Malam hari yang dingin membuat tubuh mungil itu memeluk tubuhnya erat. Angin malam ini berhembus cukup kencang, namun dirinya masih tetap bertahan terduduk diujung puncak bukit dengan kaki yang menggantung bebas keudara.
Matanya terpejam. Menikmati suasana, kemudian kedua kelopak mata itu terbuka, memperlihatkan kedua manik bulat yang sedikit bercahaya karena pantulan bulan. Bibirnya menyiungkan senyuman manis melihat bagaimana bulan malam ini terbentuk sangat sempurna.
"Kyungsoo .."
Kepalanya menoleh, tak jauh dibelakangnya ada seorang pemuda yang menyilangkan tangannya di dada dan memasang ekspresi jengkelnya yang terlihat sangat lucu.
"Ayo pulang~ aku kedinginan .."
Kyungsoo terkekeh, pemuda itu sedikit merajuk padanya. Kemudian ia mengangguk dan berdiri, sedikit menepuk-tepuk bagian belakang tubuhnya agar pasir tidak lagi menempel pada bagian belakangnya. Kyungsoo tersenyum lebar pada pemuda itu dan menggandeng lengannya dengan bersemangat.
"Kajja, hyung~"
Merekapun berjalan beriringan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hill
.
.
Character's :
Do Kyungsoo & Kim Jongin
Byun Baekhyun & Park Chanyeol.
Genre : Romance, Fantasy
Disclaimer : All Characters are belong to God. But, this story and plot belong to ByeolBaek.
.
.
.
.
..
…
Rasa penyesalan itu .. masih membekas, bahkan sampai saat ini ..
.
.
.
.
.
Tubuh itu bergerak-gerak gelisah diatas kasur. Keringat membanjiri sebagian tubuhnya. Kepalanya beberapa kali menggeleng dan mulutnya mengeluarkan desahan ketakutan. Dan tak lama ia sedikit berteriak ketakutan dengan mata yang masih ter tutup rapat.
BRAK.
Pintu kamar itu di dobrak kasar oleh seorang lelaki tinggi yang terlihat panik. Ia mendekat dengan cepat kearah pemuda yang ada di atas kasur dan segera memeluknya.
"Ssst~ Baekhyun, aku disini .."
Baekhyun masih memejamkan matanya. Ia terlihat semakin ketakutan.
"T-Tidak! K-Kyungsoo! Maafkan hyung! Maafkan aku!"
Keringat semakin terlihat di dahinya dan Chanyeol mengusapnya dengan cepat kemudian ia menepuk-tepuk pipi Baekhyun.
"Baekhyun! Sadarlah!"
Mata Baekhyun terbuka seketika. Matanya membulat. Nafasnya terengah. Kemudian ia mendongak, melihat seseorang yang memeluknya.
"Chan .. yeol .."
Ia bergumam pelan. Chanyeol menunduk menatap Baekhyun yang masih terengah. Ia mengusap kembali dahi Baekhyun dengan sayang kemudian mengecupnya.
"Malam ini kau tidur denganku, oke?"
Baekhyun mendudukan dirinya lalu bersandar pada kepala ranjang. Ia menunduk dalam dan memeluk kedua lututnya. Sedangkan Chanyeol mengusap pelan surai Baekhyun.
"Apa kau kembali memimpikan Kyungsoo?"
Chanyeol dapat melihat tubuh Baekhyun menegang saat ia bertanya. Kemudian anggukan lemah dari Baekhyun membuat dirinya membawa Bekhyun pada pelukannya.
"Aku .. Hyung yang jahat .."
Baekhyun berbisik pelan tanpa membalas pelukan Chanyeol. Dan ia dapat merasakan Chanyeol menggeleng di belakangnya. Tangan besar itu kembali mengusap surainya dengan sayang. Dan perlahan ia membalas pelukan Chanyeol.
"Kau bukan hyung yang jahat .."
Baekhyun memejamkan matanya. Air matanya menetes. Kepalanya menggeleng capat. Dan nafasnya sedikit tersendat. Dadanya seakan dipenuhi oleh sesuatu yang sampai sekarang belum dapat ia hilangkan.
Malam itu, ia menangis dalam pelukan Chanyeol ..
Untuk yang kesekian kalinya dengan alasan yang sama..
.
.
.
.
.
Jongin melepas earphone yang dipakainya saat ia mulai menaiki bukit. Ia tersenyum tipis, di tangannya terdapat karangan bunga mawar putih yang sudah terangkai dengan rapih.
"Kyungsoo .."
