김시현

Present

.

.

.

The Dark Side

Starring Do Kyungsoo, Wu Yifan, Park Chanyeol, Oh Sehun

Gore, Murder, Death Chara, Thriller

WARNING! RATING M! YANG GA SUKA GENRE DIATAS MENDING LANGSUNG KLIK TOMBOL CLOSE DIPOJOK KANAN ATAS

Disclaimer: This story pure from my (wild) imagination

Poster by Heo Min Jae

Happy Reading…

.

.

Setiap manusia mempunyai dua sisi dalam tubuhnya.

Sisi terang dan sisi gelap.

Dan inilah sisi gelapku.

"Hey! Hey! Lihat orang itu haha culun sekali."

"Dandanannya sangat tidak modis. Bagaimana bisa orang sepertinya masuk kesini, cih."

"Yayaya! Apa kalian tahu? Walaupun ia menyandang gelar 'mahasiswa terbodoh sepanjang masa' ia selalu mendapat nilai sempurna di setiap ujian, padahal jika ditanya di kelas ia seperti orang tolol. Bagaimana caranya ia melakukannya? Apa ia mencontek?"

"Mungkin ia menggunakan bantuan makhluk halus atau semacamnya? Haha taktik yang hebat."

Lelaki yang menjadi bahan pembicaraan itu pun hanya berlalu sembari menundukkan kepalanya. Telinganya sudah kebal dengan cemoohan yang selalu ditujukan kepadanya. Hinaan, makian, cemoohan, hingga kekerasan fisik sudah menjadi makanan sehari-hari seorang Do Kyungsoo. Ia tak pernah peduli dengan apa yang mereka bicarakan tentang dirinya, yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana ia bisa terus bertahan disini dan tidak mengecewakan orangtuanya di atas sana.

Ia terus berjalan memasuki koridor kampus dengan kepala yang terus menunduk, tak mengindahkan cemoohan yang terus ditujukan kepada dirinya.

"Apa ia memakai celana ayahnya? Lihatlah betapa besarnya celana yang ia pakai."

"Dia bahkan memakai celananya setinggi perut. Menjijikan."

Seperti itulah cemoohan yang ditujukan kepada Kyungsoo tentang pakaiannya. Kemeja dengan motif kotak-kotak berwarna navy blue yang sudah lusuh dimasukan ke dalam celana kain setinggi perut yang sama lusuhnya dengan kemeja yang ia kenakan, ditambah sebuah suspender yang menahan celananya yang kebesaran agar tidak melorot. Sepatu kets putihnya pun sudah lusuh dimakan usia. Jangan lewatkan caranya dalam menggendong tasnya, ia mencengkram erat tali tasnya yang ia selempangkan ke arah kiri.

Kembali lagi kepada keadaan Kyungsoo sekarang, ia berjalan setengah berlari menghindari orang-orang yang semakin mencemooh dirinya. Walaupun ia berusaha untuk tak mengindahkan segala macam ucapan miring tentang dirinya, tetap saja telinganya tak tahan mendengar semua ucapan itu. Ia ingin cepat memasuki kelasnya dan duduk dengan damai di bangkunya yang berada di pojokan kelas. Namun, karena terburu-buru ia tak memperhatikan jalan yang ia lalui dan-

Bruk!

-ia menabrak seseorang.

"Matamu kau simpan di rumah?" Tanya seorang lelaki yang tengah berdiri di depan Kyungsoo dengan tangan yang terlipat di dadanya lengkap dengan tatapan sinisnya yang menusuk tajam. Sementara Kyungsoo yang terjatuh, hanya terdiam dengan menundukkan kepalanya.

"Kau tidak bias bicara huh?" lelaki itu kembali bertanya, namun tetap disambut oleh kebisuan Kyungsoo.

"YA DO KYUNGSOO! APA KAU TIDAK MENDENGARKU HAH?!" lelaki itu mulai menaikan nada suaranya karena kesal tak kunjung mendapat jawaban dari Kyungsoo.

"M…maafkan aku Yifan, a…aku tidak sengaja," jawab Kyungsoo dengan terbata-terbata dan kepala yang tetap tertunduk.

"Maaf kau bilang?" lelaki yang dipanggil Yifan itu mendengus kesal. "Kau sudah menabrakku dan menyebabkan kemejaku terkena tumpahan kopi, dan kau hanya bilang maaf? Kau tak tau berapa harga kemeja ini huh?" Kyungsoo hanya diam dan menggeleng pelan.

