HALF OF MY HEART

Kyuhyun and Sungmin

KyuMin

They belong to each other

The storyline is mine

PLAGIARISM IS NOT ALLOWED

Casts: Super Junior, Dongbangshinki, Sonyeosidae

Genre: Drama, Romance, little Angst

WARNING: BOYS LOVE, IF YOU READ DON'T BASH, TYPO

xxx


"Oh sial!"

Umpatan pelan keluar dari bibir menawan pemuda yang mengenakan seragam sekolah tingkat atas yang terkenal di Seoul. Tangannya yang mengepal menghantam setir kemudinya. Baru saja ia menemukan mobil Lamborghini melaju di jalanan, membuat gelegak darah mudanya yang penuh persaingan meningkat. Sehingga ia mengajak mobil mewah yang setipe dengan mobilnya itu berlomba kecepatan di jalanan Seoul yang lumayan padat sepagi ini.

Cho Kyuhyun, pemuda itu tidak pernah terkalahkan dalam hal apapun, dan oleh siapapun. Tapi pengemudi Lamborghini tadi ternyata mampu mengungguli Kyuhyun. Memiliki ketrampilan mengemudi yang enggan diakui oleh Kyuhyun, tetapi lebih unggul darinya. Membuatnya harus terperangkap diam karena lampu lalu lintas yang berwarna merah. Tertinggal jauh dari musuh jalanannya tadi.

Ketika lampu lalu lintas berwarna hijau, Kyuhyun menginjak pedal gasnya dalam-dalam harus menjadi yang terdepan kali ini. Mengejar ketertinggalannya dari mobil mewah tadi. Tetapi hingga ia tiba di depan gerbang sekolahnya, ia tidak menemukan mobil yang ia maksud. Membuatnya terpaksa menyimpan dongkol di hatinya. Setidaknya Lamborghini Reventon adalah mobil langkah di Seoul, ia pasti akan bisa menemukan pemilik mobil itu nanti. Kyuhyun melajukan kendarannya pelan ke arah parkir khusus di sekolahnya. Kyuhyun adalah siswa khusus, putra tunggal dari pemilik sekolah. Membuatnya memiliki kemudahan untuk memperoleh fasilitas istimewa di sekolahnya.

Kyuhyun keluar dari mobilnya, membanting pintunya dengan kencang. Dua sahabatnya yang menunggu di mobil masing-masing mengerut heran melihat tingkah Kyuhyun yang tidak biasa. Tan Hangeng, kakak kelasnya yang berasal dari China, menghampiri Kyuhyun kemudian menghantam bahunya.

"Ada apa denganmu sepagi ini?" tanya Hangeng disambut ringisan nyeri dari mulut Kyuhyun.

Kim Youngwoon, atau yang sering dipanggil Kangin karena kekuatannya, juga berjalan mendekat ke arah Hangeng dan Kyuhyun. Ikut masuk ke dalam pembicaraan mereka.

"Aku menemukan Lamborghini Reventon di jalanan tadi, dan dia mampu membalapku," jawab Kyuhyun dingin.

"Wow aku pikir hanya kau yang memiliki Reventon, ternyata ada yang lain dan mampu mengalahkanmu?" Kangin tertawa kencang, meski Kyuhyun memandangnya dengan bengis.

Dengan kesal Kyuhyun berjalan meninggalkan dua sahabatnya, diikuti dengan Hangeng yang menatap tajam ke arah Kangin. Sedangkan yang ditatap hanya mengedikkan bahunya, pura-pura tidak mengetahui kesalahannya. Ia pun berjalan mengekor dua temannya yang sudah mendahuluinya. Koridor sekolah telah sepi, karena bel masuk telah berbunyi lima menit yang lalu. Tetapi tentu tidak ada yang bisa menegur Kyuhyun dan 2 kawannya itu meskipun mereka terlambat satu jam sekalipun. Mereka bertiga tetap berjalan dengan angkuh. Berbelok ke kiri dan menaiki tangga. Kyuhyun adalah siswa kelas dua, yang berarti kelasnya berada di lantai dua. Sedangkan Hangeng dan Kangin adalah siswa kelas tiga, seharusnya kelas mereka ada di lantai satu. Tetapi sudah menjadi kebiasaan untuk mengantar adik kelasnya itu sampai di depan kelasnya sejak mereka duduk di sekolah dasar. Ya, tiga sahabat itu telah bersama sejak mereka kecil. Tidak terpisahkan hingga mereka berusia di ujung belasan tahun.

Kyuhyun tetap berjalan dengan angkuh di depan dan sesekali melihat ke belakang ke arah Hangeng dan Kangin, hingga di tikungan tangga ia tidak melihat seseorang yang berjalan menuruni tangga dengan membawa keranjang berisi bola baseball. Sehingga membuatnya menabrak orang itu dan bola-bola berserakan dari keranjangnya. Orang yang ia tabrak terjatuh menuruni 3 tangga sekaligus. Kyuhyun memandangnya, siswa yang seharusnya terlihat manis jika tidak memiliki tatanan rambut yang sedikit aneh. Maksudnya Kyuhyun tidak pernah melihat siswa sekolah tingkat atas memiliki tatanan rambut yang begitu klimis dengan garis belahannya yang setegas itu. Untung saja ia tidak mengenakan kacamata berbingkai tebal, atau itu akan menutupi mata indahnya dan hidungnya yang mancung sempurna, dan ia akan terlihat sebagai siswa nerd. Tunggu dulu, sejak kapan Kyuhyun mengamati penampilan orang lain?

