Sumary :

2 buah insan yang memiliki takdir yang sama. Akankah Naruto sang Mahou dan Naruko sang Jinchuriki Kyuubi dapat mengalahkan kegelapan yang semakin mendekat. Duet 2 kekuatan antara Sihir dan Cakra.


.

.

.

.

"Naruko-chan ... jangan lupa makan sayuran hiks.. jangan malas, dan jadilah kunoichi hiks.. yang hebat di masa depan." Ucap seorang wanita berambut panjang berwarna merah yang kita ketahui bernama Kushina Uzumaki.

"Aku sama dengan apa yang di katakan ibumu." Tak berbeda jauh dengan Kushina, laki-laki berambut kuning bernama Minato namikaze yang ada di belakangnya juga memberikan pesan kepada seorang bayi yang baru di lahirkan dari rahim istrinya beberapa jam yang lalu.

Jika di lihat keadaan meraka sangat memperihatinkan dengan sebuah cakar besar yang menembus melewati tubuh meraka. Tak lama setelahnya cakar itu mulai memudar dan menjadi cakra yang masuk ke dalam tubuh sang bayi membentuk sebuah seal berbentuk lingkaran dengan beberapa huruf aneh melingkarinya.

Di luar kekkai yang di ciptakan oleh sang wanita yang di kenal dengan sebutan "Red Hanabero" berdiri beberapa orang dengan pakaian Anbu konoha, di antara mereka berdiri seorang dengan sebuah topi yang bertuliskan api dalam bahasa kanji. Ya, meraka adalah Hokage beserta para pengawalnya. Dan mereka lah menjadi saksi dari lahirnya seorang anak yang kelak akan menjadi Hokage terhebat.

.

.

.

.

Di Sebuah pulau yang tak di ketahui.

"Dragon-sanon-san, aku titipkan anakku ini padamu. Aku tak dapat merawatnya karna harus menyegel Raja iblis yang akan segera bangkit." Ucap seorang pria berambut hitam pada seekor naga, di dalam pangkuannya seorang bayi tengah menangis. Mungkin merasakan kegundahan yang ada di hati sang ayah (Aouthor : cie ilaahhh ... kegundahan :P)

"Jadi dia akan bangkit kembali ya, baiklah. Aku akan menjaganya seperti anakku sendiri Roger-san"

"Trimakasih Dragon-sanon-san. Untuk yang terakhir kalinya aku ingin mengucapkan kalimat terakhir padanya dulu." Ucap pria yang kita ketahui bernama Roger.

Roger atau yang di kenal sebagai Rikudou D. Roger adalah keturunan asli dari sang dewi atau saudara dari Shinobi legendaris "Rikudou Sannin". Meskipun dia masih punya hubungan darah dengan Rikudou sannin, dia tak mempunyai sistem cakra layaknya shinobi pada umumnya. Dan karnna itu keturunan aslinya juga tidak bisa menggunkan jutsu atau jurus layaknya Shinobi. Tapi mereka terikat dengan semacam kekuatan yang di sebut sihir.

"Naruto ... kuat dan tumbuhlah menjadi orang yang tangguh dan jadilah raja sihir terhebat melampaui ayahmu ini. Ini adalah kenang-kenangan terkahir yang bisa ku berikan padamu. Dari sini kau harus menjadi kuat dan lebih kuat dari sebelumnya." Roger lalu meletakkan sebuah kalung yang mempunyai bandul sebuah buku dengan rantai yang menyegelnya.

"Grimoire... tolong kau jaga dan pandu dia menjadi seorang raja sihir yang hebat." Ucap Roger entah pada siapa.

"serahkan padaku Roger-san, aku akan membuatnya kuat melebihi kau dan menjadikkannya Raja sihir yang kuat tak seperti kau." Jawab suara yang kedengarannya berasal dari kalung tersebut. Roger hanya tersenyum mendengar kata-kata dari benda yang ia panggil Grimioire.

Setelah mengatakan perpisahan pada sang anak, Roger menyerahkan Naruto pada naga yang ada di depannya.

"Trimakasih Dragon-sanon-san." Bersamaan dengan itu tubuh Roger berubah menjadi partikel yang perlahan-lahan menghilang meninggalkan sang Naga yang kita kenal dengan nama Dragon-sanon-san.

