkat sekolah? Seharusnya kalau seperti itu, aku tinggalkan juga sekolahku" Chanyeol menjelaskan dengan wajah yang masih bingung

"Tapi sudah mengatakannya padaku kalau kau tidak pernah pulang kerumahmu" kini namja pendek itu ikut berbicara

"Bohong, aku tidak percaya. Tanya lagi ke eommaku, aku akan menelponnya"

Chanyeol membuka handphone-nya dan mulai menekan kontak eommanya. Ketika sudah diangkat, dia aktifkan mode loadspeaker dan mendekatkannya kepada sang guru.

"Yeoboseyo, eomma. Apakah benar kalau aku sudah tidak pulang selama satu bulan?"

"Syukurlah kau menelpon eommamu ini nak, apa yang kau lakukan selama tiga bulan ini? Apa maksudmu nak? Kau sudah tidak pulang selama tiga bulan lamanya, aku mengatakannya kepada pamanmu, tapi aku mengatakannya hanya satu bulan kau tidak pulang, aku tidak mau kau menjadi beban untuknya. Apakah pamanmu berada disitu? Eomma tahu karena pamanmu bilang untuk datang kesekolahmu dan menjemputmu untuk pulang" makin melongolah Chanyeol dengan perkataan eommanya.

'apa – apaan ini?! Mereka pasti mencoba menipuku!'

"Kau percaya sekarang Park Chanyeol keponakanku? Kau itu keterlaluan sekali, tidak kenal dengan pamanmu sendiri" ujar namja yang mengaku paman Chanyeol marah.

"Kau Chanyeol, pulanglah. Urusi masalah keluargamu dirumah" ucap sang guru kini sudah percaya.

"Tidak! Ini apa – apaan?! Kau mau menipuku! Kau apakan eomma ku? Kalian pasti telah mengambil handphone-nya!" Chanyeol murka dengan apa yang baru saja terlintas dibenaknya tentang namja didepannya.

"Tidak Chanyeol, ketahuilah, kau bahkan tidak pernah pulang ke kampung halamanmu selama tiga tahun"

Kini seorang namja yang lebih tinggi dari namja didepannya itu memasuki kelas dengan wajah yang penuh kesedihan.

"Apa?! Kau pasti bercanda!" Chanyeol berteriak marah kepada namja itu karena penjelasan yang lebih tak masuk akal terdengar olehnya.

"Janganlah bersikap seolah kau tak mengenal kami Chanyeol, kau adalah ratu kami."

Ucap namja itu seolah kecewa dengan sikap Chanyeol.

"Apa lagi ini?! Dengar derp, aku ini namja! Mana mungkin aku seorang ratu!" habis sudah kesabaran Chanyeol, dia bahkan tak perduli bahwa disitu masih ada gurunya.

"Kau ratu kami idiot! Kau Park Chanyeol sang ratu Phoenix dikerajaan EXO!" kini namja pendek itu berteriak nyaring kearahnya.

"Hah? Pheonix? Hahahaaa, masa aku ratu burung?" tanya Chanyeol semakin yakin kalau mereka ini masih menipunya.

"Kau! Idiot yang tak pernah berubah! Akan kuingatkan jika kau lupa, aku Byun Baekhyun kaki tanganmu. Dan ini, Kim Junmyoon sang penasihat raja! Kau sudah sadar?" ucap namja pendek itu marah dan menunjuk kearah namja yang masuk secara tiba – tiba tadi.

"Kurasa saem benar, ayo kita pulang kerumahku"

Chanyeol kini mulai tenang, dan menyarankan mereka untuk mengikutinya. Merekapun membuntuti Chanyeol dengan perasaan yang bercampur aduk.

SKIP –

Mereka kini telah berada dirumah Chanyeol, dia sudah memeriksa seluruh isi rumahnya. Awalnya dia khawatir saat memanggil ibunya, ibunya sama sekali tidak menyahut, dikamarpun beliau tidak terlihat. Namun, sampai ruang tengah dia melihat ibunya tertidur pulas dengan remote TV yang berada pada genggamannya. Dia menghela nafas lega, dan mulai melunak kepada kedua orang yang membuntinya sejak tadi, dan mengajak mereka untuk berbincang dikamarnya saja.