Ia bergumam sembari meletakan bunga itu di atas makam yang kini terlihat rapih dengan dikelilingi rerumputan hijau dan bunga-bunga. Pohon di hadapannya pun kini kembali tumbuh perlahan-lahan. Ia sengaja memindahkan ayunan yang ada di sana ke samping pohon, agar tidak menutupi Kyungsoo.
Jongin mendudukan dirinya di samping nisan Kyungsoo. Ia memandang langit, langit sore memang selalu menjadi favoritnya semenjak ia bertamu Kyungsoo. Karena mereka akan selalu bertemu saat langit sudah merubah warnanya.
Ia sedikit terperanjat saat merasakan sesuatu memeluknya dari belakang. Tak lama kemudian ia terkekeh.
"Kyungsoo .. kau membuatku terkejut .."
Suara tawaan merdu favorit Jongin terdengar. Perlahan Kyungsoo menampakan wujudnya dan mendudukan dirinya di samping Jongin. Ia masuk kedalam pelukan hangat Jongin saat lelaki itu merangkul bahunya.
"Aku senang bisa melihatmu lagi .. bahkan kembali menyentuhmu .."
"Kau sudah mengatakan itu berulang kali, Jongin .. Dan itu berlebihan"
"Itu memang sesuai kenyataan .."
Jongin dapat merasakan pukulan pelan pada dadanya. Ia terkekeh kemudian mengusap pelan bahu Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum kecil lalu mengangguk kemudian ia mengeratkan pelukannya pada Jongin.
"Maafkan aku .."
Jongin kembali terkekeh. Tangannya terangkat naik mengusap pelan surai Kyungsoo. Kemudian ia menggelengkan kepalanya sembari menerawang kearah langit.
"Kau benar-benar menghilang selama 3 minggu dan itu membuatku kacau .."
Kyungsoo hanya bisa menunduk sembari menyembunyikan senyum bahagianya. Jongin begitu menyanginya, mencintainya bahkan kenyataan bahwa dirinya sudah tiada pun seperti tak berpengaruh pada perasaannya. Ia terkekeh pelan.
"Terimakasih sudah menungguku .. Jongin"
Jongin menoleh kemudian mengecup puncak kepala Kyungsoo.
"Apapun untukmu .."
Mereka berdua terkekeh pelan.
Kyungsoo melepaskan pelukannya pada Jongin lalu berjalan ke ujung bukit. Lalu merentangkan tangannya dan memejamkan matanya sembari tersenyum. Tak lama, ia berbalik menatap Jongin yang masih terduduk dan tersenyum kearahnya.
"Jongin .."
Kyungsoo tersenyum dan membuat gesture untuk mengajak Jongin mendekat padanya. Jongin sedikit terkekeh sebelum akhirnya berjalan mendekati Kyungsoo.
.
.
.
.
.
Bekhyun sudah siap dengan sweater tosca bermotif kelincinya. Ia tersenyum kecil menatap dirinya di cermin. Kemudian ia menghela nafasnya berat. Ia akan melakukan sesuatu yang menurutnya sangat berat.
Mengunjungi makan adiknya ..
Untuk yang pertama kalinya ..
"Baekhyun, kau sudah siap?"
Baekhyun menoleh dan tersenyum kecil pada Chanyeol yang menunggunya di depan pintu kamarnya. Ia mengangguk.
"Ya .."
Aku siap menghilangkan rasa bersalahku …
.
.
Baekhyun dan Chanyeol berhenti sejenak di toko bunga. Baekhyun membeli beberapa bunga cantik yang nantinya akan ia simpan diatas makam Kyungsoo. Chanyeol tersenyum melihat bagaimana Baekhyun menatap bunga-bunga cantik yang kini ada di dekapannya.
"Apa kau ingin membeli sesuatu yang lain?"
Baekhyun menggeleng lalu memasang sabuk pengamannya. Ia menatap kedepan, dimana sebuah bukit di ujung sana terlihat dari kaca Mobil Chanyeol. Ia tersenyum kecil.
"Tidak .. Aku sudah merindukan adikku .."
Chanyeol tersenyum kecil kearah Baekhyun sebelum akhirnya menjalankan mobilnya menuju tempat yang mereka tuju.
"Dia pasti sangat merindukanmu, Baekhyun .."
Bekhyun terkekeh kumudian menolehkan kepalanya ke samping, ia tersenyum kecil melihat pasir putih pantai serta air laut yang saling berpadu indah. Mengingatkannya pada Kyungsoo ..
"Ya .. semoga saja .."
.
.
.
.
"Jongin .."
