INTRO
THE LETTERS AND YOU ALSO JAY
e)(o
"Baekhyun setiap hari terus mengirim surat kepada seseorang yang bahkan ia tidak tahu rupanya, sangat misterus karena ia tak pernah mendapat balasan, yang ia ingat pria tinggi itu menolongnya dari insiden pemerkosaan. Hingga emosinya tersulut saat Luhan, teman baiknya bercerita mendapat sex dengan seorang pria yang ciri-cicinya sama dengan pria yang selalu ia kirimi surat."
-Long Gone-
Jay dan Baekhyun saling menatap tanpa berkeinginan untuk berucap sedikitpun dalam kamar sang pangeran tidur yang temaram; warna terdominasi biru tuanya malam dan kental oleh nuansa bola basket, Baekhyun terisak dengan beratus-ratus surat dalam pangkuannya. Mereka berdua sama-sama menggenggam tangan si pria yang tertidur damai dengan pikiran termatikan sejak beberapa saat lalu; Chanyeol kembali tertidur, dan kali ini tidur itu tak lagi sama dengan tidur panjangnya yang biasa, kehangatan tubuhnya telah menguap.
Baekhyun menitikkan air matanya dengan bibir tergigit kuat; ia menahan desakkan untuk tak mengeluarkan suara, ia mengalihkan pandangannya dari Jay dan mendongakkan wajahnya, secepat mungkin menghapus tetesan tak terkendali itu menggunakan sebelah tangannya yang menganggur, ia tahu, sangat tahu; Chanyeol tak tega jika kekasihnya sedih.
"Bodoh, menangislah sekeras mungkin, gunakan itu untuk membangunkan adikku, sialan kau!" bentak Jay-lengannya yang panjang ia guanakan untuk mengusap wajah Baekhyun; Baekhyun semakin tak bisa menahan letusan pedih dalam dirinya, Jay mendecih dan memukul kepala Baekhyun sekeras yang ia bisa beberapa kali, pria 193 cm itu melipatkan tangan kanan Chanyeol dengan sangat lembut di dada kemudian bangun dari duduknya—menghampiri Baekhyun dan memeluk si kekasih yang tertingal.
Kuatnya kedominasian Jay nyatanya tak bisa meredakan kecemasannya, si pria dengan banyak tindik di telinga serta tubuh penuh tato yang wajahnya bahkan tak memiliki sama sekali perbadaan dengan Chanyeol itu diam-diam menangis menatap wajah pucat adiknya.
Pecah sudah saat Jay mengecup keningnya, tak ada lagi Baekhyun si bocah kuang ajar. Ia tak lagi tegar dan menangis seperti bayi dalam kekuasaan pria yang lebih tinggi dari kekasihnya itu. Suara teriakkan Baekhyun yang memanggili Chanyeol jelas terdengar oleh tubuh-tubuh hampa di luar kamar dan berhasil menjadikan mereka bak mayat hidup yang berdiri. Kris terjatuh menggelikan ke lantai, matanya yang memburam karena air mata melirik sebuah foto lusuh karena ia remat terlalu kuat dengan penuh tambalan plaster bening dimana-mana. Foto itu berisikan anak-anak 7 tahun; Chanyeol Park, si periang dalam dekapan seorang yang begitu Kris kasihi, serta Jay Park, si batu yang Kris jewer telinganya, foto itu sebenarnya diambil tanpa sengaja, dan bersyukur; karena itu foto terakhir mereka dengan sang wanita hebat yang melahirkan si kembar.
-TBC-
Oh halo readers!
sebenarnya aku bukan author baru. Hanya saja karena suatu masalah, aku menghapus seluruh ceritaku tentang Chanbaek, maupun otp lain dan saat ini aku memutuskan untuk mencoba peruntunganku kembali. And, mumpung masih dalam suasana libur, aku upload cerita ini, I'm so sorry buat keabstrakkan alurnya, juga pemain, dan yang lain, kedepan akan semakin jelas. Bisa bayangin 'kan Jay-Chanyeol gimana? Semoga bisa, dan semoga kalian suka, agak drama sih, but okelah!^^
