"Hn, maaf."
'Di..to..lak'
:: When In Love ::
:: Disclaimer — Masashi Kishimoto ::
:: Rated — T ::
:: Genre — Romance ::
:: Chapter One — Scane Favorit ::
Sakura — Neji
Warning : OOC, Sakura POV, hanya untuk kesenangan semata?
Scane favorit
Nangis!
Ayo nangis !
Aduh aku bodoh sekali, ini waktu yang sangat pas Sakura!
Ah, aku bisa kacau kalau begini. Ck,
Ditengah salju, disebuah bangku taman, seorang diri lagi. Setelah ditolak apalagi yang kau tunggu. Masa' sama sekali nggak nangis sih. Ayo dong!
Masa begini kelakuan orang yang baru saja patah hati! Seharusnya aku bertindak melankolis, bertindaklah sesuai dengan yang kau alami saat ini Sakura! Huh~ aku tidak berhenti meruntuki kebodohanku sendiri.
Haha, apa karena dinginnya cuaca disini, ditambah hatiku yang dingin membeku membuat air mataku tidak keluar karena ikut membeku? Huh~ konyol, sok dramatis! Sakura kau sangat berlebihan!
Ah~ aku tidak tahu, aku menyerah saja. Sekarang nikmati saja pemandangan yang tersaji didepan.
Grebb.
Ada memelukku dari belakang, aku kaget dan langsung menoleh kebelakang.
"Neji!" seruku heran. "kenapa kau disini?" tanyaku kemudian.
"Ku kira kau bakalan nangis, aku bermaksud menenangkanmu." Jawabnya santai sambil melepaskan pelukan—mencekik leherku "Baik bangetkan aku."
Aku menaikkan sebelah alis ku "Oh." Kataku akhirnya.
"Hah~ kau ini hanya karena ditolak bocah Uciha itu, kau jadi lemah seperti ini!" ejeknya.
"Kau mau cari mati ya? Hah! Moodku sedang bagus untuk berkelahi!" kesal juga mendengar bocah sombong ini! Huh.
"Kau ini sering banget ya ngajak aku berantem. Sekali-kali ajak aku pacaran kenapa?" jawabnya santai.
"Hah?" aku masih tidak mempedulikan ucapannya.
"Sudahlah disini dingin, ayo pulang! Jangan kau pikir orang bodoh tidak bisa sakit ya!"
"Kau benar-benar.." geramku.
"Tampan." Potongnya. "Sudahlah pulang!" ajaknya sambil menarik tanganku. "Ckck, kau bahkan tidak memakai sarung tangan." Marahnya.
"Cerewet!"
"Hei, hei aku sudah nonton film BBF favoritmu itu loh, dan ada satu scane yang paling aku suka." Ceritanya.
Aku hanya menaikkan satu alisku tanda 'tak mengeti' dan juga 'tak peduli' rasanya aku malas meladeninya saat ini.
Tiba-tiba ia berhenti berjalan, dan aku juga secara sadar ikut menghentikkan langkahku. Dia melepas sarung tangan di tangan kirinya dan memakaikannya ketangan sebelah kiriku. Ntah aku terlalu bodoh seperti katanya? Aku masih saja mematung tidak protes dengan kelakuannya bisanya aku sudah mencak-mencak. Masih tidak mengerti tepatnya
.
Dia menarik dan menggenggam tangan kananku dengan tangan kirinya dan memasukkan ke saku jaket sebelah kirinya.
"Ini scane favoritku." Katanya.
Blush!
Saatku mengerti wajahku sudah merah seperti kepiting rebus.
Dia melihat wajhku dan dengan santainya mengejek "Wajahmu kayak tomat tuh!"
"Aku malu bodoh!" sambil menaikkan syal yang ku pakai sampai pangkal hidung.
"Haha." Dia hanya terawa.
Entahlah kenapa aku tidak menolak dengan kelakuannya yang seenaknya—menurutku.
Tanganku yang mungil digenggam tangannya yang besar dan hangat.
"Hangat." Kataku tak sadar.
Blush!
Wajahku tambah merah. Neji yang mendengarnya hanya senyum tertahan—tak lama setelah itu akhirnya ia tertawa sendiri seperti orang gila.
Hangat!
Rasanya hatiku yang beku jadi ikut hangat.
Hadir fic pendek ini, .
Bagaimana tanggapannya minna_san..
minta tanggapannya ya.. dengan merivier
Terimakasih ^^
.
.
Violet7orange