"Aku beritahu pun kau tak 'kan mampu menggantinya. Sekarang ikut aku!" Yifan langsung menyeret Kyungsoo yang tak berdaya dan menghempaskannya di halaman depan Inha University.

"Aargh.." erangan lemah lolos dari bibir mungil Kyungsoo ketika telapak tangannya tergores suatu benda tajam –yang ternyata pecahan kaca, yang merobek kulit bahkan dagingnya hingga membuat cairan merah pekat berbau amis mengalir dari telapak tangannya.

"Sehun, belikan aku segelas kopi," ucap Yifan kepada lelaki jangkung berambut blonde yang berdiri disampingnya.

"Aku?" Tanya lelaki blonde yang dipanggil Sehun itu sembari menunjuk dirinya sendiri. "Kenapa aku? Kenapa tidak Chanyeol saja?"

"Karena kau yang termuda. Jangan membantah, dan cepat belikan aku segelas kopi-" Yifan menggantung kalimatnya kemudian memasang seringai mengerikan di wajahnya. "-segelas kopi panas."

Sepuluh menit kemudian, Sehun datang dengan pesanan Yifan, dan langsung memberikannya kepada si pemesan.

"Apa itu yang ditanganmu, Sehun?" Tanya Yifan sembari menunjuk tangan Sehun yang memegang sebuah wadah styrofoam.

"Ini?" Sehun balik bertanya dan menunjuk benda yang dipegangnya. "ini sisa tteobokki yang aku beli tadi, kenapa?" Tanyanya kebingungan, tidak biasanya Yifan menanyakan hal sepele seperti itu. Sementara Yifan semakin menarik seringainya menjadi lebih lebar saat tahu apa yang ada di tangan Sehun.

"Berikan padaku," pinta Yifan. Sehun pun memberikannya kepada Yifan, walaupun ia masih bingung kenapa Yifan menginginkan sisa tteobokki-nya. Pertanyaannya terjawab ketika melihat melihat Yifan menumpahkan seluruh isi wadah styrofoam itu di atas kepala Kyungsoo. Ketika akan menyiramkan kopi tersebut di kepala Kyungsoo, YIfan melihat tangan Kyungsoo yang terluka dan sebuah ide terlintas di benaknya. Ia menyiramkan kopi panas itu pada telapak tangan Kyungsoo yang bahkan masih mengalirkan cairan pekat itu, mengakibatkan erangan kesakitan kembali lolos dari sang pemilik tangan. Setelahnya, Yifan mensejajarkan pandangannya dengan Kyungsoo dan menatapnya dengan tajam.

"Ini balasan karena telah menabrak dan mengotori kemeja mahalku." Setelah mengatakan hal itu, Yifan berlalu begitu saja, meninggalkan Kyungsoo yang tergeletak karena Yifan menoyor kepalanya hingga ia terjungkal. Sementara Kyungsoo hanya diam membatu dan menitikkan air matanya.

Kata yang dapat menjelaskan suasana kelas Mr. Shim adalah kacau balau, karena sang dosen yang tak kunjung datang.

BRAAK!

Tiba-tiba seorang pemuda bersurai hitam menerobos masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Park Hyungsik kau kenapa hah? Kau terlihat seperti pencuri yang sedang dikejar polisi haha," ujar Sehun yang disambut gelak tawa penghuni kelas tersebut. Sementara pemuda yang dipanggil Park Hyungsik tadi masih berusaha menetralkan laju nafasnya.

"Hosh… Hosh… Aku membawa kabar gembira untuk kita semua." Ia menggantung kalimatnya, sengaja membuat seisi kelas penasaran.

"Ya! Cepat beritahu kami!" teriak pemuda bersurai merah.

"Sabar sedikit Park Chanyeol." Ia memberi jeda diantara kalimatnya. "Baiklah, aku akan memberitahu kabar gembira tersebut kepada kalian semua. Kulit manggis kini ada ekstraknya Mr. Shim tidak masuk hari ini!" Dan seketika semua orang yang mendengar hal itupun langsung bersorak senang, karena itu berarti kelas akan kosong sampai siang ini.

"Tak ku sangka obat pencuci perut yang aku campurkan didalam kopinya akan bereaksi secepat ini haha," ujar Yifan.