"Bisa kalian jelaskan secara rinci? Apa yang kalian katakan benar – benar asing ditelingaku"

Ujar Chanyeol saat dia sudah menutup pintu kamarnya dan tidak lupa untuk menguncinya.

"Luhan, keluarlah dari lemari. Dan jelaskan kepada si idiot ini siapa dia sebenarnya!"

"yayaya, terserah kau saja baek"

BRAKK

Keluarlah namja lain dari dalam lemari Chanyeol. Dia terlihat cantik untuk ukuran namja, tapi gayanya membuat Chanyeol yakin kalau dia ini memang benar – benar namja. Kemudian dia duduk disamping Chanyeol, dan tersenyum kepadanya.

"Kenalkan, namaku Luhan. Jenderal dari semua tentara yang kau miliki omong – omong. Pinjam laptopmu ya? Biar gampang njelasinnya"

Tanpa menunggu jawaban dari Chanyeol, dia melayangkan jarinya pada benda yang akan dipinjamnya dan membuat gerakan seperti menarik ikan. Dan hasilnya Chanyeol menganga dengan apa yang dilihatnya, laptopnya melayang! Dan mendarat dipangkuan namja yang mengaku namanya Luhan. Dia membukanya dan terlihat sebuah video yang sudah diputar.

"Ini bukan video asal kau tahu, ini sebagian dari memoriku yang kutampilkan dari layar laptopmu itu. Jadi, simaklah baik - baik"

Terlihat sebuah bangunan istana yang sangat megah dan indah, penduduknya juga terlihat bahagia disana. Anak – anak berlarian kesana kemari menghindari kejaran temannya yang lain. Disana juga ada Kim Junmyoon dan dirinya sedang berjalan ditempat yang diyakininya adalah pasar, dia berbincang dengan Junmyoon saat berhenti pada penjual kain dan buah.

Dan layar laptop itu beralih kepada namja tinggi besar yang kelihatan sangat dekat dengan kameranya,

"Luhan, kau mengatakan padaku kalau dia akan memberikan hadiah yang spesial untukku. Kenapa harus dipasar?" ucap namja tinggi besar nan tampan itu.

Entah mengapa, rasanya Chanyeol pernah mendengar suara namja itu, dan mengapa jantungnya berpacu dengan kencang?

"Yang mulia, kau tahu sendiri sifat ratumu. Dia adalah seorang yang sangat sederhana bukan?"

"Kau benar Luhan, dia sangat sederhana. Untuk itulah, aku tidak akan pernah berpaling darinya" ucap namja itu.

"simpan kata – katamu yang mulia, aku bukan ratumu omong – omong"

"Sialan kau"

Lalu layar itu berubah menyorot kearah istana lagi, tapi disitu istana terlihat rusak dibeberapa bagian seperti dihancurkan oleh sesuatu. Keadaan juga gelap, tidak secerah tadi. Kamera itu sepertinya berlari sangat cepat kedalam menuju istana, kamera itu juga bergoyang kesana kemari saat kedua tangan itu menyerang kearah monster yang menghampirinya. Lalu kedua tangan itu membuka pintu yang sangat besar, dan terlihat kalau dirinya tengah dicengkram kuat pada lehernya oleh seorang namja tua yang pada wajahnya terdapat luka melintang yang menggores matanya masih mengeluarkan darah. Dan namja tampan itu berlutut memohon kepada namja tua itu untuk melepaskan dirinya.

"Luhan! Tolong selamatkan ratuku! Dia sudah kehabisan tenaga untuk membantuku! Ambil dia jika aku menyerangnya!" teriak namja itu kemudian bangkit saat sadar bahwa permohonannya tidak digubris sedikitpun dari namja tia itu.

"Baik yang mulia!"

HYAAAAH!

TRIIING

BLAARRRR

BRUKKK

DUAAAKKKK

BWOOSSHHH

"CHANYEEOOOOOLLL !"