"Kenapa kau diam saja, kau yang menabrakku. Tidak menolongku, setidaknya kau membantuku memunguti bola yang berserakan karena ulahmu," Kyuhyun mengernyit tidak suka saat mendengar gerutuan kesal dari siswa yang kini sudah sibuk mengisi keranjangnya dengan bola kembali.

Dengan angkuh Kyuhyun menendang keranjang yang sudah berdiri sempurna kembali di sisi siswa itu. Membuat sebagian bola yang telah masuk menjadi kembali berserakan. Dan sang pemilik memandang tidak percaya pada ulah Kyuhyun, mukanya memerah padam. Ia beranjak berdiri dan menghadap wajah Kyuhyun.

"Kau minta maaf!" ucapnya tegas.

Kyuhyun hanya memandangnya dengan pandangan yang meremehkan.

"Kau yang seharusnya minta maaf, jika melihatku di depanmu kau harus menyingkir, itu peraturannya," Kyuhyun mengucapkannya tanpa emosi apa-apa, dengan kedua tangan di saku celananya.

Sedangkan lawan bicaranya semakin memerah pada wajahnya, menahan amarahnya. Meski begitu, bagi Kyuhyun itu terlihat menggemaskan.

"Karena kau anak pemilik sekolah? Baiklah, seluruh sekolah akan menghormatimu tetapi mulai sekarang, aku Lee Sungmin, akan memandangmu serendah lantai yang berada di bawah sepatuku dan bermimpilah aku akan menghormatimu!" Kyuhyun menanggapi itu dengan senyum miringnya, kemudian tidak menghiraukan Sungmin lagi dan berjalan meninggalkannya. Hangeng menatap Sungmin penuh rasa bersalah, sedangkan Kangin menyentuh lengan Sungmin lembut.

"Hei maafkan dia okay, dia tidak biasanya menyebalkan seperti ini hanya saja suasana hatinya pagi ini buruk sekali," Kangin menarik tangan Sungmin untuk berjongkok dan mengumpulkan bolanya lagi.

"Sudahlah tidak usah membantuku, aku bisa melakukannya sendiri," jawab Sungmin dingin.

"Tetapi aku..."

Sungmin menatap mata Kangin, ia memang kesal setengah mati dengan Cho Kyuhyun itu, tetapi tidak lantas membuatnya menerima simpati dari temannya yang tidak bersalah. Sungmin tidak menginginkan itu. Tetapi meski begitu ia juga tidak bisa menyalahkan Kangin, ia tidak memiliki urusan apa-apa dengan Kangin. Maka matanya melembut.

"Aku sungguh-sungguh, pergilah," ucap Sungmin tegas, dan Kangin hanya bisa menurutinya. Sorot mata Sungmin yang tajam, kemudian tiba-tiba berubah menjadi lembut membuat Kangin tidak memiliki bantahan apapun. Yang hanya bisa ia lakukan hanya pergi, mengejar Kyuhyun dan Hangeng.

.

.

.

Kyuhyun berjalan menuju kantin sekolah seorang diri, moodnya pagi tadi sudah berubah menjadi lebih baik. Entahlah sepertinya karena ia berhasil membuat kesal di tangga sekolah tadi. Membuatnya kini menjadi riang meskipun sedang berjalan sendirian, membalas sapaan siswa-siswa yang mengenalnya dengan senyuman, biasanya ia hanya membalas sapaan mereka dengan anggukan. Ketika ia sampai di kantin, matanya mengedar mencari Kangin dan Hangeng. Ketika matanya menemukan titik sudut yang menjadi tempat Kangin dan Hangeng duduk bersama, ia menghampiri mereka dengan langkah yang terlihat tenang dan tampan.

Kyuhyun mengamati dua sahabatnya yang tidak terusik dengan kehadirannya, mereka serius membuka-buka booklet dalam diam. Kyuhyun melongok, mencari tahu booklet apa yang membuat dua kawannya itu menghiraukan kehadirannya.

"Kalian hendak membeli mobil baru?" tanya Kyuhyun menyadarkan Kangin dan Hangeng dari kegiatan seriusnya.

Itu adalah booklet mobil mewah, dengan eksterior dan interior kelas satu dunia. Dibekali dengan mesin V8 hingga V12 membuat kecepatannya mencapai lebih dari 300 km/jam. Dan jangan tanya harganya, bisa mencapai ratusan miliar won. Tetapi bukan harga mahal untuk memenuhi hobi putra-putra pemilik kerajaan bisnis di Asia seperti Kyuhyun, Hangeng dan Kangin.

"Tidak, hanya saja kau memiliki penantang baru," jawab Hangeng menutup bookletnya.

