Daniel menutup kedua matanya. Merasakan hembusan angin yang menerpa wajah tampannya. Perlahan kedua mata Daniel kembali dibuka, lalu ia tersenyum kecil.

Dikedua tangannya ada sebuah benda, seperti album foto. Daniel menggerakkan tangannya untuk membuka lembaran album tersebut.

Halaman pertama, disana Daniel tersenyum dengan seorang pemuda berparas imut tampan dan cantik secara bersamaan. Mereka tampak bahagia dibawah rerumputan hijau tersebut. Daniel yang berbaring dipaha pemuda tersebut dan pemuda itu dengan sayang mengusap rambut Daniel. Dan Daniel memotret kenangan tersebut.

Daniel tersenyum kecil lalu melanjutkan kehalaman selanjutnya. Potret selanjutnya terlihat Daniel yang tengah memeluk seorang pemuda yang mirip seperti sebelumnya dari belakang. Daniel tersenyum jail disana, sedangkan pemuda tersebut masih tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka.

Daniel lantas tertawa pelan dan melanjutkan kehalaman selanjutnya. Potret ini tidak ada wajah hanya ada tangan dan kedua cincin pasangan. Cincin berwarna emas bentuk nya sederhana bermotif lingkaran dengan garis tengah tampak pas dipasang dengan kedua jari tersebut. Sangat manis.

Lagi-lagi Daniel tersenyum dan mengusap pelan cincin yang berada dijari manisnya. Potret selanjutnya kedua jari yang saling bertaut, seperti membuat tautan janji.

Daniel ingat, itu waktu dimana dirinya dan pemuda tadi sedang melaksankan resepsi pernikahan disebuah hotel. Acara tersebut memang berlangsung dimalam hari. Daniel juga ingat disana dirinya dengan pemuda itu membuat sebuah janji. Janji untuk selalu bersama selamanya.

Tangan Daniel mulai bergetar dan matanya mulai memanas. Dihalaman selanjutnya, potret yang sepertinya diambil langsung oleh pemuda manis tersebut. Potretnya memperlihatkan seorang pemuda yang sedang mengandung. Pemuda tersebut mengenakan celana jeans yang terdapat style robek disana. Pemuda itu juga memotret sambil memegang perutnya yang membesar. Final, Daniel mulai menjatuhkan air matanya.

Dan diakhir halaman, potret anak bayi kembar. Bayi laki-laki dan bayi perempuan. Kedua bayi manis tersebut tampak saling memegang pipi satu sama lain. Sangat menggemaskan.

Daniel menutup album tersebut dan mengusap air matanya yang berjatuhan. Daniel memandang kedepan. Ada dua anak kecil yang sedang berlari kearahnya.

"Daddy!!" pekik anak perempuan.

"Kenapa sayang?" Daniel mengusap sayang pucuk kepala anak tersebut.

"Daddy nangis?" Tanya si anak perempuan. "Daddy itu laki-laki mana mungkin nangis!" Jawab si anak laki-laki.

Daniel tertawa pelan melihat tingkah laku anaknya. "Daddy gak nangis Ninjin" Daniel tersenyum hangat.

"Tuh kan apa Ninji bilang, daddy itu gak mungkin nangis!" Saut si anak laki-laki.

"Is kan Ninji cuma tanya, soalnya mata daddy tadi merah tau!" Balas si anak perempuan.

"Udah-udah, mau jam makan siang. Bagaimana kalau daddy cari makan untuk anak-anak daddy yang manis dan tampan ini?"

"Deal!!" Balas keduanya.

Janji lama sudah lama berhenti. Sekarang janji baru. Sebuah janji baru yang diungkapkan oleh Jihoon, istri Daniel sekaligus ibu dari anak-anak manis mereka, Ninjin dan Ninji. Jihoon meminta kepada Daniel kalau Daniel harus berjanji menjaga buah hati mereka. Karna Jihoon tau, dirinya tidak akan bisa untuk menjaga buah hati mereka. Daniel tanpa Jihoon minta pun pasti akan selalu melindungi malaikat kecil mereka.

Daniel sangat mencintai Jihoon selalu dan akan selalu seperti itu. Walaupun Jihoon tidak bersama mereka secara nyata tapi mereka yakin Jihoon akan selalu bersama mereka, selalu berada disisi mereka, dan selalu akan menjaga mereka dari jauh sana.

"Daddy? Gimana habis makan siang nanti kita ke makam mommy?"

End

ig; patrick_ddungsi blondewoojin

tw; wunerzisergifs