"Aku pasti akan menjaganya ... dan semoga kita dapat bertemu kembali suatu hari nanti." Ucap Dragon-sanon sambil pergi meninggalkan tempat itu, masuk ke dalam lebatnya hutan.

Disclamer : Masashi Kishimoto

Genre : Adventure, Fantasy, Romance (kagak janji), serta sedikit ecchi, but no Hentai

Paring : Naruto x ... (Minta saran)


.

.

.

Chapter 1

Anak yang di takdirkan di masa depan.

.

.

6 Tahun Kemudian.

Di sebuah pulau yang kelihatannya tenang dengan suasana yang damai, ingat hanyaKelihatannya.

"Membuka arsip SUBERIA. Mengeksekusi temaku IMPERIUM." Bersamaan dengan ini matahari yang berwana kuning keputihan berubah menjadi hitam. Meskipun begitu, hal ini tak mengubah hari menjadi gelap. Setelahnya sebuah ledakan besar pun terjadi di dalam hutan.

Melihat lebih dalam lagi di dalam hutan. Terlihat seorang pemuda berambut hitam dengan tinggi berkisar 180 cm, tanpa memakai pakaian hanya sebuah celana hitam, di kepalanya terpasang sebuah topeng berbentuk tengkorak dengan line merah darah di mata kanannya, tak lupa pula sebuah sayap Transparan yang terbuat dari tulang belulang berdiri kokoh di belakangnya, dan matanya berwarna kuning emas. Perlahan topengnya menghilang menunjukkan wajah seorang pemuda dewasa berkulit putih.

"Sungguh kekuatan yang hebat, aku bahkan sampai tak menyangka kalau ini adalah aku" ucap pemuda tersebut.

Plok.. plok.. plok... plok...

"tak ku sangka Naruto yang cengeng sekarang telah menjadi seorang raja sihir." Ucap seorang gadis yang kelihatannya berumur 16 tahun. Dengan rambut tergerai berwarna hitam. Dengan pakaian yang bisa di bilang kurang bahan malah membuat lekuk tubuhnya lebih kentara terutama bagian depannya yang sangat menonjol. Wajahnya juga bisa di bilang sangat cantik, terutama di bagian bibirnya yang sensual, matanya berwarna coklat, dan kulitnya berwarna putih bersih tanpa cacad.

"Jangan mengejekku Yu-" belum sempat Naruto menyelesaikan kata-katanya, wanita tersebut sudah menerjangnya dan mendaratkan sebuah ciuman di bibir Naruto.

Blush ...

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" sebuah jeritan membahana memecah hutan yang kelihatannya tenang.

"Y-Y-Yuki-nee, ap-apa yang kau lakukan ?!" ucap pemuda yang kita kenal bernama Naruto, mukanya berubah menjadi merah semerah tomat. Posisinya kini Yuki tengan memeluk Naruto dengan mesra, wajahnya juga memerah. Tapi tak semerah wajah Naruto.

"Apa kau ingin membuat gadis manis sepertiku mengucapkannya?" wajah Yuki sekarang makin dekat dengan wajah naruto. Ia bermaksud mendaratkan ciuman untuk yang kedua kalinya di bibir Naruto.

Bluuussshhh ...

Wajah Naruto semakin memerah mendengar ucapan dari Yuki.

"Bwahahahahhahahahaha" Naruto mendelik melihat Yuki yang kini tengah tertawa sambil guling-guling di tanah. Dan itu membuat wajah naruto makin mayun.

"Hahahahahahaha.. lihatlah mukamu Naruto-chan... seorang Raja Sihir bisa blushing. Hahahahahha." Wajah Naruto makin mayun mendengar ucapan dari Yuki.

"Yuki-nee ngerjain aku lagi, lihat aja nanti .. kau yang ku kerjain." Ucap naruto sambil memayunkan mulutnya dan itu menambah lucu wajah Naruto di mata Yuki.

"Release." Perlahan-lahan angin kencang hitam menyelimuti tubuh Naruto yang kelamaan menghilang menyisahkan seorang bocah berumur sekitar 6 tahun.

"Sudah Yuki-nee .. jangan ketawa terus" ucap Naruto yan kini sudah kembali ke wujud aslinya -6 tahun-. Tak lama setelahnya tubuh Naruto ambruk di tanah. Semua sihir yang ia punya telah terkuras karna berubah menjadi wujud raja sihir.