Dahi Kyuhyun berkerut penasaran, "Penantang baru?"

Kangin mengangguk, dan memandang serius kepada Kyuhyun. Kyuhyun tahu mereka akan memiliki pembicaraan serius, membuatnya menarik kursi dan duduk di seberang dua kawannya.

"Lamborghini Veneno, kabarnya mobil itu yang menantangmu."

Pffttt

Kyuhyun tertawa geli.

"Kau memberikanku kabar sekonyol ini dengan wajah serius seakan Maybach Exelero diproduksi lagi dan aku terlambat memesannya," Kyuhyun mencengkeram cola yang ada di depannya, entah milik siapa, kemudian meneguknya kasar.

"Tapi ini Veneno Kyuhyun-ah, belum ada yang bisa menandingi Reventonmu sejauh ini tetapi Veneno sudah memakai mesin V12 kecepatannya pun di atas Reventonmu," terang Hangeng serius.

"Reventonku masih bisa mengatasinya Hyung, kekalahanku tadi pagi hanya masalah teknis jalanan saja. Bukan karena mesinnya. Apa kau sudah menerima tantangannya?"

Kali ini Kangin menggeleng.

"Kami menunggu keputusan darimu," Hangeng lah yang menjawab kini.

"Terima saja, aku akan mengalahkannya."

Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan Hangeng jika Kyuhyun sudah menentukan keputusannya. Maka ia mengambil tabletnya dan mengetikkan sesuatu.

"Ngomong-ngomong, Veneno hanya diproduksi 3 unit di dunia. Siapa lawanku kali ini, apa kalian mengenalnya?" tanya Kyuhyun lagi.

"Dia tidak menyebutkan identitasnya dan nama kelompoknya," jawab Kangin.

Kyuhyun mengernyitkan dahinya, "Huh lalu bagaimana kalian yakin kalau dia serius?"

"Dia mengajak bertanding di sirkuit Itaewon, aku pikir tidak banyak yang tahu tentang sirkuit itu selain kalangan kita," jelas Kangin, disambut anggukan oleh Kyuhyun.

"Baiklah terserah padamu."

Kyuhyun dan 2 kawannya berlaku biasa saja di sekolah, terlepas dari Kyuhyun adalah anak pemilik sekolah, hari-harinya di sekolah berjalan normal seperti siswa lainnya. Ia adalah siswa yang bertanggung jawab, tidak semena-mena melanggar peraturan sekolah, dan tidak mendapat perlakuan khusus dari guru-gurunya, kecuali dalam keadaan mendesak. Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan Kyuhyun di luar sekolah kecuali Hangeng dan Kangin. Kyuhyun adalah ketua kelompok Black Blade.

Itu tidak seperti kelompok yakuza yang terlibat perdagangan obat bius dan narkoba tentu saja, tetapi itu adalah kelompok balap mobil nomor satu di Seoul. Meskipun balap mobil yang dijalani kelompok Kyuhyun bukanlah balap mobil official tetapi taruhannya bernilai ratusan juta hingga miliaran won. Siapapun tahu kelompok Kyuhyun adalah kelompok tingkat atas di kalangan kelompok-kelompok balap mobil lainnya, sejauh ini belum ada yang bisa mengalahkan Kyuhyun dan itu membuat Kyuhyun sedikit jenuh akhir-akhir ini. Tetapi ia tetap tidak bisa menolak tantangan dari kelompok lain.

"Oh ya apakah kali ini kau aman?" tanya Hangeng lagi.

"Maksudmu ayahku?" Hangeng mengangguk dengan pertanyaan Kyuhyun.

"Dia sedang tidak ada di Korea setidaknya dalam waktu seminggu ini, jadi aku aman tentu saja. Kapan dia menantangku?"

"Nanti malam."

Kyuhyun menganguk-angguk, sejauh ini belum ada yang bisa mengalahkannya. Kyuhyun yakin malam ini pun juga akan demikian. Tidak peduli jenis mobil apapun yang dikendarai lawannya, selagi Kyuhyun yang turun di arena balap, lawannya itu akan tumbang dalam waktu singkat.

"Ngomong-ngomong pagi ini kau bersikap keterlaluan, ini tidak seperti kau yang biasanya," suara Kangin membuyarkan lamunan Kyuhyun.

"Huh? Apa maksudmu?" Kyuhyun benar-benar tidak mengerti maksud Kangin, begitu pun Hangeng.

Kangin memberikan isyaratnya dengan dagunya, menunjuk satu sudut meja yang ditempati tiga siswa. Mereka terlihat sibuk mengamati majalah mode, dan sesekali tertawa dengan mata berbinar seperti mengagumi sesuatu.

Kyuhyun tertawa meremehkan, "Maksudmu siswa dengan tatanan rambut 60-an itu?"

"Lee Sungmin," celetuk Kangin.

"Huh?" Kyuhyun semakin tidak mengerti dengan Kangin.

"Namanya Lee Sungmin, kau bahkan lupa dia menyebutkan namanya di depanmu tadi," terang Kangin. Sedangkan Hangeng terdiam, hanya melihat akan kemana arah pembicaraan ini.

