Chuu~
"Tolong terimalah ini sebagai permintaan maafku..."
"...!"
"Eh?"
Tanpa Erza sadari raganya keluar dari tubuhnya.
\(O.O)/ \(O.O)/ \(O.O)/
Fairy Tail milik Hiro Mashima-sensei
Spoiler Alert
/(-_-)\/(-_-)\/(-_-)\
.
.
.
"A-a-a-a-a-apa k-k-k-k-kisss?" Juvia panik.
"Apa yang kau lakukan Kagura-chan?!" bentak Miliana, masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi.
'Aku memberi nafas buatan pada Jellal, karena saat itu dia diambang kematian. Tapi aku merasa bersalah pada Erza. Aku hanya ingin mengembalikan ciuman, itu saja!' bentaknya dalam hati. Tapi tidak ada cara di dunia Kagura akan menjelaskan hal seperti itu di depan Miliana.
"Eh a-aku... lalu Jellal dan... umh? Aku..."
"Kau cemburu pada Jellal?" tebak Miliana.
"APA? Tentu saja tidak!" bentak Kagura dengan sembuarat merah menghiasi wajahnya.
"Woi, Erza... Kau masih hidup? Bertahanlah Erza!" Gray berusaha mengembalikan kesadaran Erza dengan mengguncang-guncang tubuhnya.
"Erza! Woi..." Kali ini ia mengibaskan tangannya di depan Erza. Tapi tak berguna.
Tiba-tiba pintu markas terbuka, segera semua orang menoleh dan menyaksikan seseorang yang masuk ke markas mereka.
"Semua musuh yang ada di Hargeon sudah dikalah- Erza apa yang terjadi?"
"JELLAL!" ucap mereka serempak.
"Eh, apa?" ucap Jellal campuran antara panik melihat kondisi Erza dan bingung dengan sambutan tak terduga.
"Cepat beri Erza napas buatan!" perintah Kagura.
"APA?" Kaget, bingung dan malu. Jellal benar-benar tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya. Tadinya ia ingin melaporkan situasi saat ini sekaligus melihat keadaan Erza. Ia tak mengharapkan dipertemukan dengan situasi seperti ini.
"Cepat! Tidak ada waktu untuk menjelaskan!"
"T-tapi..."
"Tak ada tapi-tapian..."-Kagura menarik Jellal-"...cepat!" dan mendorongnya dengan sekuat tenaga hingga menimpa Erza.
Chuu~~
Merasa sesuatu yang berat menimpanya, Erza tersadar dan membelalakan matanya melihat Jellal berada diatasnya dengan bibir mereka yang terkunci. Saat Jellal melepaskan tautan keduanya, Erza kembali pingsan. Kali ini dengan warna merah diseluruh wajahnya.
"N-nah, sekarang itu salahmu Jellal. Bertanggung jawablah!" ucap Kagura tanpa dosa.
"A-apa?"
"Awasi sampai dia sadar, Jellal!"
Mereka pun meninggalkan ruangan.
#Di luar
"Sebenarnya apa yang kau lakukan Kagura-chan?" Miliana menjadi orang pertama yang bertanya.
"Aku hanya melemparkan kesalahanku pada Jellal. Itu saja!"
.
.
.
Owari
Sekali lagi fic gaje yang benar-benar singkat! :v
Di fic kemarin saya frustasi dengan Kagura, sekarang saya gemes sama dia... #Cubit2
Entahlah saya mesti marah, ketawa, atau bagaimana. Yang jelas, rasanya semua beban saat baca manga 481, sudah keangkat... :)
