Title : We Are Different
Pairing: SasuNaru.. ( Mgkn d Chap1 blom keliatan..)
Rating: K+
Genre: Drama / Romance
Language: Indonesian
Warning: Shounen Ai (Fluff), Boy X Boy, DON"T LIKE DON"T READ !!!
Disclaimer: Masashi Kishimoto
We are Different
chapter 1
Naruto POV
Bukan salahku jika aku di lahirkan dengan kondisi fisik yang tidak menarik. Akupun ingin merasakan menjadi seseorang yang terkenal dan mempunyai wajah yang tampan. Tapi dalam keluargaku hanya aku yang berbeda. Kulitku yang agak kecoklatan terbakar matahari, rambutku yang berwarna kuning dan mataku yang sebiru langit. Diriku mudah untuk di kenali karena beberapa ciri yang ku miliki, terutama tiga goresan di kedua pipiku. Iya, namaku Uchiha Naruto. Keluarga Uchiha adalah keluarga yang sangat terkenal, baik di Konohagakure ataupun di desa lain. Seorang Uchiha selalu memiliki sesuatu yang sempurna, mulai dari rambutnya yang berwarna hitam, mata onix yang bisa berubah menjadi sharingan, kulit yang berwarna putih dan bentuk tubuh dan wajah yang sempurna. Semua orang bermimpi menjadi Uchiha, tapi tidak diriku. Aku yang berbeda ini, selalu menjadi bahan omongan orang-orang desa yang mengatakan bahwa di dalam tubuhku terdapat siluman rubah berekor sembilan. Aku sangat sangat berbeda dengan Uchiha yang lain.
Normal POV
Matahari pagi menembus jendela kamar Naruto, Naruto terbangun dan bergegas mandi. Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA Konohagakure.
" Naruto, kamu sudah bangun, Nak..??" tanya Minato, ibu Naruto. " Iya bu, sekarang aku sedang mandi..!!" jawab Naruto dari dalam kamar mandi. " Ya sudah, nanti perginya bareng Sasuke saja ya..?" kata Mikoto lagi. "......" tidak ada jawaban dari Naruto. " Naruto..??" panggil Mikoto. " I-Iya, bu.. Aku pergi bersama Sasuke saja.." kata Naruto.
Selesai mandi, Naruto memakai seragam SMA Konohagakure yang terdiri dari kemeja putih dan celana panjang berwarna cokelat muda. Naruto turun ke bawah dan bergegas menemui Sasuke.
" Sasuke.. Ibu bilang, hari ini aku pergi barengan sama Sasuke.." kata Naruto pelan. " Heh...?? Kamu kan bisa jalan kaki sendiri..?? Aku malas bersama denganmu, jadi kamu pergi sendiri saja..!!" kata Sasuke agak keras. " T-Tapi ibu bilang.." jawab Naruto takut-takut. " Kamu jangan ngadu sama ibu, pergi sendiri sana..!! Manja banget..!!" bentak Sasuke.
Naruto yang syok karena di bentak Sasuke, akhirnya memilih jalan kaki sendiri. Padahal jarak antara Uchiha mansion dengan SMA Konohagakure cukup jauh. Naruto berjalan lesu dan kadang-kadang menendang kerikil yang ada di jalan. Tiba-tiba Naruto merasakan ada sesuatu yang mengikutinya, Naruto menoleh ke belakang dan mencari keberadaan sesuatu yang mengikutinya. ' Hn..?? Tidak ada apa-apa.. Tapi kok seperti ada yang ngikutin ya..?' pikir Naruto. Naruto kembali melangkahkan kakinya dan akhirnya sampai di gerbang SMA Konohagakure. Semua murid baru sudah berkumpul di lapangan, Naruto buru-buru berlari menuju barisan yang paling kanan.
" Hah..Hah.. Untung aja, ternyata murid baru kumpulnya lebih cepat.." kata Naruto sambil mengatur nafasnya. Naruto tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikan setiap gerak-geriknya.
" Baiklah.. Kita mulai.. Selamat Datang siswa siswi baru tahun ajaran 2006/2007.. Nama saya Tsunade, saya adalah kepala sekolah disini.. Mulai hari ini, kalian akan berada dalam pengawasan saya, dan saya sangat membenci pelanggaran..!! Ingat itu.." kata Tsunade. Murid-murid mulai berbisik-bisik dan menimbulkan suara mengganggu. " SUDAH SAYA KATAKAN, SAYA BENCI PELANGGARAN.. DAN SAYA BENCI MURID YANG TIDAK MEMPERHATIKAN GURUNYA YANG SEDANG BERBICARA...!!" bentak Tsunade. Semua murid terdiam, Naruto yang berada paling depan diam seribu bahasa.