"Aku tidak merasa penting untuk mengingat wajahnya apalagi namanya Kangin Hyung."

"Tapi tadi pagi kau memang keterlaluan, itu bukan tabiatmu untuk berbuat semena-mena dan gila hormat bukan?"

"Aku hanya ingin memberi pelajaran kecil kepada bocah sok berani seperti dia."

"Dia bukan bocah Kyuhyun, memang wajahnya seperti anak kecil setiap ekspresinya terlihat lucu, apalagi dengan mata yang selalu berbinar seperti itu. Tapi aku yakin dia tidak seburuk yang kau pikir."

Kyuhyun menatap Kangin yang memandang ke satu titik. Kyuhyun mengikuti arah pandang Kangin, dan itu menuju Sungmin. Sementara Sungmin masih sibuk dengan berbagai ekspresinya saat membuka-buka majalah bersama dua temannya.

"Kau mengamatinya sejak tadi?" tanya Kyuhyun menghantam lengan Kangin.

Kangin hanya tertawa salah tingkah sambil mengelus lengannya. Jujur saja ia sedikit tertarik dengan Sungmin saat mereka berinteraksi untuk pertama kalinya tadi pagi. Tetapi ketika memandang berbagai ekspresi wajah Sungmin kali ini, Kangin semakin tertarik. Ia bahkan tidak mempedulikan tatanan rambut Sungmin yang menurut Kyuhyun ketinggalan jaman itu.

"Jangan pernah berpikir untuk menyukainya," ucap Kyuhyun dingin, membuat Hangeng mengalihkan perhatiannya kepada Kyuhyun.

Wajah Kyuhyun tidak memperlihatkan ekspresi apapun, semuanya terlihat datar. Tetapi Hangeng tahu ada yang tidak beres disini. Dan ia beralih menatap Kangin yang hendak menyampaikan keberatannya. Hangeng menahan siku Kangin, mencoba menarik perhatiannya. Ketika Kangin menoleh kepadanya, Hangeng menggelengkan kepalanya memberikan isyarat agar Kangin tidak mengatakan apapun.

"Sudahlah lebih baik kita kembali ke kelas, bel masuk akan berbunyi sebentar lagi," Hangeng memecah kekakuan yang tercipta di antara mereka bertiga untuk sesaat lalu.

Kemudian ia menarik tangan kedua sahabatnya untuk mengajak kembali ke kelas. Kangin dan Kyuhyun pun hanya bisa menurut kepada yang tertua di antara mereka, dan keluar kantin saat itu juga. Tidak menyadari tatapan seseorang yang memandang salah satu dari mereka bertiga dengan dingin.

.

.

.

Kyuhyun mengendarai mobilnya dengan tenang, ia merasa tidak harus melawan siapa-siapa di jalanan malam ini. Ia hanya ingin menyimpan energinya, dan mengatur emosinya. Ia tidak tahu akan seperti apa lawannya malam ini, maka dari itu ia harus berjaga-jaga. Kepalanya bergerak pelan mengikuti irama musik dari sound system yang diatur sepelan mungkin. Hangeng dan Kangin mungkin sudah menunggu di arena balap, membuatnya harus berangkat sendirian malam ini.

Tinn Tiin

Suara klakson mobil di belakangnya memekakkan telinga Kyuhyun, ia tidak merasa sedang menyulitkan posisi siapapun di belakangnya jika ingin mendahului, toh posisi mobilnya tidak terlalu ke tengah jalan. Tetapi Kyuhyun tetap mengurangi kecepatan mobilnya dan sedikit menyingkir, memberi jalan kepada mobil di belakangnya untuk mendahului. Ketika mobil itu mendahuluinya, mata Kyuhyun membulat sempurna. Itu Lamborghini Reventon yang balapan dengannya di jalanan Seoul tadi pagi. Maka Kyuhyun menginjak pedal gasnya dalam-dalam, menghasilkan bunyi yang meraung pada mesin mobilnya. Mengejar mobil di depannya yang sudah berlari sekencang kilat. Tetapi meski secepat apapun Kyuhyun mengejarnya, mobil itu tetap tidak terkejar hingga Kyuhyun harus berbelok di tikungan dan lagi-lagi kehilangan jejak mobil yang setipe dengan mobilnya dan membuatnya penasaran itu.

Kyuhyun menghentikan laju mobilnya di tengah kerumunan yang berkumpul di jalanan sepi yang biasa menjadi arena balap komunitas seperti Kyuhyun. Mobil-mobil mewah berkecapatan tinggi sudah terparkir di pinggir arena. Ketika tahu itu adalah Reventon Kyuhyun yang datang, kerumunan itu membelah menjadi dua memberi jalan. Kyuhyun menghentikan mobilnya dengan dramatis, menginjak pedal gas berkali-kali hingga menimbulkan bunyi raungan yang terdengar garang. Dan ketika Kyuhyun keluar dari mobilnya, kerumunan yang berjumlah puluhan orang seumuran dengannya itu bergantian menyapanya, sedikit berbasa-basi dan Kyuhyun hanya menanggapi seadanya. Matanya mengedar mencari keberadaan Hangeng dan Kangin.