"Jadi kau dalang dibalik ini semua? Jenius sekali," ujar Chanyeol sembari menepuk-nepuk punggung Yifan.

"Hei hei! Aku punya ide untuk mengisi kekosongan kali ini," ujar Sehun. "Bagaimana jika kita undang peraih nilai sempurna untuk maju kedepan dan menjelaskan kembali materi minggu lalu. Setuju?"

"SETUJUUUU!" koor seisi kelas itu. Sedangkan Kyungsoo yang menjadi sorotan utama, hanya diam membatu di tempat duduknya dengan wajah yang pasi.

"Oh sepertinya dia malu-malu, ayo kita beri semangat. Do Kyungsoo! Do Kyungsoo! Do Kyungsoo!" namun Kyungsoo tetap saja diam di tempatnya.

"Baiklah Do Kyungsoo, kau membuat kesabaranku habis." Sehun beranjak menuju kursi Kyungsoo lalu menariknya ke depan kelas.

"Sekarang jelaskan materi minggu lalu, the genius ass." Sehun menyender di meja dosen sembari melipat tangannya di depan dada.

"A…aku" Kyungsoo hanya dapat menundukan kepalanya.

"Tidak bisa menjelaskannya, Mr. Do? Lalu bagaimana kau bisa mendapat nilai sempurna huh?" sindirnya.

"I…itu-" ucapan Kyungsoo terpotong ketika dengan tiba-tiba Sehun menarik tangannya keluar dari kelas dan menuju halaman depan Inha University.

"Hey kalian semua dengar!" Sehun berteriak menggunakan pengeras suara –yang entah sejak kapan ada ditangannya- untuk menarik perhatian orang-orang yang melintas disekitar tempat itu. "Tentu kalian tahu tentang Do Kyungsoo bukan? Si peraih nilai sempurna di setiap ujian." Sehun berjalan mengelilingi Kyungsoo.

"Apa kalian tahu bahwa sebenarnya ia hanyalah seorang yang tolol dan tak mengerti apa-apa?" pemuda jangkung itu menoyor kepala Kyungsoo hingga menyebabkan lelaki mungil tersebut tersungkur. Sehun memanggil Chanyeol dan membisikan sesuatu, setelah itu Chanyeol berlalu meninggalkan keramaian. Selang beberapa menit, Chanyeol datang dengan menyeret sebuah tong penuh dengan sampah.

"Minggir! Minggir!" ucap Chanyeol. "ini, sudah kuambilkan sesuai permintaanmu. Sebuah tong yang penuh sampah." Chanyeol meletakan tong tersebut di hadapan Sehun. Dan tanpa basa-basi, Sehun langsung menumpahkan seluruh isi tong tersebut di atas kepala Kyungsoo.

"Kuserahkan sisanya padamu, Chanyeol," ucap Sehun sembari menepuk pundak Chanyeol dan berlalu begitu saja.

"Y…Ya! Oh Sehun! Aish anak itu merepotkan," gerutu Chanyeol. "Hmm… apa yang harus kulakukan padamu?" pemuda bersurai merah itu tampak memikirkan sesuatu.

"Lihat badannya kotor sekali, menjijikan."

"Pasti badannya bau sekali."

"Ia baru saja disiram satu tong penuh sampah, jelas saja badannya kotor dan bau."

Bisik-bisik mulai terdengar memenuhi halaman dari universitas tersebut. Chanyeol yang mendengar bisikan-bisikan itu menyunggingkan senyum miring –atau lebih tepatnya seringai- yang mengerikan.

"Sepertinya aku tahu apa yang harus kulakukan." Chnayeol langsung menarik Kyungsoo dan menyeretnya dengan paksa menjauhi tempat nista tersebut.

"K…kau mau m…membawaku kemana, C…chanyeol?" Tanya Kyungsoo dengan tergagap.

"Kau akan tahu nanti," jawab Chanyeol disertai senyum misteriusnya yang menyeramkan.

Kyungsoo yang telah lelah meronta, hanya dapat pasrah diseret oleh Chanyeol. Entah ia akan dibawa kemana oleh Chanyeol. Sementara siswa-siwa lain yang mengikuti di belakang mereka kembali berbisik.

"Ini kan jalan menuju kolam renang. Mau apa Chanyeol membawa Kyungsoo ke kolam renang?

"Ah, kau benar! Inikan jalan ke arah kolam renang. Kira-kira apa yang akan Chanyeol lakukan?"