"NARU-CHAN !" Yuki langsung berlari ke arah Naruto dan langsung memeluknya.

"Apa yang terjadi? Apa yang harus aku lakukan?" memikirkan apa yang dapat di lakukannya jika Naruto pingsan, tiba-tiba muka Yuki berubah menjadi merah kembali.

'Hanya cara itu saja yang dapat di pakai.' Batin Yuki.

Setelahnya Yuki mulai menarik nafas dalam-dalam mempersiapkan sesuatu. Setelah selesai, Ia mulai mendekatkan bibirnya ke arah bibir Naruto kecil. Sedikit lagi... hanya tinggal 5 cm

"Apa yang kau hosh .. lakukan hosh... Yuki-nee?" belum sempat Yuki menempelkan bibirnya ke bibir Naruto, tangan mungil Naruto menghentikan muka Yuki-nee yang mendekat ke arahnya.

"Aku hanya mencoba memberikan pertolongan pertama saja kok !" ucap Yuki sambil memalingkan mukanya ke arah lain, mencoba menyembunyikan rona merah yang bersemayam di wajahnya.

Naruto lalu duduk sambil ngos-ngosan. Keringat dingin juga mengucur dari pori-pori tubuhnya, wajahnya juga menjadi sangat pucat. Yuki yang melihatnya bukannya menghawatirkannya, melainkan malah tambah bernafsu melihat pemandangan di depannya, di matanya Naruto terlihat lebih enak di santap (Author : emang makanan di santap ? -_-, Yuki : mana ku tahu, kau yang bikin narasinya dodol !)

'Kenapa ini? Tenagaku terasa habis tak tersisa. Apa perubahan ke wujud Mahou menguras tenaga sihir sebanyak ini? Ini berlebihan, dengan tubuhku saat ini dalam sekali pemakaian hanya akan membunuhku.' Batin Naruto sambil memikirkan efek samping dari penggunaan wujud Mahounya.

Tak lama setelahnya Naruto mulai merasakan hawa yang sangat dia kenal. Aura dewasa dengan tambahan hawa membunuh yang bisa membuat orang biasa pingsan dalam sekejap.

"Yuki-Nee.. kembalilah, Dia datang." Seakan tahu akan maksud dari Naruto, Yuki melafalkan beberapa mantra dan detik berikutnya tubuh Yuki di selimuti sinar berwarna kuning keemasan. Setelah sinar hilang, menyisakan sebuah buku kecil yang di rantai –ada di lengan kanan naruto, terikat-.

Kreekkk ... kreekkk..

Bunyi sesuatu menggesek semak-semak. Naruto hanya diam menutup mata mengisi tenaga yang telah habis karna perubahannya. Lalu, dari semak-semak muncul seekor Naga dengan warna putih. Bentuknya tak terlalu besar, tapi pasti dalam sekali membuka mulut 4 orang bisa di makan sekaligus. Di belakangnya juga terdapat 2 sayap besar menambah kesan menyeramkan sekaligus berwibawa.

"Domo Dragon-sanon-san." Ucap Naruto menyapa Naga yang melihatnya dengan Intens.

" Domo." Dragon-sanon-san lalu memperhatikan area sekitarnya yang hancur serta sebuah kawah besar bediameter puluhan meter di belakang Naruto. Tapi yang membuat Dragon-sanon-san lebih tertarik adalah keadaan Naruto yang ngos-ngosan seperti kehabisan tenaga.

"Kau berlatih menggunakan sihir lagi?" tanya Dragon-san memperintesn tatapannya ke arah Naruto. Naruto memalingkan mukanya ke arah lain mendengar pertanyaan dari hewan yang sudah di anggapnya sebagai keluarganya sendiri.

Tatapan Dragon-sanon mulai berubah, dari tatapan Intesn menjadi khawatir.

"Lihat dirimu? Setelah menggunakan sihir tubuhmu pasti akan melemah, tubuhmu belum kuat meneima beban sebesar itu." Dragon-san mulai mendekati Naruto. Di tangan kanannya terdapat sebuah buah yang aneh, bentuknya sulit di deskripsikan jadi pembaca banyangin sendiri-sendiri ya (Reader : Dasar author jabluk !)