Namja itu menyerang namja tua itu, dan kamera itu mendekat berusaha menarik dirinya yang mengeluarkan api kecil ditangannya. Namun, kamera itu terbanting menimbulkan suara gedebuk yang amat keras saat tangan itu meraih tubuhnya dan terjatuh. Tapi namja tua itu menghampiri dirinya dan menendang dirinya kedalam pusaran lubang hitam yang entah sejak kapan sudah berada dibelakang tubuhnya. Dan layar laptop itu berubah menjadi gelap sesudah suara yang terdengar meneriaki namanya keras namun sarat akan putus asa.

"I-itu aku?" tanya Chanyeol memastikan,

"Iya idiot, kau itu dia" tuding Baekhyun saat layar laptop itu menampilkan Chanyeol dan namja tampan tadi yang sedang merangkulnya tersenyum bahagia.

"Woa! Apa yang terjadi disini sebenarnya?"

"Cukup sudah, habis kesabaranku!" teriak Baekhyun murka sambil meremas bajunya.

"Kau itu ratu kami di kerajaan EXO yang kau lihat tadi, namja ini adalah raja kami sang Dragon Kris Wu. Dia adalah suamimu idiot" terang Baekhyun kesal menunjuk – nunjuk laptop Chanyeol.

"Hah? Aku menikahi seorang pria? Dan yang lebih parah, aku diposisi bawah? Itu tidak mungkin bung, aku seme sejati asal kau tahu" ucap Chanyeol menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Oh iya? Katakan pada buttmu yang menonjol itu ratuku. Kkk~" kata Luhan meremehkan

"Hei! kurang ajar kau!"

"Sekarang itu tidak penting! Kau harus menyelamatkan yang mulia dari tidur panjangnya!" terdengar bentakan keras dari namja tertua diruangan itu.

"Dengarkan ini yang mulia ratu, raja sedang tertidur akibat berpisahnya kalian. Raja adalah naga dan ratu adalah apinya, artinya sang raja tidak akan bisa hidup tanpa ratunya. Karena apilah yang menjadi energi dan makanan raja, dan apinya pun bukan sembarang api yang bisa dibuat oleh beberapa percikan. Api itu harus murni yang keluar dari suhu panas seseorang, dan yang bisa melakukannya hanya kau, ratu kami Park Chanyeol" ujar Junmyoon dengan air mata yang mengalir.

"me-memang aku bisa seperti itu?" ucap Chanyeol tidak merasa yakin akan kemampuannya.

"kau pasti bisa yang mulia, karena kau adalah kehidupan sang raja. Bantulah kerajaan EXO yang mulia! Kami akan menuntunmu sampai kau ingat dengan semuanya"

"iya, yang mulia. Kami akan menuntunmu"

Mereka berlutut dihadapan Chanyeol dan menundukkan wajah mereka.

"Hei! Ja-jangan seperti itu! Bangunlah! I-iya aku ikut!" Chanyeol gelagapan, karena baru kali ini ada orang yang berlutut dihadapannya.

"Tapi, bagaimana dengan eommaku?" lanjut Chanyeol merasa cemas akan kondisi ibunya.

"Tenang saja, itu urusan belakangan. Kami punya Luhan dan Tao untuk mengurus semua itu" ujar Baekhyun santai.

"Sekarang, kau harus ikut dengan kami. Kai! Cepatlah kemari dan bawa kami kemarkas!"

Panggil Baekhyun kepada gelang yang dia gunakan.

TEP

"Tidak usah teriak begitu Baek, aku tidak sedang tidur" ucap seorang namja yang tiba – tiba sudah berada di samping Baekhyun. Chanyeol kaget sekali karena kedatangannya yang tidak sama sekali dia perkirakan, sampai – sampai dia bersembunyi di belakang punggung Luhan.

"Mana kutahu kalau kau tidak sedang ngorok tuan hitam?" ucap Baekhyun memicingkan matanya.

"Cih, menyebalkan sekali sikerdil ini"

"Apa kau bilang?!"

"Tidak, bukan apa – apa. Siap ya? Satu, tiga!"

WERRRR

HWAAAAA!

TBC

Mencoba bikin ff fantasy beneran ahh~~

Akan lanjut kalau sekiranya ada review yang bersemangat untuk ff ini lanjut.

Terima Kasih dan sampai jumpa!