WARNING:Saya suka humor, gak jelas, payah, tapi akan diusahakan, typo, OOC, dll.

Isinya cerita asal-asalan gak jelas.


UnderOVJ Prologue

"Author, judulnya jelek." tunjuk Sans.

"Kurang asem, diem deh!" Si penulis marah ngetik di leppy kesayangnya.

"Dih, akukan memang asem gara-gara saus tomat. Tahu sendiri rasanya rada asem asin-asinan gituh?" Nih tengkorak malah makin menjadi, entah sengaja atau ngdak tahu ni author lagi puyeng sana-sini. Mungkin juga karena secara harafiah dia tidak punya otak? Kan si doi tengkorak!

Niat untuk nimpuk tapi entar berantem, si author idah KOid duluan sebelum bikin di tengkuk bulat tersebut capek sendiri. Repot, siapa yang mau nguburin author edan ini? Belum tentu keluarga mau nguburin kucing gimana mau manusia? Eh, nyambung gak ya? "Lagi ngapain nak? Si kakek penasaran akut untuk tahu." tanya Sans sambil nyampurin saus tomat sama gula jawa dan beberapa es batu di blender. Entah punya niat bunuh diri dengan racun tikus atau mau jadi saintis autis gila mendadak yang ngetik cuman ngedumel sana-sini.

"Eniwei, nggak update secara bersuara? Gak bagus doang di dunia maya doang." tegur si tengkorak sambil nyalain blender, sambil lagi dicampur ditambahin es batu yang sedikit besar dan diperhatikan lompatan indah yang dibuat oleh si es. Andaikan si batu dingin tersebut bentuknya kaya angsa, kemungkinan Sans bakalan nyeret-nyeret Swan Lake. Duh, bayangin seorang gadis lompat sana sini demi hidupnya, dikurung dalam plastik masih belum cukup tapi malah ada pisau-pisau yang siap untuk memotongnya habis! Duh, duh, malah gore.

"Dih, diem, diem! Ini mau buat cerita OVJ! Undertale jarang yang humor, kalau-pun ada malah cuman ngikutin dari komik atau apalah gitu. Males vroh!" Si author ini memang kurang ajar. Sans selesai bikin minuman uhukuhukracunuhukuhuk entah bakalan diminum terus masuk rumah sakit (jiwa) atau sekolah ( biar dijadiin pajangan karena ada sekolah yang pelit ternyata) tetapi cairan yang warnanya sudah mirip pelangi yang rusak tersebut dimasukin kedalam botol yang bergambar bunga matahari yang dicerot kayak tanda-tanda yang kamu temuin di kalengan spray buat nyamuk atau kecoak dan lainnya. Eh, ternyata si doi mau... lupain.

"Opera Van Java?" tanya si beliau sebulum mengocok cairan berbahaya tersebut. Sedikit diintip buat ngecek adakah reaksi kimia yang aneh tersebut. Ternyata tidak. Seperti si Papyrus harus berhenti memasak untuk merayakan keselamatan Sans atas kegilaan kimianya tersebut.

"Iya, -wait a minut demmit! LU Tau darimana OVJ kepanjangan dari Opera Van Java?! Mendadak ngikutin gaya si Alphys ye!?" Nuduh si Author sembarangan.

"Idih, dirumah mana ada kamera yang cihuy kaya dia atau apa, kecuali cuman ada tornado sama alat buat olaharaga. Oh, juga sama tumpukan kaos kaki."

"Dijamin alatnya sudah berdebu, buktinya masih gembrot."

"Ini bukan gembrot, ini tebal." AN: Author bingung bikin 'Pun' karena rata-rata inggris itu pualing banyak kalau Indo nggak tahu deh.

"Mana bendera putih?! Saya kibarin buat kamu!"

"Jadi inget adek saya yang kerennya minta ampun itu."

"Keren? Kakak saya keren jadi orang nyebelin!"

"Nggak ada yang nanya kakakmu."

"Asem."

"Saya minum saus tomat untuk hidup."

"Mabuk-mabukan haram."

"Saiya bukan manusia."

"Tapi situ berakal."

"Kapan puasa?"

"Masih beberapa bulan lagi."

"Okeh, puasa!"

"WOY MELENCENG NEH! KITA MAU BUAT OVJ STAGE ON LIVE! PANGGILIN MTT SEKARANG!"

"Amit, tapi iya-iya. Sekalian ngecek, si Papyrus sama dia atau nggak." Matanya si Sans mendadak gelap, si Author elus-elus dada ngeri. "Kalau kesuciannya ternodai, maka kubuat itu robot jadi cepat karatan."

Pelajaran diambil: Jangan pernah menanggap Brother Complex enteng.


Pendek, abal, iya saya juga tahu.