Setelah semua pengumuman dan ceramah gratis yang diberikan oleh setiap guru yang ada disekolah itu, setiap murid di persilahkan masuk ke kelas masing-masing. Naruto memperhatikan daftar kelas yang dia dapat. X1. Kelas spesial. " Heeh..??? Kok aku dapetnya X1 sih..??" kata Naruto kaget. " Ini pasti salah.." katanya lagi. Tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundaknya. Naruto terkejut dan siap-siap lari. " Tunggu dulu, aku tidak bermaksud jahat.." kata orang itu. Naruto menelan ludah kemudian menoleh ke belakang secara perlahan. Mata Naruto terbelalak melihat seorang pemuda yang berambut merah bata dan memiliki lingkaran hitam di sekeliling matanya. " Kamu siapa..??" tanya Naruto. " Hm.. Perkenalkan, namaku Sabaku no Gaara.." kata Gaara sambil mengulurkan tangannya. Naruto menyambut uluran tangan Gaara dengan grogi. " Namaku Naruto, Uchiha Naruto..". Gaara memperhatikan daftar yang di pegang Naruto. " Kamu juga kelas X1..?" tanya Gaara. " Eh? I-Iya Sabaku-san.." kata Naruto sambil menggenggam daftarnya. " Gaara.." kata Gaara. " Eh..?" kata Naruto tidak mengerti. " panggil Gaara saja, tidak usah terlalu formal.." kata Gaara sambil tersenyum. " Ayo, aku juga di X1, kita bisa jadi teman.." kata Gaara kemudian sambil menarik tangan Naruto. Naruto sangat gugup karena Gaara adalah teman pertamanya.
Gaara membuka pintu kelas dan menarik Naruto masuk. Selain tempatnya yang tersendiri dan jauh dari kelas X yang lain, kelasnya juga lebih luas. Naruto tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya karena yang berada di dalam kelas itu hanya beberapa murid saja. Lebih tepatnya sembilan murid. " Heh..?? Kalau cuma sembilan murid, kenapa kelasnya harus seluas ini..?" kata Naruto penasaran. " Karena itu kelas ini spesial.." kata Gaara santai. " Gaara sepertinya sudah terbiasa dengan tempat ini..?" kata Naruto sambil memandang sekeliling kelas. " Hn, sebelumnya aku sudah pernah melihat-lihat kelas yang akan aku tempati.." kata Gaara. " Oh..." kata Naruto sambil mengangguk-angguk tanda mengerti. Naruto dan Gaara memilih tempat duduk yang paling belakang dan dekat dengan jendela.
Tiba-tiba pintu dibuka dan masuklah tiga orang guru yang salah satunya di ketahui adalah Tsunade, kepala sekolah SMA Konohagakure. Semua murid terdiam. " Ehem.. baiklah.. Kalian yang berada di sini adalah murid yang istimewa, jadi kelas kalian di pisahkan dari kelas-kelas yang lain.." kata Tsunade. Tiba-tiba seorang murid mengangkat tangannya. " Ya..?" kata Tsunade. " Bu, mengapa di kelas ini hanya ada sembilan murid..?" tanyanya. " Hm.. karena kalian memiliki sesuatu yang sangat penting dan istimewa.." kata Tsunade. Murid itu ingin bertanya kembali tapi di potong oleh seorang kakek tua berambut putih panjang. " yah, sebaiknya kalian semua mulai membiasakan diri dan jangan bertanya macam-macam.. Cukup mengikuti pelajaran yang di berikan oleh para guru saja.." kata kakek tua itu. " Benar seperti apa yang Jiraiya katakan.. Kalian cukup melakukan yang terbaik untuk diri kalian sendiri.." kata Tsunade menutup pembicaraan dan berjalan keluar kelas X1 diikuti oleh kedua orang lainnya.
Semua murid kembali terdiam memikirkan alasan mereka di pisahkan dari kelas lain. Tiba-tiba seorang murid perempuan berbicara. " Apa mungkin karena Nibi ini ya..??" katanya pelan, meskipun begitu dapat di dengar oleh murid-murid yang lain. " Ha..?? kamu juga punya..?? Kata orang-orang di dalam tubuhku tersegel Hachibi.." kata seorang murid laki-laki berkulit coklat gelap. " Begitu..?? Aku juga.. Jangan-jangan kelas ini.." kata seorang murid yang lain.
" Ini kelas khusus untuk Jinchurichi...??" kata Hachibi. Naruto tekejut, kemudian teringat dengan perkataan orang desa yang mengatakan bahwa di dalam tubuhnya terdapat siluman rubah berekor sembilan. " Berarti aku Kyuubi...??" kata Naruto. Gaara memandang wajah Naruto yang berkeringat dingin. " Aku Ichibi, Naruto.." kata Gaara. Naruto memandang Gaara sesaat kemudian terduduk. " Tapi.. ku kira itu semua bohong.." kata Naruto lirih. " Awalnya juga aku merasa itu semua bohong, tapi begitulah kenyataanya.." kata Gaara sambil tersenyum lembut. Naruto menghela nafas pelan, kemudian memandang keluar jendela. Terlihat Sasuke yang sedang di kelilingi oleh siswi-siswi baru.