"Hai Bro kau lama tidak memeriksakan Reventonmu kepadaku," itu Changmin, pemuda kurus dengan tinggi menjulang itu adalah teknisi kepercayaan Kyuhyun.

"Iya kurasa juga begitu, sepertinya karena itu aku akan mudah dikalahkan," jawab Kyuhyun.

Changmin tertawa lucu, "Kau yakin ada yang bisa mengalahkan Reventon rakitanku ini?"

Kyuhyun mengedikkan bahunya tidak peduli.

"Jika dia kalah, aku akan mematahkan lehermu."

"Woww," Changmin menampakkan ekspresi ngeri yang dibuat-buat.

Kyuhyun tertawa, kemudian memeluk bahu sahabat yang berbeda sekolah dengannya itu.

"Tentu saja tidak, kau bisa lihat mesinnya, tolong cek apa saja yang memberikan kemungkinan pada kekalahanku malam ini," kata Kyuhyun sambil tertawa renyah.

Changmin mengangguk menanggapi, "Kau percayakan saja padaku. Oh iya ngomong-ngomong ada yang menunggumu."

Kyuhyun yang hendak melangkah mencari Hangeng dan Kangin pun menghentikan langkahnya, menoleh kepada Changmin dengan mata yang seakan berkata 'siapa?'.

Changmin menunjuk Mercedes Benz SLR Mclaren putih yang terparkir sedikit jauh dari kerumunan. Kyuhyun mengikuti arah tunjuk Changmin.

"Ahh Kwon Yuri?"

Changmin mengangguk, "Dia merindukanmu, temuilah sebentar dia datang kemari karena mendengar kau akan bertanding."

Kyuhyun mengangguk samar, tetapi tetap berjalan ke arah yang ditunjuk Changmin. Menghampiri mobil itu kemudian membuka pintunya, menampakkan sosok gadis cantik yang sedang menyandar rileks di jok mobil dengan mata terpejam dan headset di telinganya. Kyuhyun tersenyum melihat pemandangan itu, dengan iseng ia mencium pipi gadis itu membuatnya sontak membuka matanya.

"Kyuhyun..." yuri melepas headset di telinganya.

"Hai, Changmin bilang kau datang khusus untukku?" tanya Kyuhyun, duduk di jok sebelah sang gadis.

"Changmin berlebihan, aku hanya bosan dan mobilku menuntunku kemari."

Kyuhyun mengacak rambut gadis itu lembut.

"Kau tidak pintar berkelit Yuri."

Yuri, gadis itu, hanya terdiam mendengar tuduhan Kyuhyun kepadanya. Matanya terpejam lagi, memasang kembali headset-nya.

"Ini sudah hampir setahun, dan kau tidak berhenti mengikutiku. Meski kau mengikutiku secara diam-diam seperti ini, aku tetap tahu ada kau di belakangku, di manapun ada aku kau pasti ada disana. Tidakkah itu menyakiti dirimu sendiri? Kita telah berakhir, dan sekali aku katakan aku tidak bsia mencintaimu maka selamanya itu tidak akan berubah," Kyuhyun memandang Yuri dengan sedih. Ia tahu ia sedang berbicara sendiri, karena Yuri nyatanya sedang sibuk dengan musik yang mengalun di headset -nya. Tapi ia hanya ingin berbicara meski tidak didengar.

"Kembalilah ke dirimu yang dahulu, milikilah harimu sendirian. Akan ada yang lebih mampu mencintaimu daripada aku. Jangan sia-siakan dirimu sendiri seperti ini. Aku menyayangimu, aku menyayangimu seperti aku menyayangi noona-ku," lanjut Kyuhyun, dan Yuri masih terpejam tidak bereaksi apa-apa. kemudian Kyuhyun mencium pipi Yuri lagi, dan keluar mobil setelah itu.

Kyuhyun tidak tahu, Yuri mendengarkan ia dari awal hingga akhir. Karena headset yang ia pasang tidak menghasilkan bunyi apa-apa, ia bahkan tidak menyambungkannya kepada ipod yang tergeletak tidak berguna di dashboard mobilnya. Dan Yuri menangis setelah itu, memandang Kyuhyun yang berjalan menjauhinya dan menuju ke kerumunan orang yang membuatnya pusing itu. Kemudian menjalankan mobilnya, meninggalkan arena itu.

.

.

.

Ketika Kyuhyun mengamati Changmin yang sedang melakukan pengecekan dan penyetelan pada mesin mobilnya, ada 3 mobil mendekat ke arena. Bugati Veyron, Kyuhyun mengenali itu sebagai mobil Hangeng. Tetapi dua mobil di belakangnya, Maserati Birdcage dan Lamborghini Veneno, Kyuhyun tidak mengenalinya. Maka Kyuhyun hanya bisa terdiam di posisinya, menunggu siapa yang di bawah Hangeng.

