Disclaimer : Square-Enix
Pairing : All Final Fantasy in One Story
Judul Buku : Life Is A Life
Genre : Drama, Romance, Fantasy
Setting : Cerita ini mengambil beberapa Tokoh saja, tidak semua dari FF ada.
Warning : Sebelumnya maaf kalo ada kesalahan pada pengetikan.
Note : Buat saya pribadi, jujur kepingin banget bikin cerita sendiri tentang Tokoh" Favorite saya dari FF, apalagi tentang alur cerita Romantis. :D
Chapter 1 : Perkenalan Singkat
"Tok-tok-tok..." suara ketukan terdengar dari pintu kamar Vincent.
"Tok-tok-tok... Vinnie! Apa kau sudah bangun!? Ini sudah waktunya sarapan! apa Alarm dari Tifa belum cukup untukmu!?"" sekarang suara ketukan itu dibarengi oleh teriakan seorang gadis.
Setelah mendengar ketukan & teriakan itu Vincent mulai membangunkan tubuhnya dari tempat tidur.
"..." Vincent hanya terdiam tdk membalas satu patah kata pun.
"Ayolah Vinnie.. jangan diam saja, aku tahu kalau kau sudah bangun!" teriak gadis di luar pintu kamarnya.
"... Aku akan segera kesana" kali ini Vincent pun membalas.
"Bagus! Kami tunggu kau di dapur, usahakan cepat!" kata gadis itu sambil memasang muka sebal.
Saat gadis itu baru mau membalikkan tubuhnya dari depan pintu ternyata Vincent sudah membuka pintu duluan.
"...!?" Gadis itu tiba-tiba saja kaget karena suara terbukanya pintu itu cukup keras sampai berbunyi ~ciiiiiiitt~
"...Ada apa, Yuffie?" tanya orang yg bermata merah tajam itu yg tdk diragukan lagi adalah Vincent.
"Aaaaah aku sangat sebal denganmu! Jika dibandingkan kau dan Cloud aku lebih memilih bicara dengan Cloud!" Seru Yuffie sambil memasang muka sebal.
"...? kenapa harus Cloud?" tanya Vincent sambil memasang muka tajam pada Yuffie.
"Hmmmm... memang sih sifatmu & Cloud hampir sama, pendiam dan pemalu terutama dingin.. tapi aku lebih suka berbicara dengan Cloud dibandingkan denganmu" Jawab Yuffie sambil memegang dagunya.
"...Sebenarnya itu bukan hal yg penting, tapi aku tahu alasanmu. Itu hanya karena aku setiap berbicara pada seseorang selalu memasang wajah yg menakutkan, benar?" Pernyataan Vincent sambil melihat Yuffie.
"Hahahaha.. ternyata kau sudah mengetahuinya yah? Ya sudah itu bukan hal yg penting buatku, yg terpenting.. !cepat kau turun ke bawah dan cepat berkumpul!" Teriak Yuffie.
"...Menyebalkan" gumam Vincent.
Yuffie pun langsung menuju lantai bawah lebih tepatnya ke arah dapur, dan Vincent juga mengikutinya dari belakang. Setelah sampai tangga menuju dapur lantai bawah, Vincent sudah melihat sebagian isi ruangan dapur itu, dia sudah bisa melihat Cloud, Sora, dan seseorang yg tidak dikenali olehnya.
"Siapa orang itu? Aku baru melihatnya... apa dia tamu?" tanya Vincent dalam hatinya.
Vincent tidak sempat menanyakannya pada Yuffie karena Yuffie sudah berlari ke lantai bawah saat dia menginjakan kakinya di Tangga menuju ke Dapur. Rumah ini adalah tempat tinggal Tifa yg bernama 7th Heaven yg dulunya adalah Bar.
"Yo! Bagaimana tidurmu Vampire? Nyenyak?" tanya seseorang yg berpakaian baju T-Shirt berwarna biru tua dan Google di kepalanya, yg tidak diragukan lagi adalah Cid si Mekanik mesin.
"Berhentilah memanggilku Vampire..." balas Vincent pada Cid dengan nada & ekspresi biasa saja.
"Oh iya aku hampir lupa! Kalian jangan dekati Vinnie dulu!" teriak Yuffie sambil memegang kepalanya dengan kedua telapak tangannya.
"...Huh?" gumam Vincent pelan.
"Memangnya ada apa, Yuffie!?" tanya Sora terkejut.
"Jangan dekati Vinnie dulu! Itu karena dia... sama sekali belum mandi! Hahahaha~" teriak Yuffie sambil tertawa terbahak-bahak.
"Itu sama sekali tidak luc-" omongan Vincent langsung terpotong oleh kata-kata Cid.