"Aku pasti menjadi kuat dan dapat mengalahkan Raja Iblis, bukan menyegelnya. Sehingga keturunanku kelak tak harus menanggung beban ini juga" Naruto tetap memalingkan mukanya, tak mau melihat wajah Dragon-san. Dragon-san yang melihatnya hanya pasrah mendengar perkataan seorang bocah yang tak cocok di umurnya yg 6 tahun.

"Baiklah.. aku tak dapat melakukan apa-apa. Makan ini, jangan masuk ke dalam air, dan temui aku besok di bawah Pohon Kehidupan." Dragon-san meletakkan buah yang sedari tadi berada di tangan kanannya.

Naruto melihat Buah yang berada di depannya dengan banyak pertanyaan di kepalanya. Seakan tahu akan maksud dari bocah yang berada di depannya, Dragon-san hanya tersenyum dan berlalu pergi dengan... berjalan?.

"Dasar Naga aneh, punya sayap tapi gak di pakai. Ya'kan Grimoire?"

"Betul Naru-chan." Dragon-san yang mendengarnya langsung terbang dengan kecepatan penuh meningalkan Naruto dan Grimoirenya yang tengah tertawa terbahak-bahak.


.

.

.

.

Keesokan harinya di bawah pohon kehidupan.

Dragon-san tengah tidur dengan tenangnya di bawah pohon besar yang menjadi titik tengah dari pulau yang belum di ketahui namanya. Di sampingnya berdiri beberapa hewan seperti Kera, Buaya, Elang, dan Chita.

Tak lama setelahnya, Dragon-san mulai membuka matanya dan detik berikutnya ia melihat Naruto di hadapannya, tak lupa dengan grimoire yang berada di lengan kanannya. Tapi ada yang aneh, tangan kiri Naruto berubah menjadi cahaya berwarna kuning dan kaki kirinya berubah menjadi Api.

"Hohoho .. lihatlah dirimu Naruto? Sepertinya kau tak dapat mengendalikan perubahan tubuhmu? Dan ini cukup langka 1 buah Iblis memiliki 2 effeck?" Raut wajah Naruto berubah jadi sangar.

Api yang berada di kakinya muali membesar, membakar tanah dan tumbuhan di sekitarnya menjadi abu. Dragon-san sweadrop melihatnya, begitu juga yang lainnya.

"Hei jangan marah dulu.. kendalikan emosimu, kalau tidak... pulau ini bisa kebakaran." Ucap sang Elang, Naruto mengerti dan mulai mengendalikan emosinya, secara bberangsur-angsur apinya mulai mengeci; dan hilang tanpa bekas di kakinya begitu pula tangan kirinya yang berupa cahaya kembali menjadi tangan norml pada umumnya.

"Kenapa tubuhku jadi begini Dragon-sanon-san?" satu pertanyaan yang mewakili semua pertanyaan yang ada di otak Naruto. Pasalnya, setelah memakan buah yang Naudhubillah mindhalik pahit itu tubuhnya mulai terasa aneh.

"Yang kemarin kau makan adalah buah setan (Devil Fruit), buah ini akan memberikan kekuatan pada pemakannya. Seperti dirimu, kau termasuk tipe logia karna dapat memanipulasi bagian tubuhmu menjadi Zat alam. Sama seperti aku, jika kau bisa menggunakan cahaya dan api maka aku dapat menggunakan pasir, seperti ini" tiba-tiba tubuh buaya berubah menjadi pasir dan terurai, detik berikutnya pasir tadi kembali lagi ke bentuk asalnya yakni tangan atau kaki (Author : buaya itu kaki atau tangan ya? )

"Wow.. bagaimana cara kau melakukannnya?" wajah Naruto berbinar-binar melihat jurus yang di anggapnya hebat –untuk anak umur 6 tahun-.

"kau juga dapat melakukannya dengan latihan dan pengendalian emosi yang stabil." Ucap sang Chita menambahkan.

"Baklah ... Tujuanku memberikan Devil Fruit padamu adalah sebagai alternatif, dengan tubuhmu yang sekarang ini. Menggunakan sihir hanya akan membuat tenagamu terkuras habis, oleh karna itu aku memberikan Devil Fruit agar kau bisa bertambah kuat tanpa bergantung pada kekuatan sihir. Setidaknya hingga tubuhmu sudah kuat menahan beban dari sihir tersebut." Naruto tak berniat menyahut karna dikira Dragon-san akan melanjutkan kata-katanya.