Hangeng dan Kangin keluar dari Bugati, sementara dua orang pemuda keluar dari Maserati. Yang satu berwajah luar biasa cantik dengan senyum yang menyebalkan, terlihat lebih tua darinya. Sedangkan satu lagi berwajah dingin dan datar, sepertinya seumuran dengannya. Mereka berempat berjalan ke arahnya. Tetapi Kyuhyun tidak melihat pengemudi Veneno keluar mobil.

"Apa kau sudah lama disini?" sapa Hangeng.

"Tidak begitu lama hingga mungkin aku bisa memutari arena ini 4 kali," Hangeng tahu Kyuhyun sedang menyindirnya, tetapi ia hanya tersenyum.

Kyuhyun memandang dua orang asing di belakang Hangeng, sedangkan Kangin sudah sibuk menyapa kawan komunitasnya.

"Ohh kau harus berkenalan dengan mereka, dia yang menantang kita," kata Hangeng sadar dengan isyarat Kyuhyun, kemudian ia sedikit menyingkir mempersilahkan dua orang di belakangnya untuk mendekat kepada Kyuhyun.

"Kim Heechul," pemuda cantik dengan senyum menyebalkan itu menyalami Kyuhyun dengan anggun.

"Cho Kyuhyun," Kyuhyun menangguk membalas sapaan Heechul. Kemudian beralih menyalami pemudan di sebelah Heechul.

"Kim Kibum," dan pemuda ini tetap berwajah dingin tanpa ekspresi. Kyuhyun mengangguk dengan sopan.

"Aku tidak pernah melihat kalian sebelumnya, kalian adalah orang baru atau komunitas baru?" tanya Kyuhyun.

"Tidak, jika kau pernah mendengar kelompok purple phoenix dari Nowon, itu adalah kami," jawab Heechul masih dengan keanggunannya.

"Ahh benar, aku pernah mendengar nama itu. Awalnya aku pikir itu adalah nama kelompok sosialita penggemar Victoria Secret sebelum aku tahu kalian memiliki mobil dengan mesin DOHC yang tidak kalah dengan milik kami," Kyuhyun tersenyum meremehkan.

"Kau akan tahu, siapa kelompok penggila Victoria Secret itu setelah kita bertanding," Kibum, dengan dingin terang-terangan menantang Kyuhyun.

"Baiklah, apakah salah satu dari kalian akan menjadi lawanku atau kalian akan melawanku bersama-sama?" sekali lagi Kyuhyun meledek Heechul dan Kibum.

Heechul menggeleng, "Bukan kami, tapi Veneno itu," Heechul menunjuk mobil di belakangnya.

Kyuhyun menatapnya, seingatnya belum ada pengemudi yang turun dari sana.

"Siapa dia? Aku tidak melihat ada seseorang keluar dari Veneno itu?" tanya Kyuhyun penasaran.

"Tidak ada satupun yang mengenali identitas aslinya kecuali kami berdua, dan kurasa itu tidak penting. Yang terpenting adalah kalian bertanding, urusan menang atau kalah itu akan aku tangani," terang Heechul.

Kyuhyun tertawa tidak percaya, "Ingin bermain misterius denganku?"

"Bukan seperti itu, hanya saja identitasnya memang tidak boleh diketahui oleh sembarang orang," jawab Heechul.

Kyuhyun menggeram marah, sementara Hangeng sibuk menatap Heechul penuh arti.

"Persetan dengan identitas kalian, baiklah kita bertanding sekarang," Kyuhyun beranjak dari tempatnya dan berjalan menghampiri mobilnya.

"Selesaikan dengan cepat Changmin-ah, kita harus bertanding dalam 3 menit!" intruksi Kyuhyun kepada Changmin yang sedari tadi sibuk dengan mesin mobilnya. Dengan cepat Changmin menyelesaikan pekerjaannya, menutup kap mobil dan mengacungkan jempolnya kepada Kyuhyun tanda bahwa mobil siap digunakan.

Kerumunan komunitas Kyuhyun segera menyingkir dari jalanan, mensterilkan jalanan. Sementara Veneno di belakangnya berjalan pelan dan berhenti tepat di sebelah Reventon Kyuhyun. Kyuhyun memandang Venenton itu, mencari tahu seperti apa sang pengemudi. Tetapi film kaca mobilnya sangat gelap membuat matanya tidak bisa menangkap apapun. Kyuhyun menginjak pedal gasnya, bunyi meraung tanda bahwa ia siap. Sang lawan pun melakukan hal yang sama. Dan ketika bendera yang dipegang Heechul terangkat, kedua Lamborghini itu melepas pedal rem dan menginjak pedal gas dalam-dalam,menghasilkan bunyi decitan yang memekakkan telinga. Kedua mobil itu melesat dengan cepat, dalam beberapa detik sudah hilang dari pandangan.

Kyuhyun mengamati lawannya dari kaca spion dalamnya, lawannya itu terlihat santai tanpa ambisi. Membuat hati Kyuhyun terbakar emosi, merasa tertipu. Rupanya mereka hanya ingin bermain-main dengannya. Dengan kesal Kyuhyun menambah kecepatan mobilnya, ingin segera mengakhiri ini. Ia merasa lebih baik di rumah bermain dengan Cacao, anjing kesayangannya, daripada melayani tantangan amatir seperti ini.