" Kyaaa.. Sasuke-senpai.. Ini nomor teleponku..."
" Sasuke-senpai sudah punya pacar belum..??"
" Sasuke-senpai mau makan bersamaku..?"
Begitulah kira-kira perkataan yang dilontarkan oleh siswi-siswi tersebut. Sasuke tidak menghiraukan mereka dan terus berjalan menuju kelasnya.
" Ah.." kata Naruto.
" Ada apa, Naruto..?" tanya Gaara.
" A-Aku lupa bawa bentou.." kata Naruto.
" Oh.. Beli saja di kantin.." kata Gaara.
" A-aku tidak bawa uang jajan..." kata Naruto lemas.
" Hah.. Ya sudah, biar aku yang traktir.." kata Gaara kemudian.
TEEEEEETTTT........
Bel pulang berbunyi dengan merdunya. Semua murid berebut untuk meningalkan kelas dan pulang ke rumah. Naruto melangkahkan kakinya dengan malas menuju gerbang sekolah. Tiba-tiba matanya bertemu pandang dengan seseorang yang sangat di kenalnya. Naruto berjalan menemuinya,
" Sasuke..? Belum pulang...??" tanya Naruto sambil tersenyum lembut.
" Bukan urusanmu..!!!" kata Sasuke sambil pergi menjauh.
Naruto tertegun, kemudian berjalan pulang ke Uchiha Mansion. Hari pertama di sekolah yang baru selesai di lalui..
" Aku pulang... Kata Naruto. Tidak ada jawaban. Naruto buru-buru melepas sepatunya dan berjalan menuju ruang kumpul keluarga.
" Kita tidak bisa membiarkan semuanya seperti ini.." terdengar suara pria yang agak berat dan dingin, Uchiha Fugaku.
" Tapi, kita sudah merawatnya selama 15 tahun.." kata Mikoto.
" Dia itu siluman, tidak pantas berada di sini.. Nanti malah membahayakan Sasuke dan kita semua.." kata Fugaku.
Naruto terkejut mendengar hal itu, kemudian terus mendengarkan pembicaraan tersebut.
" Lagipula dia bukanlah anak kandung kita.. Sudah saatnya dia sadar bahwa dia bukanlah seorang Uchiha.. Melainkan seorang Namikaze.." kata Fugaku.
Naruto tersentak mendengar nama Namikaze. Keluarga pembunuh yang di bantai habis oleh penduduk 15 tahun yang lalu. Naruto mengetahui hal itu karena tidak sengaja membaca dokumen lama milik Fugaku.
" Dia itu Kyuubi, Mikoto.. lagipula di dalam dirinya mengalir darah pembunuh, dan kamu tahu pasti bahwa aku adalah penjaga keamanan di desa ini.. Bagaimana mungkin aku membiarkan seorang anak yang akan mengahancurkan desa ini berada di rumah kita..?" kata Fugaku lagi.
Naruto tidak dapat menahan air matanya. Dia menangis dan berlari menuju kamarnya. Sasuke yang hendak ke kamar melihat Naruto menangis, Naruto hampir menambrak Sasuke tapi naruto buru-buru menghindari Sasuke dan terjatuh.
" Aduh.." Naruto meringis kesakitan, kakinya sedikit membiru. " Bodoh.." kata Sasuke dingin. Naruto berusaha bangkit dan berusaha untuk tidak menghiraukan perkataan Sasuke. Sasuke penasaran dan segera menuju ruang keluarga.
" Sasuke..?? A-ada apa..??" kata Mikoto gugup.
" Hn, tidak ada apa-apa.. Hanya saja Naruto menangis, sepertinya dia baru saja dari sini.." kata Sasuke.
" Apa..??" kata Mikoto panik.
" Hn, biarkan saja Mikoto.. Aku tahu kok dia ada di situ.." kata Fugaku.
" Kalian, dia itu sudah 15 tahun bersama kita.. Apakah tidak ada rasa kasih sayang kalian terhadap dirinya..??" kata Mikoto emosi.
" Heh.. Maksud Ibu apa..?" tanya Sasuke.
" Ah..!!" Mikoto menutp mulutnya dengan tangan.
"........" Fugaku terdiam.
" Siapa Naruto..??" tanya Sasuke.
Sementara Naruto menangis tersedu-sedu di kamarnya. Naruto tidak menyadari adanya orang lain yang sedari tadi mengikutinya..
TBC
Fuh, Chapter 1 slese jg..
Ah, Gomen yah.. Mungkin Haru mengecewakan para Reader2 sekalian.. ( Klo da yg bca..)
Ini fic pertama Haru, isi dan jalan ceritanya, (mungkin semuanya) masih parah, kacau deh..
Mungkin reader2 yg terhrmt mau kasih saran, atau nasihat buat Haru..
Sudikah untuk me-Review...??
Sblumnya,,Doomo Arigatou Gozaimasu minna-san..
