Tatapanmu Kini Berbeda.
Rate: T
Bungou Stray Dogs credits to Asagiri sensei.
Author tidak mengambil keuntungan apapun selain mendapat asupan tuk diri sendiri.
Ff ini ditulis untuk ikut meramaikan ulang tahun Atsushi Nakajima dan diikutsertakan dalam event #shinsoukokuweek
Day 1: Eye Of The Tiger/Tickle A Dragon's Tail..
.
Dering ponsel dengan tidak tau dirinya berbunyi saat Akutagawa Ryuunosuke tengah menghadapi Nakahara Chuuya dan Mori Ougai.
Mengumpati teknologi canggih berupa benda pipih itupun tiada gunanya. Salahkan dirinya sendiri yang lupa mematikan ponsel.
Mori mengangkat alis, tersenyum palsu, "Angkatlah telfonnya, Akutagawa-kun." sedangkan Chuuya berdecih disana karena menganggap dirinya tak sopan.
Akutagawa membungkuk dalam, mengucapkan permisi kemudian keluar, hanya untuk mengangkat telfon—yang ternyata dari Izumi Kyouka.
"Ya, aku tau ini harinya."
"Kau bercanda. Mustahil aku tak menganggunya. Dia rivalku."
"Jangan bergurau, Kyouka. Aku tak akan segan walau harus melawanmu kesekian kalinya."
Telfon ditutup sepihak, lalu benda pipih tak bersalah hancur remuk oleh kepalan tangan kelewat kuat—hingga tangan sang empunya ponsel berdarah terkena serpihan kaca.
"Aku malah akan menganggunya." Akutagawa tertawa seram—mengabaikan para bawahan penjaga pintu masuk ruangan Mori Ougai yang bergidik dibelakangnya.
.
.
.
Sungguh, Atsushi bahagia.
Di umurnya yang ke 19, semua rekan di Armed Detective Agency ada untuknya, mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
Nakajima Atsushi tak pernah merasakan ini sebelumnya. Dulu ia hanya dapat melihat dari kejauhan anak-anak yang ulang tahunnya dirayakan oleh keluarganya. Ia tak mengerti rasanya.
Ternyata perasaan ini begitu menyenangkan, membuncah didalam hati, menyebabkan senyum dibibir tak kunjung luntur dengan wajah bahagia. Pancaran kebahagiaan itu menjalar ke seluruh sudut hati, ke seluruh sarafnya hingga hari ini ia tak begitu mempermasalahkan Dazai Osamu yang mengusilinya, ataupun Kunikida Doppo yang memarahinya dan memberinya tugas tambahan.
Ya, tugas tambahan karena kota mereka baru saja terkena sebuah bencana yang disebut sebut sebagai 'Dead Apple' dan tugas Atsushi kali ini adalah mengambil data milik Dazai di kantor pemerintah dan memberikannya kepada Kunikida.
Atsushi tak mempermasalahkan tugas tambahan di hari ulang tahunnya ini, karena—sejujurnya, ini pertama kalinya dalam hidupnya dimana hari kelahirannya dirayakan. Sungguh Atsushi ingin menikmati hari ini dengan bahagia jika saja seorang pria aneh tanpa alis dengan uban di ujung rambutnya tidak mendadak muncul dan menyerangnya.
"JIN-KO!!! AKHIRNYA KUTEMUKAN KAU! KALI INI KAU AKAN KUCABIK CABIK HINGGA HABIS!!!" Pria dengan baju serba hitam itu berteriak dengan suaranya yang mirip kucing kejepit. Dasar, sudah tau dirinya sendiri penyakitan, masih saja berteriak teriak begitu.
Lihat saja dirinya yang langsung batuk-batuk hebat hingga membungkuk. Atsushi sampai kebingungan hingga hanya dapat meringis dan kabur secepat kilat sebelum Akutagawa benar-benar melakukan apa yang dikatakannya tadi.
"WOEE! MAU KEMANA KAU JINKO?!" Oh tidak, Akutagawa melihatnya kabur rupanya.
"KABUR SEJAUH MUNGKIN DARIMU!"
"JANGAN LARI JINKO! KEMARI KAU!"
"GYAAAAH! DASAR BODOH! ORANG BODOH MANA YANG MAU MENYERAHKAN DIRINYA UNTUK MATI BEGITU SAJA?!" Atsushi menjerit saat Rashoumon mendadak mencuat tajam didepannya. Cepat cepat ia mengubah jalur lari sebelum ability Akutagawa itu kembali mencabiknya.
"KAU BERANI MENGATAIKU BODOH HAAAH?!"
"Mama, kenapa dua orang itu berlari memutari air mancur?"
"Jangan dilihat nak, mereka hanya orang gila."
BRAKKK!