Ketika ia merasa sudah jauh dari lawannya, karena ia tidak melihat keberadaan lawaannya lagi di belakangnya. Kyuhyun sedikit mengurangi kecepatannya, memandang jalanan di depannya. Arena di Itaewon ini adalah arena buatan Kyuhyun dan kawan-kawannya. Orang awam tidak akan tahu ada jalan di sini karena ini jauh dari pemukiman dan kanan kiri ditumbuhi ilalang yang tumbuh dengan rapat dan tinggi. Hanya orang-orang dari komunitas seperti Kyuhyun lah yang tahu tentang arena ini. Ketika Kyuhyun melaju dengan kecepatan sedang tiba-tiba mobil di belakangnya mendahuluinya dengan deru yang merusak kesunyian malam itu. Kyuhyun menatap Veneno lawannya itu tidak percaya, tidak tahu strategi apa yang ia pakai. Tetapi Kyuhyun tidak butuh berpikir lagi, yang ia tahu ia harus menambah kecepatan untuk mengejar lawannya. Maka ia menekan tombol high speed di sebelah tombol starter-nya. Kemudian Reventonnya melaju dengan kecepatan penuh, turut membelah kesepian di arena itu.

Tapi meski Kyuhyun mengoptimalkan kecepatannya hingga titik tertinggi ia tidak mampu mengejar lawannya. Veneno itu tiba di garis finish beberapa detik sebelum Reventon Kyuhyun. Semua tercengang dengan kekalahan Kyuhyun yang pertama di sejarah kariernya sebagai pembalap. Jika biasanya kedatangan Kyuhyun di garis finish disambut dengan sorak gemuruh, kali ini mereka yang hadir hanya membisu tidak berani mengeluarkan suara apapun bahkan suara nafas mereka sekalipun. Kyuhyun pun juga tidak mempercayai kekalahannya sampai Kangin mengetuk kaca pintu mobilnya, Kyuhyun menurunkan kaca mobilnya.

"Kau kalah Kyuhyun-ah," ucap Kangin lemah.

"Aku tahu Hyung."

"Mereka menawarkan apakah kau ingin mengulangi pertandingan kali ini, dan pemenang yang terakhir akan dianggap pemenang sebenarnya dan kita bisa menghapuskan kekalahan ini," terang Kangin.

Kyuhyun semakin menggeram marah, penawaran macam apa itu? Apakah mereka kini sedang memandangnya seperti anak kecil yang konyol yang akan menangis karena kekalahannya?

"Tidak perlu, apa taruhannya kali ini?" tanya Kyuhyun berusaha meredam emosinya.

"Kami mempertaruhkan Veneno itu dan Reventonmu, karena kau kalah maka kau harus menyerahkan Reventonmu," jawab Kangin dengan hati-hati. Bagaimanapun ia tahu bagaimana berartinya mobil ini untuk Kyuhyun.

"Apa? Siapa yang membuat kesepakatan bodoh ini?" tanya Kyuhyun tidak bisa menutupi kemarahannya lagi.

"Mereka yang memintanya, dan Hangeng tidak bisa menolaknya Kyuhyun-ah."

"Shit!" Kyuhyun memukul setir kemudinya dengan kencang.

Mobil ini memiliki harga yang sangat mahal untuk Kyuhyun, ada satu kenangan dan tekad yang mengiringi mobil ini menjadi mobil balap seperti sekarang. Dan Kyuhyun tidak bisa menyerahkan mobil ini kepada siapapun, tetapi ia adalah lelaki yang harus melakukan kesepakatan yang ia setujui. Bukankah ia sendiri yang menunjuk Hangeng untuk mengurus semuanya? Kekalahan ini memang sesuatu yang tidak terduga, sama sekali tidak ia perhitungkan dan itu murni kesalahannya, jadi ia harus menanggung itu.

Kemudian Kyuhyun melepas sabuk pengamannya, Kangin memberi jalan untuk Kyuhyun keluar dari mobil. Ketika Kyuhyun keluar semua mata komunitasnya itu menatapnya prihatin, Changmin pun menatapnya dengan mata penuh rasa bersalah merasa ia lah yang bertanggungjawab atas kekalahan Kyuhyun malam ini. Tetapi Kyuhyun tersenyum, menepuk bahu Changmin mengisyaratkan bahwa semua baik-bik saja. Dengan percaya diri ia berjalan kepada Hangeng, Heechul dan Kibum. Tetap tidak ada pengemudi Veneno yang sudah mengalahkannya.

"Bagaimana, kau atau kami yang menjadi penggila Vitoria Secret sekarang?" tanya Kibum dengan senyum meremehkan. Tetapi Kyuhyun menghiraukan itu dan beralih kepada Heechul. Memberikan kunci mobilnya.

"Berikan ini pada sang pemenang, aku mengakui kekalahanku," kata Kyuhyun dengan masih percaya diri, meskipun matanya menatap sedih kunci mobilnya yang sudah berpindah tangan.

