Tittle : Super, Psycho, Love

Author : Freasky (nama disamarkan/?)

Genre : Romance, Hurt

Rated : M

Cast : Chanyeol x Baekhyun. Other cast find by yourself

WARNING!

Boy x Boy

Mature Content

Probably BDSM

Kid please close this tab if your age under 17

.

.

Well, this is my second fanfict. Ini ff debut keduaku. Aku terinspirasi dari lagu Simon Curtis dengan judul yang sama. Jadi mungkin kalian akan lebih mengerti jalan cerita ini ketika mendengarkan atau memahami isi lirik lagu tersebut. Aku mengetahui lagu tersebut ketika melihat sebuah MMV anime yaoi. Haha.. oke sorry for the nonsense. Langsung saja pada ceritanya. Fanfict ini mengisahkan tentang jalinan cinta seigitiga antara guru dan murid dimana salah satu diantaranya harus rela berkorban. Sesuai dengan judul 'Super, Psycho, Love' cerita ini akan memuat beberapa unsur penyiksaan yang kuharap kalian tidak akan menirunya. Langsung saja, let's check it out!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

DON'T LIKE DON'T READ

NO BASH

HOPE YOU ENJOY IT

.

.

.

.

Sorry for the typo(s)

.

.

.

.

.

.

.

Something lately drives me crazy

Has to do with how you make me

Struggle to get your attention

Calling you brings aprehesion

Text from you and sex from you

Are thing that are not so uncommon

Flirt with you you're all about it

Tell me why I feel unwanted?

.

.

.

.

.

.

Pagi itu seorang pria mungil telah berjalan sendirian menuju sekolahya. Sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya dia bersenandung damai. Cuaca hari ini terlalu dingin untukknya. Dan jaket tebal berbulu itu masih belum cukup hangat untuk dirinya. Ia mendesah pelan ketika menyadari tali sepatunya yang lepas. Mengikatnya sebentar lalu melanjutkan perjalanan lagi. Belum banyak yang datang di sekolah pagi ini. Tapi ia tau ada seseorang yang sedang menatapnya tajam dari jendela kelas sana.

"pagi yeol!" sapaku ramah saat memasuki ruang kelas. Namja itu, dia sedang duduk di sandaran jendela. Ia hanya tersenyum manis saat melihatku telah mengacak rambutku sendiri untuk mengeringkannya akibat terkena tetsan embun dari pohon-pohon yang kulewati di jalan.

"kau sudah mengerjakan tugasmu?" sambungku

"biologi? Tentang pengawetan kupu-kupu? Sudah. Aku memilih kupu-kupu besar yang indah." Chanyeol tersenyum dengan manisnya sambil menunjukkan hasil karyanya.

"wuuuuu, ini sangat cantik yeol. Kau memilih kupu-kupu gajah eo? Warnanya indah. Dia cantik sekali." Jujur saja aku memang benar-benar mengagumi hasil karyanya.

Ia melingkarkan tangannya di pinggangku. "cantik seperti dirimu." Ia membisikkan kata-kata itu tepat di telingaku. Membuat bulu kudukku berdiri, geli karenanya.

"yeol, kau selalu saja mengatakan aku cantik. Aku tampan yeol tampan!" yeah dia selalu saja seperti ini ketika bersamaku. Memelukku dan menggodaku. Namun hubungan kami tak lebih dari sekedar 'sahabat'

Namja itu tertawa renyah padaku dan melepaskan pelukannya.

.

.

.

Bel berbunyi dan selruh siswa berhamburan memasuki kelas sebelum bokong mereka terkena tamparan Wu seosaengnim. Ya, ini merupakan sekolah khusus pria yang juga menyediakan asrama bagi mereka yang meiliki temppat tinggal jauh dari sekolah. Dan Baekhyun tentu saja sekamar dengan sesorang yang sudah pasti kalian tau sendiri tanpa harus kusebutkan namanya

Wu seosaengnim memasuki kelas Baekhyun. Ya tentu saja karena ia merupaka guru biologi di kelas itu. Dan jangan abaikan fakta bahwa Wu seosaengnim menyukai Baekhyun. Sehingga ia memelas-melas pada kepala sekolah agar menempatkannya untuk mengajar di kelas Baekhyun.

"sudah kalian selesaikan tugas dariku?" tanyanya dingin.

"sudah pak" jawab beberapa murid.

"baik, kumpulkan di depan sekarang!" guru Wu itu rupanya sedang melihat ah tidak lebih tepatnya mencari yang mana hasil karya Baekhyun lalu memujinya kembali didepan murid-murid. Dan sekali lagi telinga Chanyeol memanas mendengarnya.

