Into The World of DC and MK
Summary: waktu aku lagi main di rumah Cantolan (eh! Salah, maksudku Channa), aku menemukan sebuah kalung clover. Saat aku mikirin Kaito, tiba-tiba kalung itu bersinar! Nah loh, apaan tuh? :o
Warning: crack, gaje, dan aneh-aneh.
Disclaimer: kalian pikir DC n MK punyaku? Meh -_-
JIIT
Kupandang lurus-lurus liontin clover itu. Ngapain ini benda ada di tamannya Channa ya? Apa punyanya Channa? Pikirku. PLOP! Sebuah ide lari marathon di kepalaku *plak! SFX nya PLOP tapi penjelasannya lari marathon! *. "Cantolan, kesini dong! " aku memanggil sobatku itu, yang lagi main sama anjing peliharannya, "Begaliano McWilson" atau Gano (meh -_- panjang amat namanya). "Apa?" tanya Channa sambil mendekatiku.
"Ini liontin punyamu ato bukan? Nek bukan punya,mu, aku ambil ya!" kataku sambil menunjukkan liontin clover itu. "Bukan punyaku tuh! Kamu ambil aja..." kata Channa. "hmm... kamu tau ga Chan? Lambang clover itu kan ada di monclenya Kaito KID! Kyaa dapet deh item KID satu lagi..." ucapku kegirangan. "Liin Lin.. -_- kamu itu, pikirannya Kaito KID mulu..." desah Channa.
"Ga papa kan! Lagian Kaito KID itu is the best!" aku mengucapkan itu tanpa mikir *Author itu fans fanatik -_-*. Waktu itu aku tidak sadar ada seberkas cahaya keluar dari liontin clover itu. "eh Lin.. cahaya apa itu?" tanya Channa. "Eh?" tanyaku kebingungan saat melihat liontin di tanganku itu mengeluarkan cahaya hijau yang silau.
PYAASH!
"Huwaaa!" kami menjerit, karena kami baru saja ditelan oleh cahaya hijau itu!
Sekejap, taman belakang pun sunyi, hanya ada gonggongan Gano yang cemas mencari-cari Chana.
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-
"Uh..." Aku berusaha membuka mataku yang terasa berat. Samar-samar aku melihat langit-langit yang nggak familiar. Aku membuka mataku cepat, lalu bangun. "Aduh... kepalaku sakit... dimana aku?" aku memalingkan kepalaku ke segala arah *nah lho! Ketauan gilanya si author ada dimana!* dan ada sosok perempuan yang sangat aku kenali, tertidur di sofa. Keringat dingin mengalir di wajahku. Berkali-kali aku mencubit pipiku sendiri, karena kukira ini mimpi. 'b-bohong... di-dia kan.. ng-nggak mungkin... di-dia...' belum sempat aku mengatakan apa-apa, tiba-tiba kepalaku sakit sekali. Rasanya kayak dipukul pake kentongan *emang ronda? -_-* lalu, si perempuan itu terbangun. Melihat aku yang terduduk di lantai, dia terkejut dan segera menopangku. "Hey! Kamu nggak apa-apa?" tanyanya. Mataku yang setengah tertutup dipenuhi bintang-bintang *di langit yanag biru...#plaak* saking sakitnya.
A-Aoko...?
TBC
-0-0-0-0-0-0-
Jadi, gimana? Duh, fic yang aneh banget ya. Terus, kok ada Aoko pula? Lalu, mana temanku Channa? Kita akan lihat di chapter selanjutnya. *nyodorin kotak review*