"Entahlah, tapi perasaanku tidak enak. Ayo kita ikuti saja."

"Saem, anda diam saja melihat ini semua? Kenapa anda tidak menegur pemuda berambut merah itu?" Tanya seorang gadis –sebut saja Suzy- kepada salah seorang dosen.

"Hhhh…" lelaki paruh baya itu menghela nafasnya. "Bagaimana aku bisa menegurnya. Ia seorang Park Chanyeol. Bisa-bisa aku dipecat jika berurusannya dengannya," jawabnya.

"Memangnya Park Chanyeol siapa?" Tanya Suzy dengan polosnya.

"Kau tidak tahu Park Chanyeol?" guru itu balik bertanya dan dijawab dengan anggukan pelan oleh Suzy. Si guru itu pun memperhatikan gadis dihadapannya itu. "Kau… mahasiswi tahun pertama ya?" Tanyanya lagi, dan dijawab dengan sebuah anggukan lagi.

"Wu Yifan, Park Chanyeol, dan Oh Sehun. Mereka adalah trio pembuat keonaran dan pem-bully-an yang diketuai Yifan. Alasan kenapa tidak ada yang mencegah atau menegur mereka, karena mereka adalah orang-orang berpengaruh disini. Wu Yifan, ia adalah anak dari Ketua Yayasan sekaligus pemilik universitas ini. Park Chanyeol merupakan anak dari Direktur universitas ini. Sedangkan Oh Sehun, ia adalah Ketua Dewan Mahasiswa. Maka dari itu tidak ada yang berani menegur mereka."

"Pantas saja mereka tidak ada yang menegur," ujar Suzy sambil mengangguk-nganggukkan kepalanya. "kasihan seka- YA TUHAN APA YANG CHANYEOL LAKUKAN?!" gadis bersurai brunette itu berteriak ketika melihat Chanyeol mendorong Kyungsoo naik ke atas papan lompat setinggi 10 meter.

"Semuanya dengar!" ucap Chanyeol dengan lantang. "kalian semua melihatnya kan, ketika Sehun menyiramnya dengan satu tong penuh sampah? Ughh… badannya sekarang bau sekali," ucap Chanyeol sembari menutup hidungnya. "dan sekarang, aku, Park Chanyeol berbaik hati untuk membersihkan badan si culun yang super bau ini."

"A…apa?" Kyungsoo membulatkan matanya. "ja…jangan bilang kau akan melemparku ke kolam. Kumohon jangan, aku tak bisa berenang," ujar Kyungsoo dengan muka memelas.

"Jadi kau tidak bisa berenang? Menarik sekali haha… oh dan tenang saja, aku tidak akan melemparmu karena aku tidak sekuat itu hingga bias melemparmu. Mungkin aku hanya…" Chanyeol menggantung kalimatnya dan memasang seringai yang –lumayan mengerikan.

"Ha…hanya apa?" Kyungsoo bertanya dengan mukanya yang sudah pucat. Ketakutan.

"Aku hanya akan mendorongmu," jawab Chanyeol dengan datar, lalu dengan santainya mendorong Kyungsoo yang membuat badan mungil itu terjun dari ketinggian 10 meter.

"AAAA!"

BYUUUURR!

Kyungsoo tercebur ke dalam kolam. Kyungsoo yang tak bisa berenang hanya dapat bergerak tak menentu, berusaha untuk tidak tenggelam. Sementara Chanyeol melihatnya dengan santai sambil melipat tangannya di depan dadanya.

"Siapa pun yang membantunya akan merasakan akibatnya. Sekarang kalian semua pergi dari sini!" ucap Chanyeol dengan sedikit berteriak, dan dalam sekejap kolam renang indoor itu pun kosong, hanya menyisakan Chanyeol dan tentu saja Kyungsoo yang masih berusaha agar tidak tenggelam.

"Selamat tinggal Kyungsooku sayang. Hahaha…" setelah mengatakan hal itu, Chanyeol berlalu begitu saja dengan iringan tawanya yang membahana, meninggalkan Kyungsoo yang sudah lelah dan akhirnya tenggelam.

-END OF THIS CHAPTER-

Annyeonghaseyoo Kim Sihyun imnida^^

Bisa dibilang ini ff debut aku di ffn, tolong masukan dan sarannya yaa kamsahamnidaa ^^