Bel istirahat berbunyi dan murid-murid berhamburan menuju kantin. Kecuali Baekhyun dan Chanyeol tentu saja. Mereka selalu berada di atap sekolah ketika istirahaat. Menghabiskan waktu sambil bermesraan mungkin?

"kupikir Wu seosaengnim menyukaimu baek." Namja berponi itu kini telah mengusap lembut kepala Baekhyun yang ditidurkan di pahanya.

"kau gila! Dia seorang guru. Tidak mungkin dia menyukai muridnya."

"yeah kalau kuperhatikan dari tingkahnya sepertinya ia menyukaimu."

"kau cemburu yeol?" ucap Baekhyun santai

"a-a-aaa tidak. Kau ini jangan mengada-ada. Aku t-tidak cemburu. Aku hanya mengkhawatirkanmu. Bagaimana bisa aku membiarkanmu berpacaran dengan ahjussi dingin seperti dia"

"yakk, jaga bicaramu yeol" tangan mungil itu mendaratkan sebuah jitakaan di kepala keras itu. " dia bukan ahjussi kau tau. Dan dia tidak sedingin yang kau kira. Aku yakin dia pasti orang baik."

"h-huh? Kau membelanya? Kau menyukainya eo?" ucap Chanyeol tak percaya. Bisa-bisanya orang yang ia sukai membela saingannya? Saingan? Yeah mulai sekarang Wu seosaengnim itu telah menjadi saingan Chanyeol dalam hal Baekhyun tentu saja.

"apa urusannya denganmu?" Baekhyun pergi meninggalkan Chanyeol yang termenung sendirian.

.

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul empat lebih dua puluh menit.

'saatnya pulang' batin Chanyeol. Hari ini dia tak berniat untuk mencari dan pulang bersama Baekhyun. Karena suasana hatinya sedang memburuk. Ia tak ingin berdekatan dengan Baekhyun sementara ini. Namun sepertinnya takdir berkata lain.

"yeol!" pria mungil itu berlari tergesa-gesa kearahnya namun Chanyeol tidak kunjung menghentikan langkahnya.

"PARK CHAN YEOL! Tungg- aww" dan pada akhirnya pria mungil itu jatuh saat ia berlari sambil sibuk memasukkan buku kedalam tasnya.

'jangan menoleh. Cukup untuk hari ini' batin Chanyeol

"YAKKK! Kau ini apa kuping besarmu itu tuli hah?! BERHENTI KAU CHANYEOL!"

Tak ada respon dari pria bermarga Park tersebut. Ia masih melanjutkan langkahnya dengan tenang sampai pada akhirnya...

.

.

Bugh!

"yakk! Kenapa kau memukulku?!"

"itu karena kau tidak mau berhenti pabo!"

"mwoya? Kau berkata apa tadi? Kau mengataiku pabo?"

"ne. Neo pabbeoya Chanyeol-ssi"

"kau yang pabo! Bagaimana bisa kau membela pria tua itu padahal aku- haishhh sudahlah." Chanyeol mulai melangkahkan kakinya menjauhi pria mungil itu.

"ada apa denganmu huh? Biasanya kau selalu pulang denganku tapi ada apa dengan sekarang?!"

Bisa dilihat Chanyeol sedang mengeram sekarang mendengar perkataan Baekhyun.

"jadi apa maumu sekarang?" pria itu sekarang berbalik arah dan memandang Baekhyun rendah seolah pria mungil itu bisa dekat dengan siapa saja sekarang. Senyuman menakutkannya membuat bulu kuduk Baekhyun merenggang. Ia merasa ada yang aneh dengan Chanyeol belakangan ini.

Tiba-tiba saja ada sebuah tangan dingin yang memeluk pinggan ramping Baekhyun dari belakang. Tentu saja hal itu membuat Chanyeol si pria berkuping caplang itu mendesis.

.

.

.

.

.

Gimana ceritanya? Seru? Atau gaje? Haha.. ikuharapkalian suka. Tolong RnR ya jika kalian ingin aku melanjutkan ceritanya. Haha.. kuberi sedikit bocoran saja ya. di next chapter, Chanyeol akan mengutarakan isi hatinya pada Baekhyun tapi justru hal itu yang akan membawa Baekhyun dalam masalah. Penasaran? So please semakin banyak review akan semakin cepat pula aku mempost chapter selanjutnya. ^^