Heechul tidak berkata apa-apa, ia berjalan ke arah Veneno dan masuk ke kursi penumpang. Tidak ada yang tahu apa yang ia lakukan di sana. Tetapi setelah 7 menit, Heechul keluar dari mobil itu dan berjalan kembali ke arah Kyuhyun.

Di luar dugaan Heechul memberikan kunci mobil itu kembali kepada Kyuhyun, dan Kyuhyun tidak menerimanya membuat kunci mobil itu hanya tergantung di jemari Heechul.

"Apa maksudnya?" tanya Hangeng tidak percaya.

Untuk sesaat Heechul menoleh kepada Hangeng, kemudian beralih kembali memperhatikan Kyuhyun.

"Dia tidak menerima ini, karena tahu kau tidak mengeluarkan kemampuanmu seperti biasa. Dan jika kau tidak keberatan, Kamis malam kita bertanding kembali di sini. Dan ia meminta taruhan yang lain," jawab Heechul.

"Apa itu?" dahi Kyuhyun mengerut tidak mengerti dengan lawannya.

"Kami akan mengatakannya nanti. Dan kami tidak mengakui kekalahanmu malam ini," Heechul berlalu dan melempar kunci mobil itu kepada Kyuhyun.

"Tunggu dulu!" Heechul dan Kibum pun berhenti dengan panggilan Kyuhyun.

"Beritahu aku identitas lawanku itu?" tanya Kyuhyun lagi.

"Vincent, Vincent Lee. Hanya itu yang bisa kami berikan tentang dia," kemudian tanpa menoleh kembali Heechul dan Kibum melangkah masuk ke dalam Maserati mereka. Berdua dengan Veneno, mereka melaju meninggalkan arena dengan elegan seperti kedatangannya sesaat tadi.

"Vincent Lee?" gumam Kyuhyun menyebut nama lawannya. Seperti bukan nama Korea, tetapi ia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

"Hangeng Hyung, bisakah kau mencari tahu tentang Vincent Lee untukku?" tanya Kyuhyun kepada Hangeng yang masih memandangi kepergian dua mobil itu, tidak athu apa yang di pikirannya.

"Tentu saja," jawab Hangeng singkat.

"Vincent Lee."


T B C


Hallo, setelah sebulan akhirnya saya kembali membawa judul baru. Sebenarnya setelah DG saya udah punya draft ff baru sih, tapi ternyata otak saya belum mau jalan sama draft itu ya udah saya cari yang lain. Kemudian nemu lagi, ternyata begitu menemukan kesulitan saya mentok nggak bisa melanjutkan lagi. Ditambah Sungmin nggak pernah muncul, benar-benar mematikan inspirasi saya. Bikin saya krisis identitas diri, teman saya menyadarkan saya apakah saya ELF atau hanya Sungmin Stan, gini doang bisa menghilangkan semangat saya dalam berfandom?

Akhirnya saya membuka-buka file lama, ketemu lah era Sorry Sorry. Waktu liat photo card dan foto-foto mereka di era itu saya membangun sendiri image mereka. Dan terima kasih kepada seorang teman, yang mau saja saya tumpahin inspirasi hahaha jadi bersama dia saya membuat plot dilengkapi dengan foto-foto image yang saya ceritakan. Dan jadilah seperti ini. Terima kasih Aya :)

Jika kalian memperlukan image tokoh seperti apa yang saya pakai kali ini, kalian cukup bilang di review nanti saya upload karakter dan image di twitter saya ya. Tentang dunia balap dan mobil, saya sama sekali nggak tau apa-apa jadi maaf jika tidak maksimal di sini ya? Saya hanya mengamati film-film balapan adik saya jadi cuma itu bekalnya. Tapi saya bisa memberikan gambar mobilnya juga jika kalian membutuhkannya.

Dan jika di DG lalu saya fokus pada karakter Sungmin, maka kali ini saya lebih fokus ke Kyuhyun. Maka dari itu saya perlu banyak belajar tentang Kyuhyun, mengingat saya bukan Kyuhyun bias jadi saya tidak pernah mendalami tentang dia kecuali yang berhubungan dengan Sungmin. Sekali lagi saya tidak akan menyia-nyiakan tokoh yang saya sebut disini, meskipun itu Cacao sekalipun. Ini tidak akan seperti Kyuhyun yang membully Sungmin di sekolah terus jatuh cinta. Hanya ikuti saja

Kok disini yang jadi mantan Kyuhyun si Yuri ya? Saya nggak mau make Victoria lagi, kasian Vict saya pake terus. Saya juga nggak mau pake Seohyun, karena itu bisa memancing emosi nanti pada maki-maki yang tidak perlu di kotak review. Jadi Yuri saya rasa paling netral hehehe. Untuk yang belum tahu, Victoria Secret adalah merk lingerie dan sexy under wear khusus cewek.

Sekali lagi saya tidak gila review, hanya saja jika kalian butuh menyampaikan sesuatu, kritik dan flaming silahkan di kotak review. Saya menerima apapun. Jadi silahkan klik kotak review. Saya tidak akan memberikan pilihan TBC/END karena saya ingin menyelesaikannya, jadi SAMPAI JUMPA CHAPTER DEPAN