Jongin bergumam pelan. Dagunya masih bersandar di bahu Kyungsoo dan tangannya masih memeluk erat pinggang Kyungsoo. Ia sedikit menoleh pada Kyungsoo yang kini tengah memejamkan matanya. Menikmati angin sore.
Angin kembali berhembus menerpa keduanya. Jongin dapat melihat jelas rambut Kyungsoo yang bergerak-gerak teertiup angin. Kyungsoo tersenyum tipis dan membuka matanya. Ia menatap lurus ke depan.
"Apa kau tahu .. kenapa aku tiba-tiba menghilang?"
Jongin menggeleng pelan. Ia kembali menatap ke depan. Kyungsoo tersenyum malu-malu. Ia menunduk, tangannya mengusap tangan Jongin yang memeluknya. Ia semakin tersenyum ketika melihat gelang yang mereka kenakan.
Ia mengangkat wajahnya. Matanya menatap dua burung yang tengah saling berkejaran dan sesekali terlihat seperti bermain bersama kemudian kembali saling berkejaran.
"Aku takut .."
"Huh?"
Mata Kyungsoo masih setia mengikuti pergerakan kedua burung tersebut sampai akhirnya mereka terbang jauh bersama.
"Aku takut .. Kau ketakutan dan kau tidak akan kembali lagi menemuiku .."
Jongin terkekeh kemudian melepaskan pelukannya dan membalikan tubuh Kyungsoo.
"Hey .."
Ia menangkup wajah Kyungsoo dengan kedua tangannya. Ia menatap mata indah milik Kyungsoo dan tersenyum.
"Kenapa kau berfikir seperti itu?"
Tatapan Kyungsoo turun, ia sedikit menunduk.
"Eum .. Karena aku .. Sudah mati?"
Jongin kembali tekekeh. Ia kembali mengangkat wajah Kyungsoo dan dapat melihat rona tipis yang menghiasi kedua pipinya. Ia mengusap pelan kedua pipi Kyungsoo. Senyuman tak pernah lepas dari wajah tampannya.
"Apa kau pikir itu akan mengubah peraasaanku?"
Kyungsoo menatapnya Jongin ragu lalu menggelengkan kepalanya, ia menunduk malu.
"K-kuu pikir tidak .. Nyatanya, kau selalu datang di sore hari ke tempat ini. Memberikanku bunga, merawat tempat ini, bahkan kau selalu merapihkan tempatku .."
Jongin tersenyum puas kemudian mengacak gemas rambut Kyungsoo, sebelum membawa Kyungsoo kedalam dekapannya.
"Kau sudah tahu jawabannya, Kyungsoo .. Perasaanku tak akan berubah meski kau arwah sekali pun .."
Senyum bahagia Kyungsoo mengembang ia terkekeh pelan sembari meremas baju yang Jongin kenakan dan mendorongnya pelan sehingga keduanya sedikit terhuyung. Mereka berdua tertawa.
.
.
"Apa kau tidak mempunyai keluarga?"
Kyungsoo melepaskan lengan Jongin yang melingkar di pinggangnya kemudian ia mengalihkan pandangannya kearah laut lepas lalu menghela nafasnya. Ia menunduk.
"Aku .. Masih mempunyai satu anggota keluarga .."
Ia terdiam sejenak.
"Aku masih mempunyai Hyungku .."
Jongin memegang kedua pundak Kyungsoo lalu sedikit membungkukan badannya. Ia bisa melihat mata Kyungsoo yang sedikit berkaca-kaca.
"Apa pertanyaanku salah? Maafkan aku .."
Kyungsoo merasakan usapan pelan di kedua bahunya dan pelukan hangat setelahnya. Ia lantas menggelengkan kepalanya.
"Tidak .. Aku hanya merindukan Hyungku .."
Kyungsoo bergumam pelan. Kai menganggukan kepalanya.
"Apa kau tahu hyungmu ada dimana?"
Kyungsoo menggeleng pelan. Ia mengeratkan pelukannya pada Jongin dan semakin menunduk.
"Sejak aku dimakamkan .. dia tidak pernah datang kesini .."
Jongin melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah Kyungsoo dengan kedua tangannya. Ia menghapus jejak air mata yang ada dibawah kelopak mata Kyungsoo kemudian tersenyum padanya.
"Hyungmu pasti akan mengunjungimu .. Kau hanya perlu menunggunya .."
Kyungsoo mengangguk dan tersenyum kecil, ia sedikit terkekeh sembari menghapus jejak air matanya.
.
.
" Kakakku bernama Byun Baekhyun .. Jika kau bertanya mengapa marga kami berbeda, kau pasti sudah mengetahui jawabannya .."