"Tapi Devil Fruit juga memiliki kelemahan yang fatal yakni air laut."lanjut Dragon-san.

"Air laut?" Naruto memiringkan kepalanya tanda tak mengerti, Dragon-san yang tahu maksudnya mulai menarik nafas dalam-dalam.

"Devil Fruit adalah buah yang hanya bisa muncul dalam waktu 100 tahun sekali. Ini di karnakan pohon kehidupan harus menyerap saripati kehidupan laut. Laut yang marah pun mengutuk siapapun yang memakan buah dari sari pati kehidupan laut ini akan di bawa ke kelamnya kedalaman laut." Ucap Dragon-san, Naruto mengangguk tanda paham akan maksudnya.

"Dan biarkan aku memperkanalkan mereka yang akan menjadi Senseimu kedepannya. Raja kera yang memiliki kekuatan menyamai kingkong Magellan The Master Poison. Penguasa dari seluruh sungai Crocodile. Kecepatan yang manandingi cahaya Akuma The chita. Penguasa langit Zero The Eye Sky." Para binatang yang di kenalkan bergaya yang di anggap keren oleh mereka. Naruto sweadrop melihatnya.

"Tapi sebelum kau berlatih dengan mereka, aku akan mengajarkanmu menggunakan Haki. Ini modal awal untuk memaksimalkan tipe logia yang kau punya." Lanjut Dragon-san.

Setelah acara perkenalan dadakan barusan Naruto mulai berlatih menggunakan haki, dari sini ia mulai paham dengan efek Haki yakni merasakan keberadaan musuh, jumlah, langkah apa yg akan di lakukan musuh selanjutnya (Aura pengamatan Kenbushoku Haki). Busoshoku Haki "Ambisi" membuat baju pelindung tak terlihat, Haki ini paling berguna dalam pertarungan karna dapat di gunakan untuk bertahan dari berbagai serangan dan membuat daya hancur dari serangan user meningkat. Haoshoku Haki "Intimidasi, haki raja penakluk." Dapat mengintimidasi suatu obyek berupa mahkluk hidup. Dan di mulailah pelatihan bagaikan Neraka dari Dragon-san.


Desa Konohagakure.

Naruko duduk di depan sebuah danau. Pikirannya melayang jauh menembus alam bawah sadarnya, dia meratapi apa yang terjadi padanya. Di panggil moster, di jauhi, di caci maki, bahkan kadang ada yang mencoba melakukah hal tidak senonoh pada gadis berumur 6 tahun ini.

"Teman... " ucap lirih Naruko. Ya satu kata yang slalu ingin dia claim yakni teman. Seseorang yang akan ada di samping kita tak peduli apapun yang menghadang dan slalu mendukung di saat dia dalam keadaan terpuruk.

Naruko berdiri dan melihat pantulannya di danau. Secara sadar atau tidak sadar dia melihat pantulan seekor rubah besar tengah menyeringai ke arahnya. Tapi dia manganggapnya angin lalu dan berdiri dari duduknya.

"Yosh ... tak peduli apa yang akan terjadi, aku akan jadi kuat dan membuat penduduk desa mengakui keberadaanku." Naruko memejamkan matanya dan pergi meninggalkan tempat tersebut dalam diam.

.

.

.

.

.

.

Turbolocolosis.

Ok. Pada bingung gak? Yang bingung biar author kasi penjelasan dikit tentang beberapa kata yang mungkin agak aneh.

Arsip : ini adalah pusat dari sebuah sihir yang mencakup banyak hal, Arsip biasanya terdiri dari 7 dosa kematian. 7 dosa kematian apa aja? Cari di Google.

Tema : ini adalah hal yang lebih mendalam dari sebuah arsip. Banyangin aja gini, di SD pelajaran IPA Cuma itu aja. Tapi, di SMA pelajaran IPA udah jadi Biologi, Kimia, dan Fisika. Jadi tema disini sama kayak Biologi dan temen2nya, tema disini adalah sifat asli dari sang pemiliknya.

Yang baca komik Trinity Seven pasti tahu lah tentang ini.

ma'af kalau ada salah, soalnya ini cuma sekali sunting saja. chap 2 jangan khawatir, insya allah 2 hari lagi udah ada kalau kuota belum habis.