"Iuuuhh~ pasti tubuhnya sekarang sedang bau 7 kembang rupa" ujar Cid sambil meledek Vincent
"Mau sampai kapan kalian bermain-main seperti itu...?" tanya seorang yg berpakaian hitam dan berkerah tanpa dilipat itu.
Orang yg berpakaian hitam itu adalah orang asing bagi Vincent dan Cloud, tidak bagi Cid, Sora dan Yuffie. Kenapa? Ya jelas Cloud dan Vincent tidak mengenalinya, berbeda bagi yg lain, mereka langsung akrab begitu saja terutama Sora yg cukup kagum melihatnya karena orang asing itu mempunyai gantungan Handphone berbentuk Moogle. (Sora adalah anak berumur 14 tahun hampir sama dengan Yuffie, dan dia sangat menyukai Moogle, mau itu Moogle sungguhan atau mainan)
"Lebih baik sekarang kita sarapan dulu, tidak baik jika makanan tidak dimakan" ujar orang asing itu berwajah songong & menyebalkan.
"Yah itu benar!" kata Yuffie sambil meloncat-loncat.
"Moogle~Moogle~Moogle" Nyanyi Sora sambil berputar-putar di dekat orang asing itu.
Orang-orang yg ada di dalam rumah semuanya memakan habis makanannya kecuali Vincent, dia hanya terdiam di pojokan yg gelap dekat area ruang makan. Vincent adalah orang yg suka dengan tempat gelap seperti di tempat gang-gang kecil, pokoknya tempat yg berhubungan dengan gelap. Itu bukan berarti Vincent tidak menyukai makanan yah, dia punya alasan tersendiri kenapa kali ini dia tidak memakan makanannya.
"Vincent, kenapa kau tidak memakan makananmu..?" tanya Cloud sedikit bingung.
"Tidak tahu kenapa aku tidak suka dengan orang itu" jawab Vincent yg tidak ada kaitannya dengan Makanan.
"Apa? Memang benar.. aku pun sama, tapi yg aku dengar orang itu adalah suruhan dari Rufus" Kata Cloud dengan nada pelan.
"Rufus!? Kenapa President Shinra ada hubungan dengan kita...?" tanya Vincent sambil memasang wajah terkejut
"Aku tidak tahu alasannya, tapi yg jelas kita layani saja untuk sementara" jawab Cloud pelan.
Setelah usai sarapan pagi, jam sudah menunjukan pukul 11.00 siang. Kondisi dapur pun berantakan dikarenakan Cid mulai minum & mabuk berat disitu sampai habis 6 botol Vodka dan Jack Daniels, dan semua orang mulai tertidur mungkin karena kekenyangan.
"Dek-dek-dek" suara langkah kaki yg menuju pintu keluar terdengar oleh Cloud
"Sebenarnya apa tujuanmu kemari? Dan siapa namamu?" tanya Cloud mulai kesal dengan tingkah songong orang asing itu
"Wah-wah.. seharusnya kau bersyukur aku tidak mengacak-acak isi rumahmu ini" kata orang asing itu sambil memasang muka songong seperti biasa.
"Apa maksudm-" Cloud belum selesai bicara.
"Hentikan Cloud, itu hanya akan memperburuk keadaan. Aku sudah tahu orang seperti apa dia" Ujar Vincent percaya diri.
"...Huh? sudahlah, lagipula aku sudah bosan ditempat seperti ini, dan yg terpenting aku sudah menyelesaikan tugasku" Kata orang asing itu sambil mengangkat bahunya.
"Aku tahu kau adalah orang suruhan Rufus, tapi aku ingin tahu tugas seperti apa yg kau jalani? Dan yg terpenting... aku ingin tahu mengenai dirimu" Kata Vincent sambil memasang tatapan tajam pada mata orang asing itu.
Orang asing itu hanya tersenyum tidak peduli dan bilang "Soal tugasku itu bukan urusanmu, tapi aku akan memberi tahumu mengenai diriku, kau harus ingat... orang yg sudah ikut sarapan denganmu ini bernama Noctis" Kata Noctis sambil memasang wajah menyeramkan dan senyuman jahat dengan matanya yg merah.
Setelah orang asing yg bernama Noctis itu pergi dari rumah setelah sarapan, Cloud dan Vincent terus memikirkan apa yg sedang Rufus pikirkan pada kami. Jam sudah menunjukan pukul 12.05 siang dan orang-orang dirumah sudah melakukan rutinitas masing-masing untuk bekerja. Yah walaupun masih ada beberapa orang yg hanya diam di rumah alias nganggur.
"Kreeeeekk~" suara pintu rumah terbuka lebar dan orang yg membuka pintu itu mengatakan "Jadi kau ingin bolos kerja hari ini yah?" ujar seorang wanita sambil menggelengkan kepalanya
"Huh?... jadi kau sudah pulang" tanya Cloud yg sedang membersihkan meja bekas sarapan tadi.