Kaki Kyungsoo mulai bergerak mengayunkan pelan ayunannya. Jongin memegangi tali ayunan tersebut dan turut mengayunkannya pelan. Ia menggumamkan sesuatu.
"Kalian berasal dari keluarga yang beda?"
Kyungsoo menunduk dan menganggukan kepalanya pelan lalu tersenyum kecil. Matanya menerawang ke bawah, sebuah memori terlintas di kepalanya.
"Hmm .. Dulu paman Byun menjadi rekan bisnis ibuku, mereka sangat dekat hingga akhirnya mereka bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan .."
Pegangan Kyungsoo pada tali ayunan mengerat. Ia menggigit bibir bawahnya , matanya mulai berkaca-kaca. Perlahan, Ayunannya terhenti begitu pula Jongin. Mereka terdiam beberapa saat. Angin menerpa keduanya, membuat beberapa bunga dandelion yang ada di sana turut tertiup terbawa angin.
Wajah Kyungsoo sedikit terangkat saat menyadari Jongin kini sudah ada di hadapannya.
"Cukup .. Jangan bicara apapun lagi .."
Mata Kyungsoo terpejam saat merasakan bibir Jongin menempel pada bibirnya, memungutnya dengan perlahan. Pegangannya pada tali ayunan menlonggar saat merasakan usapan lembut di punggungnya.
Ia sedikit membuka kelopak matanya. Matanya berkaca-kaca. Ia sangat senang karena memiliki Jongin sebagai orang yang ia cintai dan juga yang mencintainya. Matanya sedikit mengintip ke belakang Jongin, dimana warna langit sudah sedikit berubah, menandakan matahari kini sudah mulai turun dengan perlahan.
Ia kembali memejamkan matanya. Dan tersenyum kecil saat air matanya menetes dari sudut matanya ..
.
.
.
.
Baekhyun menutup pintu mobil, ia berbalik menatap jalan setapak yang mengarah keatas bukit. Jalanan itu terlihat indah karena beberapa bunga serta rerumputan seakan sengaja ditanami di sepanjang jalan tersebut.
Ia memejamkan matanya saat angin berhembus pelan. Rasanya hangat dan menyejukan, membuatnya betah untuk berlama-lama di bukit ini, sama persis ketika ia datang pertama kali ke tempat ini.
Matanya menerawang ke depan. Bayangan saat dirinya berjalan bersama dengan Kyungsoo tiba-tiba terlihat di hadapannya. Mereka bercanda, tertawa bersama dan saling berkejaran hingga akhirnya bayangan tersebut menghilang di ujung sana.
"Baekhyun .."
Baekhyun menoleh saat merasakan genggaman di tangannya. Ia mendongak, Chanyeol tersenyum lembut padanya, menghantarkan rasa hangat dan lega pada hatinya.
"Kau siap?"
Baekhyun menunduk, ia menggigit kecil bibirnya. Ada sedikit keraguan di hatinya, namun hati kecilnya tetap memaksa, meyakinkannya untuk membuang jauh-jauh rasa bersalahnya. Helaan nafasnya terdengar, kemudian ia kembali menatap Chanyeol, ia tersenyum lalu mengagguk membuat Chanyeol mengeratkan genggamannya pada tangan nya.
"Ayo .."
Mereka berjalan beriringan menyusuri jalan setapak yang akan menghantarkannya pada puncak bukit..
Tempat Kyungsoo di makamkan ..
.
.
.
.
"Sepertinya aku harus pulang .."
Kyungsoo mendongak menatap mata Jongin yang tertuju padanya. Ia tersenyum manis lalu turun dari ayunannya. Tangannya menepuk pelan kedua pipi Jongin dan mengusapnya pelan.
"Pulanglah .."
Jongin melingkarkan lengannya pada pinggang Kyungsoo. Ia menyukai saat-saat seperti ini, mereka saling bertatapan satu sama lain membawa perasaan sayang masing-masing ditemani oleh hembusan angin sore yang menyejukan serta beberapa bunga dandelion yang ikut tertiup.
Namun semua itu tidak bertahan lama ketika Kyungsoo menoleh ke belakang tiba-tiba. Jongin mengerutkan dahinya bingung.
"Ada apa, hm?"
Kyungsoo kembali menoleh. Ia tersenyum lebar, matanya bekaca-kaca serta tatapannya sarat akan kebahagiaan.
"Hyungku .. akhirnya dia datang …"
.
.
.
.
T
O
B
E
C
O
N
T
I
N
U
E
..