"GYAAAA! JANGAN MERUSAK FASILITAS UMUM AKUTAGAWA! AAAA! JANGAN HANCURKAN BANGKU ITU ASTAGA!"
"AKU TIDAK PEDULI! BERHENTI BERLARI JINKO!"
"TIDAK MAU! JANGAN GANGGU AKU AKUTAGAWA! PUNYA SALAH APA AKU PADAMU?!"
"ADA YANG INGIN KUPASTIKAN JINKO! DAN KESALAHANMU BANYAK PADAKU! KARENAMU DAZAI-SAN MEMBANDINGKANKU!"
"KENAPA JADI SALAHKU?! ITU SALAH DAZAI-SAN SENDIRI!"
BRUAAAGH!
KLONTANG-KLONTANG-KLONTANG!
GUK-GUK-GUK!
MIAWWW! SSSSHH!
"DAZAI-SAN SELALU BENAR! JADI YANG SALAH ADALAH KAU! ASTAGA JAUHKAN ANJING ITU!"
"DASAR BUCIN! HWAAAAAA!" Atsushi yang tak fokus karena panik, tak sadar bahwa Rashoumon Akutagawa telah berada didepannya dan kini melilit perutnya, mengangkat hingga sejajar dengan pandangan Akutagawa.
Tampak sekali peluh yang berceceran di dahi pria pucat itu. Kenapa sih dia repot-repot berlari jika bisa menggunakan Rashoumon untuk mengejarnya tadi?
"TERTANGKAP KAU AKHIRNYA! HEI ANJING JAUH-JAUH KAU DARIKU! AKU BENCI ANJING!"
Astaga, Atsushi ingin tertawa ngakak melihat ekspresi yang 'bukan Akutagawa sekali' saat seekor anjing berlari mendekatinya.
"Akutagawa! Ahahaha! Aduh wajahmu itu!" tak tahan, tawa itu menyembur keluar. Aduh, kenapa hari ini terasa sangat berbeda? Apa ini efek hatinya yang tengah bergembira karena ini hari ulang tahunnya? Kenapa Atsushi sama sekali tidak merasa takut pada pria didepannya?
"Apa yang kau tertawakan Jinko?!"
"Kau. Kau lucu, Akutagawa, ahahaha..."
Tawa mendadak terhenti saat jarak wajah mereka tak lebih dari 1 centimeter. Atsushi dipaksa menatap abu-abu gelap. Tak mampu mengalihkan pandangan, terkunci sepenuhnya layaknya gembok pada sebuah pagar besi.
Mereka tak bertukar kata, membiarkan hening mengudara dan pecah bercampur dengan hembusan angin. Bibir mendadak terkunci begitu saja karena—pandangan mereka masing-masing begitu dekat. Begitu intim menyelami masing-masing jiwa.
"Matamu... Berbeda." Akutagawa yang pertama memecah hening. "Tidak, tatapanmu yang berbeda."
"Apa... Maksudnya?"
"Sudah kuduga ada yang berbeda sejak kau menerima harimau itu sepenuhnya. Tatapanmu... Lebih hidup."
"Aku tidak menger—mmn?!" ucapan terhenti begitu saja saat tubuhnya tanpa kendali bergerak maju, mempertemukan belahan kenyal untuk saling merasakan kelembutan satu sama lainnya.
Otak Atsushi mendadak blank, kenapa Akutagawa melakukan ini padanya? Atsushi belum mendapat jawabannya saat tubuhnya mendadak jatuh diatas tanah tanpa hambatan.
"Itu hadiahku untukmu. Kita bertemu dilain waktu, Jinko." dan yang dapat Atsushi ingat setelahnya adalah Akutagawa yang menatapnya hangat sebelum berbalik badan dan menghilang.
.
.
.
End.
Well, judulnya aneh ya? Ceritanya juga. Tolonglah. Aku ngebut bikin dari jam 3 sore tadi. Ini tak semudah yang ada dipikiran plis.
Terimakasih pada Synstropezia-san yang telah memberitahukanku tentang event ini kemarin. Ke.Ma.Rin. Jadilah kalian tau kenapa bisa aku ngebut bikin ini_-
Jangan lupa fav dan review! Aku akan berusaha tepat waktu untuk event pertamaku ini!
.
.
Nakahara Chuuya mengusap wajah, lelah menghadapi anak didik Dazai.
"Kau menciumnya?! Astaga Akutagawa. Aku tak mengerti lagi."
"Aku hanya melakukan apa yang Dazai-san lakukan dulu disaat ulang tahun anda dirayakan, Chuuya-san."
"Oh sial. Lupakan Dazai sialan itu! Darimana kau mengetahuinya?!"
"Dazai-san memberitahuku."
Detik itu juga Chuuya ingin membunuh kekasihnya yang pasti tengah tertawa sinting ditempat lainnya.