"Hmmm.. yah aku sudah pulang, maaf jika aku sedikit terlambat" jawab orang itu sambil jalan menuju ke dalam rumah.
"Tidak apa-apa... yg terpenting dimana Marlene & Denzel, Tifa?" tanya Cloud sedikit khawatir dengan mereka berdua.
"Mereka berdua baik-baik saja, mereka langsung bermain diluar ketika sudah sampai di depan rumah, ngomong-ngomong Cloud, kenapa kau tidak bekerja hari ini? Apa ada masalah?" Jawab Tifa sambil bertanya pada Cloud dengan wajah sedikit bingung.
Cloud hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Tifa tadi, dan Tifa pun tidak merasa kesal dengan sikap Cloud yg selalu saja dingin dan cuek ke semua orang, karena Tifa sudah terbiasa dengan sikapnya itu. Meskipun Cloud mempunyai sikap dingin, cuek, pendiam dan pemalu tapi tetap saja Cloud adalah orang yg baik. Sampai-sampai Tifa selalu menganggap Cloud adalah seorang pahlawan yg selalu datang saat dirinya dalam bahaya. ~Huhuy~ (Tifa adalah seorang wanita berambut hitam panjang dan mempunyai sepasang bola mata berwarna cokelat dan bibirnya yg bisa dibilang ~Hmmm~ Seksi, serta bentuk tubuh yg langsing nan indah, dan dia menyimpan perasaan pada Pria yg bernama Cloud alias Tifa menyukai Cloud)
"...Hmmm aku masih belum mengerti kenapa kau tidak bekerja hari ini Cloud" kata Tifa sambil memegang kepala dengan kedua telapak tangannya
"... Tifa" Cloud memanggil dengan nada yg pelan
"Hmm?" Tifa menjawabnya
"Aku tidak bekerja karena aku khawatir denganmu, karena ada orang yang..." Kata Cloud sambil mengelap meja bekas sarapan tadi tanpa melihat ke arah Tifa
"Khawatir? Lalu ada orang yang..? apa maksudmu Cloud?" tanya Tifa kebingungan
Cloud terdiam sejenak beberapa detik tanpa melihat ke arah Tifa dan lalu menjawab "...Ada orang yg datang kemari tidak lama setelah kau pergi berbelanja, dan aku mendapat informasi dari Barret kalau orang itu adalah suruhan Rufus" jawab Cloud
Setelah Tifa mendengar jawaban dari Cloud tentang itu, Tifa sedikit penasaran dan bingung tentunya "Ada orang yg datang kemari... dan orang itu adalah suruhan Rufus!?" Tifa mulai kaget dengan rasa penasarannya juga.
"Hmm yah begitulah.." ujar Cloud
"Lalu? Kenapa kau khawatir denganku Cloud? Dan sepertinya didalam rumah ini tidak ada satu barang pun yg menghilang kan? Tapi kenapa kau malah menghawatirkan-ku?" tanya Tifa pada Cloud dengan wajahnya yg bingung, tetapi sebenrnya Tifa sangat senang karena Cloud sudah menghawatirkan dirinya.
"...itu- hmmm- lupakan saja Tifa, itu bukan hal yg penting" jawab Cloud biasa saja, tapi dengan ekspresi tidak karuan ~tiba-tiba~
"Hmmm... ya sudahlah, aku akan mengeluar kan barang belanjaanku sekarang" ujar Tifa
"..yah baiklah, mau aku bantu?" Kata Cloud sambil melihat ke arah Tifa
Tik-tik-tik suara detik jam dinding terus berjalan dan ternyata jam sudah menunjukan pukul 04.00 sore, waktu yg cukup lama dari jam 12 siang karena Tifa, Cloud, Marlene dan Denzel menyiapkan makan malam, tapi Cloud tidak membantunya, dia hanya membantu mengeluarkan barang belanjaan Tifa tadi, sisanya dia menghabiskan waktu untuk membaca buku yg berjudul LOVELESS.
"..Cloud...?" panggil Tifa pelan kepada seseorang yg berambut spike berwarna pirang itu
Cloud tidak mendengar panggilannya itu karena dia terlalu serius membaca buku novel itu dan Cloud hanya mengeluarkan reaksi pelan saat membaca buku itu "oh jadi ini yg namanya cinta..."
Tifa hanya terdiam sambil melihat cover buku dibelkangnya itu, dan Tifa pun melihat judul bukunya yaitu LOVELESS.
"Aku tidak menyangka kalau Cloud menyukai buku seperti itu" ujar Tifa dalam hati.
Akhirnya selesai juga nih chapter 1, kalau ada salah kata dalam pengetikan, mohon di reviewnya di Review yah, makasih ;)
