Cast :

Kim Jong In

Do Kyung Soo

ETC.

.

.

.

Kyungsoo harus menghadapi kenyataan pahit ini. Air matanya sudah menetes sejak 3 jam yang lalu. Sudah sedari tadi ia tidak mau bangkit dari kursi rodanya, hanya duduk dan menatapi danau dihadapannya dengan sendu. Bahkan walaupun air hujan sudah menetes deras sejak 15 menit yang lalu, namja itu sama sekali tidak mau bergerak.

"Bahkan langit mengerti seberapa hancurnya hatiku sekarang." lirihnya. Menghadapi kenyataan bahwa kau tak akan bisa lagi berjalan dan bertemu suami tercintamu membuat Kyungsoo hancur seketika. Mendapat 2 kenyataan pahit dalam satu waktu tentu saja membuat namja itu tak kuat.

flashback

"Maaf tuan, kanker tulang anda sudah menyebar ke jaringan sel kaki anda dan akan mengakibatkan kematian fatal. Kita harus mengamputasi kaki anda sekarang juga." Ucapan Dokter Yixing membuat hati Kyungsoo dan Jongin mencelos. Kanker tulang yang memang sudah dihidapnya sejak kecil sudah menyebar luas.

"A-apa tidak ada alternatif lainnya, dok?" tanya Jongin. Nada suaranya terdengar bergetar. Dokter Yixing menggeleng lemah. "Maaf, saya juga sudah berusaha mencari jalan lain." ucap Dokter Yixing lemah. Kyungsoo tak mampu menahan tangisannya. Ia sudah terisak hebat.

"Lakukan operasi itu dok." ucap Jongin. Dokter Yixing mengangguk. Tersisalah Kyungsoo yang tengah menangis hebat.

.

.

.

"A-apa ini Jongin?" tanya Kyungsoo dengan nada bergetar. Tangannya menggenggam sebuah surat perceraian. Jongin mendengus kesal. "Kau tak bisa membaca? Itu surat perceraian bodoh!" sentak Jongin.

"T-tapi.. kenapa?" BRAK. Jongin menggebrak meja makan mereka. Ia menatap Kyungsoo nyalang. "Apa kau tak mengerti juga?! Siapa yang mau mempunyai suami cacat?! Yang tidak bisa jalan?! Apa kau tak mengerti kalau aku akan kesusahan nantinya?! Aku akan selalu menggeret geret kursi roda bodohmu itu! Kau seharusnya bersyukur kalau aku masih mau membayari pengobatanmu itu!"

Hati Kyungsoo mencelos. Ia merasa seperti jutaan pisau menikam jantungnya. Pandangannya mengabur. Kepalanya pusing. Ia sungguh tak menyangka Jongin akan mengatakan itu kepadanya.

"J-jongin-ah.." "Sudah mengerti kan? Sekarang cepat pergi dari rumah ini, dasar anak miskin!" Jongin mendorong tubuh Kyungsoo kuat membuat namja itu terdorong hebat. Kyungsoo membawa kursi rodanya menjauh dari pandangan Jongin. Sebelum benar benar pergi, ia menoleh sebentar dan memandang Jongin sakit.

"Aku mencintaimu, Jonginnie.."

flashback

Kyungsoo tinggal bersama dokter Yixing selama 3 hari terakhir ini. Ia suka sekali menghampiri danau dibelakang rumah Yixing ini dan berdiam diri disana. Yixing menerimanya dengan hangat dan tangan terbuka lebar. Mereka memang sudah mengenal lama.

Kyungsoo sebenarnya tak ingin membebani Yixing, namun namja cantik itu memaksa Kyungsoo untuk tinggal dengannya. Disisi lain, Kyungsoo tidak enak dengan anaknya Yixing yang harus tidur dengan Yixing karena Yixing hanya mempunyai 2 kamar di rumah kecilnya.

Kyungsoo kembali mengenang masa lalunya. Ia masih ingat saat dia SMA, pertama kali ia bertemu dengan Jongin. Setelah 3 tahun berteman, akhirnya Jongin meminta Kyungsoo untuk menjadi teman hidupnya, bukan hanya sekedar teman biasa. Usia pernikahan mereka akan 5 tahun saat Desember nanti, tapi pernikahan itu akhirnya harus retak.

8 tahun bersama Jongin adalah momen paling istimewa di hidup Kyungsoo. Seperti yang Jongin bilang, Kyungsoo hanyalah anak miskin. Ia berada di Panti Asuhan sejak bayi dan harus keluar dari Panti Asuhan saat umurnya 15 tahun. Ia mampu bersekolah karena ia mendapat beasiswa.

Kyungsoo hanya bisa makan sekali dalam sehari. Ia harus mencari nafkah untuk dirinya sendiri. Ia mengerjakan semuanya hanya sendirian tanpa bantuan orang lain. Namja ini berhak mendapatkan kenikmatan hidup.

Kyungsoo kembali menangis. Bahkan langit masih menangis juga. Kyungsoo tak peduli ada orang yang membicarakannya asalkan hatinya lega. Kepalanya sudah ingin pecah karena beban hidupnya ini.

5 detik, Kyungsoo merasakan tidak ada air hujan menetes ke dirinya. Ia berbalik pelan dan mendapati sebuah payung putih menutupi dirinya. Ia menggeser payung itu lalu menatap orang yang memayunginya kaget. Demi tuhan, mengapa ada Jongin?

"Mengapa kau hujan hujanan? Ingin sakit?" Tidak, dia bukan Jongin. Suara Jongin terkesan berat dan dingin, suara namja ini sangat halus dan lembut. Kyungsoo masih terpana sebelum sebuah tangan terkibas di depan wajahnya.

Kyungsoo tersentak lalu menunduk. Air matanya kembali menetes, ia tak kuat menatap namja itu lama lama. Namja itu menarik dagu Kyungsoo lalu tersenyum hangat. DEG. Kyungsoo tak bisa memungkiri kalau jantungnya berdegup kencang melihat senyuman namja itu.

"Namaku Kim Kai. Ayo kita pindah, aku tak ingin kau sakit."

.

.

.

Annyeong, ini drabble pertama gue. Semoga suka ya, kalian bisa request kalau kalian mau. Tapi ini khusus yaoi ya.